Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Keperawatan Muhammadiyah

Optimalisasi Pelaksanaan Discharge Planning Melalui Pengembangan Model Discharge Planning Terintegrasi Pelayanan Keperawatan Agustin, Ratna
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2017): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.674 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v2i1.921

Abstract

AbstrakDischarge planning merupakan suatu bentuk perilaku perawat dalam pelayanan keperawatan. Sering dijumpai pelaksanaan discharge planning hanya diberikan pada saat pasien akan pulang dari rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model discharge planning terintegrasi. Penelitian dilakukan melalui 2 tahapan, tahap pertama adalah penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan survei yang bertujuan untuk tersusunnya pengembangan model discharge planning terintegrasi melalui berfikir deduktif induktif, yaitu dengan kajian literature terkait, kajian Standar Operasional Prosedur, dan survei pelaksanaan discharge planning. Penelitian tahap kedua, mengujicobakan pengembangan model discharge planning terintegrasi. Pengambilan sampel pada penelitian tahap pertama menggunakan proporsional random sampling sedangkan pada penelitian tahap kedua menggunakan simple random sampling. Data pada penelitian tahap pertama dianalisis secara deskriptif. Data pada penelitian tahap kedua dianalisis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. Hasil penelitian pada tahap pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan discharge planning dilaksanakan pada tahapan yang penting saja. Hasil penelitian tahap kedua dengan uji statistik Wilcoon Signed Rank Test membuktikan bahwa model discharge planning terintegrasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan perawat dalam pelaksanaan discharge planning (p=0,004; α ≤ 0,05). Adanya pengembangan model discharge planning terintegrasi menyebabkan penerapan discharge planning dapat terlaksananya sebagaimana mestinya terutama pada tahapan yang sering diabaikan oleh perawat. Pengembangan model discharge planning dapat dilakukan penelitian lanjutan tentang discharge planning berkelanjutan pada rujukan pelayanan kesehatan yang lain maupun home care. Kata Kunci: discharge planning, pengembangan model, terintegrasi
Upaya Pencegahan Kekambuhan Melalui Discharge Planning Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner Ratna Agustin
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 2, No 2 (2017): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.382 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v2i2.922

Abstract

AbstrakPengetahuan dan sikap pasien penyakit jantung koroner (PJK) tentang pencegahan kekambuhan masih kurang karena informasi pencegahan kekambuhan hanya diberikan kepada pasien yang akan pulang. Discharge planning bisa menjadi salah satu alternatif untuk mempersiapkan pasien dapat memahami masalah dan pencegahan perawatan yang harus dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Discharge planning terhadap pengetahuan dan sikap pencegahan kekambuhan pada pasien penyakit jantung koroner.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experiment. Sampel total adalah 12 pasien penyakit jantung koroner yang termasuk dalam kriteria inklusi. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah discharge planning dan variabel terikatnya adalah pengetahuan dan perilaku pencegahan kambuh pada pasien penyakit jantung koroner. Data dianalisis dengan Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney dengan tingkat signifikansi ≤ 0,05.Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa pengetahuan kelompok perlakuan memiliki tingkat signifikansi p = 0,024 dan kelompok kontrol adalah p = 0,018. Sikap kelompok perlakuan menunjukkan p = 0,027 dan kelompok kontrol p = 0,414. Uji Mann Whitney menunjukkan bahwa p = 0,002 untuk pengetahuan dan p = 0,002 untuk sikap.Dapat disimpulkan bahwa discharge planning berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap pencegahan kekambuhan pada pasien penyakit jantung koroner. Studi lebih lanjut harus mengukur pengaruh discharge planning terhadap kepatuhan rehabilitasi jantung pada pasien penyakit jantung koroner. Kata kunci: discharge planning, pengetahuan, penyakit jantung koroner, sikap
HUBUNGAN SUPERVISI KEPERAWATAN DENGAN KUALITAS KINERJA PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING DI RUANG RAWAT INAP RSU HAJI SURABAYA Ratna Agustin; Retno Sumara; Aries Chandra Ananditha; Deny Aufi Putri
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6 No 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i2.17592

