Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BANGUN-BANGUN (Coleus amboinius, L)TERHADAP PERSENTASE KARKAS DAN ORGAN FISIOLOGIS BROILER Fati, Nelzi; Siregar, Ramond; Sujatmiko, Sujatmiko
LUMBUNG Vol 17 No 1 (2018): Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (525.091 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian daun bangun-bangun berupa simplisia, ekstrak air dan ekstrak etanol 96% terhadap persentase karkas dan broiler fisiologis. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan mulai dari bulan Februari sampai Mei 2017 di laboratorium dan kandang pertanian Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Penelitian ini menggunakan 140 ekor ayam broiler umur 1 minggu tanpa pemisahan jenis kelamin dibagi secara acak menjadi 32 unit percobaan, dan masing-masing unit percobaan terdiri dari 5 ekor dan setiap individu ditempatkan dalam kandang berukuran 1 x 0,7 x 0,5 m. Ayam dipelihara selama 4 minggu, dan pengumpulan data dilakukan setiap minggu selama 4 minggu pemeliharaan. Akhir pemeliharaan ayam dipotong setiap ekor perunit kandang untuk memperoleh berat karkas, berat badan, berat jantung dan berat perut perut. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah: persentase karkas, hati, jantung dan lemak perut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 8 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga total unit percobaan adalah 32 unit, setiap unit terdiri dari 5 ekor ayam. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: 1) tidak ada pengaruh pemberian daun bangun-bangun dalam bentuk simplisia, ekstrak air dan ekstrak etanol terhadap persentase karkas, hati, jantung dan lemak perut. 2) Tingkat simplisia, ekstrak air dan ekstrak etanol daun bangun-bangun tidak berpengaruh terhadap persentase karkas, jantung, hati, dan lemak perut. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian simplisia, ekstrak air dan ekstrak etanol. daun bangun-bangun dengan kadar yang berbeda tidak mempengaruhi persentase karkas, organ fisiologis (hati dan jantung) dan lemak perut.
Peningkatan Produksi Tanaman Bangun-Bangun (Coleus amboinicus L.) Daerah Sumatera Barat Dengan Penggunaan Kompos Eceng Gondok Siregar, Ramond; Fati, Nelzi; Wahono, Sentot; Sondang, Yun
LUMBUNG Vol 18 No 1 (2019): Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.919 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i1.180

Abstract

Tujuan penelitian adalah mempelajari potensi daun bangun-bangun yang ditanam di beberapa daerah Sumatera Barat, kandungan gizinya dan untuk mengetahui formulasi pupuk yang tepat untuk meningkatkan produksi tanaman bangun-bangun. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan di Laboratorium Peternakan Unand Padang, Laboratorium Peternakan dan Kebun Percobaan Politani Negeri Payakumbuh. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuan pupuk kompos eceng gondoknya adalah A (Tanpa pupuk N (0%) + Kompos eceng gondok 100%), B (Pupuk N 25% + Kompos eceng gondok 75%), C (Pupuk N 50% + Kompos eceng gondok 50%), D (Pupuk N 75% + Kompos eceng gondok 25%) dan E (Pupuk N 100% + Tanpa Kompos (0%). Adapun parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, bunga, laju tumbuh relatif, berat segar (gr/tanaman). Hasil penelitian yang didapatkan berupa data identifikasi tanaman bangun-bangun dan kandungan gizi daun bangun-bangun untuk daerah Padang, Padang Panjang dan Payakumbuh. Identifikasi tanaman daun bangun-bangun terdiri dari: keadaan lingkungan dan deskripsi tanaman. Kandungan gizi tanaman bangun-bangun protein kasar 19, 24 – 24, 98%; lemak kasar 4,21 – 5,98%, Serat kasar 9,08 -14,17%, Abu 11,34 -16,25%, Ca 1,992 – 2,133%, P 0,194 – 0,337 dan gross energi (GE) 3820 – 4070,01 kal/g. Dosis pupuk eceng gondok berpengaruh nyata (P<0.05) terhadap laju tumbuh relatif, berat segar (gr/tanaman), sedangkan terhadap tinggi tanaman, cabang primer, dan bunga tidak berpengaruh nyata (P>0.05). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan 100% kompos eceng gondok dapat meningkatkan laju pertumbuhan relatif, bobot berangkasan segar (gr/tanaman) dan bobot berangkasan kering (gr/tanaman), sedangkan perbandingan pupuk kompos tidak berpengaruh secara nyata (P>0.05) terhadap tinggi tanaman dan jumlah cabang.
Kandungan Gizi dan Bahan Aktif Fenol Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus L.) Pada Metoda Pengeringan yang Berbeda Siregar, Ramond; Fati, Nelzi; Sondang, Yun
LUMBUNG Vol 18 No 2 (2019): Agustus
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.829 KB) | DOI: 10.32530/lumbung.v18i2.183

