Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN AKAR DI KABUPATEN BANGLI Putu Indah Hapsari, I Gde Wedana Arjawa, dan Putu Ayu Sita Laksmi
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT CAHAYA MANDALIKA (ABDIMANDALIKA) e-ISSN 2722-824X Vol. 2 No. 1 Juni (2021)
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sektor pariwisata menjadi sektor andalan perekonomian Bali, sekaligus menjadi barometer bagi kemajuan pariwisata Indonesia. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang menonjol. Sektor lain yang banyak menunjang kegiatan pariwisata ialah kegiatan industri kerajinan yang keberadaannya tersebar di wilayah Bali salah satunya di Kabupaten Bangli. Usaha kerajinan ini dalam bentuk industri rumah tangga atau usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kadek Sudanco adalah contoh pelaku UMKM di Banjar Sribatu Kecamatan Susut Kabupaten Bangli yang bergerak di bidang kerajinan dengan bahan baku dari akar kayu dan bambu. Dalam menjalankan usahanya terbentur pada permasalahan penjualan dimana belum memahami dengan benar cara untuk meningkatan omset penjualan. Disamping itu juga berkeinginan untuk mengekspor produk kerajinannya namun terkendala dengan minimnya pengetahuan tentang tatacara dan prosedur ekspor. Pelaku UMKM menyadari bahwa penggunaan sarana ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) bagi UMKM sangat membantu dalam menjalankan bisnis namun masih kurang memahami cara mempergunakan sarana IPTEK tersebut. Melihat potensi dan kendala yang dimiliki oleh pelaku UMKM diatas, maka sangatlah mungkin apabila perguruan tinggi khususnya Universitas Warmadewa selaku institusi pendidikan ikut berkontribusi didalam memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Solusi atas permasalahan tersebut adalah memberi penyuluhan mengenai strategi pemasaran, tatacara dan prosedur ekspor serta penyuluhan mengenai IPTEK bagi UMKM dalam menjalankan bisnis. Proposal ini dibuat dalam rangka untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut.
Small Entreprises Fundamental Problems in Bali Province Dewa Putu Yudi Pardita; Putu Ayu Sita Laksmi; I Putu Iwan Pramana Putra; Made Surya Pramana
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 4 (2021): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i4.3184

Abstract

The problems faced by small businesses are closely related to a companion or facilitator in assisting. The lack of guidance makes it difficult for small businesses to develop. Based on the results of coaching and monitoring of 30 profiles of small business groups in Bali Province, there are several types of obstacles or problems that are often complained of by small business actors in the industrial sector in Bali Province, namely the low quality of human resources and the lack of entrepreneurial knowledge and competence resulting in everyday business and labor productivity. This can also be seen in the inability of business actors in terms of business management, especially in terms of recording/bookkeeping procedures. Many business actors also do not have a transparent legal entity, lack product innovation. Small businesses are considered to lack still knowledge of technology, management, information, and markets. Observing the problems faced by small businesses in the future, it is necessary to create a conducive climate, among others, by seeking peace and security in business and simplifying business licensing procedures, tax breaks, and so on. Government capital assistance needs to expand special credit with conditions that are not burdensome for small businesses to help increase their capital through the formal financial services sector, the informal financial services sector, guarantee schemes, and leasing venture capital funds. The government needs to improve training for small business actors in entrepreneurship, management, administration, and knowledge and skills in business development. Besides that, it is also necessary to apply the training results in the field to practice theory through the development of pilot partnerships.
Peningkatan Perekonomian Masyarakat melalui Pelatihan Bahasa Inggris dan Penumbuhan Jiwa Kewirausahaan di Desa Ababi Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem I Wayan Budiarta; Putu Ayu Sita Laksmi; Ni Wayan Kasni
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 6 (2022): December Pages 944 - 1124
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i6.718

