Perjalanan dari pengobatan penyakit stroke bisa memakan waktu yang cukup lama sejalan dengan proses terbentuknya penyakit stroke sehingga para penderita stroke sendiri membutuhkan kesabaran dalam menjalani pengobatan. Dari lamanya pengobatan yang dijalani, kebanyakan penderita stroke merasa ingin menyerah sehingga tidak melanjutkan pengobatan stroke. Masyarakat suku Minahasa yang menderita stroke memiliki kemauan dan pengharapan untuk sembuh dari penyakit stroke. Mereka meyakini bahwa dengan adanya mukjizat dari Tuhan, maka mereka akan sembuh dari stroke dan bisa kembali bekerja. Para penderita stroke dan masyarakat juga masih mempercayai kebiasaan pengobatan tradisional yang dipercaya dapat memberikan perubahan terhadap fisik mereka. Penelitian ini mendeskripsikan motivasi dan respon emosional pada penderita Stroke yang menjalani pengobatan dalam konteks masyarakat Minahasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, menggunakan desain penelitian pendekatan etnografi, ini dilakukan untuk mengeksplorasi pengalaman partisipan dalam menggunakan pengobatan dan perawatan sesuai dengan budaya Minahasa. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi kepada lima partisipan penderita stroke. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari hingga Juli 2022. Hasil penelitian mendapatkan tiga tema yakni: (1) motivasi kesembuhan, (2) upaya pengobatan, dan (3) perubahan pasca stroke.