Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PELATIHAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI ERA PANDEMI COVID-19 Ariadhy, Shulby Yozar; Nurohman, Sabar; Arkum, Darol; Handini, Widya; Ferdiana, Ferdiana
Anoa : Jurnal Pengabdian Masyarakat Sosial, Politik, Budaya, Hukum, Ekonomi Vol 1, No 3 (2020): Edisi Khusus Covid-19
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.1 KB) | DOI: 10.52423/anoa.v1i3.13640

Abstract

Merebaknya pandemi COVID-19 secara global telah mendorong banyak sektor kehidupan masyarakat yang mengalami perubahan termasuk di dunia pendidikan. Di Indonesia, sekolah dan perguruan tinggi telah meniadakan pertemuan atau tatap muka secara langsung. Sebagai alternatif, pemerintah Indonesia mendorong agar semua kegiatan belajar dilaksanakan secara jarak jauh. Pada sisi lain, pelaksanaan pembelajaran jarak jauh mengalami kendala seperti kurangnya ketrampilan guru atau tenaga pengajar dalam mengelola model pembelajaran tersebut, termasuk dalam menggunakan berbagai instrumen pembelajaran daring (online). Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah penyuluhan, diskusi dan pelatihan.  Peserta pelatihan diberikan pemahaman konseptual tentang pembelajaran jarak jauh sekaligus mempraktekkan penggunaan instrumen atau aplikasi pembelajaran daring seperti zoom, youtube, edmodo dan google form. Pelatihan ini telah berhasil mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kapasitas peserta pelatihan dalam mengelola pembelajaran jarak jauh. Peserta diharapkan mempunyai kemampuan teknis dalam mengoperasikan berbagai aplikasi pembelajaran daring. Selain itu, peserta juga memahami bagaimana penerapan alat-alat pembelajaran jarak jauh tersebut secara tepat dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
Komunikasi Krisis Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka pada Pemberitaan Efek Samping Vaksin COVID-19 Ferdiana Ferdiana; Yuli Hidayati
Jurnal Riset Komunikasi Vol 5 No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komuniasi (ASPIKOM) Wilayah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38194/jurkom.v5i1.430

Abstract

Kasus kematian seorang guru SMP di Pemali Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka pasca vaksinasi yang terjadi pada awal Mei 2021 masih menimbulkan spekulasi dikalangan masyarakat.Sehingga menimbulkan krisis komunikasi di tengah masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimna komunikasi krisis pada pemberitaan efek samping vak sin covid-19 di Pemerintah Kabupaten Bangka. Penelitian ini menggunakan Teori Komunikasi Krisis Situasional. Jenis penelitian ini dekriptif pendekatan kualitatif. Hasil penelitian pada strategi respons primer antara lain strategi penyangkalan, Pemerintah Kabupaten Bangka berupaya memberikan pengertian kepada masyarakat agar tidak menyimpulkan permasalahan sebelum ada penjelasan lebih lanjut dari ahlinya. Penyelidikan atau investigasi yaitu olehTim Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan Komda KIPI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Strategi pengurangan, memperkuat pandangan bahwa pemerintah Kabupaten Bangka mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap krisis. Upaya yang dilakukan diantaranya bekerjasama dengan Tim Komnas Kejadian Ikutan PascaImunisasi (KIPI) dan Komda KIPI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk melakukan investigasi. Strategi pembangunan kembali, Pemerintah Kabupaten Bangka membantu dan mendorong masyarakat untuk melaksanakan vaksin covid-19. Adapun pada strategi respons sekunder yakni strategi penguatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka menyampaikan informasi tentang tingkat pelaksanaan vaksin atau keberhasilannya kepada stakeholders, pers BangkaPos, Radio Republik Indonesia Sungailiat dan media massa cetak lain yang ikut merilis.
Kearifan Lokal melalui Makna Nganggung Sepintu Sedulang sebagai City Branding Kabupaten Bangka Agung Ferianda; ferdiana ferdiana; Herwan Herwan
Jurnal Komunikasi dan Bisnis Vol 7, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi dan Bisnis
Publisher : STARKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36914/jikb.v7i2.669

