Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MTS HIDAYATUL MUSTAQIM BALIKPAPAN MELALUI KEGIATAN MENJADI PEMBAWA ACARA Retnowaty; duwi rahayu; Maryatin Maryatin; Retnowaty Retnowaty
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 1 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.99 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v1i1.11

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa kelas VIII MTs Hidayatul Mustaqim Balikpapan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Subjek pada penelitian ini yaitu siswa kelas VIII MTs Hidayatul Mustaqim Balikpapan berjumlah 41 siswa. Data diambil untuk mengetahui kemampuan berbicara siswa kelas VIII dengan menggunakan observasi, penilaian tes, dan wawancara. Teknik analisis data yang diguanakan adalah deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran realita yang ada tentang kemampuan berbicara siswa kelas VIII MTs Hidayatul Mustaqim Balikpapan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berbicara siswa kelas VIII MTs Hidayatul Mustaqim Balikpapan termasuk ke dalam kategori baik yaitu sebanyak 20 siswa dari 41 siswa yang terdiri dari 21 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki, atau sebesar 48.78%. Kemampuan ini sudah baik untuk ukuran siswa kelas VIII MTs yang sedang mengalami perubahan masa-masa remaja. Jika ditingkatkan lagi dengan pembelajaran bahasa Indonesia yang rutin dan terarah, maka kemampuan berbicara siswa akan meningkat dan masuk kategori sangat baik.
RAGAM BAHASA WARIA DI KOTA BALIKPAPAN rahmawati prihatini; Rika Istianingrum; Maryatin Maryatin
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 1 No. 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (598.737 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v1i1.15

Abstract

Bahasa binan/waria merupakan salah satu bagian dalam bahasa slang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kosakata bahasa waria/ binan di kota Balikpapan serta mengetahui faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa waria/binan di Balikpapan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data penelitian berupa kata, kalimat, dialog bahasa binan. Sumber data penelitian yaitu waria di salon WN dan waria di daerah Markoni dan Dusit. Pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan menggunakan metode simak, catat, dan rekam. Instrumen penelitian yang digunakan berupa handphone untuk merekam data. Data dianalisis dengan menggunakan metode padan. Pemeriksaan keabsahan data berupa triangulasi sumber, metode, dan teori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bentuk –ong dan manasuka lebih banyak digunakan oleh para waria saat ini. Selanjutnya faktor- faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa binan di kota Balikpapan diantaranya (1) lajunya arus urbanisasi di kota Balikpapan tahun 2016, (2) penggunaan bahasa binan sebagai identitas diri kaum waria, (3) penggunaan bahasa binan disebabkan oleh lingkungan, dan (4) penggunaan bahasa binan yang menjadi bahasa gaul di masyarakat.
PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA PADA ANAK ADHD DI SEKOLAH ALAM JABALUSSALAM BALIKPAPAN Nova Nova; Indah Ika Ratnawati; Maryatin Maryatin
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 2 No. 1 (2019): Juni 2019
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.506 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v2i1.62

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berbahasa anak ADHD yang mengalami keterlambatan bicara. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang pemerolehan bahasa dan kesalahan fonologi pada anak ADHD yang mengalami keterlambatan bicara di Sekolah Alam Jabalussalam Balikpapan. Pemerolehan bahasa berupa berupa pemerolehan fonologi dan sintaksis. Untuk kesalahan fonologi berupa kesalahan pelafalan fonem konsonan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data penelitian ini adalah ujaran dan percakapan. Subjek penelitian ini adalah seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang memiliki gangguan perkembangan yang disebut ADHD. Objek penelitian ini adalah pemerolehan bahasa dan kesalahan fonologi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode simak libat cakap (SLC) dan rekam. Instrumen penelitian ini berupa peneliti sendiri (human instrument) beserta alat bantu rekam berupa handphone dan kartu data. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemerolehan fonologi pada anak ADHD antara lain fonem konsonan /b/, /c/, /d/, /f/, /g/, /h/, /j/, /k/, /l/, /m/, /n/, /p/, /r/, /s/, /t/, /w/, /y/, /z/ dan pemerolehan sintaksis antara lain frasa nominal, frasa verbal, frasa depan, frasa bilangan serta kalimat berita dan kalimat suruh. Kemudian untuk hasil penelitian kesalahan fonologi antara terjadi perubahan fonem penghilangan fonem konsonan dan penambahan fonem konsonan /h/.
KILIR LIDAH PRODUKSI UJARAN ISYANA SARASVATI PADA VIDEO KOMPILASI YOUTUBE TINJAUAN PSIKOLINGUSTIK Monita Mulyani; Indah Ika Ratnawati; Maryatin Maryatin
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 3 No. 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.885 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v3i2.94

