Aristiana Prihatining Rahayu, Aristiana Prihatining
Universitas Muhammadiyah Surabaya

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Resiko Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) Pada Pernikahan Usia Anak Di Kawasan Marginal Surabaya Rahayu, Aristiana Prihatining; Hamsia, Waode
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2018): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.643 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v4i2.1965

Abstract

Di Indonesia, angka perkawinan usia anak telah mengalami penurunan lebih dari dua kali lipat dalam tiga dekade terakhir tetapi masih merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan Asia Timur dan Pasifik. Menurut Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 dalam Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia menunjukkan bahwa di antara perempuan pernah kawin usia 20-24 tahun, 25 persen menikah sebelum usia 18 tahun . Sementara itu, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012, 17 persen perempuan pernah kawin usia 20-24 tahun, menikah sebelum usia 18 tahun.Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor pendorong pernikahan anak dan mendeskripsikan berbagai bentuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang banyak menimpa perempuan (istri) yang menikah pada usia anak/dini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Sample diambil secara purposive, yakni perempuan yang berusia 12-35 tahun, yang menikah pada usia 12-18 tahun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa para perempuan yang menikah pada usia anak dini, sangat beresiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan pelaku mayoritas adalah suami (pasangan). Kekerasan psikis adalah kekerasan yang paling banyak terjadi, disusul kekerasan fisik dan kekerasan seksual. Maka peningkatan kesejahteraan masyarakat yang disertai dengan makin terjangkaunya layanan pendidikan bagi masyarakat miskin, peningkatan nilai spiritualitas dalam masyarakat akan mampu mengurangi angka pernikahan anak.
Membangun Keterampilan Bercocok Tanam Melalui Kegiatan Bertanam Dengan Media Hydroponik Di TK Al Irsyad Surabaya Ditajayanti, Imanida Khusnul; Rahayu, Aristiana Prihatining; Setiawan, Aris
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2019): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.842 KB) | DOI: 10.30651/pedagogi.v5i2.3613

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi lahan yang sempit di TK Al Irsyad, kritis pertanian di Indonesia, dan tujuan pembelajaran anak usia dini di Indonesia yang mengharuskan anak-anak menguasai berbagai kompetensi untuk kehidupan masa depan mereka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan pertanian berbasis hidroponik di TK Al Irsyad Surabaya dan pengaruh kegiatan pertanian berbasis hidroponik pada kecerdasan naturalistik anak usia 4-5 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif ini menggunakan uji Wilcoxon untuk metode statistik. Sejumlah subjek sampel dalam penelitian ini adalah 20 siswa berusia 4-5 tahun di TK Al Irsyad di Surabaya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 2 metode yaitu observasi dan dokumentasi. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar pretest dan posttest. Hasil pretest menyatakan nilai 5,45 yang berarti sangat jauh dari kemampuan kecerdasan naturalistik anak-anak berusia 4-5 tahun. Perawatannya adalah kegiatan pertanian berbasis hidroponik. Setelah perawatan diberikan kepada siswa, posttest dilakukan dan hasilnya 12,7. Nilai ini meningkat dari hasil pretest. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pertanian berbasis hidroponik memiliki efek pada kecerdasan naturalistik anak-anak pada usia 4-5 di TK Al Irsyad Surabaya.
Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Berhitung Permulaan Pada Anak Usia 4-5Tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 14 Surabaya Hasanah, Putri Maulida; Martati, Badruli; Rahayu, Aristiana Prihatining
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/pedagogi.v7i1.6999