Abstract

A tradition owned by a region is potentially becoming a city branding. Bangka regency has a tradition named Nganggung Sepintu Sedulang, and it has been a motto of this region as well. The research on this tradition uses Barthes’s Semiotics and City Branding theory on revealing the local wisdom. The data is collected by qualitative descriptive method with observations, interviews, and documentation. This research reveals the value of Indonesian Gotong Royong (mutual assistance); the good relationship among Muslims; equality in social life; gratefulness; social interest; persistence, optimism, and kindness; conserving natural resources. Preserving the Nganggung Sepintu Sedulang is one of city branding of Bangka Regency. The government has been enacted local regulations to present this tradition in some annual cultural events in Sepintu Sedulang hall, Kenanga, Zed, and Air Anyir village. To strengthen this tradition as its city branding, the government must show the distinctive of local wisdom because every region in Bangka Belitung province has Nganggung as its tradition. Abstrak Sebuah tradisi yang menjadi gambaran sebuah semboyan daerah berpotensi menjadi branding atau merek sebuah daerah termasuk Nganggung Sepintu Sedulang di Kabupaten Bangka. Teori yang digunakan adalah Semiotika Roland Barthes dan City Branding. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian nilai kearifan lokal dari tradisi Nganggung Sepintu Sedulang antara lain nilai semangat kegotongroyongan; nilai persatuan dan kesatuan umat islam (Ukhuwah Islamiyah)/silahturami, tidak membedakan status sosial; nilai masyarakat yang selalu bersyukur atas nikmat dan perlindungan dari Allah Swt dan kepedulian sosial; nilai semangat pantang menyerah, optimis dan ramah; nilai masyarakat yang menjaga kelestarian alam dan terampil mengolah sumber daya alam. Adapun pengembangan tradisi Nganggung Sepintu Sedulang menjadi city branding Kabupaten Bangka Peraturan Daerah. Menjadikan Nganggung Sepintu Sedulang sebagai agenda rutin yang dilaksanakan antara lain pada pagelaran acara adat di gedung Sepintu Sedulang, acara adat di Kampung Kenanga, Kampung Zed Mendo Barat dan Air Anyir. Dalam mengembangkan Nganggung Sepintu Sedulang sebagai city branding Kabupaten Bangka melalui kearifan lokal tradisi tersebut, maka Pemerintah Daerah disarankan memperkuat deferensiasi kekhasan nilai lokal yang ada di Kabupaten Bangka dengan yang ada di Kabupaten lain, mengingat Nganggung ini juga menjadi tradisi yang ada di seluruh Bangka Belitung.
Simbolisme Lempah Kuning Sebagai Daya Tarik Wisata Gastronomi Kabupaten Bangka Ferdiana Ferdiana; Agung Ferianda
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3 No 1 (2020): Studia Komunika: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Pahlawan 12 Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47995/jik.v3i1.35

Abstract

Lempah kuning tidak hanya sekadar hidangan tapi juga nilai-nilai budaya setempat sehingga dapat dijadikan sebagaidaya tarik wisata gastronomi.Memaknai simbol masakan lempah kuning dapat menjadi acuan sebagai sebuahinovasi atau ide baru yang mampu mewujudkan harapan Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung untukmenjadikan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan pasca-timah.Metode penelitian ini menggunakan perspektifkualitatif dengan pendekatan etnografi/budaya. Teknik pengumpulan data antara lain observasi, wawancara, dandokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teori interaksionisme simbolik.Hasil penelitian bahwa simbolismelempah kuning sebagai daya tarik wisata gastronomi Kabupaten Bangka antara lain sebagai berikut: (1) lempah kuning adalah simbol kebiasaan kuliner masyarakat Bangka dalam memenuhi kebutuhan fisiologis; (2) lempah kuning sebagai simbol kebersamaan, kekeluargaan pengikat solidaritas masyarakat Bangka karena kebiasaan makan bersama; (3) lempah kuning sebagai simbol identitas kuliner masyarakat kepulauan seperti di Bangka karenapenyebutan nama masakan lempah dan masakan lempah kuning merupakan khas Bangka (istilah ‘lempah’ mengacu pada perilaku konsumsi masyarakat Bangka terhadap hasil perairan baik sungai maupun laut); (4) lempah kuning sebagai simbol pengetahuan masyarakat Bangka dalam memasak ditandai kemampuan pengolahan hasil sumber daya alam sebagai bahan lempah kuning.
Komunikasi Kesehatan oleh Pos Kesehatan Desa tentang Pentingnya Kebersihan (Studi pada Perilaku Buang Air Besar sembarang di Desa Cit Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung): Indonesia Ferdiana Ferdiana; suryani M
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Pahlawan 12 Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47995/jik.v5i2.112

Abstract

Kajian ini membahas tentang komunikasi kesehatan oleh Pos Kesehatan Desa tentang perilaku Buang Air Besar sembarangan di Desa Cit Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung. Teori yang digunakan adalah komponen komunikasi Harold Lasswel. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian bahwa komunikasi kesehatan oleh Pos Kesehatan Desa tentang pentingnya kebersihan di Desa Cit Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka khususnya pada kasus perilaku Buang Air Besar sembarangan sangat berperan, adapun komponen dalam komunikasi kesehatan yang dimaksud antara lain: komunikator yakni pihak Pemerintah Desa Cit dan pihak Pos Kesehatan Desa Cit serta Promosi Kesehatan dari Puskesmas Riau Silip. Komunikan sasaran pesan komunikasi kesehatan adalah warga Desa Cit Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka. Pesan yang disampaikan materi tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Media yang digunakan yakni tatap muka dan leaflet. Efek yakni warga mulai memiliki kesadaran masyarakat lebih meningkat untuk berperilaku hidup bersih dan pentingnya menghindari perilaku BAB sembarangan. Penulis merekomendasikan komunikan komunikasi kesehatan kedepannya tidak hanya melibatkan kaum ibu atau perempuan saja, tetapi juga yang laki-laki, menambah jenis media yang digunakan dan pihak yang melakukan sosialisasi komunikasi kesehatan yakni Pos Kesehatan Desa Cit dapat melakukan kegiatan secara berkesinambungan dengan membuat agenda-agenda kerja terkait pelaksanaan komunikasi kesehatan di Desa Cit Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung.