Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Kadar Boraks dalam Bakso, Cenil dan Rengginang Nasi di Kota Banda Aceh Tahara Dilla Santi; Aditya Candra; Faisal Abdurrahman
Jukema (Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh) Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Kesehatan Masyarakat Aceh (JUKEMA)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/jukema.v2i1.552

Abstract

Latar Belakang: Keracunan boraks dapat terjadi melalui makanan seperti  bakso, cenil dan rengginang nasi. Boraks dilarang untuk digunakan di dalam makanan, tetapi ternyata masih ditemukan dalam beberapa produk makanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan boraks pada bakso, cenil dan rengginang nasi di kota Banda Aceh tahun 2014. Metode: Penelitian ini didesain secara deskriptif laboratorik dengan pemeriksaan laboratorium secara kualitatif dengan metode nyala api. Populasi adalah bakso, cenil dan rengginang nasi yang dijual Banda Aceh. Sampel diambil secara purposive sampling dari setiap pedagang bakso, cenil dan rengginang nasi yang ada  Banda Aceh tahun 2014. Hasil: Hasil percobaan identifikasi senyawa boraks pada sampel bakso, cenil dan rengginang nasi dengan metode nyala api, diketahui bahwa sampel yang diuji tidak menghasilkan nyala hijau yang berarti tidak terdeteksi adanya kandungan boraks pada sampel. Tidak dapat dilakukan penelitian kuantitatif untuk mengetahui kadar boraks dari bakso, cenil dan rengginang nasi karena pada penelitian secara kualitatif menghasilkan nilai yang negatif (tidak mengandung boraks). Saran: Bagi petugas kesehatan dan BPOM diharapkan meningkatkan pengetahuan pedagang makanan tentang bahaya boraks dan perlu diadakan pemeriksaan  pada bakso, cenil dan rengginang nasi setiap tahun untuk mendapatkan makanan bebas boraks.
PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP ASAM LAKTAT DAN SKALA BORG ATLET SEPAKBOLA Aditya Candra; Gusbakti Rusip; Yetty Machrina
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 12 No. 1: MARET 2016
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.41 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v12i1.547

Abstract

Kadar asam laktat yang tinggi pada atlet akan memberikan dampak negatif karena akan mempercepat kelelahan. Skala Borg digunakan untuk menilai tanggapan yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik dapat menurunkan asam laktat dan skala borg. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan eksperimen ulang non-random. Penelitian dilakukan untuk membandingkan kadar asam laktat dan skala borg sebelum dan sesudah program latihan pada tiga kelompok, yaitu kelompok perlakuan latihan aerobik intensitas ringan (LAIR), kelompok latihan aerobik intensitas sedang (LAIS) dan kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di stadion sepakbola Harapan Bangsa Banda Aceh dengansubjek atlet sepakbola PPLP Dispora Aceh. Rerata kadar asam laktat ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan asam laktat setelah uji latih yang bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p=0,04). Rerata skala Borg ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan nilai scoring skala Borg setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p=0,012) dan LAIR (p=0,008). Latihan aerobik yang dilakukan dengan intensitas, durasi dan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan performa dan prestasi atlet.
Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan dan Sedang terhadap Kelelahan Otot (Muscle Fatique) Atlet Sepakbola Aceh Aditya Candra; Gusbakti Rusip; Yetty Machrina
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan selama berolahraga menjadi suatu masalah yang dapat mengakibatkan terpuruknya suatu prestasi. Kondisi ini menjadi permasalahan yang sering dihadapi para atlet pada saat bertanding karena kekurangan cadangan energi dan tingginya kadar asam laktat di dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan aerobik intensitas ringan dan sedang dapat memperlambat kelelahan selama berolahraga pada atlet sepakbola aceh. Penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan eksperimen ulang non-random (non randomized pretest-posttest with control group design). Penelitian dilakukan untuk membandingkan kadar asam laktat perifer , waktu uji latih sampai lelah dan skala Borg (persepsi rasa sesak dan kaki lelah) sebelum dan sesudah program latihan pada 3 kelompok, yaitu kelompok perlakuan latihan aerobik intensitas ringan (LAIR), kelompok latihan aerobik intensitas sedang (LAIS) dan kelompok kontrol. Penelitian dilaksanakan di stadion sepakbola Harapan Bangsa Banda aceh. Subjek penelitian adalah atlet sepakbola Dispora Aceh yang tergabung dalam PPLP. Penurunan asam laktat setelah uji latih yang bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p= 0,04). Rerata waktu lelah ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Peningkatan waktu lelah setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p = 0.009). Rerata skala borg sesak ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan nilai scoring skala borg sesak setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p = 0.000). Rerata skala borg kaki lelah ketiga kelompok menunjukkan perbedaan. Penurunan nilai scoring skala borg kaki lelah setelah uji latih yang berbeda bermakna terlihat pada kelompok dengan LAIS (p = 0.012) dan LAIR (p = 0.008). Latihan aerobik yang dilakukan dengan intensitas, durasi dan frekuensi yang tepat dapat meningkatkan performa dan prestasi atlet. Pada penelitian ini menunjukkan latihan aerobik intensitas sedang dapat berpengaruh dalam memperlambat kelelahan selama berolahraga pada atlet sepakbola Aceh.
The Effects of Aerobic Sports on Fatigue and Vital Sign in Sportsman Aditya Candra; Tahara Dilla Santi
International Conference on Multidisciplinary Research Vol 5, No 2 (2022): ICMR
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/pic-mr.v5i2.5426