Abstract

ABSTRAK Hasanah, Putri Maulida, 2020, Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Berhitung Permulaan pada Anak 4-5 Tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 14 Surabaya, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surabaya. Pembimbing I: Dr. Dra Badruli Martati, SH, MA., M.Pd., Pembimbing II: Aristiana Prihatining Rahayu, S.Sos., M.Med.Kom. Kemampuan berhitung permulaan pada anak usia 4-5 tahun merupakan konsep matematika yang perlu diberikan dan dikenalkan pada anak secara bertahap sesuai dengan tingkat penguasaan anak yaitu berupa bilangan, pola sebab akibat, geometri, dan pemecahan masalah. Sedangkan tingkat penguasaan pada anak usia 4-5 tahun terhadap kemampuan berhitung permulaan yang dibahas yaitu mengenal konsep bilangan 1-20, penjumlahan dan pengurangan secara sederhana. Faktor dari diri anak dan faktor dari lingkungan sekitar menjadi penyebab kesulitan kemampuan berhitung permulaan pada anak, maka diperlukan analisis faktor penyebab kesulitan berhitung permulaan pada anak usia 4-5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa faktor penyebab kesulitan berhitung permulaan pada anak usia 4-5 tahun. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif menggunakan observasi dan wawancara yang dilakukan melalui kuisoner google form dan media whatsapp. Hasil penelitian analisis faktor penyebab kesulitan berhitung permulaan pada anak usia 4-5 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 14 Surabaya yaitu faktor internal atau dari diri anak ketika belajar sering tidak memperhatikan. Faktor eksternal atau dari lingkungan sekitar juga menjadi penyebab kesulitan berhitung permulaan, yaitu keluarga, teman dan guru, namun yang paling utama adalah dari keluarga. Dukungan dan motivasi dari kelurga sangat diperlukan bagi anak untuk membantu perkembangan anak dalam belajar kemampuan berhitung permulaan. Kata kunci: analisis, kesulitan belajar, berhitung permulaan
Program Campus Social Responsibility (CSR) ONE TO ONE UM Surabaya sebagai Upaya Menekan Angka Anak Putus Sekolah di Kota Surabaya Aristiana Prihatining Rahayu; Agoes Poerwanto; Ngatmain Ngatmain
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 4 (2021): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i4.5917

Abstract

Pesatnya jumlah dan sebaran permasalahan sosial kota Surabaya, belum sebanding dengan daya jangkau, kapasitas, dan, kemampuan pelayanan sosial yang dilakukan pemerintah. Kewajiban pemerintah dalam memenuhi hak-hak dasar warganya belum dapat terlaksanakan secara maksimal, termasuk dalam persoalan pendidikan. Untuk itu, pemerintah kota Surabaya melalui Dinas Sosial bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta yang ada di kota Surabaya untuk memberikan pendampingan pendidikan kepada anak dari keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial (miskin), yang rentan atau putus sekolah melalui program Campus Social Responsibility (CSR) One to One.  Dalam proses pelaksanaannya, mahasiswa diterjunkan untuk melakukan berbagai program pendampingan yang mengarah pada tujuan besar yakni menekan angka anak rawan dan putus sekolah. Sasaran dari program adalah anak dari keluarga penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang putus atau rentan putus sekolah, yang terdata Dinas Sosial Kota Surabaya.  Luarannya adalah  terbangunnya motivasi adik damping untuk tetap semangat sekolah, dan mengembalikan mereka yang putus sekolah untuk kembali ke bangku sekolah. Metode pelaksanaannya_ koordinasi antara dinas sosial dan PTN/PTS di Kota Surabaya , sosialisasi program ke mahasiswa, perekrutan tim CSR, pelaksanaan pendampingan dan evaluasi. Indikator program CSR ini adalah mahasiswa mampu mengembalikan adik damping mereka yang rentan maupun putus sekolah, untuk kembali dan makin termotivasi bersekolah.  kata kunci : campus social responsibility , dinas sosial, mahasiswa  One To One UM Surabaya Campus Social Responsibility (CSR) Program as an Effort to Reduce the Number of Children Dropping Out of School in the City of SurabayaABSTRACTThe rapid number and distribution of social problems in the city of Surabaya is not yet comparable to the reach, capacity and ability of social services provided by the government. The government's obligation to fulfill the basic rights of its citizens has not been maximally implemented, including in matters of education. For this reason, the Surabaya city government through the Social Service collaborates with public and private universities in the city of Surabaya to provide educational assistance to children from families with social welfare problems (poor), who are vulnerable or drop out of school through the One to One Campus Social Responsibility (CSR) program. In the implementation process, students are deployed to carry out various mentoring programs that aim at the big goal of reducing the number of vulnerable children and dropping out of school. The target of the program is children from families with social welfare problems (PMKS) who drop out or are prone to dropping out of school, which is recorded by the Surabaya City Social Service. The result is the awakening of the motivation of the assistants to keep up the spirit of school, and to return those who drop out of school to return to school. The method of implementation is coordination between social services and PTN / PTS in the city of Surabaya, socialization of the program to students, recruitment of CSR teams, implementation of mentoring and evaluation. The indicator of this CSR program is that students are able to return their siblings who are vulnerable or drop out of school, to return and be more motivated to go to school.keywords: campus social responsibility, social service, student 
Penggunaan Wabosang Sebagai Media Pendidikan Seksual Pada Anak-Anak Bantaran Sungai Jembatan Merah Surabaya Naili Sa'ida; Aristiana Prihatining Rahayu
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 1 (2018): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.689 KB) | DOI: 10.30651/aks.v2i1.1250

