Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Karakteristik Kimia dan Evaluasi Sensori Produk Ikan Teri Kering Lokal di Desa Toniku Ruslan A. Daeng; Ibnu W. Laitupa
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 2 No 01 (2020): Januari 2020
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v2i01.309

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan THP UMMU Ternate untuk uji organoleptik dan Laboratorium Ilmu Pangan IPB untuk uji Kimia, dengan tujuan untuk mengetahui mutu organoleptik dan kimia pada produk lokal ikan teri kering yang diproduksi oleh masyarakat di Desa Toniku Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Penggunaan analisa mutu ditinjau dari aspek organoleptik dan kimia serta rancangan percobaan yang digunakan dalam penilitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal serta analisis varian (Anova)dan hasil uji organoleptik dihitung menggunakan nilai rata-rata dan standar Deviasi dalam metode penelitian diharapkan menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitisan didapat bahwa hasil pengujian organoleptik ikan teri kering yang dihasilkan oleh nelayan/pengusaha ikan di Desa Toniku masih sesuai dengan standar mutu organoleptik yang ditetapkan, dengan rata-rata nilai dari ke empat parameter adalah Kenampakan (8-7), Bau (8-7), Rasa (7), Konsistensi (8-7). Hasil Uji karakteristik kimiawi meliputi kadar air dengan nilai (2,08 pada penyimpanan 3 bulan, sedangkan nilai terendah adalah 1,27), kadar abu (1,83 yaitu diperoleh pada penyimpanan 3 bulan. Sedangkan nilai terendah adalah 1,01 yaitu diperoleh pada penyimpanan bulan), kadar protein (7,38 yaitu diperoleh pada penyimpanan 3 bulan. Sedangkan nilai terendah 7,36 yaitu diperoleh pada penyimpanan 1 bulan dan 2 bulan), kadar lemak (22,94 yaitu diperoleh pada penyimpanan 3 bulan. Sedangkan nilai terendah adalah 20,08 yaitu diperoleh pada penyimpanan 1 bulan) dan Karbohidrat (1,48 yaitu diperoleh pada penyimpanan 3 bulan. Sedangkan nilai terendah adalah 1,22 yaitu diperoleh pada penyimpanan 1 bulan)
Hubungan faktor oseanografi dengan hasil tangkapan pelagis besar di perairan Batang Dua, Propinsi Maluku Utara Sadam Sahidi; Gusti D. Sapsuha; Ahmad F. Laitupa; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.53-63

Abstract

Penggunaan armada penangkapan ikan di yang sebagian besar menggunakan cara konvensional, sehingga waktu operasi penangkapan ikan lebih banyak dipakai untuk mencari daerah penangkapan ikan. Cara ini tentunya kurang efektif dan efisien, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan pelagis besar diantaranya ikan cakalang, madidihang dan tongkol dengan faktor oseanografi untuk dapat mengetahui distribusinya di perairan pesisir pulau Batang Dua sehingga dalam melakukan operasi penangkapan nelayan tidak lagi menggunakan pengalaman, tetapi memanfaatkan informasi tersebut. Penelitian dengan tujuan untuk mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan pelagis dengan faktor oseanografi di pesisir pulau Batang Dua Prop. Maluku Utara dilaksanakan selama bulan maret sampai mei 2015 dengan menggunakan metode survey dan analisis regresi untuk melihat hubungan hasil tangkapan dengan parameter oseanografi. Hasil penelitian terlihat bahwa secara bersama-sama parameter oseanografi berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan (FHit 14.544 > FTabel 3.172) dan R2 = 0.618, uji t menunjukan bahwa secara individu hasil tangkapan hanya dipengaruhi oleh dua factor oseanografi yakni SPL dan Klorofil-a dengan nilai koefisien determinasi (R2) 0.4228 untuk SPL dan 0.5313 untuk klorofil-a dan sebaran SPL dan klorofil-a pada daerah penangkapan selama penelitian (Maret-Mei 2015) masing-masing adalah 28.3-30.8 oC untuk SPL dan 0.03-0.35 untuk klorofil-a dengan total jumlah hasil tangkapan 1.669.93 kg.
Pendugaan daerah potensial penangkapan ikan layang (Decapterus sp) berdasarkan SPL dan klorofil-a di perairan pesisir Pulau Ternate Fajrin Saputra Laitupa; Sahril Kacoa; Muhammad Askar Laitupa; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.28-35

