Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Effect of Sphagneticola Trilobata Extract on Histological Wistar Rat Kidney Induced by DMBA Bima Juanda Surbakti; Vivi Mardina; Beni Al Fajar
International Journal of Engineering, Science and Information Technology Vol 1, No 3 (2021)
Publisher : Master Program of Information Technology, Universitas Malikussaleh, Aceh Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.055 KB) | DOI: 10.52088/ijesty.v1i3.82

Abstract

One factor can trigger the growth and development of cancer cells is free radicals that are from carcinogenic compounds such as dimethylbenz (α) anthracene (DMBA). The use of plant extracts as a preventive or curative in cases of tumors/cancer has been reported, however there is no reports about the in vivo study  for Sphagneticola trilobata plant. S. trilobata is an herbal plant that has pharmacological activities, potential to be developed as anticancer agent. This study aims to examine the anticancer effect of the methanol extract of S. trilobata leaves using histology observation on Wistar rat (Rattus novergicus) kidney which was induced by 7,12 dimethylbenz [α] anthracene (DMBA). The study used a completely randomized design with female rats (15 rats) grouped into 5 treatment groups, namely (i) the normal treatment group (KN), (ii) the DMBA-only treatment group (negative control, K(-)), (iii) the first dose (200 mg / kg BW) treatment group (KI), (iv) the second dose (300 mg / kg BW) treatment group (KII), and (v) the third dose (400 mg / kg BW) treatment group (KIII). DMBA was given orally at a concentration of 18 mg / kg BW for 4 times then continued for the extract. The results showed that cell damages (degeneration, necrosis and inflammation) were found mostly in negative controls. The dosage of 200 mg / kg BW of S. trilobata extract was the optimum dose in this study which was able to inhibit histological damage of kidney organs exposed to carcinogens DMBA by decreasing the level of degeneration, necrosis and inflammation.
Inventaris Jenis Fitoplankton Di Pulau Pusong, Langsa, Aceh Andri Yusman Persada; Zidni Ilman Navia; Andini Saputri; Kartika Aprilia Putri; Beni Al Fajar
Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol 5, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/ekw.v5i1.4494

Abstract

Plankton merupakan organisme kecil yang melayang di dalam badan air pada perairan dan memiliki kemampuan bergerak yang pasif. Perubahan kondisi lingkungan menentukan kehadiran komunitas plankton yang hadir. Plankton terbagi menjadi fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton merupakan plankton yang dapat melakukan fotosintesis. Salah daerah pesisir yang berada di Kota Langsa adalah Pulau Pusong. Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui  jenis fitoplankton apa saja yang terdapat di perairan sekitar Pulau Pusong dan kondisi lingkungan di perairan sekitar Pulau Pusong. Pencuplikan sampel plankton di perairan Pulau Pusong dilakukan sebanyak empat titik sampling. Pengukuran sampel air dilakukan dengan tiga ulangan. Ada 30 jenis fitoplankton yang diperoleh yang terdiri dari genus yaitu Bacillaria, Bacteriastrum, Biddulphia, Ceratium, Chaetoceros, Coscinusdiscus, Dactyliosolen, Dithylum, Eucampia, Leucosolonia, Merismopedia, Navicula, Nitzschia, Odentella, Planktonella, Pseudo-nitzschia, Pyrocystis, Rhizosolenia, dan Thalassionema.
PEMBERIAN EKSTRAK DAUN Sphagneticola trilobata TERHADAP PROFIL ERITTROSIT DAN LEUKOSIT (Mus musculus) YANG DIINDUKSI 7,12 DIMETHYLBENZ (α)ANTHRACENE (DMBA) PADA JARINGAN PAYUDARA beni Al Fajar
Jurnal Jeumpa Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Jeumpa
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jj.v6i1.1730

