Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JKMM

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN TENTANG PERAWATAN KAKI DIABETES DI KOTA MAKASSAR 2019 Elly L. Sjattar; Sarnida Sarnida; Titi Iswanti Afelya; Abdul Majid; Kusrini Kadar; Yuliana Syam; Saldy Yusuf; Nurhaya Nurdin
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 2 No. 2: Desember 2019
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v2i1.8724

Abstract

Latar belakang: Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit tidak menular yang dilaporkan meningkat setiap tahun. Seiring dengan meningkatnya jumlah penderita diabetes, komplikasi yang dapat terjadi juga meningkat. Salah satu komplikasi yang dapat terjadi adalah ulserasi pada tungkai bawah dengan atau tanpa infeksi yang menyebabkan kerusakan pada jaringan di bawahnya, yang selanjutnya disebut sebagai Diabetic Foot. Perawatan kaki yang tepat dapat meminimalkan faktor risiko dan hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Kunci keberhasilan dan bagian penting dari pengelolaan DM dengan Diabetes secara komprehensif adalah keterlibatan anggota tim seperti dokter, perawat, petugas kesehatan lainnya, orang dan keluarga mereka. Salah satu sukarelawan dari petugas kesehatan lain yang sering ditemukan di masyarakat, yaitu Kader Kesehatan. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh Kader Kesehatan adalah untuk mencegah timbulnya cedera pada kaki diabetes, mampu memberikan pendidikan kesehatan dan melakukan perawatan kaki yang baik dan benar untuk penderita diabetes. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Kader Kesehatan tentang Perawatan Kaki Diabetes di Kota Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif eksploratif. Jumlah sampel yang diperoleh adalah 79 responden dengan teknik purposive sampling pada Kader Kesehatan di kota Makassar. Instrumen yang digunakan adalah hasil penelitian dari kuesioner Konsensus Delphi (Abrar, Yusuf, & Sjattar, 2019). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64 responden (81%) memiliki pengetahuan tentang perawatan kaki Diabetes dalam kategori baik dan 15 responden memiliki pengetahuan tentang perawatan kaki diabetes dalam kategori kurang.
SUPPORT EDUKASI DENGAN DIGITAL STORYTELLING TERHADAP PENINGKATAN SELF CARE OSTOMATE DI MAKASSAR TAHUN 2019 Yuliana Syam; Elly Lilianti Sjattar; Abd, Majid; Ariyanti Saleh
Jurnal Kesehatan Masyarakat Maritim Vol. 2 No. 2: Desember 2019
Publisher : Public Health Faculty, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30597/jkmm.v2i1.8725

Abstract

Colostomy adalah tindakan pembedahan pembuatan lubang sementara atau permanen dari usus besar melalui dinding perut yang biasanya dilakukan sebagai terapi pada penderita kanker usus atau anus. Angka kejadian terus meningkat tiap tahunnya, dan pembuatan stoma akan menimbulkan permasalahan bagi penderita baik fisik, mental, emosional terkait aksesoris colostomy, dan bagaimana melanjutkan kembali kehidupan secara normal. Ketakutan yang dihadapi akan mencakup perasaan perubahan citra tubuh, peran dan fungsi dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari dan berdampak terhadap penurunan daya tahan tubuh. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan penerimaan penderita colostomy adalah dengan meningkatkan self eficasy dan self care dari klien dengan stoma yang dilakukan melakukan terapi bercerita/storytelling.Metode Peneelitian ini adalah Intervensi storytelling dilakukan selama 12 menit yang sudah disesuaikan secara kultural dan linguistik yang terdiri dari pengantar, cerita, dan pesan pendidikan managemen perawatan serta penutup.Wawancara terstruktur digunakan untuk menilai intervensi untuk penerimaan, tingkat minat, dan kegunaan.mSetelah menonton videonya, peserta menilai kepercayaan diri dan motivasinya serta kemampuan dalam pengelolaan manajemen perawatannya sebagai ostomate. Pengukuran self care dengan menggunakan kuisioner Stoma-Care Self-Efficacy Scale (SCSES) Hasil penelitian mengemukakan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan self care penderita stoma setelah dilakukan support edukasi dengan story telling. Sebagian besar (62,5 %) penderita mengalami self efficacy tinggi, adanya respon yang positif dalam hal pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari-hari termasuk dalam hal beribadah, dan tetap semangat dalam menjalani aktiftas sehari-hari dengan menggunakan stoma. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Story telling mampu memberikan semangat dan menularkan respon positif ke ostomate lainnya, sehingga akan meningkatkan status kesehatan ostomate.