Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa sebagai Media Tanam Hidroponik dalam Mendukung Pemenuhan Gizi dan Pendapatan Kelompok Tani Posi Lita di Masa Pandemi Covid-19. Dwi Ahrisa Putri; Arman Amran; Kurniati Kurniati
To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Universitas Andi Djemma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35914/tomaega.v5i1.944

Abstract

Desa Tandung merupakan salah satu desa di Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar yang mengalami kendala tidak adanya sarana pengolahan limbah sabut kelapa yang ramah lingkungan, masyarakat setempat hanya memanfaatkan sabut kelapa untuk media pembakaran sebagai pengganti arang. Kondisi ini mengakibatkan penumpukan limbah sabut kelapa di sekitar rumah penduduk dan kebun petani, padahal sesungguhnya limbah ini dapat dikelola secara berkelanjutan sehingga dapat dimanfaatkan kembali dan juga dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi. Beberapa keunggulan dari sabut kelapa adalah memiliki daya serap air tujuh kali lebih tinggi dibandingkan tanah, meningkatkan sirkulasi oksigen bagi akar tanaman, mengandung unsur hara, kalium, fosfor, nitrogen, kalsium, besi, magnesium, mangan, boron, dan seng. Metode pendekatan yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah pendekatan PRA (Participatory Rural Appraisal), dimana melibatkan kelompok tani sebagai mitra yang akan melakukan proses kegiatan dengan didampingi oleh tim dosen sebagai fasilitator pelatihan. Dengan metode tersebut, memungkinkan masyarakat desa untuk saling berbagi, meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka tentang kondisi dan kehidupan desa, membuat rencana dan bertindak. Kegiatan pengabdian ini memberikan solusi dari permasalahan mitra, yaitu dengan adanya pelatihan hidroponik dan pendampingan kelompok masyarakat tani Posi Lita, masyarakat menjadi tahu dan mengenal olahan sabut kelapa menjadi cocopeat sebagai media tanam hidroponik.  Selain mampu meningkatkan pendapatan juga dapat memenuhi kebutuhan gizi dari sayuran organik yang dibudidayakan serta menciptakan masyarakat yang sadar lingkungan melalui limbah yang dapat diolah lebih optimal.
The effect of cocoa certification program in increasing production and farmers income in Tapango Barat Village, Tapango District, Polewali Mandar Regency Burhanuddin Burhanuddin; Muhammad Arsyad; Kurniati Kurniati; Makmur Makmur; Indrastuti Indrastuti
Anjoro: International Journal of Agriculture and Business Vol 1 No 1 (2020): Anjoro
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture and Forestry Faculty, Universitas Sulawesi Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.362 KB) | DOI: 10.31605/anjoro.v1i1.645

Abstract

The production of Indonesian cocoa beans is significantly increasing but is not in line with its quality. The quality has decreased such as less fermented, not dry, inconsistency of the size & taste. Since then, reputation of Indonesia cocoa beans was considered lower than international standard which caused price is relatively cheap compared to other production countries. The low quality of cocoa beans is due to that the age of cocoa plants in Indonesia is more than 17 years so productivity has declined, besides that cocoa pod borer since 1995 until now has not been eradicated 100%. So, the age of the plant greatly influences the amount of fruit that can be produced. The benefits of cocoa certification program to the farmers production and income are the creation of agribusiness insight and industrial culture in the community, the development of downstream agribusiness subsystem activities in the form of post-harvest, processing and marketing activities which ultimately increase farmers' income and welfare through increased production also will increased foreign exchange earnings for Country. Tapango Barat is a cocoa development center area certified by the Rainforest Alliance (RA) from 2015 until now with the aim of describing the cocoa certification program in Tapango Barat Village, calculating the level of farmers' income and analyzing the effect of the cocoa certification program on increasing farmer production and income. This research was conducted in January – April 2017 using descriptive, income analysis, and multiple regression analysis methods. The results showed that the Mesa Peolo farmer group certified by the Rainforest Alliance (RA) had an income of IDR 17,106,039.073 each year. This shows that the production results from certification program directly influence cocoa farmers’ income.
Efektitifits Beberapa Strain Azospirillium Terhadap Efisiensi Serapan N dan Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Tanah Pasca Tambang Nurmaranti Alim; Kurniati Kurniati; Laode Muh Asdiq; Hamsin Ramadan
Jurnal Eboni Vol 5 No 1 (2023): Juli
Publisher : Program Studi Kehutanan Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/eboni.v5i1.1867

Abstract

Jagung adalah tanaman yang sangat akrab dengan petani di Sulawesi Tenggara. Komoditas ini merupakan salah satu bahan pangan andalan masyarakat Sulawesi Tenggara. Pupuk hayati Azospirilium mampu meningkatkan hasil panen tanaman pada berbagai jenis tanah maupun wilayah iklim yang berbeda. Azospirilium mendorong pertumbuhan tanaman, terutama merangsang perkembangan akar yang menyebabkan bertambahnya sistem perakaran, yaitu memperbesar dan memperpanjang jumlah akar dan rambut-rambut akar. Penelitian ini disusun berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama adalah strain Azospirillium, faktor kedua adalah dosis pemupukan dengan 3 taraf sehingga total perlakuan sebanyak 36 pot perlakuan. Pemberian urea (0,75 g) dengan Azospirillium (12,5 ml) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman jagung, jumlah daun, berat segar, berat kering dan serapan N tanaman jagung dibandingkan dengan perlakuan pupuk Urea tanpa Azospirillium sp. Azospirillium (di inokulasii dari tanaman murbei) berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar, berat kering dan serapan N tanaman jagung, dibandingkan dengan Azospirillium dari strain lain
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK CAIR ALGA MERAH EUCHEUMA SPINOSUM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PADA TANAH ASAL KECAMATAN TAMANREA MAKASSAR Kurniati kurniati; welly Herman
PLANTKLOPEDIA: Jurnal Sains dan Teknologi Pertanian Vol 3 No 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Muhammadiyah Siddenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/plantklopedia.v3i1.892

Abstract

Terdapat lebih dari 600 spesies rumput laut yang tersebar di perairan Indonesia. Spesies-spesies rumput laut itu digolongkan ke dalam empat kelas, yaitu ganggang merah (Rhodophyceae), ganggang cokelat (Phaeophyceae), ganggang hijau (Chlorophyceae), dan ganggang hijau-biru (Cyanophyceae). Sebagian besar rumput laut itu belum diteliti dengan lebih mendalam mengenai kandungan zat-zatnya, oleh sebab itu beberapa jenis rumput laut dianggap memiliki nilai ekonomi yang rendah. Kebanyakan rumput laut yang kurang prospektif itu hidup liar di wilayah perairan Indonesia Timur, terutama di sekitar Pulau Sulawesi, Maluku, dan Papua. Jumlah rumput laut yang dianggap bernilai ekonomi rendah itu sebenarnya berpeluang untuk dijadikan pupuk yang mengandung unsur hara makro dan mikro cukup tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk cair yang terbaik pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays). Penelitian ini disusun menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dosis. Setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali sehingga seluruhnya terdapat 18 pot percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa perlakuan yang terbaik untuk rata-rata berat kering, serapan N, serapan P, dan serapan K tanaman jagung adalah perlakuan dengan dosis 12.5 ton/ha atau setara dengan 31,25 g/pot. Berdasarkan hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa perlakuan dengan dosis 12.5 ton/ha mampu memberikan pengaruh yang nyata dan hasil yang terbaik untuk berat kering tanaman jagung serta serapan N, P, dan K.