Abstract

Potensi perikanan pelagis kota Ternate lebih didominasi oleh pelagis kecil diantaranya jenis ikan layang, ikan komo dan ikan selar. Ikan layang adalah jenis ikan yang sangat potensial dikembangkan, hal ini terlihat dengan jumlah produksi ikan layang mendekati 980.000 kg/tahun. Jumlah produksi ini masih dibawah MSY atau pemanfaatannya baru sekitar 30 % dari MSY. Upaya untuk optimalisasi sumberdaya yang selalu terus dilakukan diantaranya dengan peningkatan jumlah unit penenagkapan serta peningkatan informasi mengenai daerah penangkapan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengoptimalisasi sumberdaya ikan pelagis tersebut adalah dengan menduga daerah penangkapan ikan dengan menggunakan data citra satelit oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan layang, kemudian dipetakan dalam peta prediksi daerah penangkapan ikan layang di perairan pesisir pulau Ternate. Hasil penelitian menunjukan bahwa Secara bersama-sama suhu permukaan laut dan klorofil-a berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan di pesisir pulau Ternate, sedangan hasil uji t menunjukan bahwa secara individu parameter klorofil-a yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan laying (Decapterus sp), dengan prediksi daerah penangkapan yang potensial penangkapan ikan laying di perairan laut pulau Ternate terdapat pada bagian timur pulau ternate dengan koordinat 0o50'14.0"N, 127o25'15"E.
Pendugaan daerah potensial penangkapan ikan layang (Decapterus sp) berdasarkan SPL dan klorofil-a di perairan pesisir Pulau Ternate Fajrin Saputra Laitupa; Sahril Kacoa; Muhammad Askar Laitupa; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.28-35

Abstract

Potensi perikanan pelagis kota Ternate lebih didominasi oleh pelagis kecil diantaranya jenis ikan layang, ikan komo dan ikan selar. Ikan layang adalah jenis ikan yang sangat potensial dikembangkan, hal ini terlihat dengan jumlah produksi ikan layang mendekati 980.000 kg/tahun. Jumlah produksi ini masih dibawah MSY atau pemanfaatannya baru sekitar 30 % dari MSY. Upaya untuk optimalisasi sumberdaya yang selalu terus dilakukan diantaranya dengan peningkatan jumlah unit penenagkapan serta peningkatan informasi mengenai daerah penangkapan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengoptimalisasi sumberdaya ikan pelagis tersebut adalah dengan menduga daerah penangkapan ikan dengan menggunakan data citra satelit oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan layang, kemudian dipetakan dalam peta prediksi daerah penangkapan ikan layang di perairan pesisir pulau Ternate. Hasil penelitian menunjukan bahwa Secara bersama-sama suhu permukaan laut dan klorofil-a berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan di pesisir pulau Ternate, sedangan hasil uji t menunjukan bahwa secara individu parameter klorofil-a yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan laying (Decapterus sp), dengan prediksi daerah penangkapan yang potensial penangkapan ikan laying di perairan laut pulau Ternate terdapat pada bagian timur pulau ternate dengan koordinat 0o50'14.0"N, 127o25'15"E.
Kajian Pengendalian Mutu Hasil Tangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Pada Kapal Km. Inka Mina Yang Didaratkan PPP Panambong Santrani Rusli; Aisyah Bafagih; Syahnul S. Titaheluw; Ruslan A. Daeng; Ibnu W. Laitupa
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 4 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52046/biosainstek.v4i2.720

Abstract

Tujuan penelitian Mengetahui dan menganalisis secara lansung penangkapan dan mutu ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan menggunakan pole and line pada kapal KM. Inka Mina 281 sampai pada proses penanganan di PPP. penelitian ini dilaksanakan perairan Labuha Kabupaten Halmahera Selatan di atas kapal KM. Inka Mina 281 putra putri yaitu pada bulan November 2020 Januari 2021. Analisis data untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan, maka uji yang digunakan adalah uji t. Rumus t-test yang digunakan untuk sampel berpasangan. Berdasarkan hasil uji organoleptik hasil tangkapan ikan cakalang di atas kapal sampai didaratkan PPP Panamboang dengan nilai organoleptik utuk mata ikan dengan nilai rata-rata 7-9, untuk insan nilai rata-rata 6-9, bau nilai rata-rata 7-9, dan tekstur dengan nilai rata-rata 7-9. Hasil uji organopleptik naik dan turunnya nilai pada mata ikan, insang, bau dan tekstur ikan hasil tangkapan saat di kapal sampai PPP Panamboang, diduga karena proses penanganan yang kurang baik. Hasil dan lama waktu operasi panangkapan atau trip adalah 2 hari/trip, jumlah trip dalam sebulan adalah 35 trip, jadi lama waktu operasi adalah 12 jam dengan jam berangkat rata-rata pukul 04.30 Sore WIT dan kembali dipelabuhan PPP sore sekitar jam 05.00. Ikan di atas kapal sampai didaratkan PPP Panamboang dengan hasil yang baik dan agak kurang baik hal ini dapat dilihat dengan pengukuran suhu tubuh ikan pada saat di kapal masih berada di bawah kisaran 30 oC, sedangkan suhu tubuh ikan saat di PPP adalah mendekati 15 oC.
Seleksi Unit Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di PPI Dufa Dufa Miralda Pina; Umar Tangke; Ibnu W Laitupa
JURNAL SAINS, SOSIAL DAN HUMANIORA (JSSH) Vol 1 No 2 (2021): JSSH : Jurnal Sains, Sosial dan Humaniora
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1044.235 KB) | DOI: 10.52046/jssh.v1i2.879