Abstract

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang umumnya diderita oleh wanita di seluruh dunia. Obat-obatan kemoterapeutik yang ada, memiliki efek samping dengan merusak sel sehat penderita. Penelitian dan penemuan phytomedicine diharapkan dapat dikembangkan dan digunakan sebagai obat kanker yang efektif dengan efek samping yang minimal. Penelitian ini bertujuan menguji pengaruh senyawa karsinogenik Dimethylbenz (α)Anthracene (DMBA) dan ekstrak Sphagneticola trilobata terhadap profil darah mencit (Mus musculus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan hewan coba mencit betina (Mus musculus) berjumlah 15 ekor, berumur ± 2 bulan dengan berat badan ± 20 g yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan. Setiap kelompok perlakuan diberikan DMBA sebanyak 003mg/ekor/hari dan induksi S.trilobata 0,03, 0,05 dan 0,15 mg/ ekor/ hari. Hasil yang didapat setelah pemberian ekstrak S.trilobata jumlah eritrosit mengalami kenaikan dari 1.891667×106 sel/µL menjadi 2.189.333×106 sel/µL. Begitu juga untuk kadar hemoglobin pada mencit mengalami kenaikan dari 9,6 g/dL menjadi 11,6 g/dL. Jumlah total leukosit pada mencit yang diinduksi senyawa DMBA mengalami kenaikan yang sangat signifikan dari 6.845×103/µL menjadi 14.743×103/µL. Akan tetapi setelah pemberian ekstrak S.trilobata terjadi penurunan jumlah leukosit dari 14.743×103 /µL menjadi 11.367×103 /µL. Untuk leukosit diferensial, jenis basofil dan eusinofil tidak ditemukan sedangkan untuk neutrofil, monosit dan limfosit setelah induksi DMBA mengalami peningkatan dan terjadi penurunan setelah pemberian ekstrak S.trilobata. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak S.trilobata memiliki respson positif terhadap profil darah pada kasus kanker payudara. Kata kunci : Kanker payudara, DMBA, Sphagneticola trilobata, Profil darah
PENERAPAN BUDIDAYA FODDER JAGUNG DENGAN SISTEM PENYIRAMAN TIMER DIGITAL OTOMATIS SEBAGAI PAKAN KAMBING ETAWA DAN DOMBA PADA KELOMPOK TANI DI DESA BENUA RAJA ACEH TAMIANG Novianda; Beni Al Fajar; Liza Fitria
Global Science Society Vol 2 No 1 (2020): Global Science Society (GSS) Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyaraka
Publisher : LPPM dan PM Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corn fodder as alternative feed to replace grass, it can be planted on small land, arranged in a shelf rack with a tray. Corn fodder can be harvested for a minimum of two weeks, and yields can be given directly to livestock. by being appointed or even can be rolled up so the tray will clean again. Corn fodder can be consumed as a whole until the root without remaining. The basic ingredient of making corn fodder is corn seeds. One kilogram of corn seeds can produce as much as three up to four kilograms of corn fodder. Planting corn fodder does not use soil, but needs enough water. Farmers must use an automatic digital timer to overcome water shortages so that watering can be done regularly by adjusting the time on the automatic digital timer. The watering time setting is set for seven sessions, with an interval of 2-4 hours. and the watering life time for 1 minute. in session one the appliance will turn on watering the corn fodder at 05.30 on 05.31 off. In session two at 07.30 on, 07.31 off. In session three at 09.30 on, 09.31 off. In session four at 11.30 on, 11.31 off. In session five at 4.00 pm. on, 4.30 pm. off. In session six at 6.00 pm. on, 18.01 off. In session seven at 20.00 on, 20.01 off. watering is arranged at the same time during each day starting from Monday – Sunday and the tool will turn on automatically for daily watering
PELATIHAN PEMBUATAN AROMATERAPI BERBASIS REED DIFFUSER SEBAGAI SOLUSI UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI SANTRI DI DAYAH MU’ARRIFUL HUDA DESA LABUHAN KEUDE ACEH TIMUR Fitriani Fitriani; Rahmatul Fajri; T. Andi Fadhly; Beni Al Fajar; Sara Gustia Wibowo; Vivi Mardina
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3438-3443

Abstract

Dayah Mu’ariful Huda merupakan dayah yang terletak di Desa Labuhan Keude Kecamatan Sungai Raya Aceh timur. Dayah Mu’ariful Huda telah mengembangkan berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler dan pelatihan keterampilan yang diberikan kepada santri diantaranya menjahit, membuat tas, topi, dompet dan aromaterapi. Namun, untuk pembuatan aromaterapi mereka masih menggunakan metode tradisional sehingga memiliki aroma yang tidak tahan lama dan kurang diminati oleh masyarakat. Selain itu, produk-produk kerajinan yang dihasilkan oleh santri masih dipasarkan di tingkat lokal (di lingkungan dayah). Oleh karena itu, salah satu upaya yang perlu dikembangkan yaitu pelatihan pembuatan minyak aromaterapi berbasis reed diffuser sebagai solusi untuk meningkatkan keterampilan dan ekonomi Santri. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh santri di dayah Mu'ariful Huda terkait dengan keterampilan dalam pembuatan aromaterapi berbasis reed diffuser, sehingga dapat menciptakan santri yang mandiri, selain itu juga untuk memperluas area pemasaran produk-produk hasil kerajinan santri termasuk produk aromaterapi berbasis reed diffuser sehingga dapat meningkatkan outcome bagi santri. Metode yang digunakan yaitu metode pendekatan langsung, ceramah dan praktik. Hasil yang dicapai yaitu meningkatnya minat belajar peserta sebesar 85,13%, pengetahuan peserta sebesar 94,65% dan pengetahuan dan keterampilan peserta sebesar 98,74% dalam membuat dan memasarkan aromaterapi berbasis reed diffuser
PENINGKATAN PEREKONOMIAN HASIL PRODUKSI KERUPUK IKAN BANDENG MELALUI PEMASARAN E-COMMERCE DI DESA KUALA LEUEGE PEREULAK ACEH TIMUR Rahmatul Fajri; Ulil Amna; Fajriani Fajriani; Afrahun Naziah; Fitriani Fitriani; Yulida Amri; Rachmad Almi Putra; Beni Al Fajar
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 1 No 1 (2023): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v1i1.8152