Abstract

This study aims to describe the use of wabosang media as sexual education in early childhood. This research was conducted in Bantaran Sungai Jembatan Merah Kota Surabaya. This research used descriptive qualitative research method with case study type. Data collection uses observation, interviews, and documentation. Data obtained then analyzed using interactive model proposed by Miles and Huberman. From this research it is known that sexual education can be done through media (WaBoSang). The use of wabosang media as sexual education, the child is able to know the correct way of dressing, the child knows the parts of the body that must be closed, the child is able to know only the mother and himself who can touch the covered body parts, the child is also able to know what must be done when there are people who act evil.  
Pendampingan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cahaya Bunda di Jembatan Merah Kota Surabaya Ratno Abidin; Aristiana Prihatining Rahayu
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2017): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (392.602 KB) | DOI: 10.30651/aks.v1i1.307

Abstract

Community service activities in the red bridge ridge Kelurahan Nyamplungan District Pabean Cantika Surabaya. They reside with sober, even they can say their homes are roofed by the earth, meaning they only sleep in the grove of shops or warehouses that potluck often expelled by SATPOL PP. Their work scavenging, begging and ngamen in a red light stop, shops in the market Kapasan Kota Surabaya. So far, they are not recognized by Surabaya city government because they do not have identity card and family card. Though it is located in Jempatan Merah It has been many years even since birth. Seeing their difficulty to get rights and recognition from Surabaya City Government and get the feasibility of life. The team in cooperation with Muhammadiyah Branch Chief of Surabaya City has been helping residents living on the banks of the Jembatan Merah river. Programs that have been dilaksanaka Pengajian, Al Quran Educational Place, Early Childhood Education, learning to read, write and make craft.Permasalahan main in Child Street Stewardship and Blind Literacy In the Red Bridge Kelurahan Nyamplungan Kecamatan Pabean Cantika Kota Surabaya.
Pelatihan Pembelajaran Inovatif, Penyusunan Perangkat Pembelajaran dan Pembukuan Pada Bunda PAUD Endah Hendarwati; Aristiana Prihatining Rahayu; Aris Setiawan
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.718 KB) | DOI: 10.30651/aks.v1i2.748

Abstract

The activity of IbMitra is held in two different places, within one Surabaya area, in the Paud Mutiara Bunda group in Mojo and the Paud Cahaya Bunda group behind the red railway Stage in Surabaya city of East Java Province. Each group has students of approximately 15 and 39 children. The problems of partners 1 and 2 are the limited educational game tools, the teacher's ability to build the tools and learning activities, and the speed with which Paud operates. The main objectives and objectives of IbM Paud Cahaya Bunda and Mutiara Mother's activities are to provide knowledge to early childhood teachers about learning methods, how to create learning tools, Paud management and procurement of educational tools for early childhood education. The targets of the activities are Master Paud Cahaya Bunda and Mutiara Bunda for tools and methods appropriate for early childhood, as well as assist the procurement of PAUD infrastructure facilities. The methods used in this meeting are discussion, group discussion, question and answer, demontration and brainstorming. The solutions offered are related to the skills and management for these two groups of Early Childhood Mothers and Mothers of the Lady; (1) training and assistance in the preparation of instructional tools; (2) training on the use of learning methods in early childhood; (3) training in the use of educational games for early childhood; (4) training and administrative assistance; (5) assist in the provision of educational games. The output of IbM program is a way of improving the quality of learning process, improving the skill of arranging learning tools, management, educational game tools and scientific publication in Journals with ISSN.
Analisis Stimulasi Kemampuan Literasi Siswa PAUD Melalui Mendongeng Aristiana Prihatining Rahayu
Didaktis: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Vol 22, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/didaktis.v22i1.12355

