Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

The Making of Tomato Powder with Addition of Maltodextrin as a Carrier Agent and Egg White Powder as a Foaming Agent Saripudin Saripudin; Tri Hariyadi
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2018: PROSIDING SNTKK 2018
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Suhu Operasi terhadap Penentuan Karakteristik Pengeringan Busa Sari Buah Tomat Menggunakan Tray Dryer Tri Hariyadi
Jurnal Rekayasa Proses Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.028 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.39019

Abstract

A B S T R A C TFood damage can be caused by intrinsic and extrinsic factors. The causes of intrinsic factors involve water activity (aw) and moisture content, the level of maturity and the nature of the food material itself. Meanwhile, the causes of extrinsic factors were the air composition, temperature, pressure, population and microbial contamination.  Drying is one of the most widely used preservative methods, namely by evaporating most of the water contained in food by heat energy. This work studied the effect of operating conditions on the characteristics of tomato drying using tray dryer with the addition of foaming agent albumin and carrier agent dextrin which function as foam stabilizer. Tomatoes used as raw materials were ripe tomatoes, fresh red, and the same relative diameter, not physiologically and mechanically damaged. In this work, tomatoes were sliced, crushed for 10 minutes using blender, separated from the seeds and the residues with a 60-mesh sieve, and then mixed with dextrin and foaming agent albumin each as much as 5% weight. The mixture was blended for 10 minutes. The tray dryer was filled with hot air at 2.0 m/sec with temperature variation of 40, 50, 60 or 70°C. The stainless-steel dish containing tomato paste with thickness of 2 mm or 4 mm was inserted to the dryer. The tomato paste was weighted every 5 minutes. It is found, at a thickness of 2 mm, the optimum drying occurred at a temperature of 70 ℃ with critical time, tc, for 0.92 hours, critical water content of the sample, Xc, 1.40 %, and constant drying rate, Rc, 897.12 kg/m2.hour. In drying operations of 4 mm thickness, optimum drying occurs at 50 ℃ temperature with critical time, tc, for 1.92 hours, critical water content of sample, Xc, 2.56 %, and constant drying rate, Rc, 175.52 kg/m2.hour.Keywords: cake thickness, drying rate, foaming agent, tomato, tray dryer.A B S T R A KTerjadinya kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Penyebab faktor intrinsik di antaranya aktivitas air (aw) dan kadar air, tingkat kematangan dan sifat bahan pangan itu sendiri. Sedangkan penyebab dari faktor ekstrinsik seperti komposisi udara, suhu, tekanan, populasi dan tingkat kontaminasi mikrobia. Pengeringan merupakan salah satu metode pengawetan yang paling banyak digunakan, yaitu dengan cara menguapkan sebagian besar air yang terkandung di dalam bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Penelitian ini mempelajari karakteristik pengeringan busa sari buah tomat menggunakan tray dryer dengan penambahan foaming agent albumin dan carrier agent dextrin yang berfungsi sebagai foam stabilizer. Tomat yang digunakan sebagai bahan baku adalah tomat matang, merah segar, diameter relatif sama, tidak rusak secara fisiologis dan mekanis. Di dalam penelitian ini, tomat diiris dan dihaluskan menggunakan blender selama 10 menit. Biji dan ampasnya dipisahkan dari bubur tomat dengan ayakan berukuran 60 mesh. Kemudian bubur tomat dicampurkan dextrin dan foaming agent albumin masing-masing sebanyak 5% berat. Campuran tersebut dihaluskan dengan blender selama 10 menit. Tray dryer dialiri udara panas dengan laju 2,0 m/detik dengan variasi temperatur 40, 50, 60 atau 70 oC. Loyang stainless steel yang berisi bubur tomat dengan ketebalan 2 mm atau 4 mm dimasukkan ke dalam tray dryer. Berat bubur tomat diukur setiap 5 menit. Hasil yang diperoleh, pada ketebalan 2 mm, pengeringan optimum terjadi pada temperatur 70 ℃ dengan waktu kritis, tc, selama 0,92 jam, kadar air kritis sampel, Xc, 1,40 %, dan laju pengeringan konstan, Rc, 897,12 kg/m2.jam. Pada operasi pengeringan dengan ketebalan 4 mm, pengeringan optimum terjadi pada temperatur 50 ℃ dengan waktu kritis, tc, selama 1,92 jam, kadar air kritis sampel, Xc, 2,56 %, dan laju pengeringan konstan, Rc, 175,52 kg/m2.jam.Kata kunci: foaming agent, ketebalan bubur, laju pengeringan, tomat, tray dryer.
The Influence of Foaming Agent and Cake Thickness on the Drying Process Tomatoes Using a Tray Dryer Tri Hariyadi; Herry Santoso; Judy Retti Witono
Reaktor Volume 18 No. 3 September 2018
Publisher : Dept. of Chemical Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (946.907 KB) | DOI: 10.14710/reaktor.18.03.143-148

