Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Kesulitan Memecahkan Masalah pada Mata Kuliah Fisika Modern Mahasiswa Calon Guru Fisika Dewi Sartika; Nur Aisyah Humairah
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 7 No 1 (2017): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : LPPM STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan yang perlu dimiliki oleh setiap mahasiswa calon guru fisika. Penelitian tentang kesulitan memecahkan masalah menjadi amat penting dilakukan karena mahasiswa calon guru fisika tidak hanya dituntut untuk mampu memahami konsep fisika dengan baik, mahasiswa juga dituntut untuk mampu menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya dalam memecahkan berbagai permasalahan fisika. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis Kesulitan Memecahkan Masalah Pada Mata Kuliah Fisika Modern Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sulawesi Barat. Tujuan tersebut akan tercapai dengan terlebih dahulu mengetahui tingkat kesulitan mahasiswa dalam memecahkan masalah fisika berdasarkan tahapan Polya kemudian memberikan solusi untuk mengatasi dan mencegah kesulitan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan (elementary research) yang dilaksanakan pada Mata Kuliah Fisika Modern. Penelitian pendahuluan ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian pengembangan berikutnya, yakni penelitian yang berfokus pada penerapan suatu model atau metode pembelajaran yang dapat mengatasi dan mencegah kesulitan memecahkan masalah pada mata kuliah Fisika Modern. Metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan teknik analisa data secara induktif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika yang memprogram Mata Kuliah Fisika Modern. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Sebagian besar mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sulawesi Barat mengalami kesulitan memecahkan masalah pada Mata Kuliah Fisika Modern (2) Salah satu solusi mengatasi kesulitan memecahkankan masalah pada Mata Kuliah Fisika Modern, ialah menerapkan model pembelajaran cooperative problem solving.
Analisis Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Calon Guru Fisika Pada Praktikum Fisika Dasar Arie Arma Arsyad; Dewi Sartika
Indonesian Journal of Educational Science (IJES) Vol 3 No 1 (2020): Indonesian Journal of Educational Science (IJES)
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/ijes.v3i1.1012

Abstract

Keterampilan proses sains adalah salah satu keterampilan yang perlu dimiliki oleh mahasiswa pendidikan fisika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan proses sains yang dimiliki oleh mahasiswa pendidikan fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dengan analisis data secara induktif. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semester 1 yang memprogramkan mata kuliah fisika dasar 1. Data yang diperoleh melalui tes tertulis. Hasil penelitian yang diperoleh adalah keterampilan proses sains yang dimiliki oleh mahasiswa meningkat dengan peningkatan sebesar 0,79. Peningkatan ini termasuk kategori tinggi
Development of Photoelectric Effect Learning Media based on Arduino Uno Hardi Hamzah; Dewi Sartika; Muhammad Nurkhalis Agriawan
Indonesian Review of Physics Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/irip.v5i1.5830

Abstract

This study aims to develop a photoelectric effect learning media based on Arduino Uno. The subjects in this study were students who took Modern Physics courses. The media development procedure uses the Borg and Gall model, which is limited to seven stages. The feasibility of the developed media refers to the results of the media expert's assessment, the level of practicality, and the effectiveness of the media. The test results show that the product's Planck constant of 6.62 × 10-34 J.s corresponds to the theoretical value. Three experts concluded that the learning media had a good level of feasibility to be used as an experimental tool. The level of practicality and effectiveness of the media showed good results. That is, practical and effective media to be used in experiments. So, it can be concluded that the Arduino Uno-based photoelectric effect learning media that has been developed is suitable for use in learning.
INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN FISIKA: MATERI ALAT OPTIK Muhammad Rifyal; Dewi Sartika; Ummu Kalsum
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 4 No 2 (2022): Phydagogic : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/phy.v4i2.1650

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana mengintegrasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi alat optik. Dilakukan kajian literatur untuk mendapatkan hasil korelasi antara pemilihan model pembelajaran dengan integrasi pendidikan karakter. Selanjutnya diperoleh bahwa pembelajaran berbasis masalah terintegrasi pendidikan karakter lebih efektif.
PENERAPAN TEORI MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Dewi Sartika
SAINTIFIK Vol 1 No 1 (2015): VOLUME 1 JANUARI 2015
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.814 KB) | DOI: 10.31605/saintifik.v1i1.77

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik melalui Penerapan Teori Multiple Intelligences dalam pembelajaran fisika. Penelitian ini dianggap penting karena setiap peserta didik pada dasarnya memiliki intelegensi dominan yang berbeda-beda. Sehingga kemampuan menangkap pelajaranpun akan berbeda-beda pula. Hal inilah yang secara tidak langsung mempengaruhi rendahnya hasil belajar fisika peserta didik. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar fisika peserta didik dengan diterapkannya teori multiple intelligences dalam pembelajaran, maka digunakan One Group Pre Test-Post Test Design sebagai desain penelitian, dimana dilakukan tes sebelum (pretest) dan setelah (posttest) pembelajaran. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan pada kelas yang diajar dengan penerapan teori multiple intelligences. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran berbasis multiple intelligences dapat digunakan dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar fisika peserta didik. Olehnya itu sangat penting bagi para pengajar fisika untuk menerapkan suatu teknik mengajar yang sesuai dengan kecerdasan dominan para peserta didiknya dan kecerdasan dominan pengajar itu sendiri.Kata kunci—Multiple intelligences, Hasil Belajar, One Group Pre Test-Post Test Design
Identifikasi Miskonsepsi pada Materi Gaya Gesek Arie Arma Arsyad; Dewi Sartika
SAINTIFIK Vol 2 No 2 (2016): VOLUME 2 NOMOR 2 JULI 2016
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.802 KB) | DOI: 10.31605/saintifik.v2i2.101

