Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENELUSURAN RAGAM JENIS BAMBU DI KOTA LANGSA, ACEH Ritonga, Muhammad Azli; Nurchalidah, Siti; Karmiati, Karmiati; Navia, Zidni Ilman; Suwardi, Adi Bejo
Al-Hayat: Journal of Biology and Applied Biology Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.9 KB) | DOI: 10.21580/ah.v3i1.6065

Abstract

Langsa City has a wealth of plant species that need to be studied, especially bamboo plants. This study aims to explore the types of bamboo found in Langsa City. The study was conducted from April to July 2019 using the exploration method. The method of sample collection by purposive sampling. The results showed that in Langsa City there were found 4 genera bamboo namely Bambusa, Gigantochloa, Schizostachyum, and Thyrsostachys which consisted of 6 species of bamboo namely Bambusa multiplex (Lour.) Raeusch. Ex Schhult., Bambusa vulgaris Schrad. Ex Wendl., Gigantochloa apus (J.A. & J.H.Schult.) Kurz, Gigantochloa atter (Hassk.) Kurz, Schizostachyum brachycladum (Kurz) Kurz, and Thyrsostachys siamensis Gamble. The most widespread bamboo distribution in Langsa was found in Langsa Lama and Langsa Baro amounted to 5 species.
PENGEMBANGAN TENUN LIDI NIPAH MOTIF ACEH GUNA MENDUKUNG PRODUK EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN ACEH TIMUR Baihaqi, Baihaqi; Suwardi, Adi Bejo; Navia, Zidni Ilman
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.69 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.3909

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan tenun lidi nipah motif aceh sebagai produk ekonomi kreatif sehingga mampu bersaing dengan produk-produk kreatif lainnya sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa matang gleum kecamatan peureulak kabupaten aceh timur.Metode yang digunakan adalah melalui participatory technology development berupa teknologi mesin tenun lidi nipah kepada 23 anggota kelompok bungong chirih melalui beberapa tahapan yakni koordinasi, sosialisasi, pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa kelompok bungong chirih telah mampu memproduksi aneka produk kerajinan tenun dari lidi nipah. Pada tahun 2019 jumlah produk tenun lidi nipah yang dihasilkan oleh kelompok adalah 10 jenis produk, namun pada tahun 2020 jumlah aneka produk tenun lidi nipah yang mampu diproduksi oleh kelompok bungong chirih sebanyak 34 jenis dan juga meningkatnya varian produk  tenun lidi nipah motif khas aceh sebanyak 24 jenis varian. Hasil pendampingan  memperlihatkan bahwa anggota kelompok telah mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produk termasuk jenis produk dan varian produk. Peserta pelatihan telah memahami secara baik penggunaan alat tenun mesin, mesin peraut, pengoperasian sistim komputer microsoft word dan excel, pencatatan produk melalui website kelompok, manajemen keuangan dan pemasaran produk baik offline dan online serta pembuatan bordir motif khas aceh sebagai produk ekonomi kreatif di kabupaten aceh timur. Abstract: The implementation of this regional superior product development program aims to develop Acehnese motif nipah stick weaving as a creative economic product so that it was be able to compete with other creative products in order to improve the welfare of matang gleum village peureulak sub-district Aceh Timur district. The method used is through participatory technology development in the form of nipah stick weaving technology to 23 members of Bungong Chirih group through several stages, namely coordination, socialization, training, mentoring, monitoring and evaluation. The results of the community service activities show that bungong chirih group has been able to produce various kinds of woven handicraft products. In 2019 the number of nipah stick woven products produced by the group was 10 types of products, but in 2020 the number of various nipah stick weaving products that can be produced by Bungong Chirih group were 34 types and also  increaseing in product variants of nipah stick weaving with typical Acehnese motifs of 24 variant types. The result shown the member of group have been able to increase quality and quantity of the product including kinds and variants of products. The participants have been understood correctly the usage of woven machine, the operational of microsoft word and excel, taking note of product through website, financial and marketing management offline and online and producing of  acehenese embroidery as creative product in aceh timur district.
Budidaya Ikan Lele (Clarias SP) Dengan Sistim Kolam Bioflok Pada Pokdakan Tanah Berongga-Sido Urep Baihaqi Baihaqi; Imam Hadi Sutrisno; Zidni Ilman Navia
Jurnal Pengabdian UntukMu NegeRI Vol 4 No 2 (2020): Pengabdian Untuk Mu negeRI
Publisher : LPPM UMRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jpumri.v4i2.2033

