Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PELATIHAN BUDIDAYA SAYUR ORGANIK DAN TANAMAN HERBAL ORGANIK BERBASIS TEKNIK HIDROPONIK Fitri Handayani; Sapri Sapri; Achmad Kadri Ansyori
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 2 No. 2 (2018): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.891 KB) | DOI: 10.24903/jam.v2i2.370

Abstract

Sayur mengandung banyak serat yang memiliki banyak peranan dalam proses pencernaan. Serat dapat melancarkan perncernaan serta dapat mencegah dan mengurangi resiko timbulnya beberapa penyakit. Tanaman herbal juga merupakan tanaman berkhasiat secara alami, jika diolah dapat bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan manusia. Hidroponik merupakan salah satu sistem pertanian masa depan karena dapat diusahakan diberbagai tempat baik di desa, kota, lahan terbuka atau di atas apartemen sekalipun. Luas tanah yang sempit, kondisi tanah kritis, hama dan penyakit yang tak terkendali, keterbatasan jumlah air irigasi, musim yang tak menentu, dan mutu yang tidak seragam bisa ditanggulangi dengan sistem hidroponik.Pelatihan ini dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang bertempat tinggal di sekitar Jl. Abdul Wahab Sjahranie gang 10 RT 26, Kelurahan air hitam Kecamatan Samarinda Ulu untuk berpartisipasi aktif. Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 27 Desember 2017 pukul 13.00 sampai selasai. Metode pelatihan budidaya ini dengan melakukan penyuluhan kepada peserta tentang bercocok tanam dengan teknik hidroponik dan memberikan demonstrasi serta praktek bercocok tanam dengan teknik hidroponik. Peserta dibagi menjadi tiga kelompok masyarakat. Setiap kelompok akan diberikan bibit sayuran dan tanaman hebal untuk dibudidayakan dengan teknik hidroponik.Kelompok pertama adalah kelompok yang diberikan bibit bayam merah, kelompok dua diberikan bibit pakcoy dan kelompok tiga diberikan bibit kangkung. Pada hari kedua sampai hari ke lima dilakukan penyiraman bibit dengan larutan nutrisi hidroponik. Hari keenam setiap kelompok melakukan penanaman benih ke tempat yang lebih besar. Setiap kelompok melakukan penyiraman larutan nutrisi hidroponik sampai hari ke tiga puluh. Sayuran dan tanaman herbal yang telah tumbuh menjadi besar maka dilakukan pemanenan.
Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Selutui Puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) pada Larva (Artemia salina Leach) Fitri Fitri Handayani; Triswanto Sentat; Abdul Rahim
Jurnal Dunia Farmasi Vol 4, No 1 (2019): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v4i1.4535

Abstract

 Pendahuluan: Selutui puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack) secara empiris digunakan masyarakat Desa Karangan Kutai Barat sebagai obat sakit gigi, tumor dan kanker namun secara empiris pula dilaporkan bahwa daun dan buahnya bersifat racun terhadap tubuh. Pemakaian setiap bahan atau zat memiliki potensi yang bersifat toksik tergantung takarannya di dalam tubuh sehingga perlu dilakukan pengujian toksisitas. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai LC50 dan potensi toksisitas akut ekstrak etanol daun Selutui Puka dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan hewan uji larva Artemia salina Leach yang berumur 24 jam dengan varian konsentrasi ekstrak etanol daun Selutui Puka yang berbeda yaitu 1 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 8 ppm, 16 ppm. Toksisitas diukur dengan menghitung % kematian larva Artemia salina Leach dan analisis data menggunakan analisis probit (LC50). Hasil: Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol daun Selutui Puka memiliki potensi sangat toksik pada semua konsentrasi ekstrak terhadap larva Artemia salina Leach dengan nilai LC50 sebesar 0,7440µg/ml. Kesimpulan : Ekstrak etanol daun Selutui Puka memiliki kemampuan toksisitas sangat kuat. 
POTENSI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN SELUTUI PUKA (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans DAN Porphyromonas gingivalis Sheila Dwi Sabatini; Fitri Handayani; Reksi Sundu
Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia
Publisher : APDFI (Asosiasi Pendidikan Diploma Farmasi Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33759/jrki.v5i2.372

Abstract

The Dayak people in West Kutai, East Kalimantan use selutui puka leaves for the treatment of toothache and canker sores. Bacteria that often cause infections in the oral cavity are Streptococcus mutans and Porphyromonas gingivalis. The aim of this study was to determine the activity of the ethanol extract of selutui puka leaves as an antibacterial against Streptococcus mutans and Porphyromonas gingivalis. The research phase involved collecting samples, plant determination, preparing simplicia, preparing extracts and testing antibacterial activity using the paper disc diffusion method with extract concentrations of 15%, 30% and 45%, DMSO negative control 1%, positive control Ciprofloxacin 0.1%. The results showed that the average diameter of the inhibition zone for Streptococcus mutans at an extract concentration of 15% was 17.70 mm (strong), 30% was 19.43 mm (strong), and 45% was 23.60 mm (very strong). ) and against Porphyromonas gingivalis bacteria at an extract concentration of 15% of 17.43 mm (strong), 30% of 23.33 mm (very strong), and 45% of 26.03 mm (very strong).
Karakterisasi Ekstrak Etanol Daun Selutui Puka Tabernaemontana macrocarpa Jack. Asmi Risyah Ekawati; Risa Supriningrum; Fitri Handayani
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Farmasi & Farmasi Klinik
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i1.8058

