Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

FAKTOR RISIKO KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL (STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI KAB. TEGAL) Fatkhiyah, Natiqotul
Indonesia Jurnal Kebidanan Vol 2, No 2 (2018): Indonesia Jurnal Kebidanan
Publisher : Indonesia Jurnal Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.672 KB) | DOI: 10.26751/ijb.v2i2.561

Abstract

Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat mengganggu kapasitas darah untuk mengangkut oksigen ke sekitar tubuh. Anemia merupakan indikator gizi buruk dan kesehatan yang buruk.Tujuan penelitian adalah menganalisis faktor risiko kejadian anemia meliputi  umur, paritas dan usia kehamilan. Jenis penelitian yaitu penelitian observasional dengan rancangan case control. Populasi kasus  dalam penelitian ini adalah  seluruh ibu hamil dengan anemia, sedangkan populasi kontrolnya adalah ibu hamil yang tidak mengalami anemia. Pemilihan sampel pada kelompok kasus sebanyak 30 ibu dan kelompok kontrol sebanyak 30 orang dengan menggunakan tehnik accidental sampling, analisis data menggunakan uji Chi square dan Odd ratio. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan positif  faktor umur (p=0,029, OR=1,55-2,43) dan paritas (p=0,001, OR=1,55-2,43) dengan kejadian anemia dalam kehamilan.
MOTIVASI, KUALITAS SUPERVISI DAN KEPATUHAN BIDAN DALAM MENDETEKSI PREEKLAMPSIA Fatkhiyah, Natiqotul
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 10, No 2 (2015)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v10i2.3381

Abstract

Kepatuhan bidan  menerapkan standar pelayanan kebidanan bagi kesehatan ibu dan anak mempunyai daya ungkit terhadap kualitas pelayanan antenatal, yang selanjutnya berkontribusi terhadap penurunan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi. Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh motivasi dan kualitas supervisi terhadap kepatuhan bidan dalam deteksi preeklampsia. Jenis penelitian observasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 30 Bidan Praktik Mandiri (BPM) dipilih secara proportional. Pengumpulan data dengan kuesioner terstruktur dan observasi langsung. Data dianalisis secara kuantitatif dengan uji korelasi Chi-Square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan BPM yang patuh dalam deteksi preeklampsia (83,30%), bermotivasi tinggi (83,30%) dan kualitas supervisi yang baik oleh Bidan Koodinator (46,67%). Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam deteksi preeklampsia adalah motivasi (ρ=0,001) dan kualitas supervisi (ρ=0,0001). Secara bersama-sama (motivasi dan kualitas supervisi) berpengaruh terhadap kepatuhan BPM dalam deteksi preeklampsia. Faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kepatuhan secara berurutan adalah kualitas supervisi (p-value=0,001, Exp(B)=8,129) dan motivasi (p-value=0,002, Exp(B)=7,167). Diharapkan bidan koordinator melaksanakan supervisi fasilitatif secara berkala terhadap bidan pelaksana.Compliance standards apply midwife obstetric care for maternal and child health and have a leverage effect on the quality of antenatal care provided, which further contributes to the reduction in morbidity and mortality to maternal and child. The purpose of the study was to analyze the influence of motivation and the quality of supervision of midwives in compliance. Quantitative observational research with cross sectional approach. Number of samples 30 BPM selected by proportional. Collecting data with structured questionnaires and direct observation. The data were analyzed quantitatively chisquare test. The results showed that adherent BPM in the detection of preeclampsia (83.30), motivated (83.30) and good quality supervision by the midwife coordinator (46.67).The most dominant factor in a sequence effect on compliance is the quality of supervision (p-value 0.001, Exp (B) 8.129) and motivation (p-value 0.002, Exp (B) 7.167).
Determinan Maternal Kejadian Preeklampsia: Studi Kasus di kabupaten Tegal, Jawa Tengah Fatkhiyah, Natiqotul; Kodijah, Kodijah; Masturoh, Masturoh
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 11, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2016.11.1.642

