Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pendampingan Gerakan Literasi Masyarakat Melalui Rumah Baca Sukiyanto Sukiyanto; Eli Mufidah; Tsalitsatul Maulidah; Rofiatun Nisa’
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v5i1.4250

Abstract

Kemampuan membaca dan menulis anak-anak dan masyarakat di dusun Cumpleng tergolong rendah. Mereka lebih cenderung memilih untuk bermain dan nongkrong di balai desa hanya sekedar untuk bermain game online. Pengabdian ini menitik beratkan pada upaya pendampingan sebuah pembangunan rumah baca, yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Maka dari itu, pendampingan ini menggunakan tiga tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, dan hasil. Tahap perencanaan yakni melakukan sebuah observasi, menyusun jadwal, dan membuat Forum Group Discussion (FGD). Tahap pelaksanaan yakni merealisasikan aksi pembanguanna rumah baca tersebut dan setelah terrealisasikan rumah baca tersebut diadakan sebuah peresmian. Tahapan terakhir yaitu hasil, pada tahapan ini sejauh mana anak-anak dan masyarakat di dusun Cumpleng dapat memanfaat fasilitas yang telah ada. Dan hasilnya diperoleh bahwa anak-anak dapat memanfaatkan rumah baca tersebut dan dapat mengakses pengetahuan melalui fasilitas internet yang ada.Kata Kunci: gerakan literasi; rumah baca.Assistance For Community Literation Movement Through Reading HouseABSTRACTThe ability to read and write children and the community in the village of Cumpleng is relatively low. They are more likely to choose to play and hang out at the village hall to play online games. This dedication focuses on assisting in the construction of a reading house, which aims to overcome these problems. Therefore, this assistance uses three stages, namely, planning, implementation, and results. The planning stage is to make an observation, arrange a schedule, and create a Group Discussion Forum (FGD). The implementation phase is to realize the building of the reading house, and after the reading, the house is understood an inauguration will be held. The final stage is the results. At this stage, the extent to which children and the community in the village of Cumpleng can take advantage of existing facilities. And the results are obtained that children can use the reading house and can access knowledge through existing internet facilities.Keywords: literacy movement; reading house.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Metode Fun Learning dalam Pembelajaran Tematik Eli Mufidah; Nurul Aminatus Sa’diyah
IBTIDA' Vol. 1 No. 1 (2020): IBTIDA APRIL 2020
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (970.446 KB) | DOI: 10.37850/ibtida.v1i1.111

Abstract

The phenomenon that occurs in one of the Sekaran Public Elementary Schools shows that students have decreased learning outcomes in Thematic learning and have not achieving the minimum completeness criteria (KKM) value. Students are less enthusiastic in participating in learning because of their low learning motivation, even some students do not want to learn and do not want to go to class. This study aims to describe the effect of the Fun learning method in “Kebersamaan” theme to improve student learning outcomes in grade II in Sekaran State Elementary School. This study uses the research design "One group pre-test and posttest design" so that only requires one class without a control class that is only in class II, amounting to 15 students. Researchers used the test as a research instrument which was then analyzed using the Pearson Product Moment formula and Paired Sample t-test. Based on the results of data analysis using Pearson Product Moment, the correlation between the variables Fun learning methods with learning outcomes = 0.713. After comparing with "r table = 0.553", Ho is rejected and Ha is accepted, which means that the Fun learning method has an effect in improving student learning outcomes at Sekaran State Elementary School. While the Paired Sample t-test significance test, showed a correlation number before the Fun learning method was applied after being applied at 0.713> α (0.05). based on these values, the Fun learning method influences the learning outcomes of Grade II students in Sekaran State Elementary School significantly
Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi dengan Bantuan Media Audiovisual terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar pada Pembelajaran Tematik Eli Mufidah; Siti Zaitun
IBTIDA' Vol. 2 No. 01 (2021): IBTIDA' APRIL 2021
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.87 KB) | DOI: 10.37850/ibtida.v2i01.171

