Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Industrial Research Workshop and National Seminar

Pemanfaatan Besi Berkarat Menjadi Senyawa Besi (III) Amonium Sulfat sebagai Bahan Koagulan Agustinus Ngatin; Rony Pasonang Sihombing
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 11 No 1 (2020): Prosiding 11th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.496 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v11i1.2006

Abstract

Besi berkarat merupakan senyawa besi oksida yang mencemari lingkungan, akibat tumpukan besi yang kotor, berwarna coklat dan kurang menarik. Untuk mengurangi pencemaran ini dapat dilakukan pengubahan besi berkarat menjadi senyawa besi (III) ammonium sulfat yang bermanfaat sebagai bahan koagulan pada pengolahan limbah industri, pengikat warna pada proses pewarnaan tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan besi berkarat menjadi senyawa besi (III) aonium sulfat dengan menentukan pengaruh jumlah asam sulfat 20% dan H2O2 10% sebagai oksidator Fe2+ menjadi Fe3+untuk menghasilkan % produk optimal. Sintesis besi (III) dilakukan secara batch pada suhu 80 0C dan diaduk menggunakan pengaduk magnit selama 45 menit, ditambah larutan H2O2 10% untuk mengubah Fe2+ menjadi Fe3+ dilanjutkan pemanasan sampai jenuh, didinginkan sampai terbentuk kristal. Kristalnya diamati, ditimbang dan dimanfaatkan sebagai koagulan pada pengolahan air limbah. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kondisi operasi untuk 3,0 gram besi berkarat ditambah 50 mL larutan asam sulfat 20% dan 5 mL-10mL hidrogen peroksida 10% menghasilkan besi (III) ammonium sulfat mencapai 94 %produk. Besi (III) ammonium sulfat merupakan kristal berwarna putih terang, berbentuk rombis, dan bersifat higroskopis.
Pengaruh pH dan Suhu Presipitasi Terhadap Sintesis Katalis Hidrotalsit Mg/Al Ayu Ratna Permanasari; C. Yudha Hidayatulloh; Solehuddin Al-Ayubi; Rony Pasonang Sihombing
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 12 (2021): Prosiding 12th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.435 KB)

Abstract

Pengaruh pH dan Suhu Presipitasi Terhadap Sintesis Katalis Hidrotalsit Mg/Al
Ekstraksi Daun Tembakau dengan Metode MAE (Microwave Assisted Extraction) dengan Variasi Jenis Pelarut dan Waktu Ekstraksi pada Daya Microwave 150 Watt Rony Pasonang Sihombing; Alfonsius Perdija Tamba; Calvin Aditya Renata; Agustinus Ngatin
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.162 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4171

Abstract

Tembakau merupakan salah satu rempah-rempah yang pertumbuhannya cukup besar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik produksi tembakau Indonesia pada 2020 sebesar 261.011 ton. Hal tersebut adalah potensi yang sangat besar, namun pemanfaatan tembakau sejauh ini mayoritas hanya digunakan pada industri rokok. Penelitian mengenai ekstraksi tembakau diharapkan mampu mendorong peluang pemanfaatan tembakau untuk keperluan lain selain bahan baku rokok, seperti inhibitor korosi dan bioinsektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu ekstraksi dan jenis pelarut terhadap perolehan rendemen ekstrak tembakau. Metode ekstraksi yang digunakan adalah MAE (Microwave Assisted Extraction). Pelarut yang digunakan etanol 96% dan methanol 95%, serta waktu ekatraksi yang digunakan adalah 5,10,15, dan 20 menit. Analisis yang dilakukan adalah analisis rendemen, densitas, dan GC-MS. Hasil ekstrak menggunakan pelarut metanol dan etanol mencapai densitas rata-rata masing-masing 0.82 g/mL dan 0.83rendemen tertinggi yang dihasilkan masing-masing 37.74% dan 38.05% pada waktu ekstraksi 10 menit. Berdasarkan hasil GC-MS komponen tertinggi dalam ekstrak adalah nikotin dengan komposisi pada ekstrak dengan pelarut etanol dan metanol masing-masing 96.1% dan 95.5%.
Karakteristik Kadar Metoksil dan Kadar Asam Galakturonat pada Ekstrak Pektin dari Kulit Jeruk Manis Pacitan pada Suhu 90°C Ahmad Fauzan; Tiara Devita Risnandar; Vira Rizki Anisa; Rony Pasonang Sihombing
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 13 No 01 (2022): Vol 13 (2022): Prosiding 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.605 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v13i01.4174