Abstract

Selutui puka (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) secara empiris digunakan oleh Suku Dayak sebagai obat sakit gigi dan sariawan. Getahnya digunakan sebagai pengobatan tumor, kudis dan kulit melepuh. Selutui puka berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat tradisional, sehingga perlu dilakukan karakterisasi.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik spesifik dan non spesifik ekstrak etanol daun selutui puka (EEDSP). Daun selutui puka diekstraksi secara maserasi dengan etanol 70%. EEDSP dikarakterisasi meliputi parameter spesifik yaitu organoleptik, kadar senyawa larut air dan etanol serta kandungan metabolit sekunder. Parameter non-spesifik meliputi kadar abu total, kadar abu tidak larut asam, cemaran mikroba dan angka kapang khamir (AKK). Hasil diperoleh rendemen ekstrak sebesar 20,76%. EEDSP berwarna hijau kehitaman, kental, rasa pahit, dan berbau khas. Kadar rata-rata senyawa terlarut dalam air dan etanol masing-masing 20± 0,00% dan 36,66±5,50%. EEDSP mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid. Kadar air, abu total dan abu tidak larut asam masing-masing 0,38 ± 0,01; 21,66 ± 2,08 dan 8,35 ± 0,03 . Hasil dari total cemaran mikroba sebanyak  6,1 × 10-2  koloni/g serta AKK 5,7 × 10-2 koloni/g. Seluruh parameter karakteristik EEDSP memenuhi persyaratan.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI AKTIF DAUN SELUTUI PUKA (Tabernaemontana macrocarpa Jack.) TERHADAP Staphylococcus aureus Rismaul Wahdah; Fitri Handayani; Reksi Sundu
Jurnal Ilmiah Farmasi Farmasyifa Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiff.v6i2.11694

Abstract

Staphylococcus aureius meirupakan bakteiri yang dapat meinyeibabkan peinyakit infeiksi, seipeirti infeiksi pada kulit. Masyarakat deisa Karangan Mook Manar Bulant, Kutai Barat, Kalimantan Timur meinggunakan daun seilutui puka (Tabeirnaeimontana macrocarpa Jack.) seibagai obat tradisional untuk meingobati peinyakit kulit, seipeirti kulit yang gatal. Tujuan peineilitian untuk meingeitahui kandungan meitabolit seikundeir pada fraksi aktif dan aktivitas antibakteiri fraksi aktif daun seilutui puka. Peineilitian beirsifat eikspeirimeintal. Obyeik yang diteiliti adalah zona hambat fraksi aktif daun seilutui puka teirhadap bakteiri Staphylococcus aureius. Tahapan peineilitian yaitu peingumpulan bahan baku, deiteirminasi tumbuhan, peimbuatan simplisia dan eikstrak, fraksinasi, uji skrining fitokimia fraksi aktif, uji aktivitas antibakteiri fraksi aktif (eitanol-air, eitil aseitat dan n-heiksana) daun seilutui puka teirhadap bakteiri Staphylococcus aureius deingan meitodei difusi cakram pada konseintrasi 5%, 10% dan 15%, kontrol positif klindamisin 0,1% dan kontrol neigatif DMSO 1%. Data dianalisis seicara kualitatif dan kuantitatif. Hasil skrining fitokimia  meinunjukkan bahwa fraksi eitanol-air meimiliki kandungan seinyawa meitabolit seikundeir beirupa flavonoid dan saponin, fraksi eitil aseitat meingandung flavonoid, tanin dan steiroid, fraksi n-heiksana meingandung alkaloid dan steiroid. Aktivitas antibakteiri pada fraksi aktif meinunjukkan bahwa fraksi eitanol-air meinghasilkan zona hambat seibeisar 2,88 mm (5%), 5,33 mm (10%) dan 6,06 mm (15%). Fraksi eitil aseitat seibeisar 2,54 mm (5%), 6,81 mm (10%)  dan 7,81 mm (15%). Fraksi n-heiksana seibeisar  6,50 mm (5%), 8,35 mm (10%), dan 5,83 mm (15%). Zona hambat kontrol positif pada klindamisin 0,1% seibeisar 35,45 mm dan kontrol neigatif DMSO 1% adalah 0 mm.
PENYULUHAN DAN PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK KOMPOS DALAM MENANGGULANGI LIMBAH ORGANIK DI KELURAHAN SELILI, KECAMATAN SAMARINDA ILIR, KOTA SAMARINDA Ghina Adhila; Fitri Handayani; Muhammad Ardiansyah; Halimatus Sya’diyah; Siti Rahma Nurjannah
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2569-2575

Abstract

Tujuan dari kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk kompos ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dalam memanfaatkan sampah organik berdasarkan permasalahan sampah yang terjadi di Kelurahan Selili. Metode yang digunakan yaitu pendampingan dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan prosedur kegiatan yang meliputi pemaparan materi, dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan pupuk kompos yang diselingi dengan sesi tanya jawab. Selain itu dilakukan pembagian angket dan lembar pre-post test untuk mengukur ketercapaian tujuan dari kegiatan ini. Sasaran kegiatan ini ialah ibu-ibu Dasawisma dan PKK Kelurahan Selili yang mayoritas merupakan ibu rumah tangga. Dari hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan mengenai pupuk kompos sebesar 30,7% dan pengetahuan peserta tentang tujuan pembuatan pupuk kompos menunjukkan peningkatan sebesar 20% dibanding sebelum diadakannya kegiatan. Dari hasil pengolahan angket sebanyak 87,17% peserta memberikan respon yang sangat baik dan 87,17% peserta juga menganggap kegiatan ini sangat bermanfaat. Adanya kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan melatih keterampilan masyarakat dalam pembuatan pupuk kompos dari sampah organik, sehingga turut menanggulangi masalah kebersihan di Kelurahan Selili.