Abstract

The community service that has been carried out aims to improve the economy of the Kuala Leuge Pereulak village community in East Aceh through marketing local community products with e-commerse marketing techniques. The method of implementing the service carried out is through socialization or education regarding the effective use of marine products through the production of milkfish crackers which are marketed e-commerse. The results of the service activities that have been carried out have a positive impact on the community in Kuala Leuge village, namely being able to increase community creativity in processing existing resources to improve the economy, not only that through training from activities carried out by the community it is easier to market production results online in e-commerce. From the results of the activities carried out, it shows that there is an increase in the number of products sold every month.
Identifikasi dan Prevalensi Ektoparasit Protozoa Pada Udang vannamei (Litopenaeus vanamei) di Tambak Intensif Kuala Langsa Sri Rahayuni; Beni Al Fajar; Sara Gustia Wibowo
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 2, No 2: Agustus (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkpi.v2i2.26449

Abstract

AbstractThis has an impact on the emergence of disease-causing pathogens, one of which is protozoa ectoparasites which leads to adecrease in production. Litopenaeus vannamei sample was taken using random sampling method. The purpose of this study was to determine the type of protozoa ectoparasite in vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) which were senn during identification including gills, carapace, swimming legs, walking legs and tail. The results of the identification there are 6 types of protozoan ectoparasites that infect Litopenaeus vannamei found in the Kuala Langsa intensive pond, namely Vorticella, Epystylis, Zoothamnium, Trichodina , Ichthyophirius and Oodinium. The highest prevalence is Zoothamnium, which is 30%, so it falls into the general category. Measurement of physical and chemical parameters of water in intensive ponds in Kuala langsa in the form of temperature and value 28,1-30,4oC, DO 4,6-5,9, pH 6,9-7,5 and salinity with value 15 ppt.
Dominansi Dan Prevalensi Ektoparasit Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) Pada Sistem Semibioflok Milfa Aini; Sara Gustia Wibowo; Beni Al Fajar
Jurnal Kelautan dan Perikanan Indonesia Vol 2, No 2: Agustus (2022)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jkpi.v2i2.26447

Abstract

Ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat. Meningkatnya permintaan pasar membuat kegiatan budidaya ikan lele semakin luas apalagi budidaya ikan lele sangkuriang terbilang mudah. Salah satu kendala yang mendasar dalam kegagalan panen budidaya ikan lele sangkuriang adalah serangan ektoparasit patogen yang bersifat infeksius berarti serangan dari Protozoa, Platyhelminthes, Arthropoda dan non infeksius artinya ikan yang stress akibat buruknya kualitas perairan budidaya. Penelitian ini menggunakan metode Purposuve Sampling dan bertujuan untuk menghitung angka prevalensi dan dominansi dari ektoparasit yang menyerang ikan lele sangkuriang serta mengidentifikasi spesies ektoparasit yang ditemukan. Ektoparasit yang paling banyak ditemukan berasal dari Filum Protozoa sebanyak 5 genus yaitu, Trichodina sp, Ichtyophtyris sp, Epistylis sp, Chilodenella sp, dan Oodinium sp. Ektoparasit yang ditemukan berasal dari filum Platyhelminthes ada 2 Genus yaitu, Dactylogyrus sp dan Gyrodactylus sp dan ektoparasit dari filum Arthropoda ditemukan 1 Genus yaitu Argulus sp. Dominansi tertinggi ditemukan pada ektoparasit jenis Oodinium sp yaitu dengan dominansi sebanyak 26,31%, ektoparasit Trichodina sp memiliki nilai dominasi sebanyak 17,54% dan ektoparasit Dactylogyrus sp sebanyak 15,78%. Prevalensi tertinggi disebabkan oleh ektoparasit Trichodina sp, Ichthyophthyrius sp, Oodinium sp memiliki nilai prevalensi 80-100 % nilai prevalensi ini termasuk kedalam kategori infeksi sering atau sangat parah. Ektoparasit Gyrodactylus sp dan Chilodenella sp memiliki nilai prevalensi 60 % dan 70 % masuk ke kategori infeksi sedang. Epistylis sp dan Argulus sp memiliki nilai prevalensi 20 % termasuk kedalam kategori sering.