Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN TEMPE DAN PRODUK OLAHANNYA DI KELURAHAN BENCONGAN KABUPATEN TANGERANG Marcelia Sugata; Jap Lucy; Dela Rosa; Ariela Samantha; Agustina Ika Susanti; Reinhard Pinontoan
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i1.36277

Abstract

Yayasan Dutasia merupakan salah satu yayasan non-profit yang berlokasi di Kampung Dhumpit, Kelurahan Bencongan, Tangerang, Banten. Visi dan misi dari Yayasan Dutasia adalah pemberdayaan masyarakat kurang mampu melalui peningkatan pendidikan dan keterampilan. Anggota dari yayasan ini beraneka ragam, mulai dari anak-anak usia sekolah hingga ibu rumah tangga. Pengabdian kepada masyarakat kali ini berfokus pada pemberian keterampilan untuk membuat tempe dan produk olahannya pada para peserta yang sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Tempe dipilih karena merupakan makanan dengan kandungan gizi tinggi dan harga yang terjangkau, serta dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Selain itu, proses pembuatan tempe cukup mudah dilakukan dan hanya memerlukan peralatan yang sederhana. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan ditekankan pada nilai gizi dan nilai ekonomis tempe yang lebih tinggi daripada kedelai. Nilai ekonomis tempe dapat ditingkatkan lagi dengan mengolah tempe menjadi produk olahan lainnya. Oleh karena itu, produk olahan tempe berpotensi sebagai peluang usaha. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, para peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan antusias dan penuh semangat. Setelah penyuluhan dan pelatihan, para peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membuat dan mengolah tempe. Selain itu, kegiatan ini membuat beberapa peserta mulai memikirkan dan mempertimbangkan untuk memulai usaha sehingga dapat memperoleh penghasilan tambahan.
ANTIANGIOGENESIS AND ANTIBACTERIAL ACTIVITIES FROM AN INDONESIAN MARINE-DERIVED FUNGUS Dactylaria sp Wilmar Maarisit; Dicki Huga Tangiono; Reinhard Pinontoan; Marstella Minelko; Joke Luis Tombuku; Tan Tjie Jan
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 24 No 2, 2013
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.561 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm24iss2pp100-106

Abstract

Marine-derived fungi have been proven to be rich sources of chemically diverse natural products with a broad range of biological activities. The aim of this study was to determine the antibacterial and antiangiogenesis activities of marine derived fungi Dactylaria sp. Cultivation of the fungus Dactylaria sp (strain TID 24041021-1) was isolated from the marine invertebrate sponge. Culture of marine fungus was macerated with acetone and partitioned with ethyl acetate. The ethyl acetate extracts with 50, 100, and 200µg/mL concentrations, were assayed for their antiangiogenic activity by using chorioallantoic membrane in vivo. At the same time, ethyl acetate extracts at levels of 5, 10, 15, and 20mg/mL were assayed to pathogenic bacteria Bacillus subtilis, Escherichia coli, and Staphylococcus aureus using well diffusion method. The result of this study showed that ethyl acetate extract at concentration 50µg/mL could inhibit angiogenesis. The best antiangiogenic activity was showed at concentration of 200µg/mL ethyl acetate extract. Antibacterial activity from ethyl acetate extract inhibited the growth of B. subtilis (2.25-5mm), E. coli (0.63-3.50mm) and S. aureus (01.75mm) bacteria. Key words: Marine sponge-derived fungi, antiangiogenesis activity, antibacterial activity
Skrining Aktivitas Antioksidan dari Mikroalga Yunita Syawal; Wilmar Maarisit; Tan Tjie Jan; Reinhard Pinontoan
Biofarmasetikal Tropis (The Tropical Journal of Biopharmaceutical) Vol. 2 No. 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : FMIPA UKIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.073 KB) | DOI: 10.55724/jbiofartrop.v2i2.91

