Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Public Service and Micro-Small Enterprise Developments in Indonesia Metasari Kartika
Integrated Journal of Business and Economics (IJBE) Vol 3, No 1 (2019): Integrated Journal of Business and Economics
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.185 KB) | DOI: 10.33019/ijbe.v3i1.103

Abstract

This study aims to analyze the influence of public service on the Micro-Small Enterprise (MSE) developments in Indonesia. The study method used was regression analysis panel data with fixed effect approach; because of the limited data availability, the data was only taken from 2013-2015. The study findings show that public service and education projected by gross participation data have a positive influence on the development of MSE, while the economic growth and minimum wage policy have a negative influence on the development of MSE in Indonesia. Based on those findings, this study concludes that the public service in the form of government spending allocation policy, especially on the service and economic functions, will stimulate the increase of MSE numbers.
Reviewing Local Revenue Capacity in Indonesia Metasari Kartika
EcceS (Economics, Social, and Development Studies) Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/ecc.v8i1.19186

Abstract

Fiscal capacity through Local Own-Source Revenuedescribes the region's ability to explore existing sources of income in the region. Data from BPS (2019) on the level of regional independence shows 11 provinces in the low category, 15 provinces in the low category, and eight provinces in the moderate category. Until now, no province in Indonesia has been included in the high category of regional independence. The novelty of this study, trying to revisit the issue of Local Own-Source Revenue in Indonesia. The purpose of the study was to analyze the influence of per capita GDP variables, the value of the trade sector, and the value of the agricultural sector on Local Own-Source Revenuecapacity. Local Own-Source Revenue capacity is measured using the concept of tax capacity, namely Local Own-Source Revenuedivided by PDRB. The object of the study was 34 provinces in Indonesia during the period 2010-2019 (10 years). The research method uses an unbalanced regression panel with a fixed-effect model approach. The study results were that the per capita GDP had a positive and significant effect on Local Own-Source Revenue capacity. The trade sector had a positive and insignificant effect, and the agricultural sector had a significant negative impact on Local Own-Source Revenuecapacity. Therefore, the Provincial Government needs to continue to increase GDP per capita, issue regulations, and maintain regional conditions to support trade activities and approach the public to pay taxes, especially provincial taxes. The provincial government also needs to increase the downstream and industrialization of agricultural products to increase the capacity of Local Own-Source Revenue. Keywords: Local Own-Source Revenue; Tax Capacity  
PPPUD DIVERSIFIKASI PRODUK KERAJINAN TENUN CORAK INSANG DI KAMPUNG WISATA TENUN KHATULISTIWA Husna Amalya Melati; Metasari Kartika; Yudithya Ratih
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2020): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2020
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.975 KB) | DOI: 10.20956/pa.v4i3.7792

