Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup

HUBUNGAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPEMIMPINAN DENGAN PEMELIHARAAN KONDISI LINGKUNGAN DI LP PULAU SIMARDAN TANJUNG BALAI Otniel Ketaren; Rita Ahda; Mido Ester J Sitorus
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 1 No 2 (2016): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.248 KB)

Abstract

Lembaga Pemasyarakatan adalah adalah tempat untuk melaksanakan pembinaan narapidana dan anak didik permasyarakatan. Masalah kesehatan pada narapidana di lembaga pemasyarakatan diperikirakan karena beberapa faktor diantaranya kelebihan kapasitas yang meningkatkan risiko penyakit menular, keterlambatan deteksi penyakit, kurangnya ruangan isolasi, ketidaktepatan pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan implementasi kebijakan kepemimpinan dengan pemeliharaan kondisi lingkungan di LP Pulau Simardan Tanjung Balai. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan cross-sectional (tabulasi silang) untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Agustus 2016. Populasi penelitian ini adalah semua petugas Lapas Pulau Simardan Tanjung Balai sebanyak 152 orang dan jumlah sampel diperoleh 60 responden. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan komunikasi dengan pemeliharaan kondisi lingkungan dengan nilai p-value = 0,014 dan hubungan sumber daya manusia dengan pemeliharaan kondisi lingkungan dengan nilai p-value = 0,000 untuk itu saran yang diberikan kepada pimpinan LP Pulau Simardan Tanjung Balai adalah dalam menjalankan suatu kebijakan terhadap tugas dan tanggungjawab yang diemban diperlukan suatu sikap, komunikasi yang baik serta memanfaatkan sumber daya yang ada sebaik mungkin sehingga setiap kebijakan yang dikeluarkan dapat terlaksana dengan baik.
ANALISA KEBERADAAN JENTIK Aedes sp. DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN MEDAN TUNTUNGAN TAHUN 2017 Otniel Ketaren; Triana Wahyuni
Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Vol 2 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (962.425 KB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Sekolah dapat menjadi tempat yang potensial dalam penyebaran dan penularan penyakit DBD pada anak sekolah. Hal tersebut dikarenakan nyamuk penyebab DBD, Aedes aegypti bersifat multiple bitter dan aktif menggigit pada siang hari bersama dengan aktivitas anak sekolah belajar di kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran kualitas keberadaan jentik nyamuk di lingkungan Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2017. Penelitian ini merupakan studi deskriptif untuk menggambarkan keberadaan jentik Aedes di lingkungan Sekolah. Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Medan Tuntungan pada bulan Juni sampai Agustus 2017. Objek penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Medan Tuntungan yaitu ada sebanyak 22 Sekolah Dasar. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Medan Tuntungan sebanyak 22 sekolah (Total Population). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa ada 17 (77,27%) sekolah positif ditemukan jentik dan kondisi sekolah ditinjau dari halaman sekolah 95,5% yang tidak memenuhi syarat, ruang kelas 59,1% sedangkan untuk kamar mandi semuanya tidak memenuhi syarat, dtinjau dari kejadian DBD ada 36,36% yang mengalami DBD. Untuk itu, diharapkan bagi pihak sekolah lebih memperhatikan kebersihan lingkungannya dan bagi dinas pendidikan dapat memfasilitasi pihak sekolah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah untuk meningkatkan keadaan lingkungan sekolah, lalu bagi dinas kesehatan dapat memberikan penyuluhan pada guru maupun murid sekolahh dasar sehingga masyarakat di sekolah dapat memahami dan mencegah penyebaran penyakit DBD