Abstract

Skrining aktivitas antioksidan dari mikroalga dilakukan untuk mengetahui potensi substansi bioaktif dari mikroalga sebagai alternatif pengganti antioksidan sintetik. Penelitian ini menggunakan lima jenis mikroalga, yaitu Porphyridium sp., Platymonas sp., Dunaliella sp., Chlorella stigmatophora dan Isochrysis sp. (T. iso). Kelima jenis mikroalga dikulturkan dengan menggunakan 10 liter air laut steril dengan salinitas 30 ppm yang ditambahkan medium ekstrak tauge dan vitamin. Mikroalga dimaserasi dengan aseton, selanjutnya dipartisi dengan etil asetat (EtOAc). EtOAc extrak selanjutnya difraksinasi menggunakan metode kromatografi kolom. Studi aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif DPPH. Hasil penelitian secara kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak kasar EtOAc dari mikroalga Dunaliella sp. dan C.stigmatophora memiliki aktivitas antioksidan. Uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif dari hasil fraksinasi ekstrak EtOAc Dunaliella sp. dan C.stigmatophora menunjukkan bahwa fraksi nomor 7.3 dari Dunaliella sp. memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 445,86 ?g/ml dan fraksi nomor 10 dari C. stigmatophora dengan IC501192,13 ?g/ml.
Sosialisasi Keamanan Pangan dan Pangan Fungsional dalam Kaitan dengan Covid-19 Adolf Parhusip; Reinhard Pinontoan; Rudy Pramono; Jack Widjajakusuma; Siti H.T. Jammalliah; Janice A.P. Pramono; Siti A. Napilah; Nisvi S. Dewi8, S.F; S.F. Jamaludin; I.T. Wiguna; Pubby Vianohita; Indriantari Sekarrini
TAAWUN Vol. 2 No. 01 (2022): TA'AWUN FEBRUARY 2022
Publisher : Pusat Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah Siman Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37850/taawun.v2i01.240

Abstract

Kondisi pandemi covid-19 mengharuskan setiap individu untuk meminimalisir risiko keterpaparan salah satunya dengan mengonsumsi pangan yang aman dan pangan fungsional. Sosialisasi dilakukan oleh Universitas Pelita Harapan berkolaborasi dengan Pejuang Muda Pandeglang dengan tujuan sasaran memahami pentingnnya konsumsi makanan yang aman dan pangan fungsional bagi kesehatan. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan pada 20 Desember 2021 di SMAN 7 Pandeglang, Kec. Munjul, Kab.Pandeglang. Sasaran dari sosialisasi ini adalah 50 siswa/i yang berasal dari SMAN 7 Pandeglang dan SMK La Tahzan. Hasil dari pelaksanaan sosialisasi menunjukan bahwa peserta antusias dan aktif mengikuti sosialisasi ini. Keseluruhan peserta menyatakan mendapatkan pengetahuan baru setelah diadakan sosialisasi ini. Sebagian besar peserta (67%) termotivasi untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dari sosialisasi dalam kebiasaan sehari-hari, sedangkan 32% peserta tergerak untuk meneruskan informasi atau ilmu yang didapatkan kepada orang lain.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA CIPINANG MELALUI PROGRAM WATER CLOSET MANDIRI GUNA TINGKATKAN SANITASI CIPINANG [EMPOWERMENT OF CIPINANG VILLAGE COMMUNITY THROUGH THE PROGRAM OF INDEPENDENT WATER CLOSET TO IMPROVE CIPINANG'S SANITATION] Jack Widjajakusuma; Rudy Pramono; Adolf Parhusip; Reinhard Pinontoan; Nisvi Suciati Dewi; Siti N. Napilah; Aji Sulistian; Riska Apriliani; Nasya I. Arifa; M. U. Al-abqori; A.G. Hendra; A Hasyati
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 5, No 3 (2021): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v5i3.4984

