Syahrul Basri
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Efektivitas Kemampuan Tanaman Jeringau (Acorus calamus) untuk Menurunkan Kadar Logam Berat di Air Syahrul Basri; Erlina Hamzah
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 1 No 1 (2015): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.597 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju penurunan kadar logam berat dalam air airdengan menggunakan tanaman Jeringau (Acorus calamus).Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksprimen/ Eksprimen Semu dengan rancangan rangkaianwaktu. Penelitian ini dilaksanakan pada suatu wadah khusus berupa kaca dengan volume media 108L/bak yang dilengkapi dengan pompa air. Data dalam penelitian ini disajikan dengan tabel dan narasisecara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat keasaman (pH) dalam air sampel sebagai mediatumbuh tanaman Jeringau mengalami kenaikan pH 0.3 dari 7.2 menjadi 7.5. Temperatur mengalamipenurunan 1oC. Nilai Biological Oxygen Demand (BOD) mengalami penurunan 1.3 mg/L atau sebesar38.23%. Nilai Chemical Oxygen Demand (COD) mengalami penurunan 8 mg/L atau sebesar 8%. Konsentrasi logam berat untuk kadmium (Cd) dan Tembaga (Cu) berada di bawah baku mutu air atau memenuhi syarat kualitas air. Sedangkan konsentrasi timbal (Pb) hingga hari ke-9 masih berada di atasbaku mutu atau belum memenuhi syarat. Konsentrasi logam berat timbal (Pb) dari hari ke-0 hingga 9mengalami penurunan 0.05 mg/L atau sebesar 14.29%. Tanaman Jeringau (Acorus calamus) dalammedia dapat menurunkan kadar logam beratTanaman Jeringau (Acorus calamus) dapat menjadi salah satu metode aplikasi dalampemulihan air yang mengandung logam berat Timbal (Pb) yang dapat membahayakan bagi kesehatanmasyarakat.Kata Kunci : Acorus calamus, Logam Berat, Fitoremediasi, Air
Kondisi Sanitasi Lingkungan Pondok Pesantren di Kota Makassar Tahun 2018 Nurfadillah Sudirman; Muhammad Saleh; Andi Susilawaty; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 5 No 1 (2019): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.517 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sanitasi lingkungan pondok pesantren yang berada di Kota Makassar tahun 2018, yang meliputi bagian dari penyedian air bersih, sarana pembuangan tempat sampah, saluran pembuangan  air limbah, saluran pembuangan air limbah (SPAL), kondisi dapur,kepadatan hunian (asrama santri), ketersediaan Toilet. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif.Sampel yang diambil merupakan sampel untuk lokasi penelitian adalah Pesantren Immim Makassar, Pesantren Ummul Mukminin, Pesantren Darul Aman.Hasil penelitian yang diperoleh untuk kondisi sanitasi lingkungan Pondok Pesantren di Kota Makassar dari beberapa variabel yang digunakan antara lainPenyediaan Air Bersih untuk Pesantren IMMIM Makassar 80%, Pesantren Darul Aman 80%, Pesantren Ummul Mukminin 90%. Sarana Pembuangan Tempat Sampah untuk Pesantren IMMIM Makassar 80%, Pesantren Darul Aman 30%, Pesantren Ummul Mukminin 90%. Saluran Pembuangan Air Limbah  untuk Pesantren IMMIM Makassar 70%, Pesantren Darul Aman 60%, Pesantren Ummul Mukminin 60%. Dapur untuk Pesantren IMMIM Makassar 66%, Pesantren Darul Aman 86%, Pesantren Ummul Mukminin 73%. Kepadatan Hunian (Ruang Tidur) untuk Pesantren IMMIM Makassar 73%, Pesantren Darul Aman 73%, Pesantren Ummul Mukminin 80%. Toilet untuk Pesantren IMMIM Makassar 80%, Pesantren Darul Aman 86%, Pesantren Ummul Mukminin 86%. Kondisi Sanitasi Lingkungan secara keseluruhan dari enam variabel untuk Pesantren IMMIM Makassar 75%, Pesantren Darul Aman 71%, Pesantren Ummul Mukminin 83%.Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan kepada pihak Pondok Pesantren yang berada di Kota Makassar lebih memperhatikan tingkat kondisi sanitasi lingkungan. Sehingga mampu memberikan tingkat kesehatan yang baik untuk santri juga keadaan lingkungan yang bersih di Pondok Pesantren. Kata Kunci : Sanitasi Lingkungan, Pondok Pesantren
Analisis Risiko Paparan Karbon Monoksida (CO) Terhadap Anak Sekolah Di SD Negeri Kakatua Kota Makassar Tahun 2017 Sherli Wahyuni; Andi Susilawaty; Emmi Bujawati; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 5 No 1 (2019): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1490.486 KB)