Abstract

Tanaman bangun-bangun (Coleus amboinicus L.) mengandung kalium, karbohidrat, dan energi yang tinggi, serta minyak atsiri dengan kandungan carvakrol, isoprofil-o-kresol dan fenol. Secara farmakologi, tanaman ini mengandung beberapa bahan aktif yang bersifat menghilangkan sakit, penurun panas, dan antiseptik, penyegar, dan penambah semangat. Cara pengeringan berpengaruh terhadap tanaman, selain itu bahwa pengeringan bahan tanaman yang kurang tepat akan merusak komponen bahan aktif sehingga menurunkan mutunya. Penelitian ini dilakukan di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, bahan yang digunakan adalah daun bangun-bangun segar yang dikeringkan dengan 4 (empat) cara pengeringan yaitu:  kipas angin, oven, udara dan matahari. Daun bangun-bangun yang telah dikeringkan selanjutnya dianalisa di laboratorium kimia. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Hasil analisa laboratorium kimia menunjukkan bahwa perlakuan metode pengeringan daun bangun-bangun berpengaruh sangat nyata pada kandungan protein kasar, serat kasar dan fenol. Pengeringan kering matahari menunjukkan kadar protein tertinggi (20,48%) dan pengeringan kipas angin menunjukkan kadar protein terendah (12,65%). Pengeringan kering oven menunjukkan kadar serat kasar tertinggi (17,21%) dan kipas angin menunjukkan kadar serat kasar terendah (13,05%). Pengeringan kipas angin menunjukkan kadar total fenol tertinggi (8.400 ppm) dan oven menunjukkan terendah (2.100 ppm).
The Response of The Addition of Ginseng Leaves (Talinum Paniculatum Gaertn) Mix Supplements in Rations to The Performance of Broiler Production Yurni Sari Amir; Ulva Mohtar Lutfi; Ramond Siregar; Nelzi Fati; Dihan Kurnia
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 12, No 2 (2021): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v12i2.120

Abstract

The aim of this study was to determine the response of adding ginseng leaf supplements (Talinum Paniculatum Gaertn) to the diet on the introduction of meat products, including dietary intake, body weight gain and dietary transformation in broilers. The subjects of the study were 100 broilers with five treatments and four replicates grown from DOC for 33 days. A control treatment was a 100% mixed diet (A), and B was a mixed died with 0.5% ginseng leaf mixture supplement. Treatment C was a mixed died with 1% ginseng leaf mixture supplement, with 1.5% ginseng leaf mixture supplement (D treatment), and with 2% additive to the ginseng leaf mixture (E treatment). The blended diet consisted of corn, palm meal, soybean meal, fishmeal, oil, and top mix. The variables measured were diet intake, weight gain, and diet conversion. The research method used an experiment with a completely randomized design. The results showed that the addition of the ginseng leaf meal feed additive to the diet had no significant effect (P> 0.05) on dietary intake, body weight gain, and diet conversion. The conclusion of this study is that the addition of up to 2% of the ginseng leaf meal feed additive to the diet did not negatively affect the appearance of the product and broilers.
PEMANFAATAN DAUN BANGUN-BANGUN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA PADA KELOMPOK WANITA TANI TALANG KUNING Yurni Sari Amir; Nelzi Fati; Debby Syukriani; Irzal Irda; Toni Malvin
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jhi.v4i1.492

