Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS KELUARGA DALAM PERSPEKTIF ABDULLAH NASHIH ULWAN DI ERA MILENIAL Evi Fatimatur Rusydiyah; Nasarudin Nasarudin
JP : JURNAL PENDIDIKAN Vol 4, No 01 (2020): MARET
Publisher : Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA) Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (588.688 KB) | DOI: 10.33754/jalie.v4i01.203

Abstract

Abstract: The most important and strategic educational institution is the family. This is because the challenge of Education today is facing the millennial era. This era is marked by disruptive, post truth, and hedonism. Families as filters in facing the challenges of the era. This paper aims to analyze Abdullah Nashih Ulwan's views on family-based Islamic education in the millennial era. The study in this paper applies the descriptive analysis method and the type of library research that uses library sources to obtain data or information. The results of this study are Abdullah Nashih Ulwan's views on family-based Islamic education. According to Abdullah Nashih Ulwa's view, the urgency function of the family in shaping the personality of the child as one of the educational institutions can be through the material provided to the child, including religious, physical, moral, intellectual, sexual, and psychological education material, while the right method is the method exemplary, advice, customary habits, attention and supervision as well as punishment. Through material and methods applied in the family environment, it can deliver the righteous and pious children as expected by religion, society and parents.Keyword: Islamic education, Family, Millennial Era
OPTIMALISASI PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KECERDASAN EMOSIONAL Nasaruddin Nasaruddin
Kreatif: Jurnal Pemikiran Pendidikan Agama Islam Vol 18 No 1 (2020): Januari
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/kreatif.v18i1.360

Abstract

Pendidikan Islam termasuk gagasan ideal pendidikan yang dapat memfasilitasi dan mendorong perekembangan seorang anak didik secara optimal baik dari unsur lahiriyah dan batiniyah. Optimalisasi pendidikan Islam dalam proses pembelajaran juga dinilai mammpu menumbukan aspek kecerdasan emosional seorang manusia/anak didik. Kecerdasan emosional dalam Islam disebut kognitif Qalbiyah karena hati merupakan pusat pendidikan akhlak. Berkenaan dengan hal tersebut, konsep kecerdasan emosional menurut pendidikan Islam sebagaimana dikemukan para pakar pendidikan Islam cenderung dipahamai sebagai perwuju sikap-sikap terpuji dari kalbu dan akal yakni sikap bersahabat, kasih sayang, empati, takut berbuat salah, keimanan, dorongan moral, bekerjasama, beradaptasi, berkomunikasi dan penuh perhatian serta kepedulian terhadap sesama mahluk ciptaan Tuhan. Secara metodologis strategi pendidikan Islam dalam menumbuhkan kecerdasan emosional menekankan domaian pentingnya peranan komponen pendidikan yang mencakup lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat sebagai basis utama pembentukan kecerdasan emosional anak didik dalam proses pendidikan.
WAJAH ISLAM NUSANTARA PADA TRADISI PETA KAPANCA DALAM PERKAWINAN ADAT BIMA Muhammad Aminullah; Nasaruddin Nasaruddin
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 1 No 1 (2017): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v1i1.1

Abstract

Penyelenggaraan peta kapanca dalam masyarakat Bima telah menjadi bagian dari tradisi masyarakat. Hadirnya peta kapanca dalam perkawinan adat Bima, merupakan bagian dari respon masyarakat terhadap kebudayaan yang berbasis Islam. Bentuk-bentuk akulturasi Islam dengan budaya Bima atau dalam istilah lain disebut dengan pribumisasi Islam pada tradisi peta kapanca dapat dilihat pada; pertama, pembacaan shalawat dan do’a pada saat dimulainya prosesi boho oi mbaru atau mandi uap dengan bunga-bunga. Kedua, iringan hadrah pada saat prosesi kalondo wei. Ketiga, pembacaan kalam ilahi yang kemudian dilanjutkan dengan jiki kapanca yang berisi pembacaan maulid syaraful anam saat prosesi peta kapanca. Keempat, prosesi peta kapanca yang berjumlah ganjil, melambangkan bahwa Allah swt. menyukai sesuatu yang ganjil dan hiasan bunga-bunga telur yang berjumlah sembilan buluh sembilan buah, melambangkan asmaul husna. Proses pribumisasi Islam pada tradisi peta kapanca itulah yang kemudian membentuk pola atau corak Islam yang khas Bima yang merupakan wajah Islam Nusantara.
Pola Pembinaan Sosial Keagamaan Dengan Pengintegrasian Nilai-Nilai Budaya Bima (Studi Terhadap Para Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Bima) Nasaruddin Nasaruddin; Syarifuddin Syarifuddin
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 2 No 1 (2018): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v2i1.103