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis unit penangkapan ikan yang beroperasi danlayak dikembangkan di PPI Dufa dufa.Metode yang di gunakan adalah metode penelitian survei. Penelitian ini merupakan studi banding (compa-rative study). Perbandingan dilakukan terhadap aspek biologi, teknik, sosial dan ekonomi antara unit-unit penangkapan ikan yang mendaratkan hasil tangkapan di PPI Dufa dufa. Pukat cincin (purse seine) adalah alat penangkap ikan dari jaring yang dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan hingga alat berbentuk seperti mangkuk pada akhir proses penangkapan ikan. Alat tangkap ini digunakan untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombol Cara pengoperasian pukat cincin adalah dengan melingkari gerombolan ikan, kemudian tali kolor (purse line) ditarik kedandar ikapal hingga bentuk jaring menyerupai mangkuk, Selanjutnya hasil tangkapan di pindahkan ke kapal dengan menggunakan serokatauscoop. Hasil penelitian terhadap seleksi unit penangkapan ikan yang beroperasi di PPI Dufa dufa yakni purse seine, pole and line, dan Hand line. Untuk penelitian aspek biologi, aspek sosial, aspek teknis, dan aspek ekonomi. Didapatkan bahwa unit penangkapan ikan pole and line lebih unggul dengan nilai akumulasi (VA) 11.82 dari dua unit penangkapan ikan purse seine dan Hand line dengan nilai VA masing-masing 5.28 dan 3.18.
Studi Kemunduran Mutu Ikan Dasar Hasil Tangkapan Gill Net pada Suhu Ruang dan Penyimpanan Dingin Risko Lacapa; Umar Tangke; Ibnu W Laitupa
JURNAL SAINS, SOSIAL DAN HUMANIORA (JSSH) Vol 1 No 2 (2021): JSSH : Jurnal Sains, Sosial dan Humaniora
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALUKU UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.577 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujaun untuk mengetahui dan menganalisis model penurunan mutu organoleptik ikan dasar pada penyimpanan suhu ruang serta suhu dingin. Penggunaan metode eksperimental fishing dalam penelitian ini dengan metode pengolahan data terdiri dari metode deskriptif dan kuantitatif dalam dengan uji t diharapakan dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah hasil tangkapan bottom gill net yang didapat selama penelitian lebih di dominasi oleh ikan kakap dengan presentase sebanyak 53%, kemudian ikan lentjam sebanyak 30% dan ikan baronang 17%. Penurunan mutu oragnoleptik ikan kakap hasil tangkapan selama penelitian pada suhu ruang cukup signifikan, dimana pada lama penyipanan 4 dan 6 jam ikan kaka sudah tidak segar dan umumnya tidak dapat dikonsumsi, sedangkan pada suhu dingin ikan kakap mengalami penurunan mutu yang cenderung kecil. Hasil uji t menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara proses penyinpanan suhu ruang dan suhu dingin dengan nilai thitung adalah 20.795 lebih besar dari ttabel 1.812.
Hubungan faktor oseanografi dengan hasil tangkapan pelagis besar di perairan Batang Dua, Propinsi Maluku Utara Sadam Sahidi; Gusti D. Sapsuha; Ahmad F. Laitupa; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.53-63