Abstract

The proposed community service (PKM) aims to develop a biofloc system in catfish farming at Pokdakan Tanah Berongga- Sido Urep. The goal of the activity is providing new knowledge about catfish cultivation with a biofloc system. The target of this program is Pokdakan Tanah Berongga-Sido Urep. The main problem faced by the group is the catfish activities are still carried out conventionally using ground and stone ponds. These activities like affected to on environmental distruction especially the soil structure that has been eroded by the cultivation activities. The activities carried out such as: 1) Socialization of catfish culture with a biofloc system, 2) Provision of tools and materials for the manufacture of biofloc ponds, 3) Training for making biofloc ponds, 4) Distribution of catfish seedlings in biofloc ponds, 5) Catfish enlargement in biofloc ponds and 6) Harvesting catfish. The PKM team will also provide assistance during the activity. At the end of the activity, an evaluation and follow-up action plan (RTL) will be carried out so that the business carried out by partners can continue so that an independent business group can be realized
Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Dan Pemanfaatannya Di Desa Suka Mulia Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang Darius Rupa; Zidni Ilman Navia
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat dan Pemanfaatannya di Desa Suka Mulia Kabupaten Aceh Tamiang telah dilakukan pada bulan Maret 2019. Tujuan untuk mengetahui keragaman tumbuhan berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat yang tumbuh di sekitar Desa Suka Mulia Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode jelajah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tumbuhan berkhasiat obat yang tumbuh di sekitar Desa Suka Mulia Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang dijumpai 25 familia, dan 30 spesies. Jenis yang terbanyak dimanfaatkan oleh masyarakat Desa suka mulia adalahPsidium guajava L (jambu biji), Ceiba pentandra (daun kapuk), Souropus androgynus (daun katuk), Isotoma longiflora (melati katarak), Jatropha curcas L (daun jarak), Area catechu (buah pinang) dan Piper betle L. (daun sirih). Jumlah jenis yang dimanfaatkan di Dusun Melati 6 Spesies, Dusun Mawar 6 spesies, Dusun cempaka 6 spesies, dusun nusa indah 6 spesies dan Dusun Anggrek 6 spesies, sedangkan spesies yang jarang dimanfaatkan yaitudaun Tamarindus indica (asam jawa), Carica papaya L (daun pepaya) dan Tagetes erecta L (bunga tahi ayam). Bagian organ tumbuhan yang paling banyak digunakan sebagai obat alternatif adalah daun, sedangkan yang paling sedikit digunakan adalah kulit batang.
Keanekaragaman Jenis Jamur Makrokopis Di Kecamatan Langsa Lama, Langsa, Aceh Garuda Garuda; Laras Hati br.s. Pelawi; Fara Nadila; Eva Rosanti; Zidni Ilman Navia
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis jamur makroskopis di Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode jelajah dengan melakukan pengamatan secara langsung. Hasil dari penelitian diperoleh 15 spesies jamur yang termasuk dalam 6 ordo, 13 famili dan 14 genus jamur makroskopis. Ordo yang paling banyak ditemukan pada lokasi penelitian adalah Agaricales. Beberapa jenis jamur makro yang ditemukan juga berpotensi sebagai sumber pangan dan obat.
Keragaman Jenis Jamur Makroskopis Pada Perkebunan Masyarakat Kampung Lengkong, Kota Langsa Rachmi Afriani; Zidni Ilman Navia
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis jamur makroskopis dan pemanfaatannya oleh masyarakat di Kampung Lengkong,Kota Langsa. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode jelajah dengan melakukan pengamatan secara langsung. Hasil dari penelitian diperoleh 10 spesies jamur makroskopis, dari kelas Agaricomycetes terdiri dari 2 ordo, 5 famili dan 7 spesies. Jamur dari kelas Basidiomycetes terdiri dari 1 ordo, 3 famili, dan 3 spesies. Jamur dari kelas Homobasidiomycetes terdiri dari 1 ordo, 1 famili, 2 spesies. Dari 10 spesies yang ditemukan, 3 spesies jamur dimanfaatkan sebagai makanan, 1 spesies sebagai obat-obatan, 1 spesies bersifat racun dan 7 spesies tidak diketahui pemanfaatannya.
Identifikasi Jenis Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai Pestisida Nabati Di Desa Sukamulia, Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang Robika Robika; Zidni Ilman Navia
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai pestisida nabati dan pemanfaatannya oleh masyarakat di Desa Suka Mulia, Kec. Rantau, Kab. Aceh Tamiang. Metode yang digunakan dalam pengambilan data adalah metode jelajah di kawasan perkebunan dan pemukiman penduduk. Hasil dari penelitian diperoleh 15 jenis tumbuhan potensial sebagai pestisida nabati. Bagian dari tanaman yang digunakanya itu akar, rimpang, umbi, batang, daun, dan buah. Pemanfaatan dari masing-masing tanaman berguna untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) seperti hama kutu dan belalang.
Karakterisasi Tanaman Buah Lokal di Kawasan Ekosistem Leuser Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Zidni Ilman Navia; Adi Bejo Suwardi; Andini Saputri
Buletin Plasma Nutfah Vol 25, No 2 (2019): December
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/blpn.v25n2.2019.p57-66