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh sering terjadinya kekeliruan kilir lidah dalam berkomunikasi yang tidak hanya terjadi pada kaum awam, tetapi terjadi pula pada seniman, salah satunya yaitu Isyana Sarasvati. Hal tersebut terjadi karena Isyana Sarasvati sejak kecil tinggal di Eropa mengikuti orang tuanya yang menempuh pendidikan, ketika kembali ke Indonesia Isyana Sarasvati mengalami kesulitan berbahasa Indonesia. Untuk menganalisis kekeliruan kilir lidah tersebut, peneliti menggunakan pendekatan Psikolingustik. Psikolingustik merupakan ilmu yang menjelaskan struktur suatu bahasa, bagaimana struktur tersebut diperoleh, dan bagaimana memahami kalimat dalam suau tuturan. Adapun, tujuan penelitian ini menghasilkan data kualitatif deskriptif. Data yang digunakan berupa kata dalam percakapan yang dituturkan Isyana Sarasvati pada video kompilasi youtube. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, yang menjadi pengumpulan data, penganalisis dan pembuat kesimpulan serta peneliti menggunakan instrumen bantuan seperti: buku, pulpen, kartu data, gawai, dan laptop. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik simak dan teknik catat. Selanjutnya, data dalam penelitian ini dianalisis melalui model Miles and Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekeliruan kilir lidah yang terjadi berjumlah 23 data yang terdiri dari 2 kekeliruan semantik, 5 kekeliruan campur kata, 7 kekeliruan antisipasi, 2 kekeliruan perseverasi, 5 kekeliruan fitur distingtif, 2 kekeliruan suku kata.
PEMEROLEHAN KOSAKATA BERDASARKAN KELAS KATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK TUNAGRAHITA KELAS VI SDLB C NEGERI BALIKPAPAN KAJIAN PSIKOLINGUISTIK Aprilia Sulistiani; Indah Ika Ratnawati; Maryatin Maryatin
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 4 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.952 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berbahasa anak tunagrahita yang merujuk pada kondisi lemahnya pikiran pada anak atau terbelakang mental. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan kosakata berdasarkan kelas kata bahasa Indonesia pada anak tunagrahita. Subjek pada penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan dan anak tunagrahita sedang. Anak tunagrahita yang memiliki masalah kemampuan berpikir di bawah rata-rata anak normal pada umumnya sehingga berdampak pada pemerolehan kosakatanya. Jenis kosakata pada penelitian ini dibatasi pada (a) kata benda, (b) kata kerja, (c) kata sifat, (d) kata bilangan, (e) kata sapaan, dan (f) kata penunjuk. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan kajian psikolinguistik. Data dalam penelitian ini berupa tulisan yang dihasilkan oleh 6 anak tunagrahita. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini berupa pedoman wawancara, kartu data, lembar kerja siswa, gawai, alat tulis dan laptop. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil pemerolehan kosakata sebanyak 218 kosakata. Pemerolehan kosakata yang diperoleh SYR sebanyak 166 kosakata, ZNL sebanyak 10 kosakata, RY sebanyak 44 kosakata, AL sebanyak 69 kosakata, DP sebanyak 124 kosakata, ME sebanyak 55 kosakata. Pemerolehan kosakata didominasi oleh kata benda sebanyak 104 kosakata dan kata bilangan sebanyak 82 kosakata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemerolehan kosakata tidak dipengaruhi oleh usia namun dipengaruhi oleh klasifikasi ketunagrahitaan, kemampuan berbahasa dan kemampuan akademik, serta penyesuaian diri pada anak.
Kajian Penanda Sosiokultural pada Cerita Rakyat Paser dan Berau karya Syahidin dkk. untuk Pengembangan Materi Ajar Krtitik Sastra Indah Ika Ratnawati; Ari Musdolifah; Maryatin Maryatin
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v13i1.3541