Abstract

Pendahuluan: Kualitas kinerja yang kurang baik dalam pelaksanaan discharge planning yang dilakukan oleh perawat membuat pasien kurang memahami keadaan penyakitnya serta menambah angka rawatan ulang karena akan berdampak pada ketidaksiapan pasien dalam menghadapi pemulangan dari rumah sakit. Sebenarnya discharge planning dimulai saat pasien masuk ruang rawat inap hingga pasien pulang, sehingga dapat mengurangi LOS (lenght of stay) dan biaya pengobatan, hal tersebut merupakan salah satu indikator kualitas perawatan kesehatan. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan supervisi keperawatan dengan kualitas kinerja perawat dalam pelaksanaan discharge planning diruang rawat inap RSU Haji Surabaya. Metode: Desain penelitian menggunakan analitik corelation, dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil sebanyak 40 responden dari 40 populasi dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen pada penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesoiner dan observasi. Hasil analisa menunjukkan supervisi keperawatan kurang 2,5%, supervisi cukup 77,5% dan supervisi baik 22,0%. Kualitas kinerja perawat dalam pelaksanaan discharge planning baik 27,5%, cukup 72,5%.  Dari hasil uji statistik Correlations Spearman’s Rho tersebut menunjukkan bahwa nilai signifikan <0,05 yaitu sebesar 0,001 dengan Correlation Coefficcent cukup tinggi = 0,525 yang berarti variabel independent dan dependent mempunyai nilai signifikan, sehingga H1 diterima atau ada Hubungan Antara Supervisi Keperawatan Dengan Kualitas Kinerja Perawat Dalam Pelaksanaan Discharge Planning. Kesimpulan: Perlu adanya peningkatan supervisi keperawatan oleh kepala ruangan kepada perawat sehingga para perawat akan lebih memahami dan mampu menjaga kualitas pelaksanaan dari setiap proses keperawatan termasuk pelaksanaan discharge planning. Kata kunci : Supervisi keperawatan, Discharge planning, Kualitas kinerja
FAKTOR RESILIENSI PADA PASIEN TUBERKULOSIS MULTI DRUG RESISTANCE: LITERATURE REVIEW Ratna Agustin; Nugroho Ari Wibowo; Alvian Cholifatul Nubli
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 5 No 1 (2020): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v5i1.17589

Abstract

Penderita TB harus mengkonsumsi obat setiap harinya. Jika tidak maka individu tersebut akan jatuh pada keadaan resistensi obat, hal ini biasanya di sebut TB-MDR. Ketika individu jatuh dalam keadaan resistensi obat ia harus kembali pada pengobatan yang sudah seharusnya dilakukan agar bisa kembali seperti keadaan sedia kala. Perlu adanya keinginan dari dalam diri individu itu sendiri untuk mau melanjutkan kembali pengobatannya. Maka dari itu penderita Tuberkulosis harus memiliki kemampuan relisiansi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan hasil penelitian sebelumnya resiliensi pada pasien tuberkulosis dalam melanjutkan hidupnya dengan kondisi yang telah di diagnosa tuberkulosis dangan cara melakukan Literature Review.Sebuah tinjauan sistematis melalui review jurnal mengenani resiliensi pada pasien TB-MDR. Pecarian artikel diakses dari internet database yaitu proquest. Dari review resiliensi pada pasien TB-MDR, ditemukan 10 jurnal. Sistematik review dimuali dari tahun 2016-2020 dengan kesuluruhan jurnal berbahasa inggris, subjek yang diteliti pasien, Ketersediaan teks yaitu Full Text, dan membahas tentang resliensi pada pasien TB-MDR.Ditarik kesimpulan bahwa pada pasien TB-MDR ada beberapa faktor penentu yang dapat mempengaruhi resiliensi pada pasien TB-MDR untuk melanjutkan kembali pengobatannya yang belum terselesaikan. Faktor tersebut adalah dukungan sosial, emosi positif, self-esteem, dan faktor risiko.  Keyword: Resiliensi, Tuberkulosis MDR, dukungan sosial, emosi positif, self-esteem, dan faktor risiko.