Abstract

Preeclampsia and Eclampsia are prolonged pregnancy complications, with typical symptoms such as hypertension, edema and proteinuria. The dominant factors related to the incidence of preeclampsia has not reveled yet, therefor appropriate prevention and intervention efforts are needed. Idenfitying risk factors of preeclampsia are expected to prevent and to control risk factors appropriately to decrease mothers and infants  morbidity and mortality  caused by preeclampsia. This research was to identify determinants of maternal factors (age, gravidity, history of hypertension and ANC (antenatal care) to the incidence of preeclampsia. The study was an observational study with case control design to analyze the relationship between determinant Tractors (age, gravidity, history of hypertension and ANC) and the preeclampsia. The case was pregnant and in labor women with preeclampsia, while The Control was mothers without peeclampsia since pregnancy to delivery. Following then, exposure determinant factors to incidence of preeclampsia was examined. The Renault showed that risk factors were associated with the incidence of preeclampsia included age, history of hypertension and a history of preeclampsia (p value <0.05). The history of hypertension was the riskiest factor by OR 6,42. It was expected that health professionals, especially midwives are capable to provide high quality antenatal care to guarantee early detection of obstetric complications.>
Edukasi Kesehatan Pencegahan Penyebaran COVID-19 pada Masyarakat Desa Kalisapu Masturoh, Masturoh; Fatkhiyah, Natiqotul; Siswati, Siswati; Hadiningsih, Tri Agustina
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 5 No. 01 (2021): JURNAL ABDIMAS MAHAKAM
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24903/jam.v5i01.1026

Abstract

Coronavirus jenis baru dari SARS-CoV-2 yang telah menggemparkan dunia diawal tahun 2020, yang disebut dengan Coronavirus Desease 19 (CIVID-19). Wuhan, tiongkok merupakan asal mula dari virus ini yang muncul pada penghujung tahun 2019 tepatnya akhir bulan desember. Tercatat sudah 65 negara yang terjangkit coronavirus. Semua golongan umur rentan terhadap coronavirus. Akan tetapi pengetahuan tentang infeksi COVID-19 pada kehamilan dan janin masih terbatas dan belum ada penanganan yang spesifik pada ibu hamil dengan COVID-19. Akan tetapi penanganan secara umum sudah diterapkan oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan penyerahan secara simbolis media eduksi kepada kepala desa kalisapu yang dihadiri oleh kepala desa, satuan gugus tugas desa kalisapu, BABINSA desa kalisapu dan masyarakat desa kalisapu. Kegiatan dilanjutkan dengan edukasi pada warga kalisapu mengenai pencegahan penyebaran COVID-19. Pencapaian dari kegiatan “Edukasi Kesehatan Pencegahan Penyebaran COVID-19 pada Warga Desa Kalisapu” dinilai baik. Dilihat dari beberapa indicator, yaitu jumlah peserta, antusiasme warga, dan penyampaian materi dengan media booklet yang berjudul “Kenali COVID-19”. Kata Kunci : Edukasi kesehatan, COVID-19, Desa Kalisapu
ANALISIS FAKTOR RISIKO STATUS KESEHATAN IBU TERHADAP KEJADIAN PRE EKLAMSIA DI KABUPATEN TEGAL Masturoh Masturoh; Siswati Siswati; Natiqotul Fatkhiyah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 2 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan, namun penyebabnya belum diketahui secara pasti. Pada kondisi berat preeklampsia dapat menjadi eklampsia dengan penambahan gejala kejang. Deteksi preeklampsia dalam pelayanan antenatal merupakan salah satu penerapan peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana. Untuk itu kompetensi bidan yang meliputi pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan harus dimiliki oleh bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggungjawab pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui analisa factor risiko status kesehatan ibu hamil terhadap terjadinya pre eklamsi di Kabupaten Tegal. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain Case Control Study. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel minimal yaitu sejumlah 30 sampel. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan Ood Rasio, dengan membendingkan insiden antara kelompok kasus dengan kelompok control. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil dengan usia < 20 tahun dan > 35 tahun mempunyai resiko terjadi pre eklamsi 7,9 kali disbanding ibu hamil dengan usia reproduksi sehat (20-35 tahun), ibu hamil dengan primigravida mempunyai risiko terjadi pre eklamsia 1,6 kali dibandingkan dengan multiparitas, ibu hamil dengan jarak kehamilan < 2 tahun mempunyai risiko terjadi pre eklamsi dibandingkan dengan ibu dengan jarak kelahiran 2 tahun atayat hipertensi atau lebih, ibu hamil yang mengalami hipertensi mempunyai risiko 16,42 kali terjadi pereeklamsi dibandingkan ibu hamil yang tidak mempunyai riwayat hipertensi dan ibu hamil dengan riwayat preeklamsi mempunyai risiko 3,26 kali terjadi preeklamsi dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak ada riwayat preeklamsi.
Efektivitas Kelahiran Lotus Birth dengan Kejadian Anemia Defesiensi Zat Besi Bayi Baru Lahir pada Persalinan Normal di BPM Kabupaten Tegal Tahun 2013 Siswati .; Natiqotul Fatkhiyah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