Abstract

Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran fosil dengan udara berupa gas buangan kendaraan yang lebih banyak dihasilkan dari padatnya lalu lintas. Selain itu, Gas CO dapat pula dihasilkan dari proses industri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran risiko paparan CO pada anak sekolah di SD Negeri Kakatua Kota Makassar.Jenis rancangan pada penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).Dengan jumlah populasi 222 responden dan sampelnya sebanyak 143 responden.Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Multi Stage Sampling yang dilakukan dengan 2 tahap pengambilan sampel. Hasil penelitian menunjukkan  rata-rata konsentrasi CO dalam udara ambien di Sekitar SD Negeri Kakatua tahun 2017 yaitu 968,11 µg/Nm3. Nilai laju asupan udara anak sekolah di SD Negeri Kakatua yaitu paling tinggi 3,0 m3/hari dan paling rendah 2,4 m3/hari. Nilai durasi paparan anak sekolah di SD Negeri Kakatua yaitu paling tinggi 6 tahun dan paling rendah 4 tahun. Rata-rata berat badan anak sekolah di SD Negeri Kakatua yaitu 33,12 kg. Rata-rata besaran risiko (RQ) CO pada anak sekolah di SD Negeri Kakatua yaitu RQ < 1. Nilai RQ < 1 yang artinya anak sekolah di SD Negeri Kakatua belum terjadi risiko paparan Karbon Monoksida yang terkandung di udara ambient, meskipun paparan CO anak sekolah masih belum terjadi risiko tetapi perlu mendapatkan perhatian. Diharapkan kepada semua pihak baik pemerintah, pihak sekolah dan anak sekolah untuk selalu menjaga lingkungan sekitar utamanya yang dekat jalan raya misalnya dengan menanam pohon yang dapat meminimalisir pencemaran udara sekitar. Kata Kunci : Karbon Monoksida, ARKL, Risk Quotient (RQ)
Efektivitas Ekstrak Daun Sidaguri (Sida Rhombifoli L) Terhadap Kematian Larva Aedes aegypti Rezki Rahmatullah; Andi Susilawaty; Habibi Habibi; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 6 No 1 (2020): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1656.146 KB)

Abstract

Aedes aegypti is a vector that transmits dengue virus and causes Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). The increasing number of DHF case has caused major fatality annually. The use of chemical larvicide is not entirely environmentally friendly. On the contrary, plant based larvicide has been proven to be effective in controlling larvae while subduing the negative impacts of larvicide use to environment. This research investigates the efficacy of arrowleaf sida extract (Sida rhombifolia L) as a larvicide in killing Aedes aegyti larvae. It uses quantitative approach with true experiment method in testing the hypothesis. The research samples consist of 500 larvae which are divided into four groups with different treatments (0.25%, 0.50%, 0.75% dan 1%) and four reapplications within a time span of 1440 minutes. The findings show that the average percentage of Aedes aegypti larvae death with 0.25% concentration is 6.25%, 0,50% concentration is 12,25%, 0,75% concentration is 15,25%, and 1% concentration is 18,25%. The result of ANOVA test is p-value = 0.001 (p= <0.05) which further indicates the correlation between the death of larvae and arrowleaf sida extract intervention. This research hopes that the research findings can contribute to the success of Aedes aegypti larvae eradication program.Keywords: Aedes aegypti larvae, arrowleaf sida extract, the death of larvae
Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan dari Personal Hygiene dan Sanitasi Terhadap Keluhan Penyakit Kulit di Pulau Badi Kabupaten Pangkep Wahyu Alfat; Andi Susilawaty; Fatmawaty Mallapiang; Munawir Amansyah; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 6 No 1 (2020): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3362.085 KB)