Abstract

Berbagai tindak kejahatan sering terjadi di masyarakat, misalnya pencurian, perampokan, penipuan, pembunuhan dan sebagainya. Dari semua tindak kejahatan tersebut terjadi dikarenakan berbagai macam faktor yang mempengaruhinya, seperti keterpaksaan seseorang melakukan tindak kejahatan pencurian yang dikarenakan faktor ekonomi, faktor lingkungan atau terikut dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan sebagainya. Kesemua tindak kejahatan yang terjadi tersebut harus mendapat ganjaran yang setimpal atau seimbang, dan dimasukan dalam lembaga pemasyarakatan untuk di bina dengan nilai-nila budaya lokal. Pembinaan bertujuan agar Narapidana setelah selesai menjalani masa pidananya tidak akan mengulangi perbuatannya (kejahatan) dan dapat hidup bermasyarakat secara wajar serta ikut berpartisipasi di dalam pembangunan. Maka setiap Narapidana didalam Lembaga Pemasyarakatan di bina dan di didik agar menyesali perbuatannya dan mengembangkannya menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan yang baik dan taat kepada nilai-nilai agama dan nilai-nilai hukum. Pola pembinaan sosial keagamaan yang dilakukan oleh Lembaga pemasyarakat Bima dengan pengintegrasian nilai-nilai buadaya Bima, diantaranya Buadaya Maja Labo Dahu, Ngaha Aina Ngoho dan Nggahi Rawi Pahu.
PENANGGULANGAN KORUPSI DALAM PERSPEKTIF AL-QURAN Nasaruddin Nasaruddin; Abdussahid Abdussahid
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 3 No 1 (2019): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v3i1.244

Abstract

Salah satu tantangan yang paling berat bagi pembangunan dalam sebuah bangsa dan negara adalah masalah korupsi. Korupsi merupakan salah satu kejahatan dan tindak pidana tertentu yang bersifat serius, terorganisir yang telah menimbulkan masalah dan ancaman serius, karena dapat membahayakan stabilitas dan keamanan negara dan juga kemerosotan ummat. Kemakmuran dan keamanan negara sangat sulit tercapai apabila praktek korupsi masih sering dilakukan oleh sebagian orang, pejabat, staf dan instansi-instansi tertentu. Dari sisi lain bahwa praktek korupsi adalah tergolong sebagai kejahatan yang besar dan luar biasa. Dan oleh karenanya pemberantasa harus dilakukan dengan cara yang luar biasa pula, diantaranya; adanya upaya setiap pribadi untuk memaksimalkan seluruh potensi yang diberikan oleh Allah SWT dalam dirinya dan pemanfaatan segala instrumen yang ada dalam masyarakat. Salah satu diantaranya adalah pemanfaatan ayat al-Quran dan hadits Rasulullah SAW yang berkaitan dengan penanggulangan korupsi, tidak dapat dilakukan secara sekaligus tetapi dilakukan secara bertahap demi mewujudkan dan mengaktulisasikan nilai-nilai agama dalam kehdidupan bermasyarakat dan bernegara. Berangkat dari permasalahan ini bahwa al-Quran dan al-Hadits mempunyai wawasan tersendiri tentang penanggulangan korupsi yang secara detail.
Model Research and Development dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Halimatus Sa'diyah; Hanik Yuni Alfiyah; Zaini Tamin AR; Nasaruddin Nasaruddin
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 10 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.371 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2020.10.1.42-73

Abstract

Selama ini, pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sering menggunakan model, metode atau strategi yang bersifat konvensional, terutama pada materi yang bersifat metafisik dan transendental. Penelitian ini berupaya mengkaji model-model penelitian dan pengembangan (research and development) pembelajaran PAI dalam beberapa aspeknya. Penelitian pustaka ini menyimpulkan bahwa Research and Development (R&D ) dalam pembelajaran PAI dapat dilakukan melalui penelitian untuk menghasilkan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Objek R&D dalam pembelajaran PAI berupa: materi, metode, media, dan teknik evaluasi. R&D dapat membantu guru untuk melakukan kreasi dan inovasi yang melahirkan produk yang terus menerus disempurnakan. Tujuannya adalah menjamin kemudahan dan kenyamanan dalam mata pelajaran PAI. Penulis perlu menegaskan bahwa R&D dalam pembelajaran PAI harus dipandang sebagai peningkatan pendidikan (minimal di kelas atau lembaga pendidikan). Oleh sebab itu, penulis merekomendasikan beberapa hal berikut: Pertama, mematangkan perencanaan R&D; Kedua, lebih memperhatikan ketelitian, khususnya dalam analisis dan evaluasi; Ketiga, peningkatan perhatian pada upaya pengembangan materi, metode, media, dan teknik evaluasi yang lebih baik dalam proses pembelajaran.
Evaluasi Program Gerakan Furudhul Ainiyah (Gefa) dengan Menggunakan Model Kirkpatrick Ali Ridho; Kusaeri Kusaeri; Nasaruddin Nasaruddin; Fathur Rohman
FIKROTUNA: Jurnal Pendidikan dan Manajemen Islam Vol. 9 No. 01 (2020): 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Agama Islam Al-Khairat Pamekasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32806/jf.v11i01.3938