Abstract

Kulit jeruk mengandung beberapa kandungan senyawa kimia bermanfaat, salah satunya pektin. Pada industri makanan, pektin digunakan sebagai bahan pengental dan pembentuk gel. Pektin dapat diperoleh dari kulit jeruk manis pacitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kadar metoksil dan kadar asam galakturonat terhadap hasil ekstraksi pektin dengan suhu 90°C. Pengambilan pektin dari kulit jeruk manis pacitan dilakukan dengan metode ekstraksi padat cair menggunakan pelarut asam. Variabel tetap yang digunakan yaitu pelarut asam klorida (HCl) 0,5% dengan kondisi pH 1 dan etanol 96% untuk pengendapan pektin. Variabel bebas yang digunakan yaitu waktu ekstraksi selama 1 jam; 2 jam; 3 jam. Hasil pengujian karakteristik pektin dibandingkan dengan standar mutu pektin IPPA (International Pectin Producers Association). Berdasarkan penelitian, rendemen paling tinggi didapat pada waktu 1 jam yaitu sebanyak 30,36%. Karakterisasi kadar metoksil tergolong ke dalam metoksil rendah karena berada pada rentang standar 2,5-7,12%. Karakterisasi kadar asam galakturonat yang sesuai standar didapat pada waktu 2 dan 3 jam dengan jumlah 41,30% dan 43,37%.
Efektivitas Suhu Operasi dalam Peningkatan Lapisan Oksida Hasil Hard Anodizing Aluminium dalam Asam Sulfat 15% dan Asam Phospat 1% Intan Salsabila; Muchamad Raihan Surya Rusmana; Nina Puspita; Rizky Fauzan; Rony Pasonang Sihombing
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5362

Abstract

Anodisasi merupakan metode pelapisan logam yang melibatkan konversi permukaan logam menjadi lapisan oksida melalui proses elektrolisis. Salah satu tujuan dari metode ini adalah untuk melindungi bagian logam sehingga dapat meningkatkan nilai kekerasan, ketahanan terhadap korosi, dan tahan aus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh variasi suhu operasi terhadap efisiensi dan ketebalan lapisan oksida yang dihasilkan melalui proses anodisasi. Larutan elektrolit yang digunakan meliputi asam sulfat 15% dengan penambahan konsentrasi phospat 1%. Spesimen yang digunakan adalah aluminium tipe 1100 dengan tingkat kemurnian 99,00%, diberikan rapat arus sebesar 3A/dm2, waktu anodisasi berlangsung selama 30 menit pada variasi suhu 5°C; 10°C; dan 15°C. Berdasarkan analisis data didapatkan bahwa penggunaan suhu operasi yang rendah dapat meningkatkan nilai efisiensi, ketebalan lapisan oksida dan massa oksida. Nilai massa oksida dan efisiensi tertinggi diperoleh dari penelitian hard anodizing dengan suhu 5oC dan waktu anodisasi selama 30 menit, dengan hasil massa oksida sebesar 0,255 g dan efisiensi proses 69,03%. Nilai ketebalan lapisan oksida terbaik sebesar 18,43 µm diperoleh dari penelitian hard anodizing dengan suhu 5°C dan waktu anodisasi selama 30 menit.
Karakterisasi Aluminium Pada Proses Hard Anodizing Dalam Variasi Asam Fosfat Dan Asam Sulfat 15% Idham Kholid Ibrahim; Isma Afifah Ramadhani; Jasinta Putri Alamsari; Keira Khalisha; Rony Pasonang Sihombing
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5365