Abstract

This study aims to describe the implementation of thematic learning using a demonstration model with the help of audiovisual media to improve learning outcomes of elementary school students. The subjects of this study were teachers and students of five grade . The research method used was quantitative case studies in accordance with the focus of the study. Data collection techniques used in this study were interviews, observation and written tests. Instruments for measuring learning outcomes using pre-test and post-test in the form of multiple choice questions. While the data analysis technique used hypothesis testing and to determine the increase in student learning outcomes using paired simple t-test. The results showed that based on the significance result of 0.00 <0.05, by looking at the results of the Paired Samples t-test table above, it is known that Ho is rejected and Ha is accepted, while the results of the Paired Samples Corelations table show a correlation number of "0.791> 0.05". So thus significantly the demonstration model with the help of audiovisual media has an effect on the learning outcomes of five grade students at MI Miftahul Ulum Kebalankulon.
Model Pembelajaran Inovatif sebagai Dasar Pelaksanaan Aktivitas Pembelajaran di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Eli Mufidah
CENDEKIA Vol. 8 No. 01 (2016): Cendekia March 2016
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v8i01.32

Abstract

Model pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran yang inovatif akan menjadi daya tarik bagi siswa untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran, sehingga akan menarik minat dan motivasi siswa dalam belajar.Setiap macam model pembelajaran memiliki karakteristik yang mendukung kegiatan pembelajaran karena memiliki kelebihan-kelebihan yang mendukung dalam proses kegiatan belajar, seperti model pembelajaran kooperatif, inkuri, konstruktivisme maupun model pembelajaran penyelesaian masalah. Model-model pembelajaran tersebut dapat diaplikasikan baik di sekolah dasar maupun tingkat lanjutan.
Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Integrated pada Tema Mata Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Babat Lamongan terhadap Peningkatkan Prestasi Belajar Siswa Eli Mufidah
CENDEKIA Vol. 9 No. 01 (2017): Cendekia March 2017
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v9i01.51

Abstract

Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan pengaruh penerapan pembelajaran IPA terpadu tipe integrated pada tema mata terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Babat Lamongan serta respon siswa terhadap pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan desain rancangan penelitian “One group pre-test and post-test design”, yang melibatkan hanya satu kelas sebagai sasaran penelitian. Tema mata ini menggabungkan beberapa kompetensi dasar dari tiga mata pelajaran IPA yaitu fisika, biologi, dan kimia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh dari pembelajaran IPA terpadu tipe integrated terhadap prestasi belajar siswa yang dibuktikan melalui uji korelasi dalam regresi linier dengan diperolehnya nilai r = 0,3 yang bernilai positif sehingga menunjukkan hubungan linier sempurna langsung dengan kata lain menunjukkan korelasi positif. Pada pengujian regresi diperoleh nilai Fhitung (4,82) ≥ dari F tabel (4,22), nilai Fhitung yang lebih besar dari F tabel ini menunjukkan pengaruh yang signifikan antara pre-test dan post-test. Hal ini dapat diartikan bahwa pembelajaran IPA terpadu tipe integrated berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa (ranah kognitif) yang ditunjukkan dari hasil post-test. Respon siswa terhadap penerapan pembelajaan IPA terpadu tipe integrated pada tema mata diperoleh persentase ≥ 96,4%. Persentase tersebut menunjukkan kategori respon sangat kuat yang berarti adanya respon positif dari siswa terhadap pelaksaan pembelajaran IPA terpadu tipe integrated yang telah diterapkan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang Berorientasi pada Kemampuan Berpikir Kritis dengan Model Inkuiri Terbimbing untuk Mereduksi Miskonsepsi Siswa pada Materi Bunyi Eli Mufidah
CENDEKIA Vol. 9 No. 02 (2017): Cendekia October 2017
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v9i02.57