Abstract

This study discusses the Gerakan Furudul Ainiyah (GEFA) which was conducted in Madrasah of East Java. To value its effectiveness, a comprehensive evaluation of the program and the process of program implementation needs to be conducted, and different evaluations need to be approved. There are several models that can be used to measure the effectiveness of the programs and the implementation processes such as the CIPP model, Stake Countenance, and the others. This study offers a program evaluation model that is the Kirkpatrick model that will evaluate in deeply levels, with four levels namely reaction levels, impact program level, learning change level and outcome level. From those various levels, they are equipped with instruments of assessment.
METODE PENGAJARAN DALAM PERSPEKTIF Al-QURAN (TINJAUAN Q.S. AN-NAHL AYAT 125) Nasaruddin Nasaruddin; Fathani Mubarak
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 6 No 2 (2022): Oktober
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v6i2.1190

Abstract

Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam merupakan sumber rujukan paling utama, tentunya di dalam al-Qur’an juga memuat nila-nilai pendidikan dan metode pengajaran untuk memberikan kemudahan kepada pengajar dan peserta didik. Tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan dan mengkaji Metode pengajaran dalam perspektif al-Quran (tinjaun QS. An-Nahl ayat 125). Dan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan, baik itu untuk para pembaca terlebih husus bagi para pendidik dan kaum cendikiawan. Metodelogi penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah penelitian kepustakaan (library research). atau studi teks yakni pengumpulan data dapat dilakukan melalui pencarian literatur ilmiah secara sistematis pada artikel-artikel, buku-buku, dan dokumen yang membahas secara signifikan dan memiliki keterkaitan dengan tema penelitian. Metode pengajaran dalam QS. An-nahal ayat 125 yakni metode hikmah (perkataan yang bijak), metode mau’idhzah hasanah (nasehat yang baik), dan metode jidal (debat).
PERAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DALAM PENINGKATAN PERAN PEREMPUAN PADA SEKTOR PERTANIAN Nasaruddin Nasaruddin; Umar Sagaf; Ismail Ismail; Sri Wahyunti
J-ESA (Jurnal Ekonomi Syariah) Vol 5 No 1 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/jesa.v5i1.1180

Abstract

Lembaga keuangan Syariah, memiliki potensi yang signifikan untuk pembiayaan pertanian karena lembaga keuangan syariah adalah sebagai lembaga intermediasi keuangan yang mampu memecahkan permasalahan yang terjadi disektor pertaniaan yaitu kelemahan dukungan modal. Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam pengelolaan ekonomi keluarga, perempuan bertugas mengatur penggunaan harta dengan efisien serta membantu meningkatan penghasilan suaminya dalam mengolah hasil dari sektor pertanian. Tujuan penelitan untuk mengetahui peran perempuan dalam pembangunan ekonomi keluarga berdasarkan perspektif Islam, peran produktif perempuan di sektor pertanian dan peran Lembaga Keuangan Syariah dalam meningkatkan produktifitas perempuan pada sektor pertanian. Metodelogi yang digunakan yaitu studi literatur, penulis menggunakan sumber penelitian empiris dengan mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan Lembaga keuangan syariah dan peran perempuan disektor pertanian. Hasil penelitian peran perempuan dalam Islam adalah mendidik anak-anaknya dan mengelola ekonomi keluarga. Peran produktif perempuan disektor pertanian yang cocok yaitu home indurtry dan lembaga keuangan syariah berperan dalam sosialisasi pembentukan kelompok perempuan pengolah hasil pertanian, Memberikan bantuan modal lunak dalam pengelolaan industri pengolahan hasil pertanian, Adanya pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah, Adanya kontrol terhadap tabungan
SEKOLAH BERBASIS KHAT Menata Keindahan Sekolah Dengan Seni Kaligrafi al-Quran Nasaruddin Nasaruddin; Ilham Ilham; Syarifuddin Syarifuddin; abdussahid abdussahid; Nurdiniawati Nurdiniawati
Taroa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Januari
Publisher : LPPM IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/taroa.v2i1.1224

Abstract

Sekolah berbasis khat atau menata keindahan sekolah dengan seni kaligrafi al-quran, adalah bertujuan untuk menata keindahan sekolah atau madrasah dengan seni kaligrafi al-quran, hadits atau mahfudhah yang dipampang di setiap sudut sekolah, sebagai media pembelajarn dan motivasi untuk para siswa dan siswi, selain itu ayat al-Quran yang ditulis adalah ayat-ayat motivasi untuk siswa dan siswi madrasah sebagai pelajaran. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah melalui pendekatan teori dan praktek yang ada dalam al-quran dan tulisan-tulisan terdahulu yang terkait, serta langkah-langkah diantaranya adalah survei lokasi, persiapan, pelaksanaan kegiatan, pemasangan dan evaluasi kegiatan. Adapun Hasil pengabdiannya adalah Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan guru dan siswa MAN SAPE dalam merancang dan membuat media pembelajaran bagi siswa untuk selalu berkarya dan belajar dan melahirkan guru pembina kaligrafi untuk membina siswa/siswi MAN Sape, dengan melihat contoh kaligrafi yang digantung sepanjang emperan sekolah (foto dokumentasi kaligrafi arab ada pada pembahasan), dengan berbagai pendukung dari berbagai pihak.