Abstract

Moisture content of tomato (Licopersicon esculentum Mill.) is very high, so easily damaged due to physical impact, enzyme and microbes activity. Further processing is necessary in order to improve shelf life, one way is drying method. This work studied the effect of foaming agent and cake thickness in tomato drying using tray dryer at various temperatures. Foaming agent is used to convert the material into foam, so that the drying temperature can be set relatively low to preserves color, aroma and nutrient composition of the material. The tray dryer is used, because it is simple and the operation cost is relatively cheap. In this work, tomatoes were sliced, crushed for 10 minutes using blender, separated from the seeds and residues with a 60 mesh sieve, and then mixed with dextrin and foaming agent Tween 80 each by 5% weight respectively. Each mixture was blended for 10 minutes. The tray dryer was filled with hot air at 2.0 m/sec with temperature variation of 40, 50, 60 and 70ºC and cake thickness variation of 2 and 4 mm. The results obtained, drying at 50° C is faster than 40º C, while 50 to 70º C is relatively the same. The thicker the cake, the slower the drying time. Performance of foaming agent Tween 80 compared to chemical foaming agent is a natural egg white powder. Drying with a foaming agent Tween 80 faster than egg white powder. Keywords: cake thickness; foaming agent; tomato; tray dryer
PENGARUH KONDISI OPERASI DAN FOAMING AGENT TERHADAP KUALITAS SERBUK TOMAT PADA PENGERINGAN MENGGUNAKAN TRAY DRYER Tri Hariyadi; Judy Retti Witono; Herry Santoso
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kandungan air dalam bahan pangan merupakan faktor yang paling dominan sebagai penyebab kerusakan bahan pangan setelah panen. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga setelah panen mudah rusak karena pengaruh kegiatan biologis secara biokimia dan kimiawi yang masih tetap berlangsung. Pengeringan adalah salah satu cara pengolahan lanjutan untuk mengeluarkan sebagian besar air yang terkandung dalam bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Pengeringan dengan alat pengering buatan tipe tray dryer karena prosesnya sederhana dan biaya operasi relatif murah.Penelitian ini mempelajari pengaruh pengeringan menggunakan tray dryer terhadap kualitas serbuk tomat, yang meliputi kadar air, kadar vitamin C dan aktivitas antioksidan. Di dalam penelitian ini, tomat yang biji dan ampasnya telah dipisahkan dengan ayakan berukuran 60 mesh, dicampurkan dextrin dan foaming agent Tween 80  masing-masing sebanyak 5% berat. Campuran kemudian diblender selama 10 menit. Tray dryer dialiri udara panas pada variasi  temperatur 40, 50, 60 atau 70 oC dengan laju 2,0 m/detik. Pasta tomat dikeringkan dengan ketebalan 2 mm atau 4 mm. Berat sampel diukur setiap 5 menit. Sebagai pembanding, dilakukan penelitian