Abstract

PPPUD of Product Diversification of Corak Insang Weaving at Kampung Wisata Tenun KhatulistiwaAbstact. Since established on 16th of November 2018 as a woven tourist village area, the number of visitors in Gang Sambas Jaya, Batu Layang sub district, Pontianak City has increased, but the products provided were only woven clothes and scarves with a relatively high price, thus not all visitors are interested and can afford the products. The lack of variety of the woven derivative products with various price ranges made the income of woven craftsmen was not optimal. The community service program by PPPUD (Development Program of Regional Featured Product) team in collaboration with non-governmental group (KSM) aimed to diversify the gill-pattern woven products (as known as corak insang) in order to expand the market target and to meet visitors’ demand. Community service activities included training to create a corak insang ornament pattern on screw pine-based clutches, making half-moon bags model of handbags, sewing clothes – starting from making its basic pattern, breaking patterns, cutting materials and sewing clothes, and making a pouch/pencil case using the remaining woven fabrics. The activity result showed that the partners acquired skills in producing derivative products of woven corak insang. A total of 5 people acquired skills in making half-moon bag model of handbags, 8 people acquired skills in making woven corak insang ornament pattern on screw-pine based clutches, 10 people acquired skills in making basic pattern, breaking pattern, and sewing clothes, and 15 people acquired skills in creating pouch and pencil case. It shows that more than 80% of participants have been succeeded in diversifying corak Insang woven products.Keywords: Diversification, product, woven, corak Insang, community service. Abstrak. Sejak ditetapkan pada tanggal 16 November 2018 sebagai kawasan kampung wisata tenun, jumlah pengunjung di Gang Sambas Jaya Kelurahan Batu Layang Kota Pontianak meningkat, namun produk yang disediakan hanya berupa kain tenun dan syal yang harganya relatif tinggi sehingga tidak semua pengunjung berminat dan mampu membelinya. Minimnya variasi produk turunan dengan berbagai rentang harga menjadikan pendapatan perajin tenun belum optimal. Pengabdian yang dilakukan oleh tim PPPUD (Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah) bekerjasama dengan mitra Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah mendiversifikasikan produk tenun corak insang agar mampu memperluas pangsa pasar dan memenuhi permintaan pengunjung. Kegiatan pengabdian yang dilakukan antara lain sosialisasi, pelatihan, pendampingan dan evaluasi. Pelatihan meliputi pelatihan membuat ornamen corak Insang pada clutch berbahan dasar pandan, pelatihan membuat tas tangan jenis halfmoon bag, pelatihan menjahit baju yang dimulai dari pembuatan pola dasar, pecah pola, menggunting bahan dan menjahit baju, dan pelatihan pembuatan pouch/pencil case dengan memanfaatkan sisa kain tenun dan kain tenun yang ada. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra kemudian  memiliki keterampilan dalam memproduksi produk turunan dari tenuncorak Insang. Sebanyak 5 orang memiliki kemampuan dalam membuat tas tangan model (halfmoon bag), 8 orang memiliki kemampuan dalam membuat ornamen tenun corak Insang pada produk clutch berbahan pandan, 10 orang telah memiliki kemampuan dalam membuat pola dasar, pecah pola dan menjahit baju dan 15 orang telah memiliki kemampuan membuat produk berupa pouch dan pencil case.Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 80% mitra telah berhasil melakukan diversifikasi produk tenun corak Insang.Kata Kunci: diversifikasi, produk, tenun, corak Insang, pengabdian.
Penguatan Peran dan Posisi UMKM dengan Kepemilikan PIRT Metasari Kartika; Hendarmin Hendarmin; Erni Panca Kurniasih
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v4i1.907

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh Tim Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura ini bertujuan untuk memperkuat peran dan posisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan kepemilikan izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)  dan memberikan transfer ilmu pengetahuan kepada pengusaha mikro kecil dan menengah untuk mengembangkan usahanya. Mitra kegiatan PKM adalah 45 pengusaha mikro, kecil dan menengah binaan PD Salimah Kubu Raya. Masalah yang dihadapi mitra masih belum memiliki izin PIRT dan ketidaktahuan secara keseluruhan tentang peran UMKM dalam perekonomian dan bagaimana ide-ide kreatif berpotensi menjadi sumber pendapatan. Metode PKM yakni pendampingan dan lokakarya. Kegiatan PKM bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kubu Raya, LPPOM MUI Kalbar, dan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Mikro (DKUMPP) Kubu Raya. Hasil pendampingan yang diperoleh mitra yaitu (1) memiliki sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (PKP) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kubu Raya, dimana sertifikat ini digunakan sebagai syarat untuk mendapatkan izin PIRT, (2) meningkatnya pengetahuan mitra mengenai potensi yang dimiliki dalam mengembangkan usaha
Pelatihan Dan Pendampingan Pengolahan Komoditi Kelapa Metasari Kartika; Hendarmin Hendarmin; Wenny Pebrianti
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 1 MARET 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.672 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i1.1706

