Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Syair Zuhdiyât Karya Abu Al-‘Atâhiyah Kasim Yahiji; Damhuri Damhuri
Al-Ulum Vol. 14 No. 1 (2014): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.736 KB)

Abstract

Discourse of the implementation of character values on the National Educational System is not a new agenda. The implementation has motivated by the national awareness about the importance of character building toward the young generation as the guarantees for nation strength. The aim is to improve students’ potency and build them to be piety to Allah SWT, to have good personality, to be healthy, intellectual, smart, and creative, be autonomous, and become democratic citizen, responsible, in accordance with the message on the law of National Education system. It is indicated that the first value should be implemented is universal truth without formulating the source. Literature works is one of sources which full of moral teaching and can be analyzed to find out the truth, and transferred to the students. The values of educational character on literature work can be implemented to students through emotional analysis. Abu al-‘Atâhiyah poems is one of literary works which full of moral teaching and can be analyzed and implemented on education, both formal and non-formal schools.
Relevansi Materi Pendidikan Karakter Sosial dalam Zul Ishba' dengan Nilai-Nilai Islam Damhuri Damhuri
Al-Ulum Vol. 19 No. 2 (2019): Al-Ulum
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1655.433 KB) | DOI: 10.30603/au.v19i2.1001

Abstract

This article aims to depict the material of social character education in the will, Zul Ishba 'al-Adwani and explain its relevance to Islamic values. The research results show that the interpretation of jahiliyah terminology, which is identical with moral decline, is not all true. Each community has a value that is a reference in social interaction. This is reflected in the will of Zul Ishba 'al-Adwani, a figure of the jahiliyah era, who is loaded with moral values ​​in the context of social interaction. 'Al-Adwani considers that to acquire appreciation in society, one does not have to act arrogantly, but is obtained by first anesthetizing their hearts with commendable qualities, such as tenderness, humble, generous, and always responding to their interests. Although Zul Ishba' lived during the pre-Islamic era, the material in his determination has relevance to the character values ​​in Islam. The character shows that there is a universal value recognized by all societies without being limited by ideological differences.
Revitalisasi Pembinaan Akhlak Peserta Didik dalam Meningkatkan Kecerdasan Spritual Quotient di Era 4.0 Kasim Yahiji; Damhuri Damhuri
Al-Minhaj : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 1 (2018): Jurnal al-Minhaj
Publisher : MPI Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini mengkaji revitalisasi pembinaan akhlak peserta didik dalam meningkatkan kecerdasan spiritual quetiont di era 4.0 yang difokuskan pada peserta didik disalah satu Madrasah Aliyah Swasta Kota Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatitif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil temuan menunjukkan bahwa pola pembinaan akhlak yang diterapkan menggunakan beberapa pola pembinaan akhlak diantaranya dengan menggunakan pola pembinaan keteladanan, pembiasaan, mauizah, targib dan tarhib, ceramah, motivasi, penegakan aturan, dan sedikit pengajaran. Akan tetapi pola pembinaan akhlak belum optimal karena masih ada anak yang membuat ulah, mengambil barang milik orang lain serta malas untuk mengikuti pembelajaran,hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya masih kurangnya program yang terkait dengan pembinaan akhlak, kurangnya peran orang tua dalam mengawasi perkembangan akhlak dirumah, serta kondisi lingkungan yang tidak menunjang dalam pembinaan akhlak, sehingga kecerdasan spiritual quetiont sebagian peserta didik masih perlu perhatian khusus dari pihak sekolah dengan pola pembinaan akhlak yang lebih efektif guna meningkatkan kecerdasan spiritual quetiont yang dimiliki peserta didik. Dalam mewujudkan hal tersebut di era 4.0 saat ini hendaknya guru jangan merasa bosan untuk selalu memberikan pembinaan akhlak kepada para peserta didik, agar penanaman akhlak yang diinginkan terwujud menjadi generasi yang berakhlakul kharimah.
Manajemen Pengembangan Karakter Berbasis Spiritual Quotient dalam Mengatasi Isu-Isu Radikalisme di Madrasah Aliyah Sulastri Tanasa; Kasim Yahii; Damhuri Damhuri
Al-Minhaj : Jurnal Pendidikan Islam Vol 1 No 2 (2019): Jurnal al-Minhaj
Publisher : Pascasarjana IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen pengembangan karakter berbasis spiritual quotient dalam mengatasi isu-isu radikalisme pada salah satu Madrasah Aliyah Swasta di Kota Gorontalo yaitu Madrasah Aliyah Muhammadiyah. Penelitian merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengembangan karakter berbasis spiritual quotient dalam mengatasi isu-isu radikalisme di Madrasah Aliyah Muhammadiyah diawali dengan perencanaan yang memasukkan nilai-nilai karakter yang dikembangkan ke dalam kurikulum madrasah seperti karakter religius, saling menghargai sesama, toleransi, semangat kebangsaan, tanggungjawab, disiplin, peduli, mandiri dan sebagainya. Selain itu, mengintegrasikannya ke dalam rencana pelaksanaan pembelajaran setiap mata pelajaran dan juga dalam segala aspek kegiatan madrasah. Pelaksanaan kegiatan pengembangannya dilaksanakan melalui program pengembangan diri yang terdiri dari kegiatan rutin dan kegiatan spontan sebagai bentuk pembiasaan karakter peserta didik secara terus-menerus, keteladanan dan pengkondisian, melalui pengintegrasian dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran, dan pengintegrasian melalui kegiatan ekstrakurikuler yang terprogram dan kegiatan religius seperti adanya sholat berjamaah, tadarusan, baca tulis al-Qur’an, kegiatan infaq, mengikuti perlombaan keagamaan, dan kegiatan perayaan hari besar keagamaan, serta penciptaan lingkungan madrasah baik fisik maupun sosial yang religius. Selain itu, dilakukan pengawasan dan evaluasi pengembangan yang dilakukan dengan melibatkan seluruh warga madrasah dan mengadakan pertemuan dengan orang tua peserta didik, menyediakan buku penghubung antara orangtua dan madrasah serta melakukan penilaian berdasarkan pengamatan guru terhadap perilaku peserta didik keseharian. Hasil temuan ini menunjukkan jika manajemen pengembangan karakter berbasis spiritual quotient terlaksana dengan baik dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga evaluasi, maka tujuan dari pengembangan karakter ini dalam mengatasi isu-isu radikalisme akan terwujud.
STRUKTUR BAHASA AL-QUR’AN: MEMBANGUN ELEMEN STILISTIKA KEBAHASAAN DALAM AL-QUR’AN Damhuri Damhuri
TAHKIM Vol 10, No 1 (2014)
Publisher : IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/thk.v10i1.71