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis dengan model inkuiri terbimbing untuk mereduksi miskonsepsi. Perangkat pembelajaran yang terdiri atas Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Buku Siswa dan Tes Pemahaman Konsep dengan menggunakan model 4-D (Define, Design, Develop, dan Disseminate) yang telah diadaptasi tanpa tahap Disseminate. Perangkat pembelajaran telah divalidasi dan diujicobakan pada 27 siswa kelas IX A SMP N 1 Babat dengan menggunakan One Group Pretest-Posttest Design. Hasil validasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid untuk diimplementasikan di kelas. Selama implementasi, hasil menunjukkan rata-rata nilai pretest dan Posttest sebesar 35,5 dan 85,9 berturut-turut. Hasil menunjukkan adanya penurunan tingkat miskonsepsi. Dengan analisis Certainty Of Response Index (CRI) dapat ditentukan perubahan konsepsi dari masing-masing siswa sebelum dan setelah pembelajara. Data siswa yang tahu konsep, tidak tahu konsep, miskonsepsi, dan data tentang persebaran konsepsi siswa pada seluruh soal dapat diketahui dari analisis data. Sebelum proses kegiatan pembelajaran, persentase siswa yang tahu konsep sebesar 35,52% dan setelah pembelajaran persentase siswa yang tahu konsep meningkat menjadi 85,57%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada enam siswa yang tidak mengalami miskonsepsi setelah proses pembelajaran, dan ada beberapa siswa lainnya yang belum dapat mereduksi miskonsepsi secara keseluruhan. Miskonsepsi yang telah tereduksi secara keseluruhan didukung dari aktivitas siswa yang melatihkan kemampuan berpikir kritis dengan baik. Selain itu, penggunaan perangkat yang berorientasi pada kemampuan berpikir kritis juga menjadi acuan dan pegangan dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berorientasi pada kemampuan berpikir kritis yang dikembangkan layak digunakan untuk mereduksi miskonsepsi.
Perkembangan Kurikulum menjadi Rujukan Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia Eli Mufidah
CENDEKIA Vol. 10 No. 01 (2018): Cendekia March 2018
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v10i01.63

Abstract

Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang, pendidikan nasional setidaknya telah mengalami sepuluh kali perubahan kurikulum. Kurikulum dapat di katakan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Prorses perkembangan kurikulum sebagai sifatnya yang sentiasa berubah turut dipengaruhi oleh faktor-faktor persekitaran yang merangsang reaksi manusia yang terlibat dalam kepentingannya. Hasrat terhadap perubahan kurikulum itu menggambarkan keperluan pendidikan yang menjadi wadah penerus kemajuan bangsa dan negara itu sendiri. Setiap adanya perubahan kurikulum diharapkan agar mutu pendidikan semakin membaik.
Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Eli Mufidah
CENDEKIA Vol. 10 No. 02 (2018): Cendekia October 2018
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/cendekia.v10i02.69