Abstract

ABSTRAK                Tujuan kegiatan Ipteks Bagi Masyarakat  Desa Kalimas Melalui Diversifikasi Komoditi Kelapa bekerjasama dengan kedua mitra yakni Kelompok Tani Jaya Mas dan Kelompok PKK Desa Kalimas adalah meningkatkan pendapatan mitra dengan cara memproduksi dan memasarkan produk dari diversifikasi komoditi kelapa (nata de coco). Permasalahan yang dihadapi mitra pertama yaitu Kelompok Tani Jaya Mas adalah tidak mengetahui diversifikasi komoditi kelapa, pendapatan petani kelapa yang rendah, tidak mengetahui cara pemasaran produk dan memiliki sikap yang pasrah terhadap keadaan. Sedangkan permasalahan yang dihadapi mitra kedua yaitu Kelompok PKK Desa Kalimas adalah kurangnya jenis kegiatan produktif dan tidak mengetahui cara pemasaran produk. Berangkat dari permasalahan tersebut kedua mitra sepakat akan mengolah bagian kelapa yang selama ini dibuang begitu saja (air kelapa) padahal dapat diproduksi menjadi produk turunan yang bernilai ekonomi (produk nata de coco). Oleh karenanya, metode pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah : (1) memberikan informasi hasil penelitian terkait produk unggulan daerah , (2) pelatihan dan pendampingan softskill  yakni mengenai motivasi kerja dan creative thinking, (3) pelatihan dan pendampingan pembuatan nata de coco,dan (4) pelatihan dan pendampingan pemasaran. Hasil dari kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan mitra, terciptanya produk nata Kalimas, publikasi pada media massa, serta adanya email dan akun instagram untuk memasarkan produk secara online. Kata kunci: Diversifikasi, Kelapa, Nata, Pelatihan, Pendampingan.  ABSTRACT                The objective of Science and Technology activity for community  of Kalimas Village through Coconut Commodity Diversification in collaboration with both partners, which are Jaya Mas Farmer Group and Family Welfare Program Group of Kalimas village, is to increase the partners’ income by producing and marketing coconut commodity diversification product (nata de coco). The problems faced by the first partner, Jaya Mas Farmer Group, are the lack of knowledge about coconut commodity diversification, the low coconut farmer income, the lack of knowledge in marketing the products, and their surrender behavior of current condition. While the problems faced by the second partner, Family Welfare Program Group of Kalimas Village, are the lack of productive activities and uninformed about how to market the products. Based on these problems, both parties agreed to process a part of coconut that is wasted (the coconut water) that is in fact, economically valuable if produced into its derivate product (nata de coco product). Thus, the executing methods used in this activity are: (1) give the information of study result related to the featured product in that area, (2) workshop and supervision of soft skill about work motivation and creative thinking, (3) workshop and supervision of nata de coconata de coco production, and (4) workshop and supervision related to marketing. The result of this activity is the improvement in knowledge and skill of these partners, the creation of nata Kalimas product, publication using mass media, as well as Instagram and e-mail account for marketing product online.  Keywords: Diversification, Coconut, Nata, Workshop, Supervision
PELATIHAN TEKNIK PENCELUPAN DAN PENGIKATAN WARNA BENANG KEPADA PERAJIN TENUN CORAK INSANG DI KOTA PONTIANAK Husna Amalya Melati; Yudithya Ratih; Metasari Kartika
International Journal of Community Service Learning Vol. 3 No. 3 (2019): August 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (740.736 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v3i3.15516

Abstract

Pelatihan pencelupan dan pengikatan warna benang telah dilakukan kepada perajin tenun corak Insang di kota Pontianak. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih perajin tenun agar dapat melakukan proses pencelupan dan pengikatan warna pada benang yang nantinya akan menghasilkan tenunan bermotif corak Insang. Pelatihan diikuti oleh perajin tenun yang tergabung dalam kelompok swadaya masyarakat yaitu KSM Mekar II dan KSM Pucuk Rebung. Sebanyak 12 orang dari anggota KSM yang mengikuti pelatihan ini. Peserta mendapat penjelasan materi berupa bahan yang digunakan dalam proses pencelupan meliputi zat warna dan penguncinya (fixer) serta praktek pencelupan dan pengikatan warna pada benang. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa peserta telah mampu melakukan proses pencelupan dan pengikatan warna benang yang selanjutnya dianik sebagai benang lusi pada suri serta siap untuk ditenun menghasilkan tenun corak Insang.
Identifikasi Dampak Sanksi Ekonomi Terhadap Perekonomian Turki Metasari Kartika; Irvan Sikajudin
Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 9 No 2 (2020): Volume 9 Nomor 2 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jep.v9i2.96