Abstract

The meaning of a word in al-Qur'an is very important in the development of meaning theorization and its developer structure. It can review various styles and art for telling al-Qur'an from the words and sentence structure perspective as well as other peculiarities. Therefore, the existence of this article is a few review not only focuses on the sentence structure, but also the possibility of “transition” the meaning a vocabulary that in turn can influence the actions of meaning. In this discussion is possible the transition of meaning a word into another meaning influenced by the words and sentences structure. The presence of stylistics is viewing the beauty of al-Qur’an language, so it can be acceptable to all layers of community. Al-Qur’an touch (acceptable) the reason and sense, the harmony of series sentences of al-Qur’an and the wealth of editorial art. Key words: Structure, Stylistics, language, al-Qur'an
KEPADATAN DAN MORFOMETRIK ASTEROIDEA PADA BERBAGAI SUBSTRAT BERBEDA DI DAERAH INTERTIDAL PANTAI WANDOKA KECAMATAN WANGI-WANGI KABUPATEN WAKATOBI Hasnawati Hasnawati; Safilu Safilu; Damhuri Damhuri
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 6, No 3 (2021): Edisi November 2021
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.736 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v6i3.23067

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kepadatan dan morfometrik Asteroidea pada substrat berbeda di daerah intertidal pantai Wandoka Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai pada bulan Juli 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan metode transek garis dengan menempatkan plot pengamatan secara berselang-seling. Data dianalisis secara deskriptif yaitu dengan mengidentifikasi spesies Asteroidea yang ditemukan selanjutnya menghitung kepadatan setiap spesies dan mengukur morfologi setiap individu spesies Asteroidea. Hasil penelitian kepadatan spesies Asteroidea tertinggi pada substrat berpasir adalah spesies Protoreaster nodosus sebesar 0,34 ind/m2, sedangkan pada substrat berbatu adalah Protoreaster nodosus sebesar 0,17 ind/m2. Spesies Asteroidea yang ditemukan pada substrat berpasir didominasi oleh spesies Protoreaster nodosus sedangkan spesies yang paling sedikit yaitu spesies Archaster typicus dan Pentaster obtusatus. Pengukuran morfometrik Asteroidea substrat berpasir dan substrat berbatu didominasi oleh spesies Protoreaster nodosus. Protoreaster nodosus pada substrat berpasir memiliki bobot tubuh antara 58,3-278,3 gram, panjang tubuh 11-21,9 cm, rerata panjang lengan 3,6-7,9 cm dan rerata lebar pangkal lengan 2,2-4,1 cm. Protoreaster nodosus pada substrat berbatu memiliki bobot tubuh antara 103,3-359,2 gram, panjang tubuh 15,3-22,2 cm, rerata panjang lengan 5,82-8,5 cm dan rerata lebar pangkal lengan 3,04-4,48 cm.
ETNOBOTANI TUMBUHAN OBAT MASYARAKAT DESA LAPANDEWA KAINDEA KECAMATAN LAPANDEWA KABUPATEN BUTON SELATAN Nur Hasanah; Hittah Wahi Sudrajat; Damhuri Damhuri
AMPIBI: Jurnal Alumni Pendidikan Biologi Vol 1, No 1 (2016): Ampibi 1
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.532 KB) | DOI: 10.36709/ampibi.v1i1.5021

Abstract

Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Lapandewa Kaindea Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui etnobotani tumbuhan obat dan bentuk kearifan lokal masyarakat desa Lapandewa Kaindea Kecamatan Lapandewa Kabupaten Buton Selatan. Metode yang digunakan yaitu survei eksploratif. Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua jenis-jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat desa Lapandewa Kaindea yang ditemukan di lokasi penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan obat yang ditemukan dan dimanfaatkan di desa Lapandewa Kaindea terdiri 53 jenis, 31 suku, 22 bangsa dan 2 kelas. Tumbuhan obat yang dominan digunakan oleh masyarakat yaitu jambu batu (Psidium guajava Linn.). Sebagian besar jenis tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang tumbuh di pekarangan dengan persentase 36 %. Famili yang paling dominan ditemukan berasal dari famili Euphorbiaceae dengan jumlah 5 jenis. Habitus tumbuhan obat didominasi oleh herba dengan persentase 42 %. Daun merupakan bagian yang lebih banyak digunakan pada tumbuhan obat. Tumbuhan obat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit terutama kelompok penyakit saluran pencernaan. Sebagian besar tumbuhan obat lebih banyak diolah dengan cara direbus dan ditumbuk. Kearifan lokal masyarakat dapat dilihat pada sistem pertanian, kegiatan pemanfaatan dan upaya konservasi tumbuhan obat.Kata Kunci: etnobotani, tumbuhan obat, kearifan lokal,