LatarBelakang : Salah satu cara yang efektif untuk mengurangi atau mencegah kejadian anemia defisiensi besi pada bayi radalah dengan cara kelahiran lotus birth. Dimana pada lotus birth ini tali pusat dibiarkan tersambung dengan plasenta sampai puput sendiri. Plasenta merupakan sumber darah bagi bayi yang banyak mengandung sel-sel induk, besi, oksigen, hormon dan enzim-enzim. Sepertiga dari total suplai darah pada bayi berasal dari plasenta yang dialirkan melalui tali pusat. Lotus birth ini adalah proses persalinan tanpa mengklem tali pusat seperti yang biasa dilakukan, apalagi sampai memotong tali pusat, dan tali pusat ini dibiarkan sendiri hingga terlepas dari bayi secara alami.Dari hasil penelitian Sarah Buckley, MD dan Int'l Bidan Robin Lim adalah tidak adanya penurunan berat badan yang dilaporkan dan penyakit kuning setelah dilakukan lotus birth. Namun, studi korelasi ini telah menunjukkan risiko yang meningkat secara signifikan dari penyakit kuning pada bayi dimana tali pusat dijepit lebih dari 60 detik setelah lahir. Dr Sarah Buckley mengatakan bayi akan menerima tambahan 50-100ml darah yang dikenal sebagai transfusi placenta. Darah transfuse ini mengandung zat besi, sel darah merah, keeping darah dan bahan gizi lain, yang akan bermanfaat bagi bayi sampai tahun pertama.Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis efektivitaslotus birth dengan kejadian anemia defesiensi zat besi bayi baru lahir pada persalinan normal di BPM Kabupaten TegalMetodepenelitian : Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan pendekatan case control. Sampelnya 32 responden. Analisa data univariat dan bivariat dengan menggunakan t-independenKesimpulan: rata-rata untuk kadar haemoglobin bayi baru lahir tidak dilakukan lotus birth sebesar 14,8 mg% dan rata-rata kadar haemoglobin bayi baru lahir yang dilakukan lotus birth sebesar 16,8 mg%S Analisa bivariat dengan t-independent test (p < 0,005) yang artinya efektif tindakan lotus birth untuk mengurangi kejadian anemia defesiensi zat besi bayi baru lahir pada persalinan normal.
Faktor Risiko Kejadian Kista Ovarium Pada Wanita Usia Reproduksi di RSKIA Kasih Ibu Kota Tegal Natiqotul Fatkhiyah
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 10 No 1 (2019)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v10i1.131

Abstract

Kista ovarium adalah suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung telur atau ovarium,cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh selaput yang terbentuk dari lapisan terluar ovariumKista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Kista ovarium merupakansalah satu bentuk penyakit reproduksi yang menyerang wanita. Terjadinya kista atau tumorkarena adanya pertumbuan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walupun demikiantidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker Beberapa faktor yangdapat meningkatkan risiko kejadian kista ovarium diantaranya faktor genetik, paritas, statusekonomi, status gizi dan anemis serta penggunaan bahan kimia. Tujuan penelitian untukmengidentifikasi faktor risiko kejadian kista ovarium pada wanita usia reproduksi di RSIAKasih Ibu Tegal.Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian survey desktiptif dengan pendekatan crosssectional. Pengambilan sampel secara keseluruhan (sampling jenuh). Pengumpulan datapenelitian dengan dokumentasi data rekam medik ruamah sakit. Analisis data secara univariatberdasarkan nilai frekuensi dan peresentase variabel penelitian.Hasil penelitian diketahuifaktor risiko ibu dengan frekeunsi dominan pada kejadian kista ovarium yaitu multipara, usia20-45 tahun, anemia ringan sebesar 11 ibu (42,3%); dan berat badan < 50 kg sebesar 7(26,9%).
TINGKAT KECEMASAN REMAJA PUTRI TERHADAP KEJADIAN DISMENORHEA PRIMER Tri Agustina Hadiningsih; Natiqotul Fatkhiyah; Iis Annisa M
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea adalah nyeri pada daearah panggul akibat menstruasi dan produksi zatprostaglandin. Nyeri menstruasi cenderung terjadi lebih sering dan lebih hebat, pada gadis remajayang mengalami kegelisahan, ketegangan dan kecemasan. Dismenorhea terjadi karena perbedaanambang rangsang nyeri pada setiap orang. Tujuan penelitian untuk mengetahui mengetahui tingkatkecemasan remaja putri terhadap kejadian dismenorhea primer Jenis dan desain penelitian adalahkuantitatif jenis deskriptif, teknik sampel menggunakan teknik menggunakan teknik samplingjenuh, yaitu bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel yaitu sejumlah 53 remaja putri.Data primer didapatkan dari pengisian kuesioner. Analisis yang digunakan adalah analisisdistribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kecemasan remaja putri terhadapkejadian dismenorhea primer adalah sebagian besar mengalami kecemasan sedang (47,2%),terbanyak tingkat kecemasan sedang dengan umur 15 tahun (52%) dan dengan sumber informasidari orang tua (33,3%).
PENGARUH MOTIVASI DAN KUALITAS SUPERVISI TERHADAP KEPATUHAN BIDAN DALAM DETEKSI PREEKLAMPSIA DI KABUPATEN TEGAL PROVINSI JAWA TENGAH Natiqotul Fatkhiyah; Kodijah -
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.842 KB)