Abstract

Environmental Health Risk Asessment (EHRA) adalah sebuah studi partisipatif untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Data yang diperoleh dari studi EHRA akan digunakan untuk menentukan wilayah yang berisiko terhadap penyakit berbasis lingkungan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif observasional, dilakukan di Pulau Badi Kecamatan Liukkang Tupabbiring Kabupaten Pangkep. Dengan jumlah populasi 618 Kepala Keluarga, Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Multi stage sampling dimana metode ini menggabungkan beberapa metode random sampling yang digunakan seefisien dan seefektif mungkin yaitu proporsional stratified random sampling untuk menentukan sampel disetiap wilayahnya, serta menggunakan metode pengambilan sampel yang kedua yaitu simple random sampling dimana untuk memilih rumah tangga sebagai responden. sehingga jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 64 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah yang berisiko sangat tinggi (kategori 4) berada pada wilayah RW I dan RW V, untuk yang berisiko sedang (kategori 2) berada pada wilayah RW II dan RW IV, dan yang berisiko rendah berada pada wilayah RW III. Sedangkan untuk keluhan Penyakit Kulit dari 64 (100%) responden, yang mengalami kulit kering seperti sisik dan terkelupas 30 (47%) responden, gatal dengan frekuensi berulang 20 (31%) responden, Bentol kemerahan 8 (13%) responden, dan bercak kemerahan 6 (9%) responden. Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan bagi kader-kader posyandu serta tenaga kesehatan di Pulau Badi dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang keluhan-keluhan penyakit kulit melalui penyuluhan, dan bagi penduduk perlu meningkatkan kebersihan diri dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit kulit. Kata Kunci : EHRA, Penyakit Kulit, Personal Higiene
The Relationship Between Dengue Hemorrhagic Fever and Climate Change in Wajo District 2015-2019 Nurfadhillah Nurfadhillah; Andi Susilawaty; Muhammad Rusmin; Abdul Majid HR. Lagu; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 1 (2021): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.555 KB)

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an acute febrile disease caused by the dengue virus which enters human circulation through the bite of the aedes aegypti mosquito. Significant climate change that occurs over a certain period of time. In other words, climate change is also defined as changes in temperature, rainfall, wind speed and so on. This study aims to determine the relationship between the incidence of dengue hemorrhagic fever and climate change in Wajo Regency. This type of research is an analytical study with a correlation design in which to see the relationship between one variable and another. The results of this study indicate that there is a significant relationship between air temperature, rainfall, humidity and the incidence of dengue bleeding (p = 0.001 and r = -0.403), (p value = 0.001 and r = 0.403), (p value = 0.002 and r = 0.533) and there was no significant relationship between wind speed and the incidence of dengue hemorrhagic fever (p value = 0.632 and r = 0.057). It is hoped that in future studies using different designs, data sources, locations and variables and using all other climate variables that are thought to have a relationship with the incidence of dengue hemorrhagic fever. And secondary data used is longer. Keywords : Dengue Haemorrhagic Fever occurrence, air temperature, rainfall, humidity, wind speed
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Nasabah Bank Sampah di Kelurahan Tamalabba Kecamatan Ujung Tanah Kota Makassar Bambang Soeprijono; Krisno Bimantoro; Andi Ade Ulasaswini; Syahrul Basri; Munawir Amansyah; Habibi Habibi
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 2 (2021): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.239 KB)

Abstract

Undang-undang No. 18 tahun 2008 mengamanatkan kepada masyarakat untuk berperan serta dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan dengan menekan jumlah sampah. Salah satu cara yang selama ini dilakukan melalui Bank Sampah.  Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif observasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat sebagai nasabah bank sampah unut Hoki di kelurahan Tamalabba kecamatan ujung tanah kota Makassar program CSR PT. Pertamina Marketing Operation Region VII Sulawesi Selatan. Adapun subjek penelitian ini adalah nasabah bank sampah sebanyak 20 orang. Penentuan skala pengetahuan, sikap dan Tindakan subjek akan menggunakan skala likert berdasarkan jawaban dari pertanyaan. pengetahuan dan  sikap masyarakat/nasabah bank sampah HOKI Kelurahan Tamalabba Kecamatan Ujung tanah Kota Makassar menunjukkan hasil yang dominan pada kategori baik/sangat baik dan positif (95%). Adapun Tindakan yang baik/sangat baik berada di angka 65% dan masih terdapat 35% yang kurang dalam tindakannya sebagai nasabah bank sampah unit HOKI.
Aedes Sp. Larvae Density Related to DHF Incidence in Tamalate District of Makassar City Nurrahmi Paizah; Andi Susilawaty; Surahmawati Surahmawati; Syahrul Basri
HIGIENE: Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol 7 No 3 (2021): Kesehatan Lingkungan
Publisher : Public Health Department, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.193 KB)