Abstract

Kabupaten Aceh Tamiang berada di Kawasan Ekosistem Leuser yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Meskipun demikian, hingga saat ini data dan informasi terkait jenis buah-buahan lokal yang dapat dimakan di Kabupaten Aceh Tamiang masih sangat terbatas. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengarakterisasi karakter morfologi dan pemanfaatan sumber daya genetik tanaman buah lokal di Kawasan Ekosistem Leuser Kabupaten Aceh Tamiang. Kegiatan dilaksanakan pada lima kecamatan, yaitu Bandar Pusaka, Tamiang Hulu, Tenggulun, Sekerak, dan Manyak Payed, Provinsi Aceh dengan metodeeksplorasi di Kawasan Ekosistem Leuser dan pekarangan rumah masyarakat. Data yang dikumpulkan meliputi jenis tumbuhan, pemanfaatan, dan status tumbuhan tersebut. Sebanyak 55 jenis, 29 marga, dan 20 famili telah ditemukan di Kabupaten Aceh Tamiang. Terdapat 9 jenis tumbuhan buah yang memiliki potensi nilai ekonomi, yaitu mancang (M. foetida), kuweni (M. odorata), asam gelugur (G. atroviridis), durian merah (D. conatus), sentul (S. koetjape), cempedak air (A. kemando), murbei gunung (M. australis), jambu keling (S. cumini), dan tampoi (B. macrocarpa). Pemanfaatan buah eksotik lokal di Kabupaten Aceh Tamiang masih terbatas dikonsumsi dalam bentuk buah segar. Buah-buahan lokal memiliki potensi yang tinggi sebagai sumber daya genetikdalam mendukung ketersediaan pangan.
Keragaman Jenis Bambu di Kawasan Ekosistem Leuser, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Muhammad Azli Ritonga; Zidni Ilman Navia; Zulfan Arico; I Putu Gede P. Damayanto
Buletin Plasma Nutfah Vol 26, No 2 (2020): December
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/blpn.v26n2.2020.p109-122

Abstract

Informasi keragaman jenis bambu di Kawasan Ekosistem Leuser, terutama di wilayah Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh belum terdokumentasi dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan informasi keragaman jenis bambu di Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Penelitian dilakukan menggunakan metode pengumpulan data taksonomi melalui kegiatan eksplorasi dengan menjelajahi lokasi penelitian di Kecamatan Tenggulun pada bulan Januari–Maret 2019. Selama eksplorasi, sampel material bambu dikoleksi untuk dibuatkan spesimen herbarium dan disimpan di Herbarium Bogoriense (BO). Data pendukung seperti titik koordinat, ketinggian, nama lokal, kegunaan, dan foto bambu yang masih segar juga didokumentasikan. Material bambu diidentifikasi berdasarkan literatur dan koleksi spesimen herbarium yang telah tersimpandi BO. Data dianalisis secara deskriptif dengan menjabarkan pertelaan dari setiap jenis bambu. Kunci identifikasi serta analisis hubungan kemiripan antarjenis bambu juga dilakukan. Sebanyak 29 karakter morfologi (vegetatif) dipilih untuk membentuk dendogram menggunakan metode UPGMA dengan bantuan program PAUP*. Terdapat delapan jenis bambu ditemukan di Kecamatan Tenggulun, yakni Bambusa heterostachya, B. multiplex, B. spinosa, B. vulgaris, Dendrocalamus asper, Gigantochloaapus, G. atter, dan Schizostachyum zollingeri). Dendogram menunjukkan bahwa semua anggota jenis Bambusa dan satu jenis Schizostachyum mengumpul dalam satu kelompok yang sama. Sementara itu, jenis Dendrocalamus dan Gigantochloa mengumpul dalam kelompok lainnya. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar penentuan kegiatan pengelolaan bambu di Kawasan Ekosistem Leuser.
Empowerment Community through the Making of Activated Carbon from Coconut Shells as a Filter in Gravity-Fed Filtering System Zidni Ilman Navia; . Fitriani; Vivi Mardina
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2018): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.4.1.75-80

Abstract

The community of Alue Ie Puteh Village is a group of people who live in the coastal areas and has problem with the availability of clean water. The lack of water treatment technology becomes an obstacle for the community in water treatment. The objective of this activity is to provide knowledge or understanding to the community about the utilization of activated carbon from coconut shell as filter media in gravity-fed filtering system. The activity was carried out for 3 months from June–August 2017 and consists of several steps: 1) Socialization; 2) Training; and 3) Monitoring and evaluation. The results show that people in the Village of Alue Ie Puteh have been able to apply technique of producing the activated carbon from coconut shell as filter media in gravity-fed filtering system. Water generated from the filtration process is clearer, odorless, and tasteless.