Abstract

AbstrakKondisi literasi di Indonesia yang berada pada peringkat bawah, bisa menjadi gambaran kualitas pendidikan di Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura. Berdasarkan survei tahun 2018 Programme for International Student Assessment (PISA) berada di peringkat 72 dari 77 negara terkait nilai kompetensi membaca. Hal ini membutuhkan berbagai upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi di berbagai jenjang pendidikan termasuk di PAUD. Penelitian “Analisis Stimulasi Kemampuan Literasi Siswa PAUD Melalui Mendongeng” dilakukan di TK ABA Tegalrejo Widang, kabupaten Tuban bertujuan untuk mengetahui bagaimana kemmapuan literasi siswa di TK ABA Tegalrejo Widang, Tuban setelah mendapatkan stimulasi storytelling melalui kegiatan mendongeng yang dilakukan pendidik di sekolah. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan pengambilan sampel siswa secara purposive. Data/informasi dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk mendapatkan informasi lebih detail juga dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan guru di sekolah. Hasil dari penelitian tersebut menemukan bahwa stimulasi dengan membacakan dongeng melalui buku (read aloud) di kelas mampu memotivasi siswa untuk senang belajar membaca. Para siswa termotivasi belajar membaca dengan keinginan bisa membaca sendiri buku-buku cerita. Kegiatan mendongeng, selain memotivasi siswa untuk semangat membaca juga melatih kemampuan  komunikasi serta membangun rasa percaya diri siswa.Kata kunci : mendongeng,  membaca, stimulasi 
Pendampingan Pendidikan Bagi Anak Jalanan dan Dhuafa Sebagai Upaya Pemenuhan Hak Pendidikan Bagi Setiap Anak Aristiana Prihatining Rahayu; Marini Marini
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 2 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v6i2.13320

Abstract

Persoalan anak terlantar masih menjadi persoalan serius di Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Sosial yang diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) SIKS-NG per-15 Desember 2020, jumlah anak terlantar di Indonesia sebanyak 67.368 orang. Angka tersebut bisa jadi lebih tinggi karena tidak semua anak yang terlantar datanya terekam dengan baik. Permasalahan IMM Allende yang menjadi mitra dalam kegiatan pengabdian diantaranya; SDM yang kurang memiliki karakter tangguh dalam melakukan kerja sosial di lapangan, kurangnya penguasaan dalam melakukan pendekatan kepada anak-anak jalanan yang menjadi sasaran binaan. Sedangkan permasalahan binaan mitra yakni motivasi belajar rendah, dan terbatasnya waktu belajar karena harus bekerja. Tujuan kegiatan pengabdian ini pertama untuk membantu penguatan organisasi dan SDM mitra agar memiliki kesiapan  pendampingan pada anak-anak jalanan,  membantu membangun penguatan hubungan antara mitra dan anak binaan serta menciptakan pembelajaran yang menarik dalam proses pendampingan. Metode  penanganan pada kegiatan PKM ini adalah metode Street Based. Hasil dari pengabdian ini, anak-anak yang menjadi sasaran mitra terpenuhi haknya mendapatkan layanan pendidikan. Mereka antusias dan mengalami peningkatan kemampuan hasil belajar. Sedangkan bagi relawan IMM Allende, kegiatan pengabdian ini mampu membangun kesadaran pentingnya komunikasi dan koordinasi dalam organisasi sehingga melahirkan kekompakan dan ketangguhan menjadi relawan sosial. 
Optimalisasi Kegiatan Sekolah Penunjang Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 di TK Al Falah Surabaya Aristiana Prihatining Rahayu; Husnul Khotimah
Pedagogi : Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak Usia Dini Vol 7, No 2 (2021): AGUSTUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/pedagogi.v7i2.9804

Abstract

Kondisi pandemi yang menyebabkan aktifitas pendidikan harus dilakukan secara daring, telah mendorong para pendidik lebih kreatif dalam mendesain berbagai  kegiatan penunjang pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk kreatifitas kegiatan pada lembaga PAUD berprestasi (TK AL Falah) yang mampu menunjang tercapainya hasil pembelajaran. Penelitian dilakukan secara kualitatif, dan data yang diperoleh dilapangan dikumpulkan melalui metode observasi. Dokumentasi dan wawancara. Kesimpulan yang diperoleh bahwa kreatifitas kegiatan yang dirancang untuk menunjang capaian pembelajaran siswa tenyata berdampak positif pada berbagai prestasi yang diperoleh. Kegiatan yang dirancang, tidak hanya bagi siswa saja, namun juga bagi orang tua siswa. Melibatkan orang tua dalam aktifitas kegiatan siswa di sekolah, selain mampu membangun hubungan komunikasi yang bagus antara orang tua dan guru, juga mampu berdampak positif pada prestasi sekolah.Kata kunci : kegiatan sekolah, penunjang pembelajaran, masa pandemi