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease that is transmitted by the Aedes sp. In 2019 there were 138,127 cases with 919 deaths. One of the factors that influence the increase or decrease in the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is the population of Aedes aegypti mosquito larvae. The purpose of this study was to measure the density of Aedes sp. related to the incidence of DHF in Tamalate District, Makassar City. This research is a descriptive type of research, with a visual survey method. The research sample is the number of cases in 2017 which is as many as 20 samples with the inclusion criteria of mosquito flight distance to meet the number of 100 samples. The results of the study of 100 houses inspected in Tamalate District there were 28 houses that were positive for larvae, thus obtaining a House Index (HI) value of 28%, and included in the medium density category, from 524 containers inspected in Tamalate District there were 44 positive containers. larvae were found, thus obtaining a Container Index (CI) value of 8.3%, included in the medium density category, there were 44 positive larval container containers from 100 houses inspected in Tamalate District, thus obtaining a Breteau Index (BI) value of 44% and included in the category medium density level, for the Density Figure category the House Index (HI) value of 28 so that the results of Density Figure (DF) 4 are included in the Density Figure (DF) category of medium density, the result of Container Index (CI) 8.3 so that the results of Density Figure ( DF) 3 is included in the Density Figure (DF) category of medium density, and the results of the Breteau Index (BI) 44 so that m get the results Density Figure (DF) 5 is included in the Density Figure (DF) category of medium density. Researchers suggest to the public to carry out PSN activities continuously with the 3M Plus method.
Penilaian Risiko Sanitasi Lingkungan di Pulau Balang Lompo Kelurahan Mattiro Sompe Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Andi Susilawaty; Abdul Majid HR. Lagu; Syahrul Basri; Ultry Maisari; Munawir Amansyah
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 10, Nomor 2, July-December 2018
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.213 KB) | DOI: 10.24252/as.v10i2.6872

Abstract

Penilaian risiko sanitasi lingkungan atau yang juga dikenal dengan Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah studi untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku yang berisiko pada kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran analisis risiko sanitasi lingkungan di Pulau Balang Lompo Kelurahan Mattiro Sompe Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan analitik. Responden dalam penelitian ini sebanyak 65 ruman yang diambil dengan simple random sampling. Data diolah dengan menggunakan SPSS 17.0 dan disajikan dalam bentuk tabel sederhana atau tabel frekuensi untuk analisis univariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa bahaya-bahaya sanitasi lingkungan di Pulau Balang Lompo meliputi bahaya terkait kepemilikan tempat sampah (58,5%) dan air limbah domestik (37,4%). Adapun beberapa perilaku tidak sehat yang memberikan peluang keterpaparan bahaya, yaitu perilaku tidak Cuci Tangan Pakai Sabun (47,7%), Buang Air Besar Sembarangan (29,2%), tidak memilah sampah (83,1%), serta perilaku tidak melakukan penanganan sampah (84,6%).  Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat risiko sanitasi lingkungan di Pulau Balang Lompo menunjukkan bahwa RW 1 berada pada kategori Risiko sangat tinggi dengan nilai indeks risiko 191, RW 2 dengan kategori Risiko rendah dengan nilai indeks risiko 124, RW 3 dengan kategori Risiko rendah dengan nilai indeks risiko125 dan untuk RW 4 dengan kategori Risiko rendah dengan nilai indeks risiko 135. Beberapa faktor yang menjadi penyebab risiko sangat tinggi di RW 1 adalah penduduk yang menyimpang dari perilaku hidup sehat, tingkat pendidikan, kurangnya kepemilikan tempat sampah, kepemilikan SPAL dan kepemilikan jamban, serta tingginya tingkat kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan. Dalam hal ini, diperlukan risk communication agar masyarakat mengetahui dan memahami besaran risiko sanitasi lingkungan tempat tinggalnya, sehingga ada upaya pencegahan dalam bentuk peningkatan cakupan rumah tangga dan individu berperilaku bersih dan sehat
Berkasih untuk berkreasi (Studi pengembangan kapasitas program pemberdayaan pemuda) Andi Ade Ulasaswini; Gunawan Rasyidin; Taufiq Hidayat; Habibi; Munawir Amansyah; Syahrul Basri
SAMATA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH SCIENCE Volume 1, Nomor 1, Agustus 2022
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program peningkatan pemuda memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Jumlah penduduk kota Makassar sebanyak 1.427.619 jiwa dengan jumlah pemuda berada pada besaran 25%. Sayangnya, energi potensial pemuda di Makassar harus berujung pada tindakan-tindakan yang kurang produktif, seperti tawuran yang terjadi di kecamatan Ujung Tanah dan sekitarnya. Karenanya program Berkasih untuk Berkreasi hadir yang merupakan inisiasi dari pemuda dan dirancang bersama CSR PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Makassar. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengevaluasi kapasitas dan respon masyarakat terhadap program Berkasih untuk Berkreasi di wilayah Ujung Tanah. Hasil menunjukkan bahwa pengembangan kapasitas menunjukkan kategori tinggi, begitu pula respon masyarakat terhadap program ini. Diharapkan para pemuda dapat menjadi lebih produktif dalam setiap giat kesehariannya.