Abstract

Paduan Aluminium 1100 dapat digunakan sebagai material pada industri otomotif, terutama pada kendaraan komersial dan komponen pesawat terbang. Untuk meningkatkan sifat fisis dan mekanisnya, dilakukan proses hard anodizing. Pada proses hard anodizing, benda kerja aluminium 1100 diampelas, dihilangkan lemak pada larutan basa dan dinetralkan pada larutan asam. Selanjutnya, proses hard anodizing dilakukan dengan meletakkan benda kerja pada kutub positif dan elektroda pada kutub negatif (katoda) dari sumber arus searah. Proses hard anodizing paduan aluminium 1100 dilakukan dalam larutan asam sulfat 15%, rapat arus 3A/dm2, waktu anodisasi 30 menit, temperatur 5oC, katoda aluminium, dan variasi konsentrasi asam fosfat (0%; 0,5%; 1%; 1,5%;2%). Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya lapisan oksida di permukaan logam yang terdiri dari dua jenis lapisan, yaitu lapisan penghalang dan lapisan berpori. Lapisan penghalang tidak memiliki pori-pori karena memiliki sifat mikrostruktur yang konduktif dan mencapai ketebalan maksimum. Lapisan berpori yang terbentuk dapat meningkatkan ketebalan keseluruhan lapisan oksida, sementara lapisan penghalang tetap memiliki ketebalan yang konstan dan meningkatkan tingkat kekerasan aluminium. Ketebalan lapisan oksida terbaik adalah 23,61 m pada penambahan fosfat 2%, serta kekerasan tertinggi sebesar 165,05 HVN pada penambahan asam fosfat 0,5%
Pengaruh Pelarut yang Digunakan terhadap Hasil Ekstraksi Kunyit (Curcuma Longa L.) Angely Luviana; Angelina Putri; Randi Reynaldi; Sri Puji Rahmawati; Rafila Chika Azzahra; Rony Pasonang Sihombing; Tifa Paramitha
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5372

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis sehingga menjadi negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Salah satu komoditas yang banyak dihasilkan oleh negara Indonesia adalah kunyit. Saat ini, pemanfaatan kunyit mayoritas hanya digunakan sebagai bahan masakan atau bumbu dapur. Salah satu upaya untuk meningkatkan manfaat kunyit yaitu mengekstraksi kunyit dan digunakan sebagai inhibitor korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi kunyit dengan memvariasikan jenis pelarut yang digunakan. Metode ekstraksi yang digunakan adalah Microwave Assisted Extraction (MAE). Pelarut yang digunakan yaitu metanol dan etanol dengan waktu ekstraksi selama 15 menit dan daya 300 watt. Analisis yang dilakukan adalah analisis kadar air, rendemen, dan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa dalam ekstrak kunyit secara kualitatif. Hasil pengujian kadar air sebelum dan setelah pengeringan didapatkan bahwa kadar air awal kunyit sebesar 84,99% dan mengalami penurunan menjadi 4,49%. Sementara itu, rendemen ekstrak kunyit dengan pelarut etanol lebih besar dibandingkan rendemen dengan pelarut metanol, yang mana rendemen dengan pelarut etanol dan metanol berturut-turut sebesar 69,09% dan 66,86%. Berdasarkan uji fitokimia dihasilkan bahwa ekstrak kunyit mengandung senyawa alkaloid.
Pengaruh Konsentrasi Etanol dan Waktu Ekstraksi Eceng Gondok dengan Metode Vacuum Microwave Assisted Extraction pada Daya 300 Watt Angelina Putri; Angely Luviana; Dava Maulana Malik; Santy Nurhasanah; Shafira Salsabila; Rony Pasonang Sihombing; Tifa Paramitha
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5386