Abstract

The Talang Kuning Women Farmers Group (KWT) is located in Nagari Batu Bulek, North Lintau Buo District, Tanah Datar Regency, West Sumatra. KWT Talang Kuning is engaged in raising Ettawa Peranakan goats. Fertile natural conditions and a large area of land support KWT for raising PE goats. The purpose of KWT for raising goats is to help the family's economy. The technology transfer carried out in KWT uses leaves as a feed additive in goat rations. It can be given directly in fresh condition, processed into an infusion or made into licking candy (saka mineral urea block). The infusion of the leaves of the wake was tested on lactating goats at KWT Talang Kuning. The method of implementing the activities is in the form of lectures and discussions and direct practice. The results of the trial on lactating PE goats showed an increase in milk production for two weeks. The provision of leaf plant seeds for KWTs developed on KWT land and the practice of leaf processing motivates KWTs in developing goats. Farmer groups very much need this activity to motivate their enthusiasm in advancing the livestock business. Group activities are usually technology transfer which is carried out by discussion and direct practice with them. Making infusion of the leaves of Bangun-bangun was very beneficial for the group because it was proven to increase milk production of lactating goats. To provide it sustainably, seeds that cuttings can plant have also been provided, and on the group's land, leaf plants have grown.
Addition Of Coleus Amboinicus, L Leaf’s Extract In Ration To Percentage Of Carcass, Abdominal Fat, Liver And Heart Broiler: Bahasa Inggris Nelzi Fati; R Siregar; Sujatmiko Sujatmiko
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 20 No. 1 (2019): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.17 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol20-iss1/157

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of giving coleus amboinicus, L leaf’s extract, on the percentage of carcass, liver, heart and abdominal fat and the level of coleus amboinicus,L extract which is appropriate in broiler feed. This research was conducted in labor and broiler enclosures of the Payakumbuh State Agricultural Polytechnic, from January to May 2018. The material was DOC, commercial food 311, corn, bran, soybean meal, fish meal and minerals, and the equipment used was cages and equipment. The design used is RAL with 6 treatments and 4 replications. The results obtained that the addition of coleus amboinicus, L extract, L did not affect significantly (P> 0.05) on the percentage of carcass and liver, while the administration of coleus amboinicus, L leaf’s extract significantly affected (P <0.05) on the percentage of heart and abdominal fat broiler. Giving a dry of coleus amboinicus leaf’s, L, 4 g / kg ration can reduce broiler abdominal fat.
Broiler Response on Increase in Flour Leaves Miana (Coleus atropurpureus, L) as a Feed Aditive in Ration Nelzi Fati; Ramond Siregar; Ulva Mohtar Luthfi; Debby Syukriani; Toni Malvin
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 20 No. 2 (2019): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.675 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol20-iss2/203

Abstract

Increased bacterial resistance to antibiotics provides a great opportunity to obtain antibacterial compounds by utilizing bioactive compounds from biological natural wealth. In Indonesia there are many known medicinal plants. Miana plants (Coleus atropurpureus, L) are one of the potential medicinal plants in Indonesia. This plant is widely used as medicine. This study aims to determine the effect of adding miana leaf flour to the ration on body weight gain, feed consumption, feed conversion and carcass percentage. This study used a completely randomized design with 5 treatments and 4 replications. The treatment was A = control, B = 1% Miana leaf flour / kg ration. C = 2% leaf flour miana / kg ration, D = 3% miana leaf flour / kg ration E = 4% miana leaf flour / kg ration. What was observed were performance and carcass including feed consumption, feed conversion, body weight gain, carcass percentage. The results of this study showed that the addition of miana leaf flour in the ration had no significant effect (P> 0.05) on body weight gain, feed conversion, feed consumption and carcass percentage. Giving miana leaf flour in the ration can be tolerated up to 4% in broiler rations.
Performance, Carcas And Broiler Lives With Giving Miana (Coleus atropurpureus, L) Leaves Fermentation Drink Toni Malvin; Nelzi Fati; Debby Syukriani; Yurni Sari Amir; Ulva Mohtar L; Ramond Siregar
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 22 No. 2 (2021): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (952.883 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol22-iss2/269