Abstract

PKM ini dilaksanakan karena adanya Pandemi Covid-19 yang berdampak pada kehidupan masyarakat Desa Ababi yang sangat bergantung pada pariwisata. Objek dari pelaksanaan PKM ini adalah masyarakat yang terdampak Pandemic Covid-19. Selama ini masyarakat sangat menggantungkan hidupmya dari kegiatan pariwisata yang berada di desa tersebut. PKM ini bertujuan untuk membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat terutama terkait dengan upaya peningkatan perekonomian di masa pandemic covid-19 ini sehingga masyarakat tidak terlalu bergantung semata mata pada pariwisata. Masyarakat diharapkan dapat mencari alternatif lain untuk bertahan di masa pandemi dan juga dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat yang selama ini ketergantungnya pada sektor pariwisata. Metode pelaksanaan PKM ini adalah dalam bentuk pelatihanbahasa Inggris dan sosialisasi tentang kewirausahaan. Pentingnya pengajaran bahasa Inggris dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi anak -anak dalam berbahasa Inggris sehingga jika kondisi sudah mulai normal masyarakat sudah siap sebagai pelaku pariwista di desanya. Sementara itu pentingnya penyuluhan kewirausahaan diberikan karena bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk mrnjadi wirausaha dengan memanfaaatkan perkembangan teknologi informasi saat ini. Hasil pengabdian ini menunjukkan tejadinya peningkatan kemampuan bahasa Inggris siswa sekolah dasar yang awalnya meraka masih banyak yang belum mampu melafalkan huruf dan angka, Sementara untuk kegiatan penyuluhan kewirausahaan ini juga mendapat respon yang sangat positif dari peserta. Hal ini dibuktikan dengan antusiame yang cukup tinggi dan banyak mengajukan pertanyaan terkait dengan kewirausahaan.
KEARIFAN LOKAL DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI PROVINSI BALI Putu Ayu Sita Laksmi; I Gde Wedana Arjawa
JOURNAL SCIENTIFIC OF MANDALIKA (JSM) e-ISSN 2745-5955 | p-ISSN 2809-0543 Vol. 4 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ jomla.v4i1.1224

Abstract

Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah perekonomian menuju kemajuan. Sejak tahun 2012, geliat industri kreatif di Indonesia semakin menunjukkan perkembangan yang signifikan. Bahkan sekarang ini sebagian orang mulai memprediksikan pertumbuhan industri kreatif bisa melonjak cukup tinggi yakni hingga mencapai tiga kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji (1) hubungan industri kreatif dan pertumbuhan ekonomi, (2) hubungan industri kreatif dan kesejahteraan masyarakat dan (3) hubungan kearifan lokal dalam mendukung pengembangan industri kreatif.Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode kualitatif yang bersumber pada studi pustaka. Dalam penelitian studi pustaka penulis atau peneliti berhadapan langsung dengan naskah atau data angka, bukan dengan pengetahuan langsung dari lapangan. Data pustaka berasal dari sumber sekunder bukan data primer. Penelitian ini menyimpulkan antara lain bahwa sektor industri memiliki peranan penting dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penciptaan lapangan perkerjaan. Industri kreatif ternyata mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Menumbuh kembangkan industri kreatif tidak bisa lepas dari budaya setempat. Budaya dan kearifan lokal menjadi salah satu faktor yang mendukung lahirnya pengembangan kreativitas yang dapat menghasilkan karya tertentu berupa industri kreatif. Ini mengandung makna bahwa kearifan lokal mendukung pengembangan industri kreatif.
PERAN PEMERINTAH DAN MODAL SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PELAKU USAHA Putu Ayu Sita Laksmi; I Gde Wedana Arjawa
JOURNAL SCIENTIFIC OF MANDALIKA (JSM) Vol. 4 No. 3 (2023): Maret
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ jsm.v4i3.1453

Abstract

Kesejahteraan individu merupakan kesejahteraan yang dirasakan oleh setiap orang sebagai individu sedangkan kesejahteraan masyarakat merupakan kesejahteraan yang dirasakan oleh semua orang dalam suatu kesatuan. Kesejahteraan pelaku usaha adalah merupakan kesejahteraan individu yang bergerak dalam kegiatan usaha. Ada beberapa faktor yang menjadi penentu kesejahteraan pelaku usaha diantaranya yaitu peran pemerintah dan modal sosial. Pemerintah memiliki peran strategis dalam pemberdayaan pelaku usaha di Indonesia mengingat pelaku usaha dengan karakteristik UMKM memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan ekonomi negara. Keberadaan modal sosial merupakan salah satu aset yang sangat penting dan menjadi alat perekat didalam pelaksanaan kegiatan usaha. Wujud nyata dari modal sosial dalam dunia usaha diwujudkan dalam bentuk kepercayaan, jaringan sosial, tanggung jawab dan kerjasama antar pelaku usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran pemerintah dalam pemberdayaan pelaku usaha, peran pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha dan mengkaji peran modal sosial dalam meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha. Hasil kajian ini menunjukan bahwa peran pemerintah dan modal sosial dapat meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha.
Program Pengelolaan dan Benchmarking Wisata Alam Berkelanjutan di Desa Taro, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar Ni Luh Putu Indiani; I Made Sara; Suparto Wijoyo; Rosa Ristawati; Putu Ayu Sita Laksmi; Gede Sanjaya Adi Putra; I Made Aditya Pramartha; Anak Agung Istri Krisna Gangga Dewi; I Komang Putra; I Wayan Gde Yogiswara Darma Putra
Community Service Journal (CSJ) Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1282.782 KB)