Abstract

Eceng gondok (Eichornia crassipes) merupakan tanaman gulma yang dapat tumbuh cepat dalam air dan dapat mengakibatkan masalah ekologis di beberapa daerah sehingga diperlukan adanya pengendalian dan pemanfaatan. Pemanfaatan eceng gondok dapat dilakukan dengan mengambil senyawa kimia di dalamnya melalui proses ekstraksi untuk selanjutnya dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan rendemen ekstrak yang paling tinggi dengan lebih efektif dan efisien. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi eceng gondok melalui metode Vacuum Microwave Assisted Extraction (VMAE) menggunakan pelarut etanol dengan variasi konsentrasi 70% dan 96% serta waktu ekstraksi yang digunakan adalah 8, 10, dan 15 menit. Setelah itu, hasil ekstrak dipekatkan menggunakan rotary vacuum evaporator pada tekanan 200 mBar, suhu 40°C, dan putaran 60 rpm. Analisis yang dilakukan adalah analisis kadar gravimetri, perhitungan rendemen, serta dilakukan uji fitokimia. Dari analisis gravimetri diketahui kadar air awal eceng gondok sebesar 91.2% dan mengalami penurunan menjadi 5.63%. Hasil ekstrak dengan rendemen tertinggi sebesar 61.07% didapatkan pada konsentrasi etanol 96% dengan waktu 8 menit. Berdasarkan uji fitokimia, diketahui bahwa ekstrak eceng gondok mengandung senyawa alkaloid.
Pengaruh Pelarut dan Daya Microwave terhadap Hasil Ekstrak Daun Pepaya dengan Metode Microwave Assisted Extraction Angely Luviana; Angelina Putri; Ikhsan Akmal Alatif; Rahma Nurulgina; Rahma Puspa Permatasari; Rony Pasonang Sihombing; Tifa Paramitha
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5388

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya kekayaan alam flora. Hal ini dipengaruhi karena Indonesia beriklim tropis. Salah satu tanaman yang banyak tumbuh di wilayah Indonesia adalah pohon pepaya. Pada tahun 2021, jumlah pepaya di Indonesia mencapai 1.168.266 ton dan mengalami kenaikan sebesar 14,94% dari tahun sebelumnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan manfaat daun pepaya yaitu dengan mengekstraksi daun pepaya tersebut untuk digunakan sebagai inhibitor korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi daun pepaya dengan memvariasikan jenis pelarut yang digunakan yaitu metanol dan etanol serta daya microwave yang digunakan sebesar 150, 300, dan 450 watt. Metode ekstraksi yang digunakan adalah Microwave Assisted Extraction (MAE) dengan waktu ekstraksi selama 15 menit. Analisis yang dilakukan adalah analisis kadar air, rendemen, dan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa dalam ekstrak daun pepaya secara kualitatif. Hasil pengujian kadar air sebelum dan setelah pengeringan didapatkan bahwa kadar air awal daun pepaya sebesar 70,87% dan mengalami penurunan menjadi 6,92%. Sementara itu, rendemen ekstrak daun pepaya dengan pelarut metanol lebih besar dibandingkan rendemen dengan pelarut etanol, yang mana rendemen tertinggi dengan pelarut etanol dan metanol berturut-turut sebesar 72,07% dan 72,41%. Berdasarkan uji fitokimia dihasilkan bahwa ekstrak daun pepaya mengandung senyawa alkaloid.
Pengaruh Variasi Daya Microwave Terhadap Rendemen Ekstrak Kulit Pisang Dengan Metode Vacuum Microwave Assisted Extraction Angelina Putri; Angely Luviana; Muhammad Zikri Ramadhan; Anisa Nidaulhusna; Iva Najwa Salsabilla; Rony Pasonang Sihombing; Tifa Paramitha
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 14 No 1 (2023): Vol 14 (2023): Prosiding 14th Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/irwns.v14i1.5391