Abstract

The purpose of this study was  to determine the effect of adding miana (Coleus atropurpureus, L) leaf fermented drink on performance, carcass and chicken liver.  Broiler DOC without sexual segregation totaled 196 tails.  The design used was a completely randomized design consisting of 4 treatments and three replications.  Each test consisted of  16 tails. The treatments were: A0 = without fermented miana leaves, A1 = 4 ml fermented miana leaves /l drinking water, A2 = 8 ml fermented miana leaves/ l drinking water, A4 = 12 ml fermented miana leaves /l drinking water.  The parameters observed were performance, percentage of carcass and chicken liver.  The result showed that was no effect (P>0,05) of the addition of miana leaf fermentation on the performance, percentage of carcass and chicken liver. Offering 8 ml fermented miana leaves/liter provides better performance.
Aplikasi Teknologi Pengolahan Limbah Ternak dan Pembuatan Tahu guna Meningkatkan Pendapatan di Kelompok Tani Harapan Bangsa Zasmeli Suhaemi; Nelzi Fati; Imtihan Imtihan; Mistia Sari
ABDIMAS DEWANTARA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/ad.v4i2.11220

Abstract

Biogas didapat dari proses perombakan limbah ternak menjadi bahan organik oleh mikroba dalam kondisi tanpa oksigen, kotoran ternak yang dirombak menjadi biogas, juga dapat menghasilkan pupuk organik. Limbah pembuatan tahu, seringkali digunakan sebagai pakan ternak, namun untuk meningkatkan pendapatan petani, masyarakat diberi pengetahuan tentang pembuatan Tahu tanpa Limbah. Tujuan aplikasi teknologi ini agar masyarakat memahami manfaat limbah ternak sapi sebagai bahan baku pembuatan biogas dan pupuk organik, dan limbah pembuatan tahu sebagai bahan pangan, sehingga mengurangi polusi lingkungan. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat petani tentang pemanfaatan limbah feses ternak untuk dimanfaatkan biogasnya, serta pemanfaatan limbah pembuatan Tahu sebagai pangan berupa nugget, dilakukan pendekatan yaitu :1) Sosialisasi; 2) Pelatihan, dan 3) Pendampingan. Pelatihan pembuatan tahu, dipilih sebagai penambahan nilai ekonomis usaha kelompok yang ada, yaitu penghasil susu kedelai. Teknologi pembuatan tahu yang diaplikasikan adalah tahu magnesium tanpa limbah, yang dibuat dari bahan organik “nigarin”. Pembuatan tahu ini dilakukan secara higienis, sehingga rasa asam yang biasanya muncul pada tahu jika telah disimpan seharian tidak muncul. Aplikasi teknologi pembuatan biogas dan pembuatan Tahu tanpa limbah, terbukti meningkatkan pendapatan petani. Penggunaan biogas dapat menghilangkan biaya pembelian minyak tanah untuk memasak, sedangkan pembuatan tahu tanpa limbah, meningkatkann peluang usaha baru bagi kelompok tani dan wanita tani Harapan Bangsa. Dengan program ini, masyarakat dapat menghemat biaya minyak tanah 2 liter perhari atau Rp. 24.000,- , sedangkan dari pembuatan tahu diprediksi telah meningkatkan pendapatan petani minimal sebesar Rp 200.000 untuk setiap 20 kg kedelai. Kata Kunci: biogas, tahu tanpa limbah, pupuk organik
Response of Broilers with The Addition of Herbs (Miana Leaf Flour and African Leaf Flour) in the Broiler Ration Nelzi Fati; Toni Malvin; Debby Syukriani; Irzal Irda; Dihan Kurnia
Jurnal Ternak : Jurnal Ilmiah Fakultas Peternakan Universitas Islam Lamongan Vol 13, No 1 (2022): Jurnal Ternak
Publisher : UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v1i1.142

Abstract

The purpose of this study is to determine the response of broilers to the addition of African leaf flour and Miana leaves. This study used a completely randomized design. Day old broilers (DOC) 90 tails were randomly divided into 6 treatments and 3 replicates, with each replicate consisting of 5 tails. The six treatments were: A (excluding African Leaf Powder (TDA) and Miana Leaf Powder (TDM)), B (Added 4% TDA), C (Added 4% TDM), D (Added 2% TDA + 2% TDM), E (addition of 1% TDA + 3% TDM) and F (addition of 3% TDA + 1% TDM) were added to the self-stirring ration. The measured parameters were PBB, ration consumption, ration conversion, and carcass percentage. The results obtained from the addition of African leaf meal and Miana leaf meal had no significant effect (P> 0.05) on body weight, ration consumption, ration conversion and carcass percentage. The addition of African leaf meal and Miana leaf can be tolerated up to 4% in the broiler ration.