Abstract

Desa Wisata Taro memiliki daya tarik wisata alam yang asri berupa hutan bambu yang terkonservasi oleh desa, sungai yang bersih serta peternakan lembu putih yang dikelola secara adat dan diternak dengan baik oleh warga desa. Dari hasil observasi, ditemukan beberapa permasalahan yaitu: pengelolaan desa wisata belum optimal, pengurus desa wisata belum mengetahui dasar hukum yang tepat dalam pengelolaan desa wisata, dan permasalahan yang tidak kalah penting adalah kurangnya wawasan pengurus Desa Wisata Taro mengenai metode yang tepat dalam pengelolaan wisata alam berkelanjutan. Solusi yang ditawarkan untuk permasalahan pertama adalah melakukan kegiatan loka karya. Kemudian untuk permasalahan kedua diberikan penyuluhan terkait dasar hukum pengelolaan desa wisata. Solusi permasalahan ketiga adalah benchmarking metode pengelolaan wisata alam berkelanjutan yang diterapkan di Swiss. Secara garis besar metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri atas identifikasi masalah, observasi, analisis situasi, seminar/penyuluhan/benchmarking. Keberhasilan kegiatan diukur menggunakan indikator: tercapainya tujuan kegiatan, tercapainya target yang telah direncanakan, dan keberlanjutan program. Tingkat ketercapaian ketiga indikator ini menunjukkan nilai di atas 75% sehingga kegiatan pengabdian ini telah berjalan baik. Sebagai bentuk keberlangsungan proram, promosi Desa Wisata Taro perlu terus dilakukan dan diperbaharui agar meningkatkan daya tariknya, masyarakat Desa Taro perlu mengimplementasikan materi dari penyuluhan dasar hukum pengelolaan desa wisata, dan hasil benchmarking metode pengelolaan sustainable tourism perlu dijadikan referensi oleh pengelola Desa Wisata Taro dalam mengelola dampak pariwisata terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan
Pendampingan Masyarakat Dalam Pembentukan Desa Pejeng Kaja Menjadi Desa Wisata Dwi Novigga Artha Pande Putu; Pradnyaswari Anasta Putri Ni Putu Ratih; Putu Ayu Sita Laksmi
Jurnal Sutramas Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Sutramas
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Pejeng Kaja terletak di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar yang memiliki begitu banyak potensi untuk dikembangkan menjadi Desa Wisata. Keterbatasan anggaran yang dan tuntutan dari Permendagri bahwa setiap Desa diharapkan mandiri secara ekonomi maka perlu adanya solusi terkait permasalahan ini, Secara kasat mata potensi di Desa Pejeng Kaja antara lain 9 Subak, beberapa Pura Cagar Budaya dan Lahan Berdagang. Potensi tersebut apabila lebih diobservasi dan dianalisis maka akan didapatkan hasil yang mendetail mengenai kelebihan dan peluang dari setiap potensi yang ada Desa Pejeng Kaja. Pada program kemitraan masyarakat ini kami bekerja sama dengan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) di Desa Pejeng Kaja untuk turut bersama-masa menyusun dan pengembangkan desa menjadi Desa Wisata. Pokdarwis di desa ini baru terbentuk dengan SDM yang tidak memiliki background dibidang pembangunan, pariwisata dan ekonomi. Oleh sebab itu kami pihak akademisi akan mendampingi mitra dalam mengobservasi, pengukuran, penyusunan, desain, mengadakan Focus Group Disscusion dan sosialisasi hingga menghasilkan gagasan pengembangan Desa Pejeng Kaja menjadi Desa Wisata. Tahap ini merupakan awal dari pembentukan Desa Wisata dengan prospek pengebangan berkelanjutan. Tidak sebatas pembuatan dokumen analisis dan gambar pengembangan desa, pengabdian ini juga memiliki luaran. Luaran PKM ini berupa Jurnal Pengabdian kepada masyarakat, Publikasi media massa online, HKI, dan dokumen studi kelayakan dan perencanaan.
Tourism Management through Sapta Pesona Concept to Increase Tourist Attraction in Timpag Village, Tabanan Regency Putu Ayu Sita Laksmi; I Made Yogiarta; Ni Made Rustini
Journal of Business on Hospitality and Tourism Vol 9, No 1 (2023): June 2023
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/jbhost.v9i1.445