Abstract

Pisang merupakan salah satu buah yang proses pertumbuhannya cukup besar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi pisang Indonesia pada 2021 sebesar 8,84 juta ton. Besarnya produksi pisang dapat menjadi potensi yang sangat besar dalam menghasilkan limbah kulit pisang yang sejauh ini hanya dibuang begitu saja meskipun ada sebagian orang yang memanfaatkannya sebagai olahan makanan. Penelitian mengenai ekstraksi ini diharapkan mampu mendorong peluang pemanfaatan kulit pisang untuk keperluan lain seperti inhibitor korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi daya microwave terhadap rendemen ekstrak kulit pisang. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan berbagai tingkat daya microwave pada waktu ekstraksi yang konstan. Metode ekstraksi yang digunakan adalah VMAE (Vacuum Microwave Assisted Extraction). Metode ini merupakan teknik ekstraksi yang menggabungkan penggunaan microwave dengan tekanan vakum untuk meningkatkan efisiensi ekstrak kulit pisang. Pelarut yang digunakan adalah etanol 96%, variasi daya sebesar 150, 300, dan 450 watt, serta waktu ekstraksi selama 10 menit. Analisis yang dilakukan adalah analisis gravimetri, perhitungan rendemen, serta uji fitokimia menggunakan reagen. Melalui analisis gravimetri diketahui kadar air kulit pisang awal sebesar 63.71% menurun menjadi 6.98%. Dari proses ekstraksi diperoleh rendemen optimum sebesar 68.23% pada daya 300 watt. Berdasarkan uji fitokimia diketahuui bahwa ekstrak kulit pisang mengandung senyawa alkaloid.
Co-Authors Adi Rizki Nugraha Ageng Priyambudi Ahmad Fauzan Alfiana Adhitasari Alfiana Adhitasari Alfiana Adhitasari Alfiana Adhitasari - Alfonsius Perdija Tamba Alisya Nurbaits Alizza Asry Zafarina Althafa Muntaqin Angelina Putri Angely Luviana Angely Luviana Anisa Nidaulhusna Annisa Nurlatifah Ari Marlina Bambang Soeswanto Bambang Soeswanto Bambang Soeswanto C. Yudha Hidayatulloh Calvin Aditya Renata Cecep Yudha Hidayatullah Dava Maulana Malik Desti Fitriani Dieni Nurul Fathiyyah Emma Hermawati Emma Hermawati Muhari Emma Hermawati Muhari Faradila Anindita Fatimah Fauzan, Rizky Idham Kholid Ibrahim Ikhsan Akmal Alatif Intan Salsabila Isma Afifah Ramadhani Iva Najwa Salsabilla Jasinta Putri Alamsari Jayanti, Retno Dwi Joko Suryadi Keira Khalisha Keryanti, Keryanti Lutfiah Rahmasari Muchamad Raihan Surya Rusmana Muhammad Fadly Wiryawan Kautsar, Muhammad Zikri Ramadhan Muhari, Emma Hermawati Mukhtar Gozali Nanda Liant Kumara Naufal Alip Cahya Ramadan Ngatin, Agustinus Nidaa’ Rihhadatul ‘Aisya Komara Nina Puspita Ninik Lintang Edi Wahyuni Nurcahyo Paramitha, Tifa Permanasari, Ayu Ratna Putri Utami Dita Cahya Rafila Chika Azzahra Rahma Nurulgina Rahma Puspa Permatasari Ramadhana Suci Fajriati Randi Reynaldi Restu Adji Alif Asyari Restu Adji Alif Asyari Retno Indarti Rijal Muyasar Fahmi Rispiandi Rispiandi Robby Sudarman Salsabila Nisrina Junaedi Santy Nurhasanah Shafira Salsabila Solehuddin Al-Ayubi Solehudin Al-Ayubi Sri Puji Rahmawati Sudrajat Harris Abdulloh Suminar, Dian Ratna Suryadi, Joko Tiara Devita Risnandar Tri Hariyadi Unung Leoanggraini Vira Rizki Anisa Wahyu Wibisono Widya Fitria Nur Fauziah Wina Maulida Yulistiani, Fitria Yunus Tonapa Sarungu Yusmardhani Yusuf Yusmardhany Yusuf Yusmardhany Yusuf Yusmardhany Yusuf