Abstract

The lactic acid buildup has long been suspected as a cause of muscle fatigue. Lactate is a waste of anaerobic metabolism; this process takes place in the absence of oxygen. Blood pressure, pulse, and respiration are vital signs to monitor adaptation to fatigue levels. This study aims to determine the effect of aerobic exercise on the level of fatigue and vital signs in athletes. This research is a quasi-experimental study with a non-random re-experimental design. Lactic acid levels and vital signs were assessed before and after the exercise program in 3 groups, namely the light-intensity exercise treatment group, the moderate-intensity exercise group, and the control group. The research site is at the Harapan Bangsa football stadium in Banda Aceh. The subject of PPLP Dispora Aceh athletes. The exercise was carried out for four weeks. The average lactic acid levels of the three groups showed differences. A significant decrease in lactic acid after the training test was seen in the group with OAIS (p = 0.04). Exercise with the right intensity, duration, and frequency can reduce lactic acid levels and vital signs. This study shows that moderate-intensity exercise can affect reducing lactic acid levels and vital signs so that it can slow down fatigue during exercise in Aceh football athletes.  Keywords: Light and Moderate Intensity Exercise, Lactic Acid, Vital Signs.
PHYTOCHEMICAL SCREENING OF PAPAYA LEAF EXTRACT LAMPOH KEUDEE AREA AND ITS EFFECT ON STAPHYLOCOCCUS AUREUS BACTERIA Karunia Pratama; Aditya Candra; Suriatu Laila
MEDALION JOURNAL: Medical Research, Nursing, Health and Midwife Participation Vol. 5 No. 2 (2024): June
Publisher : PT. Radja Intercontinental Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59733/medalion.v5i2.109

Abstract

Background: The plant known as papaya leaf (Carica papaya L) is a plant that commonly grows in tropical areas and is often used by local residents as an alternative treatment method to prevent bacterial growth because papaya leaves (Carica papaya L) have a number of pharmacological properties , one of which is the ability to kill Staphylococcus aureus bacteria. The aim of this research was to find out whether papaya leaf extract (Carica papaya L) could inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria and whether papaya leaf extract (Carica papaya L) had antibacterial activity on Staphylococcus aureus bacteria. Method: This study tested the ethanol extract of papaya leaves (Carica papaya L) against Staphhylococcus aureus bacteria using experimental laboratory methods. The collected data was analyzed using nonparametric statistical analysis known as ANOVA. Results: According to the results of phytochemical research, papaya leaves (Carica papaya L) contain alkaloids, flavonoids, saponins, steroids and tannins. In papaya leaf extract which was tested against Staphylococcus aureus bacteria, there was an effective inhibitory power of papaya leaf ethanol extract with concentrations of 25%, 50% and 75%, with a concentration of 25% obtained an average inhibition zone of 6.2 mm, a concentration of 50% obtained an inhibition zone. an average of 6.7 mm and a concentration of 75% obtained an average inhibition zone of 7.8 mm. Conclusion: Antibacterial studies of Staphylococcus aureus reveal that papaya leaf extract has a growth inhibitory effect on this bacteria. As the leaf extract concentration increases, a larger zone of inhibition is formed.
DIFFERENCES IN PULSE RATE AND LACTIC ACID LEVELS IN ATHLETES BEFORE AND AFTER LIGHT AND MEDIUM INTENSITY PHYSICAL ACTIVITIES Aditya Candra; Tahara Dilla Santi; Muhammad Yani; Said Aandy Saida; Ika Waraztuty; Andri; Fuadi; Farid Bastian; Zurriyani
MEDALION JOURNAL: Medical Research, Nursing, Health and Midwife Participation Vol. 5 No. 2 (2024): June
Publisher : PT. Radja Intercontinental Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59733/medalion.v5i2.113

Abstract

Strenuous exercise can trigger an increase in pulse rate and lactic acid levels. Stress during exercise can secrete adrenaline so that your heart rate increases, and free radicals including lactic acid. This study aims to determine the effect of light and moderate-intensity aerobic exercise on lactic acid levels and pulse rate during exercise. The research carried out was a quasi-experimental research with a non-random repeat experiment design. Pulse rate and lactic acid levels were assessed before and after the exercise program in 3 groups, namely the light-intensity aerobic exercise (LAIR) treatment group, the moderate-intensity aerobic exercise (LAIS) group, and the control group. The research location is the Harapan Bangsa football stadium in Banda Aceh. The subject is Aceh Diaspora PPLP athlete. The training program was carried out for four weeks. The mean pulse rate and lactic acid levels of the three groups showed differences. A significant decrease in heart rate values ​​after the training test was seen in the group with LAIS (p = 0.000). A significant decrease in lactic acid after the training test was seen in the group with LAIS (p= 0.04). The mean pulse rate of the three groups showed differences. An exercise program carried out with the right intensity, duration, and frequency can reduce increases in heart rate and lactic acid levels. This research shows that moderate-intensity aerobic exercise can reduce pulse rate and lactic acid levels so that it can slow down fatigue during exercise in Acehnese football athletes.