Abstract

The habit of open defecate of residents can pollute the environment and cause various sources of infectious diseases. Cipinang Village Community, District Angsana Pandeglang Regency still has a habit of defecating carelessly. Therefore, Pandeglang Regency Young Fighters in collaboration with Universitas Pelita Harapan in the frame of Community Service, trying to change the bad habit of open defecation of the Community in Cipinang by build Independent Water Closet Program. This program consists of three stages. The first stage is Socialization to increase awareness of the Cipinang Village community about the benefits and disadvantages of open defecation which is conducted in the hall of SDN 1 Cipinang. Second Stage is to build 5 units of adequate toilet facilities as a pilot unit. Stage Third, trigger and empower the community independently to develop toilet facilities by providing raw materials for the manufacture of latrines and septic tanks. The results is that the community in Cipinang Village already aware and have and knowledge about dangers and disadvantages of open defecation. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) oleh penduduk dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan berbagai sumber penyakit menular. Masyarakat Desa Cipinang, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang masih mempunyai kebiasaan BABS. Oleh karena itu, Pejuang Muda Kabupaten Pandeglang bekerja sama dengan Universitas Pelita Harapan dalam rangka Pengabdian kepada Masyarakat berusaha mengubah kebiasaan buruk BABS dari masyarakat desa Cipinang dengan Program Water Closet Mandiri. Program Water Closet Mandiri terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Cipinang tentang manfaat dan kerugian BABS melalui sosialisasi di Aula SDN 1 Cipinang. Hasil survey dan wawancara dengan masyarakat dalam sosialisasi ini menunjukkan bahwa masyarakat desa Cipinang sudah mempunyai kesadaran dan pengetahuan yang tinggi tentang bahaya dan kerugian BABS. Faktor yang memicu BABS ini adalah masyarakat tidak memiliki fasilitas toilet yang memadai karena tidak ada dana untuk membangun fasilitas tersebut.  Tahap kedua adalah membangun 5 unit fasilitas toilet yang memadai sebagai unit percontohan. Tahap ketiga adalah memicu dan memberdayakan masyarakat secara mandiri dalam pembangunan fasilitas toilet dengan cara memberikan bahan baku pembuatan water closet dan septic tank. Pelaksanaan program dimulai sejak 16 - 29 Desember 2021 dengan sasaran 70 keluarga yang terdiri dari 6 kampung di Desa Cipinang. Dengan demikian, program ini dapat mengurangi kebiasaan BABS masyarakat Desa Cipinang dan berharap dapat memicu warga yang belum mendapat bahan baku pembuatan water closet dan septic tank membangun toilet yang memadai secara swadaya.
PELATIHAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DAN PENYULUHAN KESEHATAN DI TANGERANG, BANTEN [WORKSHOP ON HYGIENE AND HEALTH CARE AT TANGERANG, BANTEN] Marcelia Sugata; Astia Sanjaya; Hans Victor; Reinhard Pinontoan
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v5i1.3054