Abstract

Penggunaan armada penangkapan ikan di yang sebagian besar menggunakan cara konvensional, sehingga waktu operasi penangkapan ikan lebih banyak dipakai untuk mencari daerah penangkapan ikan. Cara ini tentunya kurang efektif dan efisien, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan pelagis besar diantaranya ikan cakalang, madidihang dan tongkol dengan faktor oseanografi untuk dapat mengetahui distribusinya di perairan pesisir pulau Batang Dua sehingga dalam melakukan operasi penangkapan nelayan tidak lagi menggunakan pengalaman, tetapi memanfaatkan informasi tersebut. Penelitian dengan tujuan untuk mengkaji hubungan antara hasil tangkapan ikan pelagis dengan faktor oseanografi di pesisir pulau Batang Dua Prop. Maluku Utara dilaksanakan selama bulan maret sampai mei 2015 dengan menggunakan metode survey dan analisis regresi untuk melihat hubungan hasil tangkapan dengan parameter oseanografi. Hasil penelitian terlihat bahwa secara bersama-sama parameter oseanografi berpengaruh terhadap hasil tangkapan dengan (FHit 14.544 > FTabel 3.172) dan R2 = 0.618, uji t menunjukan bahwa secara individu hasil tangkapan hanya dipengaruhi oleh dua factor oseanografi yakni SPL dan Klorofil-a dengan nilai koefisien determinasi (R2) 0.4228 untuk SPL dan 0.5313 untuk klorofil-a dan sebaran SPL dan klorofil-a pada daerah penangkapan selama penelitian (Maret-Mei 2015) masing-masing adalah 28.3-30.8 oC untuk SPL dan 0.03-0.35 untuk klorofil-a dengan total jumlah hasil tangkapan 1.669.93 kg.
Pendugaan daerah potensial penangkapan ikan layang (Decapterus sp) berdasarkan SPL dan klorofil-a di perairan pesisir Pulau Ternate Fajrin Saputra Laitupa; Sahril Kacoa; Muhammad Askar Laitupa; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.28-35

Abstract

Potensi perikanan pelagis kota Ternate lebih didominasi oleh pelagis kecil diantaranya jenis ikan layang, ikan komo dan ikan selar. Ikan layang adalah jenis ikan yang sangat potensial dikembangkan, hal ini terlihat dengan jumlah produksi ikan layang mendekati 980.000 kg/tahun. Jumlah produksi ini masih dibawah MSY atau pemanfaatannya baru sekitar 30 % dari MSY. Upaya untuk optimalisasi sumberdaya yang selalu terus dilakukan diantaranya dengan peningkatan jumlah unit penenagkapan serta peningkatan informasi mengenai daerah penangkapan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengoptimalisasi sumberdaya ikan pelagis tersebut adalah dengan menduga daerah penangkapan ikan dengan menggunakan data citra satelit oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan layang, kemudian dipetakan dalam peta prediksi daerah penangkapan ikan layang di perairan pesisir pulau Ternate. Hasil penelitian menunjukan bahwa Secara bersama-sama suhu permukaan laut dan klorofil-a berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan di pesisir pulau Ternate, sedangan hasil uji t menunjukan bahwa secara individu parameter klorofil-a yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan laying (Decapterus sp), dengan prediksi daerah penangkapan yang potensial penangkapan ikan laying di perairan laut pulau Ternate terdapat pada bagian timur pulau ternate dengan koordinat 0o50'14.0"N, 127o25'15"E.
Pendugaan daerah potensial penangkapan ikan layang (Decapterus sp) berdasarkan SPL dan klorofil-a di perairan pesisir Pulau Ternate Fajrin Saputra Laitupa; Sahril Kacoa; Muhammad Askar Laitupa; Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 8, No 2 (2015)
Publisher : Sangia Research Media and Publishing LLC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.8.2.28-35

Abstract

Potensi perikanan pelagis kota Ternate lebih didominasi oleh pelagis kecil diantaranya jenis ikan layang, ikan komo dan ikan selar. Ikan layang adalah jenis ikan yang sangat potensial dikembangkan, hal ini terlihat dengan jumlah produksi ikan layang mendekati 980.000 kg/tahun. Jumlah produksi ini masih dibawah MSY atau pemanfaatannya baru sekitar 30 % dari MSY. Upaya untuk optimalisasi sumberdaya yang selalu terus dilakukan diantaranya dengan peningkatan jumlah unit penenagkapan serta peningkatan informasi mengenai daerah penangkapan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk dapat mengoptimalisasi sumberdaya ikan pelagis tersebut adalah dengan menduga daerah penangkapan ikan dengan menggunakan data citra satelit oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara suhu permukaan laut dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan layang, kemudian dipetakan dalam peta prediksi daerah penangkapan ikan layang di perairan pesisir pulau Ternate. Hasil penelitian menunjukan bahwa Secara bersama-sama suhu permukaan laut dan klorofil-a berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan di pesisir pulau Ternate, sedangan hasil uji t menunjukan bahwa secara individu parameter klorofil-a yang berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan laying (Decapterus sp), dengan prediksi daerah penangkapan yang potensial penangkapan ikan laying di perairan laut pulau Ternate terdapat pada bagian timur pulau ternate dengan koordinat 0o50'14.0"N, 127o25'15"E.