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang maksimalnya hasil belajar peserta didik pada proses pembelajaran selain itu juga disebabkan oleh kurangnya rasa bekerjasama antar peserta didik dalam proses belajar kelompok. Penggunaan metode pembelajaran yang berbeda akan menghasilkan hasil belajar yang berbeda. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti akan berupaya meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui metode pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas V SD Negeri Siman mata pelajaran IPA. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis tagart yang dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdapat dua kali pertemuaan. Pelaksanaan penelitian dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPA meliputi: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran koopertif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas V SD Negeri Siman mata pelajaran IPA. Hal ini dapat dilihat dari aspek kognitif nilai ulangan harian yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dilihat dari peserta didik mampu menjawab soal-soal dari guru baik soal kerja kelompok maupun soal tes individu. Rata-rata peningkatan kemampuan kognitif adalah sebesar 10,51 % yang masuk pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri Siman melalui metode pembelajaran kooperatif dianggap telah berhasil dan dapat diterapkan pada proses pembelajaran sehari-hari.
Pengaruh Model Pembelajaran Interaktif Berbasis Macromedia Flash terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Eli Mufidah; Sa’adah Sa’adah
CENDEKIA Vol. 14 No. 01 (2022): Cendekia March 2022
Publisher : PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (P3M) SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH AL-FATTAH SIMAN LAMONGAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research actually aims to see the existence of pesantren in the midst of the pull of modernity and the economic needs of the community. Because along with the development of social life which with the progress of the times and the economic needs of the community will change course. We know that at first, pesantren were used as printers for ulama, but now we see not only that and now they have developed into officials, technocrats, businessmen, and others. Therefore, this research was conducted using a qualitative descriptive analysis with a phenomenological approach. Researchers will see firsthand the phenomena that occur in Islamic boarding schools in Medan City. And based on the results of the study it was found: a) The existence of pesantren is the most important thing in the midst of modern human life, therefore people who are economically capable feel proud of their children studying in pesantren, b) They are proud to study in pesantren because the learning system is modern and can continue their education to higher education. General PT, c) The willingness of parents to send their children to Islamic boarding schools because from an economic point of view it is more profitable, for example, in pesantren, the budget is clear, while if their children are sent to public schools, the financing can be greater, because children are freer to use their money.
Pendampingan Pelatihan Perawatan Jenazah Sesuai dengan Syariat Islam Sukiyanto Sukiyanto; Rofiatun Nisa&#039;; Tsalitsatul Maulidah; Eli Mufidah
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.126 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v4i2.899

Abstract

ABSTRACTEvery living creatures, including humans, will inevitably experience death. Because taking care of the corpse is a form of caring and respect for fellow Muslims. So we as a Muslims must know the procedures and rules for treating corpse. Thus that this corpse care training can contribute to helping the community to add officers who can organize the corpse so that the difficulty in finding the corpse organizers is overcome and trying to improve the ability of Bluluk villagers, about  rules for treating corpse according to Islamic law. There are three steps used in the training for treating corpse, namely lecture method, FGD (Focus Group Discussion), and practice of genizah management. The results obtained from this training were the Muslim NU group, and the surrounding community gained an understanding and mastered the concept of managing corpses and mastering the basics of managing Muslim corpses so that they could apply them in practice by the Al-Qur’an and the Sunnah and pay attention to manners in each the process. And the Muslim NU group and the surrounding community were willing to form a corpse management team so that they could contribute to the community. Keywords: Training, corpse care. Islamic Law. ABSTRAKSetiap makhluk hidup, termasuk juga manusia pasti akan mengalami mati.  Karena mengurus jenazah merupakan salah  satu bentuk kepedulian dan penghormatan kepada sesama muslim. Jadi kita sebagai seorang muslim harus mengetahui tata cara dan aturan dalam perawatan jenazah. Sehingga pelatihan perawatan jenazah ini dapat memberikan kontribusi untuk membantu masyarakat untuk menambah petugas yang dapat menyelenggarakan jenazah sehingga kesulitan dalam mencari tenaga penyelenggara jenazah teratasi dan berupaya meningkatkan kemampuan warga masyarakat desa Bluluk, mengenai aturan dalam perawatan jenazah menurut syariat Islam. Terdapat tiga langkah yang digunakan dalam pelatihan perawatan jenazah ini yaitu metode ceramah, FGD (Focus Group Discussion), dan praktik pengurusan jeanzah. Hasil yang didapat dari pelatihan ini yaitu kelompok muslimat NU dan masyarakat sekitar mendapatkan pemahaman dan menguasai konsep mengenai pengurusan jenazah dan menguasai dasar-dasar pengurusan jenazah muslim, sehingga dapat mengaplikasikannya dengan praktik yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah serta memperhatikan adab-adab dalam setiap prosesnya. Dan kelompok muslimat NU dan masyarakat sekitar bersedia membentuk tim pengurusan jenazah sehingga dapat berkontribusi terhadap masyarakat.Kata Kunci: Pelatihan, Perawatan jenazah. Syariat Islam.