Abstract

Bidan  sebagai pemberi pelayanan terdepan dalam pelayanan KIA dan KB perlu ditingkatkan kualitas pelayanan kebidanan sehingga mampu mencapai target dan standar yangdiharapkan. Kepatuhan bidan  menerapkan standar pelayanan kebidanan bagi kesehatan ibu dananak berdampak dan mempunyai daya ungkit terhadap kualitas pelayanan antenatal yangdiberikan, yang selanjutnya berkontribusi terhadap penurunan angka morbiditas dan mortalitaspada ibu dan bayi. Bidan sebagai tenaga profesional dalam pelayanan kesehatan ibu dan anakwajib mematuhi standar pelayanan kebidanan. Kepatuhan bidan  dalam menerapkan standarpelayanan kebidanan dapat dipengaruhi oleh faktor individu dan organisasi. Karakter individubidan dan didukung oleh faktor organisasi dapat menunjang profesionalisme bidan dalamkepatuhan deteksi preeklampsia.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh motivasi dan kualitas supervisiterhadap kepatuhan bidan dalam deteksi preeklampsia di Kabupaten Tegal. Jenis penelitian observasional kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 30 BPM dipilihsecara proportional. Pengumpulan data dengan kuesioner terstruktur dan observasi langsung.Data dianalisis secara kuantitatif dengan uji korelasi Chi-Square dan regresi logistik.Hasil penelitian menunjukkan BPM yang patuh dalam deteksi preeklampsia (83,30%), bermotivasi tinggi (83,30%) dan kualitas supervisi yang baik oleh Bidan Koodinator (46,67%).Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan dalam deteksi preeklampsia adalah motivasi(ρ=0,001) dan kualitas supervisi (ρ=0,0001). Secara bersama-sama (motivasi dan kualitassupervisi) berpengaruh terhadap kepatuhan BPM dalam deteksi preeklampsia. Faktor yangpaling dominan berpengaruh terhadap kepatuhan secara berurutan adalah kualitas supervisi (pvalue=0,001,Exp(B)=8,129)danmotivasi(p-value=0,002,Exp(B)=7,167).Kata Kunci : Kepatuhan,  Deteksi Preeklampsia, Bidan
Hubungan Dukungan Sosial Ibu dengan Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Sindrom Premenstruasi Pada Remaja Putri Natiqotul Fatkhiyah; Hafidha Fauziah; Masturoh Masturoh
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 5, No 2 (2021): JIK-Oktober Volume 5 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v5i2.428

Abstract

Dalam fase kehidupan masa remaja akan mengalami fase perkembangan yang dinamis, masa ini ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial yang merupakan masa transisi dari masa anak ke dewasa. Remaja yang mengalami kecemasan dalam menghadapi sindrom premenstruasi dibutuhkan adanya dukungan dari lingkungan, selain dari lingkungan juga ada dukungan sosial karena dukungan sosial adalah suatu kesenangan, penghargaan, perhatian, ataupun bantuan yang dirasakan dari orang lain maupun kelompok. Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi dukungan sosial ibu dengan tingkat kecemasan dalam menghadaapi sindrom premenstruasi pada remaja putri. Jenis penelitian yaitu studi korelasi dengan analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi dukungan sosial ibu dengan tingkat kecemasan remaja putri dalam mengjadapi dengan nilai α = 0,001 (<0,005), dengan angka koefisien korelasi adalah 0,853, artinya tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan sangat kuat dengan nilai 0,853.