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penanda sosiokultural dalam buku Cerita Rakyat Paser dan Berau karya Syahidin, dkk., dan mendeskripsikan pengembangan materi ajar kritik sastra melalui pendekatan sosiokultural. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan desain educational research and development (R&D). Hasil penelitian ini adalah penanda yang terdapat dalam 20 cerita rakyat Paser dan 17 cerita rakyat Berau, yaitu cara berpikir rasional, sikap bijaksana, kebiasaan hidup gotong royong, sikap pantang menyerah, sikap tanggung jawab, sikap tolong menolong, kebiasaan hidup berburu, cara berpikir percaya takhayul, sikap saling menghargai, sikap bijaksana, cara berpikir tidak rasional, sikap gagah, sikap menghormati, sikap saling menyayangi, sikap musyawarah, sikap tabah dan berbesar hati, dan cara berpikir percaya hal ghaib, kebiasan hidup bertaqwa, pesta adat, pesta rasa syukur, proses mandudus, hidup berpindah-pindah, mangasa, mudik, upacara ritual, proses periapan pernikahan, mendirikan pondok, sikap selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sikap tenggang rasa, dan sikap pemberani. Sementara itu, pengembangan materi ajar dengan pendekatan sosiokultural layak untuk diterapkan pada proses belajar mengajar di kelas. Modul pengembangan materi ajar pendekataan sosiokultural, sudah melalui tes yang pertama. Mahasiswa dapat mengerjakaan beberapa pertanyaan dari dosen dengan nilai rata-rata 84.Kata kunci: Cerita rakyat, sosiokultural, semiotik ABSTRACTThe purpose of this study is to describe the socio-cultural markers in Cerita Rakyat Paser dan Berau books written by Syahidin, et al. and describe the development of literary criticism teaching material through a sociocultural approach. This research is a research development using the design of an educational research and development (R&D) research design. The results of this study indicate that the markers contained in 20 Paser folklore and 17 Berau folklore, namely the rational way of thinking, wise attitude, mutual living habits, unyielding attitude, attitude of responsibility, attitude to help, hunting habits, thinking superstition, mutual respect, thoughtful attitude, irrational way of thinking, manly attitude, respect, mutual affection, deliberation, steadfastness and heartfelt attitude, and unbelievable way of thinking, habits of devout life, customary party, feast party gratitude, the mandudus process, sedentary life, mangasa, homecoming, ritual ceremonies, marriage preparation process, erecting a hut, always grateful attitude to God, compassion, and courageous attitude. Meanwhile, the development of teaching materials with a sociocultural approach is feasible to be applied to the teaching and learning process in the classroom. The module for developing sociocultural teaching materials, has passed the first test for students to work on the questions that have been submitted by the lecturer with several questions and the students get an average score of 84.Keywords: Folklore, sociocultural, semiotic
Penggunaan Gaya Bahasa Personifikasi dalam Kumpulan Puisi Karya Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Balikpapan Maryatin Maryatin
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 11 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v11i1.1928

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa dalam Kumpulan Puisi Karya Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Balikpapan. Kumpulan puisi Karya Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia ditulis oleh 26 mahasiswa sebanyak 52 puisi. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kumpulan puisi karya Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia sejumlah 60 halaman. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah buku dan jurnal ilmiah. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik baca dan teknik catat. Teknik analisis data menggunakan pendekatan struktural atau objektif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peneliti menemukan majas dominan yang terdapat dalam Kumpulan Puisi Karya Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu majas personifikasi. Wujud gaya bahasa yang terdapat dalam kumpulan tersebut berupa frasa maupun kalimat. Jumlah frasa yang terdapat dalam kumpulan puisi tersebut sebanyak 2 dan terdapat 44 kalimat dalam kumpulan puisi Mahasiswa FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia.
MEMBUDAYAKAN LITERASI PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN GUNUNG BAHAGIA BALIKPAPAN SELATAN Maryatin Maryatin; Tutik Yuliani
Jurnal Terapan Abdimas Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.501 KB) | DOI: 10.25273/jta.v4i1.3809

