Franseno Franseno
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMBUATAN MASTERPLAN LINGKUNGAN GUA MARIA BUKIT KANADA RANGKASBITUNG Nancy Yusnita Nugroho; Yenny Gunawan; Franseno Pujianto; Anastasia Maurina; Irma Subagio; Santoso Sukangto; Anthony Anthony; Vanni Vanni; Paramitha Paramitha
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2014)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11516.23 KB)

Abstract

Gua Maria Bukit Kanada yang terletak di kota Rangkasbitung provinsi Banten adalah salah satu tempat ziarah umat Katolik yang berada di bawah naungan Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Keuskupan Bogor. Gua Maria ini dibangun pada tahun 1988 oleh umat dengan dukungan dariKongregasi Suster-suster Fransiskan Sukabumi. Gua Maria ini lalu diberkati oleh Uskup Bogor Mgr. Ign. Harsono, Pr. Gua ini merupakan tempat ziarah pertama di tanah Banten.Seiring dengan berjalannya waktu, Gua Maria ini telah menginjak umur 25 tahun. Paroki Santa Maria Tak Bernoda – Rangkasbitung, Banten merasa perlu untuk menata ulang kawasan ini, sekaligus membuatkan masterplan dalam rangka pengembangan kawasan ziarah dan salah satu pusat kegiatan keagamaan di Rangkasbitung seiring dengan peningkatan kebutuhan untuk pelayanan umat di Rangkasbitung. Atas permintaan pihak paroki melalui Pastor Paroki, Unpar menugaskan tim pengabdian masyarakat untuk merespon dan membantu kebutuhan tersebut.Tim pembuatan Materplan Lingkungan Gua Maria Bukit Kanada telah ditugaskan untuk membuat desain materplan sesuai dengan kondisi eksisting tapak yang ada berdasarkan survei lapangan dan juga sesuai dengan kebutuhan ruang baik sebagai pendukung kegiatan Gua Mariamaupun sebagai pendukung kegiatan Paroki setempat. Analisis terhadap potensi tapak dan kebutuhan akan fungsi telah dilakukan selama proses pengembangan desain agar desain masterplan yang dihasilkan sesuai untuk kebutuhan umat namun tetap sesuai dengan lingkunganfisik dan budaya masyarakat setempat.Proses pembuatan masterplan dibagi menjadi 3 tahap (secara garis besar), yaitu : pengumpulan data dan analisa awal (November-Desember 2013), pembuatan konsep & masterplan serta pembuatan gambar penataan rinci untuk area Gua Maria (detail), dan terakhir adalah pengembangan desain masterplan (jika diperlukan). Kegiatan ini telah menghasilkan usulan konsep penataan area Gua Maria berupa 2 alternatif desain, sesuai permintaan pihak Paroki. Hasil rancangan telah dipresentasikan kepada Uskup Bogor menjelang akhir tahun 2014,dan tim dimohon untuk melanjutkan rancangan dengan mengerucutkan menjadi satu rancangan berdasarkan masukan-masukan yang telah diberikan.
Pengabdian Masyarakat Sekolah SMPK Santo Josef Freinadementz Franseno Franseno; Yenny Gunawan; Reinaldi Primanizar
Research Report - Engineering Science Vol. 1 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.017 KB)

Abstract

Pengabdian Masyarakat ini diinisiasi oleh pihak Societas Verba Divini (SVD), Sumba yang meminta bantuan kepada Program Studi Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan berupa perancangan Sekolah SMPK Santo Josef Freinadementz. Metode perancangan yang digunakan adalah pendekatan perancangan yang memperhatikan konteks lokal, baik dari segi budaya, iklimmaupun material yang digunakan. Karena konteks lokal penting, maka rencana kegiatan yang dilakukan meliputi survei tempat/lokasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, serta sosialisasi rancangan untuk mendapatkan masukan dari pihak-pihak terkait. Luaran yang dariPengabdian Masyarakat ini berupa gambar rancangan yang disetujui oleh pihak SVD.
REKONSTRUKSI MUSHOLLA BAMBU BAGI KOMUNITAS P4S TANI MANDIRI DESA CIBODAS, KAB. BANDUNG Anastasia Maurina; Budianastas Budianastas; Irma Soebagio; Yenny Gunawan; Franseno franseno; Bobby Henatta
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3183.089 KB)