Abstract

Health is closely related to hygiene and nutritious food consumption. However, the practice of monitoring personal hygiene and consuming nutritious food has not been carried out properly, especially among elementary school students. Therefore, this community service activity (PKM) aimed to increase children's awareness about the importance of proper hygiene practices and the importance of adequate nutritional intake. Besides paying attention to personal hygiene, children also need to be aware to environmental hygiene, for example by reducing plastic waste and utilizing organic waste for composting. To achieve this goal, this PKM was divided into two sessions, one session was about counseling on personal hygiene and health for elementary school students in grade 1, while another session was about composting training for elementary school students in grades 5-6. The results of the survey conducted before and after the activity showed that this counseling was successfully increase the awareness of students about the good practice of maintaining personal hygiene and health. In addition, composting training provided students with knowledge and understanding that composting does not require special skills; but requires considerable effort and time. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Kesehatan sangat erat kaitannya dengan kebersihan dan konsumsi makanan bergizi. Namun, seringkali praktek menjaga kebersihan diri dan mengonsumsi makanan bergizi belum dilakukan secara baik dan benar, terutama di kalangan siswa sekolah dasar. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak mengenai pentingnya praktek kebersihan yang benar serta pentingnya asupan gizi yang cukup. Selain memperhatikan kebersihan diri, anak-anak juga perlu diajarkan untuk memperhatikan kebersihan lingkungan, misalnya dengan mengurangi sampah plastik dan memanfatkan sampah organik untuk pembuatan kompos. Untuk mencapai tujuan tersebut, PkM ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu penyuluhan mengenai kebersihan diri dan kesehatan untuk siswa SD kelas 1 serta pelatihan pembuatan kompos untuk siswa SD kelas 5-6. Hasil survei yang dilakukan sebelum dan sesudah kegiatan menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan yang dilakukan berhasil meningkatkan kesadaran para siswa mengenai praktek pemeliharaaan kebersihan diri dan kesehatan yang benar. Selain itu, pelatihan membuatan kompos berhasil memberikan pengetahuan dan pemahaman pada para siswa bahwa pembuatan kompos tidak memerlukan keahlian khusus, namun memerlukan tenaga dan waktu yang cukup banyak. 
Kajian Pustaka : Pemanfaatan Mikroba Yang Berpotensi Sebagai Agen Bioremediasi Limbah Pewarna Tekstil [A Review : Utilization of Potential Microbes as Bioremediation Agent for Textile Dyes Waste water] Valerie Valerie; Reinhard Pinontoan
FaST - Jurnal Sains dan Teknologi (Journal of Science and Technology) Vol 2, No 1 (2018): May
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rapid expansion of textile industry in Indonesia raises substantial concerns with regard to the disposal of excess dyes into the environment. The deleterious consequences of such issue can be alleviated through wastewater management by combining physical, chemical and biological approach. Biological treatment through bioremediation needs to be thoroughly considered and developed as it offers favorable attributes by being sustainable, inexpensive and environmentally friendly. In Indonesia, the employment of bioremediation technique, to treat textile dye effluent, has been extensively applied through the use of activated sludge. Apparently, studies describing the potential of various indigenous microorganisms to degrade textile dyes have continuously been reported. This paper proposed practical methods to isolate and select for potential indigenous microbes as well as their employment as bioremediation agent on dye contamination. Selections can be enhanced through the incorporation of bioinformatics analysis on the approach of microbiology. Appropriate systems are required to be carefully designed to optimized application on-site.
Sosialisasi Bahaya Buang Air Besar Sembarangan (Babs) Guna Meningkatkan Sanitasi Lingkungan Di Desa Cipinang, Pandeglang Adolf JN Parhusip; Rudy Pramono; Jack Widjajakusuma; Reinhard Pinontoan; Siti H.T Jammalliah; Nisvi Suciati Dewi
Journal of Community Service and Engagement Vol. 2 No. 01 (2022): February 2022
Publisher : CV. AGUSPATI RESEARCH INSTITUTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah sosial budaya dan perilaku masyarakat yang masih ditemukan dalam membuang air besar sembarangan. Berdasarkan Hasil Studi Indonesia Sanitation Sector Development Program tahun 2006, masyarakat Indonesia yang berperilaku buang air besar sembarangan sebesar 48%. Selain itu, perilaku BABS ini sudah menjadi kebiasaan atau habit dikalangan masyarakat Cipinang. Hal tersebut dapat terjadi akibat rendahnya pengetahuan mengenai pola hidup sehat dan kesadaran masyarakat mengenai dampak dari prilaku BABS yang dilakukan. Sosialisasi bahaya buang air besar sembarangan ini bertujuan untuk dapat memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan dengan tidak melakukan BABS. Sasaran dari sosialisasi ini adalah masyarakat desa Cipinang, dengan pertimbangan di Desa Cipinang masih banyak masyarakat yang melakukan BABS dan tidak memiliki jamban sebagai sarana sanitasi mereka
Penyuluhan Pembuatan Handsanitizer dan Sabun Cair Untuk Sanitasi Di SMAN 7 Pandeglang Reinhard Pinontoan; Rudy Pramono; Adolf JN Parhusip; Jack Widjajakusuma; M.I. Alfajri M.I. Alfajri; Lia Apriliani; M.A.Kholik M.A.Kholik; Nisvi Suciati Dewi; S.F. Jamaludin S.F. Jamaludin
Journal of Community Service and Engagement Vol. 1 No. 03 (2021): December 2021
Publisher : CV. AGUSPATI RESEARCH INSTITUTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9999/jocosae.v1i03.29