Abstract

The tourism potential of the Timpag village has not been managed properly so that it has not produced maximum results in the tourism sector. This study aims to see the tourism management of Timpag Village through the concept of Sapta Pesona. This study uses a qualitative approach with data analysis techniques are descriptive analysis. Data collection techniques are by previous research studies and observations. The results showed that Timpag Village has a lot of tourism potential that can be developed, namely Undagi Village Farmer, there are purification sites (pelukatan), breeding huts, Celemanik View, Pondok Uma urip, Telaga Tunjung Dam, Titi Empag River Tubing, Cycling, and artificial tourism weeding culture in Bali typical of Timpag Village. The community's efforts in carrying out sapta pesona in Timpag Village have been in the category very well. The elements of Sapta Pesona are safe, orderly, clean, cool, beautiful, friendly, and memorable. This can be created by the community itself by always keeping their village safe from crime and violence and of course supported by the local Babinsa. However, there is no information on the Timpag Village Map that has not been installed, some areas such as parking lots have not been paved, and there are still local people who have motorbikes using noisy exhaust which results in a little noise in the area.
Pengembangan Desa Wisata Penglipuran Menuju Desa Wisata Berkelanjutan I Wayan Budiarta; Ni Wayan Kasni; Made Pulawan; Putu Ayu Sita Laksmi
Jurnal Abdidas Vol. 4 No. 5 (2023): October Pages 363 - 456
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v4i5.830

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh mitra, yaitu terkait dengan objek kunjungan wisatawan ke Desa Penglipuran yang hanya mengandalkan keindahan dan kebersihan serta keseragaman bentuk rumah adat warga. Dengan hanya mengandalkan daya tarik tersebut saja, maka dampak kegiatan pariwisata belum secara maksimal dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Solusi yang ditawarkan terhadap permasalahan tersebut adalah penyuluhan kewirausahaan. Penyuluhan kewirausahaan bertujuan untuk memperkenalkan kewirausahaan kepada masyarakat di Desa Penglipuran sehingga tidak tergantung pada pendapatan dari tiket masuk yang dikenakan kepada wisatawan. Dengan penyuluhan kewirausahaan ini diharapkan dapat mendorong terciptanya wirausaha baru yang menunjang keberlangsungan pariwisata di Desa Penglipuran. Permasalahan kedua adalah terkait dengan penyiapan Sumber Daya Manusia guna menunjang pengembangan Desa Wisata Penglipuran. Penyiapan SDM diprioritaskan pada siswa sekolah dasar dengan pertimbangan bahwa mereka merupakan SDM penerus dalam keberlanjutan pariwisata di Penglipuran. Materi pengajaran bahasa Inggris yang diberikan meliputi body parts, question words, preposition and giving direction dan job. Dalam pengajaran bahasa Ingrgis ini metode yang diaplikasikan adalah Metode Communicative Language Teaching (CLT). Metode pembelajaran ini merupakan metode yang terbukti efektif dalam bidang pengajaran bahasa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Hasil pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan bahasa Inggris siswa sekolah dasar terkait materi yang telah diberikan. Sementara untuk kegiatan penyuluhan kewirausahaan ini juga mendapat respon yang sangat positif dari peserta yang merupakan generasi muda Desa Penglipuran.
Pendampingan Masyarakat Dalam Perancangan Pasar Di Desa Pejeng Kaja Sebagai Penunjang Desa Wisata Pande Putu Dwi Novigga Artha; Ni Putu Ratih Pradnyaswari Anasta Putri; Putu Ayu Sita Laksmi
Jurnal Anala Vol 11 No 2 (2023): Jurnal Anala
Publisher : Universitas Dwijendra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46650/anala.11.2.1458.40-50

Abstract

Desa Pejeng Kaja terletak di Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar merupakan sebuah desa yang kaya akan potensi alam dan peninggalan cagar budaya. Melihat bagaimana potensi peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali, dan adanya kebijakan pembangunan pariwisata berbasis desa, Desa Pejeng Kaja melalui pemerintahan desa berupaya mengarahkan pengembangan desa menjadi sebuah destinasi wisata dengan mengembangkan titik-titik potensi wisata alam & budaya yang ada di wilayah Desa. Berdasarkan hasil analisis studi kelayakan tahun 2022 desa Pejeng Kaja memiliki 9 subak dan banyak pura cagar budaya. Sehingga dalam perancangan masterplan terdapat beberapa fasilitas yang diusulkan antara lain jalan tani, pengembangan pura dan revitalisasi pasar. Berdasarkan urgensi pengadaan maka dipilihlah pengadaan pasar menjadi fokus pengabdian tahun 2023. Pasar merupakan tempat berputarnya roda ekonomi, standar kesejahteraan dan sekaligus menjadi identitas kawasan. Revitalisasi pasar Desa Pejeng Kaja akan mejadi pasar masyarakat sekaligus pasar kerajinan dan oleh oleh sehinga diharapkan dapat mensejahterakan masyarakat dengan pengelolaan menjadi bagian dari Bundes. Luaran dari pengabdian ini adalah gamabr konsep Pasar di Desa Pejeng Kaja dan Penyuluhan terkiat Strategi Perningkatan Ekonomi Pelaku UMKM melalui Pembukaan Pasar Rakyat. Tujuan dari pengabdian ini selain memberikan fasilitas juga memberikan edukasi terkait pengembangan desa menjadi desa wisata yang mandiri