menggunakan foaming agent egg white 5% berat.Hasil yang diperoleh, temperatur pengeringan optimal pada 50 ºC dengan kadar air produk sebesar 7,21% basis kering. Semakin tebal ukuran padatan, pengeringan semakin lambat dan kadar air lebih tinggi. Pengeringan menghilangkan kandungan Vitamin C sebesar 87,55 %. Semakin tinggi temperatur pengeringan, aktivitas antioksidan semakin kecil. Kualitas serbuk tomat menggunakan foaming agent Tween 80 lebih baik dibandingkan dengan egg white powder.Kata kunci : pengeringan, tray dryer, tomat, vitamin C, antioksidan
PENENTUAN KOEFISIEN PERPINDAHAN MASSA DAN PANAS PADA PENGERINGAN BUSA SARI BUAH TOMAT MENGGUNAKAN TRAY DRYER Tri Hariyadi
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tomat (Lycopersicum esculentum) merupakan salah satu produk hortikultura yang berpotensi, menyehatkan, dan mempunyai prospek pasar yang cukup menjanjikan. Buah tomat adalah salah satu bahan pangan yang memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Pengeringan merupakan salah satu metoda pengawetan yang paling banyak digunakan, yaitu dengan cara menguapkan sebagian besar air yang terkandung dalam bahan pangan dengan menggunakan energi panas. Penelitian ini bertujuan menentukan koefisien perpindahan massa dan panas pada pengeringan busa sari buah tomat menggunakan peralatan tray dryer dengan penambahan carrier agent dextrin yang berfungsi sebagai foam stabilizer dan foaming agent tween 80 menggunakan persamaan Arrhenius. Bahan baku yang digunakan adalah tomat hibrida varietas Amala 474 yang tidak rusak secara fisiologis dan mekanis, telah matang, merah segar merata, diameter relatif sama. Peralatan pengering berupa Tray Dryer yang dilengkapi anemometer, neraca, termometer, dan humidity meter. Peralatan pendukung berupa blender dan ayakan. Di dalam penelitian ini, tomat diiris dan diblender selama 10 menit. Biji dan ampasnya dipisahkan dari bubur tomat dengan ayakan berukuran 60 mesh. Kemudian bubur tomat dicampurkan dextrin dan foaming agent tween 80 masing-masing sebanyak 5% berat, untuk selanjutnya diblender selama 10 menit. Tray dryer dialiri udara panas dengan laju 2,0 m/detik dengan variasi temperatur 40, 50, 60 atau 70 oC. Loyang stainless steel yang berisi bubur tomat dengan ketebalan 2 mm atau 4 mm dimasukkan ke dalam tray dryer. Berat bubur tomat diukur setiap 5 menit. Hasil yang diperoleh, kondisi operasi optimal tercapai pada tebal lapisan 4 mm, temperatur 70,19 oC dan waktu pengeringan 2,64 jam, dengan nilai koefisien perpindahan massa, kg = 0,066 kg/(m2.detik.atm), dan koefisien perpindahan panas aliran horisontal hc = 25,47 kg/(m2.dt) 0.8.
Aplikasi Metoda Foam-Mat Drying Pada Proses Pengeringan Tomat Menggunakan Tray Dryer Tri Hariyadi; Tri Hariyadi
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.408 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1396