Abstract

Pada tahun 2014, melalui program pengabdian masyarakat, Program Studi merancang dan membangun sebuah musholla bambu yang berada di Pusat Pelatihan Pertanian dan PerdesaanSwadaya (P4S) Tani Mandiri di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Dampak pembangunan musholla ini terhadap masyarakat sangatlah positif, musholla tersebut bukan hanya dipakai oleh masyarakat petani dibawah P4S Tani Mandiri saja, namun digunakanoleh masyarakat sekitar.Pada awal tahun 2015 terjadi masalah dengan bangunan musholla bambu tersebut, yaitu terserang oleh kutu bubuk. Kutu bubuk merupakan permasalahan umum yang terjadi padabangunan bambu. Permasalahan kutu bubuk ini disebabkan karena proses pengawetan dan juga bahan pengawetnya yang tidak tepat guna . Observasi dilakukan oleh tim pengabdi untukmelihat dampak buruk dan solusi yang harus diambil sebagai bentuk pertanggungjawaban kami. Kutu bubuk telah menyerang bambu yang menjadi struktur utama bangunan ini dan menyebabkan deformasi. Sehingga tim pengabdi memutuskan untuk melakukan rekonstruksi musholla ini.Dalam proses rekonstruksi ini, tim pengabdi memastikan proses preservasi material bambu dengan tepat, yaitu pemilihan material bambu yang tepat untuk material konstruksi, pengawetan bambu yang lebih tepat guna, pengeringan bambu dengan baik, perbaikan proses konstruksi elemen strukturalnya. Pelaksanaan kegiatan rekonstruksi ini terbagi atas 8 tahap,yaitu : tahap persiapan material bambu , tahap pengawetan (perendaman), tahap pengeringan , tahap perangkaian elemen struktur , tahap pembongkaran, tahap rekonstruksi elemenstruktural, tahap rekonstruksi atap dan fasade serta tahap perawatanDampak positif dari kegiatan pengabdian ini terhadap mitra selain ketersediaan sarana yang diperlukan mitra, yaitu up-dating ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai pengawetan, penggunaan bilah bambu sebagai material struktur dengan bentuk kekinian serta perawatan. Sedangkan dampak positif bagi akademisi adalah peningkatan atensi komunitas akademik terhadap kelompok masyarakat kecil serta peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologidan seni di program studi. Selain itu, dampak bagi mahasiswa arsitektur adalah pengembangansoftskills dan hardskills.Kata kunci : rekonstruksi, bambu, pengabdian masyarakat
PEMBUATAN MASTERPLAN LINGKUNGAN GUA MARIA BUKIT KANADA RANGKASBITUNG Nancy Yusnita Nugroho; Franseno Pujianto; Yenny Gunawan; Anastasia Maurina; Irma Subagio
Research Report - Engineering Science Vol. 2 (2015)
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8747.427 KB)

Abstract

Gua Maria Bukit Kanada yang terletak di kota Rangkasbitung provinsi Banten adalah salah satu tempat ziarah umat Katolik yang berada di bawah naungan Paroki Santa Maria Tak Bernoda, Keuskupan Bogor. Gua Maria ini dibangun pada tahun 1988 oleh umat dengan dukungan dari Kongregasi Suster-suster Fransiskan Sukabumi.Gua Maria ini lalu diberkati oleh Uskup Bogor Mgr. Ign. Harsono, Pr. Gua ini merupakan tempat ziarah pertama di tanah Banten.Seiring dengan berjalannya waktu, Gua Maria ini telah menginjak umur 25 tahun.Paroki Santa Maria Tak Bernoda – Rangkasbitung, Banten merasa perlu untuk menata ulang kawasan ini, sekaligus membuatkan masterplan dalam rangka pengembangan kawasan ziarah dan salah satu pusat kegiatan keagamaan di Rangkasbitung seiring dengan peningkatan kebutuhan untuk pelayanan umat di Rangkasbitung. Atas permintaan pihak paroki melalui Pastor Paroki, Unpar menugaskan tim pengabdian masyarakat untuk merespon dan membantu kebutuhan tersebut.Tim pembuatan Materplan Lingkungan Gua Maria Bukit Kanada telah ditugaskan untuk membuat desain materplan sesuai dengan kondisi eksisting tapak yang ada berdasarkan survei lapangan dan juga sesuai dengan kebutuhan ruang baik sebagai pendukung kegiatan Gua Maria maupun sebagai pendukung kegiatan Paroki setempat. Analisis terhadap potensi tapak, fungsi beserta kebutuhan ruangnya, kondisi masyarakat dan budaya masyarakat setempat telah dilakukan agar desain masterplan yang dihasilkan sesuai untuk kebutuhan umat namun tetap sesuai dengan lingkungan fisik dan budaya masyarakat setempat. Pembuatan konsep masterplan telah dilaksanakan pada tahun 2014 dan di bulan Januari 2015 telah dipresentasikan/dibahas bersama para stakeholders (Keuskupan Bogor, Paroki Rangkasbitung, Pengelola Gua Maria,Pengelola Akper Yatna Yuana yang berada satu tapak dengan kawasan Gua Maria, danperwakilan umat).Kegiatan pengabdian yang telah dilakukan pada tahun 2015 ini adalah berupa pengerjaan pendetailan gambar rancangan tapak dan bangunan di Kompleks Gua Maria sehingga siap dijadikan dokumen acuan untuk pelaksanaan pekerjaan pembangunan.