Abstract

Salah satu yang menjadikan fisika sulit bgi siswa adalah adanya miskonsepsi. Miskonsepsi terjadi akibat ketidaksamaan antara konsep yang dimiliki siswa dengan konsep sebenarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi-miskonsepsi yang ada pada materi gaya gesek sehingga konsep yang salah dapat diremediasi. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskripif di mana pengumpulan data dengan melakukan tes diagnostik. Hasil tes diagnostic yang dilakukan menunjukkna adanya beberapa miskonsepsi pada materi gaya gesek, di anataranya berkaitan dengan gaya-gaya yang bekerja pada benda yang diam dan bergerak. Pada konsep-konsep ini persentase kesalahan siswa dalam menjawab soal-soal tes cenderung tinggi.Kata kunci: miskonsepsi, gaya gesek.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Teknik Advance Organizer Husnur Arlini; Nuraisyah Humairah; Dewi Sartika
SAINTIFIK Vol 3 No 2 (2017): VOLUME 3 NOMOR 2 JULI 2017
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.436 KB) | DOI: 10.31605/saintifik.v3i2.163

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif fisika peserta didik kelas XII IPA SMAN 1 Campalagian sebelum dan setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Teknik Advance Organizer. Jenis penelitian yang dipilih  adalah Pre-Eksperimental dengan desain One-Group Pretest-Posttest. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen keterlaksanaan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk penilaian model pembelajaran, tes pilihan ganda untuk hasil belajar kognitif fisika, lembar observasi sikap untuk hasil belajar afektif dan lembar observasi praktikum untuk hasil belajar psikomotorik. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif untuk penilaian model pembelajaran, hasil belajar kognitif fisika, hasil  belajar afektif, hasil belajar psikomotorik dan analisis inferensial untuk hasil belajar kognitif fisika. Berdasarkan hasil analisis data,  terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kognitif fisika peserta didik kelas XII IPA SMAN 1 Campalagian sebelum dan setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dengan Teknik Advance Organizer. Kata kunci: Model pembelajaran kooperatif,  Model pembelajaran think pair share, Teknik advance organizer, Hasil belajar fisika
Mengukur Keterampilan Berpikir Analitis Fisika saat Masa Pandemi Covid-19 Arie Arma Arsyad; Dewi Sartika
SAINTIFIK Vol 7 No 2 (2021): Saintifik
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/saintifik.v7i2.323

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterampilan berpikir analitis peserta didik di SMA setelah diajar melalui pembelajaran online selama pandemic covid-19 di Makassar. Tes yang diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah soal 20 nomor konseptual. Jumlah peserta didik yang mengikuti tes ini sebanyak 864 orang. Hasil analisis data menunjukkan bahwa keterampilan berpikir analitis peserta didik rendah. Sehingga pada pembelajaran saat pandemic covid 19 tidak meningkatkan keterampilan berpikir analitis.
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN SIMULASI MACROMEDIA FLASH UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI PESERTA DIDIK mawardi jalil masri; Nur Aisyah Humairah; Dewi Sartika
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 (2018): PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.104 KB) | DOI: 10.31605/phy.v1i1.181

Abstract

The research was aimed to investigate (1) The large percentage of misconceptions before applied contextual approach with macromedia flash simulation in physics learning, (2) The large percentage of misconception after applied contextual approach with macromedia flash simulation in physics learning, (3) The significant difference before and after application contextual approach with simulation macromedia flash in physics learning. The type of research was used pre-experiment research with one-group-pretest-posttest design. Population in this research was all students of eleventh grade students of SMANegeri 1 Sendana. The sample was taken by purposive sampling technique, as many as 24 students. Data collection techniques was used multiple choice tests certainly of rensponse index (CRI). Data analysis techniques was used descriptive and inferential analysis. The results showed that (1) The percentage of misconceptions of learners before application contextual approach with macromedia flash simulation 60,16% with medium category, (2) The percentage of misconception learners after applied contextual approach with macromedia flash simulation 35,16% with very low category, (3) There was significant between misconception result before and after applcation contextual approach with macromedia flash simulation in physics learning. Keywords: Contextual approach, Macromedia flash, misconception, multiple choice CRI
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK Syarifa Alam Al-Hadid; Nur Aisyah Humairah; Dewi Sartika
PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya Vol 1 No 2 (2019): PHYDAGOGIC : Jurnal Fisika dan Pembelajarannya
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.319 KB) | DOI: 10.31605/phy.v1i2.1340

Abstract

Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) hasil kemampuan kognitif sebelum diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika, (2) hasil kemampuan kognitif setelah diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika, (3) perbedaan yang signifikan hasil kemampuan kognitif sebelum dan setelah diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pre-eksperiment desain one- group-pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Pamboang. Sampel penelitian diambil dengan teknik sampling purposive, sebanyak 20 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pretest sebesar 4,7 dan skor rata-rata posttest sebesar 10,6. Dengan demikian dapat diketahui bahwa (1) hasil kemampuan kognitif peserta didik sebelum diajar dengan diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting berada pada kategori kurang, (2) hasil kemampuan kognitif peserta didik setelah diajar dengan diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting berada pada kategori kurang (3) terdapat perbedaan signifikan antara hasil kemampuan kognitif sebelum dan setelah diterapkan model discovery learning dengan teknik probing prompting dalam pembelajaran fisika.