Abstract

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) setelah panen mudah rusak karena memiliki kandungan air yang tinggi. dengan pengeringan. Pengeringan, sebagai salah satu cara untuk mengeluarkan sebagian besar air yang terkandung dalam bahan pangan, dilakukan dengan metoda foam-mat drying menggunakan alat pengering tipe tray dryer karena pengeringan lebih cepat, prosesnya sederhana dan biaya operasi relatif murah.Penelitian ini mempelajari kadar air, kadar vitamin C dan aktivitas antioksidan produk pengeringan tomat dengan metoda foam-mat drying menggunakan tray dryer dengan variasi tebal pasta, suhu pengeringan dan penambahan foaming agent. Mula-mula tomat diblender kemudian dibuat konsentrat dengan cara dipisahkan dari ampasnya dengan ayakan berukuran 60 mesh, selanjutnya dicampurkan 5%berat dextrin yang berfungsi sebagai foam stabilizer dan ditambahkan foaming agent tween 80 atau egg white sebanyak 5%berat. Campuran dilakukan pembuihan dengan cara diblender kembali selama 10 menit. Pengeringan dilakukan pada tebal pasta tomat 2 mm atau 4 mm. Tray dryer dialiri udara panas pada suhu 40, 50, 60 atau 70 ℃ dengan laju 2,0 m/detik. Berat sampel diukur setiap 5 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil terbaik menggunakan foaming agent tween 80 pada suhu pengeringan 50℃, tebal pasta 4 mm dengan produk serbuk tomat mengandung kadar air 8,73%, kadar vitamin C 1,29%, kadar antioksidan 52,26%.
Aplikasi Metoda Foam-Mat Drying Pada Proses Pengeringan Tomat Menggunakan Tray Dryer Tri Hariyadi; Tri Hariyadi
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 10 No 1 (2019): Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.408 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v10i1.1396

Abstract

Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) setelah panen mudah rusak karena memiliki kandungan air yang tinggi. dengan pengeringan. Pengeringan, sebagai salah satu cara untuk mengeluarkan sebagian besar air yang terkandung dalam bahan pangan, dilakukan dengan metoda foam-mat drying menggunakan alat pengering tipe tray dryer karena pengeringan lebih cepat, prosesnya sederhana dan biaya operasi relatif murah.Penelitian ini mempelajari kadar air, kadar vitamin C dan aktivitas antioksidan produk pengeringan tomat dengan metoda foam-mat drying menggunakan tray dryer dengan variasi tebal pasta, suhu pengeringan dan penambahan foaming agent. Mula-mula tomat diblender kemudian dibuat konsentrat dengan cara dipisahkan dari ampasnya dengan ayakan berukuran 60 mesh, selanjutnya dicampurkan 5%berat dextrin yang berfungsi sebagai foam stabilizer dan ditambahkan foaming agent tween 80 atau egg white sebanyak 5%berat. Campuran dilakukan pembuihan dengan cara diblender kembali selama 10 menit. Pengeringan dilakukan pada tebal pasta tomat 2 mm atau 4 mm. Tray dryer dialiri udara panas pada suhu 40, 50, 60 atau 70 ℃ dengan laju 2,0 m/detik. Berat sampel diukur setiap 5 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil terbaik menggunakan foaming agent tween 80 pada suhu pengeringan 50℃, tebal pasta 4 mm dengan produk serbuk tomat mengandung kadar air 8,73%, kadar vitamin C 1,29%, kadar antioksidan 52,26%.
Pengaruh Suhu Lingkungan dan Waktu Fermentasi Biji Kopi Arabika Terhadap Kadar Kafein, Etanol, dan pH Saripah Saripah; Aida Fitri Aini; Rintis Manfaati; Tri Hariyadi
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 12 (2021): Prosiding 12th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.103 KB)

Abstract

Pengaruh Suhu Lingkungan dan Waktu Fermentasi Biji Kopi Arabika Terhadap Kadar Kafein, Etanol, dan pH
Penentuan Tingkat Kematangan Biji Kopi Berdasarkan Kandungan Klorofil Pada Kulitnya Lathifa Abirrania S; Salsabila Aurelia W; Tri Hariyadi
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 12 (2021): Prosiding 12th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.506 KB)

Abstract

Penentuan Tingkat Kematangan Biji Kopi Berdasarkan Kandungan Klorofil Pada Kulitnya
Penentuan Tingkat Kematangan Biji Kopi Berdasarkan Kandungan Antosianin Ditinjau Dari DAA dan Warna Kulit Buah Kopi Salsabila Aurelia W; Lathifa Abirrania S; Tri Hariyadi
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 12 (2021): Prosiding 12th Industrial Research Workshop and National Seminar (IRWNS)
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.144 KB)

Abstract

Penentuan Tingkat Kematangan Biji Kopi Berdasarkan Kandungan Antosianin Ditinjau Dari DAA dan Warna Kulit Buah Kopi