Abstract

This research aims to identify the economic sanctions obtained by the Turkish state and to know the data behaviour or trends in export data, imports, inflation, exchange rates and GDP before, during and after the provision of economic sanctions on the Turkish state. The study used secondary data from the presidential decree, newspaper, actual news, the official announcement which would later be processed into economic sanctions data, The World Bank, OECD, TÜIK, investing.com that some data was aggregated and processed by FRED. The study used the period before, on and after economic sanctions were granted to the Turkish state. After the data is collected, the analysis is then described in a descriptive and then illustrated through words and graphs, which will later use the techniques of deductive, inductive or mixed (deductive and inductive) and descriptive, that is collecting and compiling the necessary data in this study. The results of this study showed that economic sanctions in Turkey are present in various sectors and have a negative effect on affected sectors when economic sanctions are imposed against Turkey, So that if economic sanctions are not handled appropriately then this can make the Turkish economy continue to decline.
Do Profitability, Leverage, and Political Connections Affect Tax Avoidance? Evidence from Consumer Cyclical Sector Companies Nur Fitriana Hamsyi; Apriyanti Apriyanti; Erni Panca Kurniasih; Metasari Kartika
Wahana Riset Akuntansi Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/wra.v11i1.122100

Abstract

Purpose – This study empirically examines the effect of profitability, leverage, and political connections on tax avoidance.Design/methodology/approach – A total of 55 companies from the Consumer Cyclical sector on the Indonesia Stock Exchange were selected by purposive sampling. The analysis technique used is multiple linear regression analysis.Findings – The results show that profitability positively affects tax avoidance. By contrast, leverage and political connections did not affect the tax avoidance of consumer cyclical sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange.Originality/value – The object of this research differs from that of previous studies, namely, consumer cyclical sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange.Research limitations/implications – The limitation of this study is its relatively small sample size. The research implication is the role of the government or regulator in supervising and implementing effective tax rules to minimize tax avoidance practices.
Penentuan Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul Partisipatif untuk Keselamatan Masyarakat di Radius Zona Perencanaan Kedaruratan Nuklir Kalimantan Barat Berbasis Spasial Muhammad Azhar Irwansyah; Yarlina Yacoub; Metasari Kartika; Bintoro Bagus Purmono; Romi Suradi; Sunarko Sunarko; Siti Alimah; Euis Etty Alhakim
JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) Vol 9, No 1 (2023): Volume 9 No 1
Publisher : Program Studi Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jp.v9i1.63664

Abstract

Rencana PLTN skala komersial dihadirkan sebagai salah satu solusi dalam menyediakan pasokan energi listrik. Berdasar perjanjian kerjasama antara Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir (PKSEN) BATAN dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tentang Kajian Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, wilayah pesisir Kalimantan Barat telah dikaji potensinya sebagai calon tapak PLTN. Survei titik nol yang dilakukan atas permintaan BAPPEDA Provinsi Kalimantan Barat memperoleh lokasi calon tapak untuk prototipe PLTN di Pantai Gosong, Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang. Setiap tahapan pelaksanaan pembangunan, pengoperasian dan dekomisioning PLTN harus berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sasaran utama dalam evaluasi tapak untuk PLTN adalah keselamatan nuklir untuk memproteksi publik dan lingkungan dari dampak pelepasan radioaktif pada kondisi operasi normal maupun kecelakaan mealui evaluasi resiko. Salah satu persyaratan adalah evaluasi risiko terhadap anggota masyarakat dan kelayakan penerapan program kesiapsiagaan nuklir dari tapak dan wilayah sekitarnya sehingga jaluar evakukasi perlu direncanakan. Penelitian ini menggunakan metode skoring dan pembobotan dengan verifikasi melalui Pemerintah Daerah dan instansi terkait untuk menentukan Tempat Evakuasi Sementara (TES) dan Tempat Evakuasi Akhir (TEA). Dari hasil perhitungan dan verifikasi didapatkan hasil 15 titik toponimi yang dapat dijadikan lokasi TES dan 2 titik toponimi yang dapat dijadikan lokasi TEA.