Abstract

Menjaga kebersihan tangan dengan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun merupakan salah satu cara untuk mencegah penularan covid 19 dan bentuk perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Biasanya masyarakat mencuci tangan dengan air dan sabun cair namun jika air bersih tidak tersedia untuk mencuci tangan, cara yang paling mudah dengan menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol atau mengandung anti bakteri. Pejuang Muda Kabupaten Pandeglang yang berkolaborasi dengan Universitas Pelita Harapan tergerak untuk membagikan ilmu pengetahuan dan wawasan baru melalui kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan mengenai pembuatan handsanitizer dan sabun cair untuk sanitasi (kebersihan) lingkungan dan perilaku hidup sehat dan bersih pada siswa/i menengah atas kecamatan munjul kabupaten pandeglang. Penyuluhan dilakukan secara luring yang dilaksanakan di Aula SMAN 7 Pandeglang. Hasil Kegiatan penyuluhan ini para siswa/i mengerti dan memahami materi disampaikan, sehingga siswa/i termotivasi untuk menerapkan dan meneruskan informasi mengenai kebersihan lingkungan dan hidup sehat dengan mencuci tangan menggunakan handsanitizer dan sabun cair
EDUKASI PARTISIPASI MASYARAKAT DESA CIPINANG MELALUI PROGRAM WATER CLOSET MANDIRI (WCM) KEC. ANGSANA KAB. PANDEGLANG Adolf Parhusip; Rudy Pramono; Jack Widjajakusuma; Reinhard Pinontoan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1809

Abstract

Penduduk Indonesia yang belum mampu mengakses sarana dan prasarana sanitasi yang layak masih banyak. Untuk kasus Kabupaten Pandeglang, baru-baru ini dilaporkan sejumlah 451 ribu orang masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan. Informasi pendataan secara langsung yang dilakukan oleh Pejuang Muda di Desa Cipinang, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang terdapat lebih dari 100 warga yang belum memiliki WC di rumah, sehingga dapat dikatakan bahwa lebih dari 100 keluarga yang melakukan praktik BABS, di Kebun, Sawah, Sungai, dan Cubluk. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan mengingat perilaku BABS adalah suatu kegiatan yang dapat mencemari lingkungan sehingga pencapaian indikator kesehatan menjadi kurang optimal. Kegiatan sosialisasi mengenai bahaya BABS dan jamban sehat dilakukan untuk 70 peserta yang merupakan masyarakat terpilih penerima program water closet mandiri di desa Cipinang. Lima prototype WC yang diperlengkapi dengan septic tank telah dibangun sebagai contoh WC yang baik di Desa Cipinang. Pembagian bahan baku bangunan sudah dilaksanakan kepada 65 keluarga sasaran untuk dapat membangun WC mandiri sehingga dapat memicu menghentikan kebiasaan BABS dan meningkatkan sanitasi lingkungan yang pada akhirnya meningkatkan kesehatan masyarakat. Kedepannya, kegiatan ini diharapkan dapat memperluas jangkauan keluarga sasaran, dan desa yang dilibatkan sehingga semakin banyak masyarakat yang memiliki WC dan septic tank dan menghentikan kebiasaan BABS.