Abstract

Abstract.  Literacy culture in Indonesia is a very interesting issue to discuss. Given the literacy culture in Indonesia is still low and not ingrained in the community. In the midst of the rise of popular culture, books have never been a top priority. Even the people more easily absorb the culture of speaking and listening, rather than reading then pouring it in written form. Counseling and training in literacy cultivation is a reading activity for the community so they can think creatively and be able to follow changes such as the use of new innovations, the application of technology, and a mindset that is development-oriented. The result is reading or listening activities both from storytelling and watching videos.Keywords : literacy, reading, writing Abstrak. Budaya literasi di Indonesia menjadi persoalan yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Mengingat budaya literasi di Indonesia masih rendah dan belum mendarah daging di kalangan masyarakat. Di tengah melesatnya budaya populer, buku tidak pernah lagi menjadi prioritas utama. Bahkan masyarakat lebih mudah menyerap budaya berbicara dan mendengar, dari pada membaca kemudian menuangkannya dalam bentuk tulisan. Penyuluhan dan pelatihan budidaya literasi ini merupakan kegiatan membaca untuk masyarakat sehingga dapat berpikir kreatif dan mampu mengikuti perubahan seperti penggunaan inovasi baru, penerapan teknologi, dan pola pikir yang berorientasi pada pembangunan. Hasilnya berupa kegiatan membaca ataupun menyimak baik dari mendongeng maupun menonton video.Kata Kunci: literasi, membaca, menulis
NILAI-NILAI PENDIDIKAN PADA CERITA RAKYAT PASER DAN BERAU SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH LONG IKIS Andry Muhammad Romadhon; Maryatin Maryatin; Indah Ika Ratnawati
Jurnal Basataka (JBT) Vol. 5 No. 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.125 KB) | DOI: 10.36277/basataka.v5i1.159

Abstract

Penelitian ini berfokus pada nilai-nilai pendidikan yang terkadung dalam cerita rakyat Paser serta implikasinya dalam proses pembelajaran di kelas XII Akuntasi SMK Muhammadiyah Long Ikis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam cerita rakyat paser dan bagaimana pengimplikasiannya terhadap proses pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Instrumen pengumpulan data di sini adalah dokumentasi kegiatan pembelajaran di kelas serta kartu data yang diberikan kepada penyidik. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil analisis nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam cerita rakyat paser, dan hasil dari wawancara kepada siswa. Buku cerita rakyat Paser dan berau terdapat 20 cerita yang berasal dari Paser dan 17 yang berasal dari Berau. Hasil dari penelitian ini terdapat 16 nilai pendidikan pada cerita rakyat Paser yaitu 3 nilai pendidikan religius, 1 pendidikan toleransi, 1 pendidikan kerja keras, 2 pendidikan kreatif, 1 pendidikan mandiri, 2 pendidikan demokrasi, 1 pendidikan rasa ingin tahu, 1 pendidikan bersahabat/komunikatif, 1 pendidikan peduli sosial, dan 2 pendidikan tanggung jawab. Hasil penelitian ini juga bersumber dari wawancara siswa untuk melengkapi data implikasi yaitu dengan memberikan 11 pertanyaan kepada siswa kelas XII Akuntansi SMK Muhammadiyah Long Ikis.
MEMBUDIDAYAKAN LITERASI PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN KARANG JOANG BALIKPAPAN UTARA Maryatin; Kiftian Hady Prasetya; Seilin Kavinnia Adityatama; Putri Ayu Megawati
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 3: Maret 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.539 KB)

Abstract

literasi di Indonesia menjadi persoalan yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Beberapa hal yang menjadikan rendahnya budaya literasi di Indonesia antara lain, tingkat pendidikan masyarakat, malas membaca, minimnya akses dalam membaca. Ini disebabkan sedikitnya perpustakaan, harga buku yang cenderung tak terjangkau oleh daya beli masyarakat dan pemamfaatan teknologi yang tidak tepat, sehingga hanya sedikit yang mampu menuliskan pengetahuan yang diperoleh dari membaca atau menyimak. permasalahan yang dihadapi oleh mitra antara lain: Masyarakat di Kelurahan Karang Joang Balikpapan Utara belum mengetahui pentingnya pendidikan sehingga malas membaca, Masih terdapat warga yang belum lancar membaca, Masyarakat masih sulit mendapatkan pengajar untuk mengajari membaca, khususnya dalam pembiasaan kegiatan literasi. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dengan Program Literasi meliputi empat tahap yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan penyusunan laporan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat meningkatkan minat membaca dan kesadaran akan pentingnya membaca.