Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HISTORY OF THE ENTRY OF ISLAM IN THE MUSLIM MINORITY AREA OF TANA TORAJA Qaharuddin Tahir; Sattu Alang; Nurhidayat Muhammad Said; Abd. Halik
Jurnal Diskursus Islam Vol 9 No 1 (2021): April
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v9i1.20721

Abstract

Tana Toraja is known as the only district in South Sulawesi with a Muslim minority population. This research discusses the early history and route of entry of Islam in Tana Toraja. This research is a qualitative research, with a phenomenological approach in the context of da'wah, communication and history. Data collection was carried out by observation, interviews and literature review. Data analysis techniques were carried out, referring to the data analysis principles proposed by Miles and Huberman. Which offers an interactive model analysis system, which consists of three components, namely data reduction, data display, and drawing and verifying conclusions. The results showed that the entry of Islam in Tana Toraja began with the interaction of local people with traders from Bugis Luwu, Bone and Sidenreng, then followed by the Islamization of two Toraja nobles, namely Puang Sondong in Batualu and Rangga in Madandan.
Adaptasi Dakwah dalam Tradisi Tolak Bala Masyarakat Kota Parepare (Adaptation of Da'wah in the Tradition of Tolak Bala in the Community of Parepare City) Nurhikmah Nurhikmah; Nurhidayat Muhammad Said; Abdul Malik; Muhammad Taufiq Syam
Jurnal Dakwah Risalah Vol 32, No 1 (2021): June 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jdr.v32i1.12857

Abstract

Tolak bala is a religious tradition of the people of Parepare City which is still practiced in several mosques and aims to keep themselves and their families away from all disasters. Tradition that describes a form of religious and cultural adaptation in society. This study tries to describe the form and process of adaptation of da'wah in the implementation of the tradition of rejecting reinforcements which shows the modification of Islamic values on the subject, procession and representation of symbols through the theory of cultural adaptation. This study uses a qualitative descriptive method with a phenomenological approach to describe various conditions and social phenomena that occur in the people of Parepare City. Data were collected through the process of observation, interviews and documentation. The results of this study indicate a modification of Islamic values in the implementation of the tradition of tolak bala carried out by the people of Parepare City. This modification shows that the adaptation of the concept of da'wah bil hal in the intercorrelation of Islam and local culture is not contradictory, but complementary. This harmonization facilitates the transformation of da'wah values in society.
Teori Komunikasi Dalam Perspektif Komunikasi Islam Faridah Faridah; Ruslan Ruslan; Nurhidayat Muhammad Said; Muhammad Yusuf
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v5i1.1753

Abstract

Tulisan ini berusaha mengkaji tentang teori komunikasi dalam perspektif komunikasi Islam, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penelusuran kepustakaan, data diperoleh dengan cara observasi dan dokumentasi. Peneliti dalam penelitian ini juga melakukan reduksi data, display data, dan ferivikasi data, selanjutnya untuk keabsahan data menggunakan perpanjangan penelitian. Temuan analisis mengungkapkan bahwa teori komunikasi merupakan kebutuhan komunikasi karena teori komunikasi adalah pedoman, acuan, payung dan referensi dari aktivitas komunikasi, namun pada aktivitas komunikasi banyak ditemukan tentang teori-teori komunikasi yang lebih menekankan pada kepentingan individu dibandingkan dengan kepentingan bersama. Sebagian besar teori barat terlalu menekankan pada visi individualisme, cenderung aktif mencapai tujuan personalnya, namun komunikasi dalam perspektif komunikasi Islam ditemukan pentingnya mewujudkan kebersamaan dan adanya etika dalam komunikasi. Komunikasi dalam perspektif Islam mengharuskan pelibatan emosi yakni komunikasi dengan ekspresi sebagai bentuk aspek nonverbal (visual) yang terdapat dalam Q.S.Al-Rahman ayat 1-4, selanjutnya dalam aspek verbal dan vocal diatur dalam beberapa ayat dan surat yaitu qaulan sadidan (perkataan yang tegas dan benar), qaulan balighan (perkataan yang membekas), qaulan ma’rufan (perkataan yang baik, qaulan kariman (perkataan yang mulia), qaulan layyinan (perkataan yang lemah lembut), qaulan maysuran (perkataan yang pantas), qaulan tsaqila (perkataan yang berat), qaulan adziman (perkataan yang besar), ahsanu qaulan (perkataan yang paling baik)
Teori Komunikasi Dalam Perspektif Komunikasi Islam Faridah Faridah; Ruslan Ruslan; Nurhidayat Muhammad Said; Muhammad Yusuf
RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Retorika
Publisher : LP2M Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/retorika.v5i1.1753

Abstract

Tulisan ini berusaha mengkaji tentang teori komunikasi dalam perspektif komunikasi Islam, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penelusuran kepustakaan, data diperoleh dengan cara observasi dan dokumentasi. Peneliti dalam penelitian ini juga melakukan reduksi data, display data, dan ferivikasi data, selanjutnya untuk keabsahan data menggunakan perpanjangan penelitian. Temuan analisis mengungkapkan bahwa teori komunikasi merupakan kebutuhan komunikasi karena teori komunikasi adalah pedoman, acuan, payung dan referensi dari aktivitas komunikasi, namun pada aktivitas komunikasi banyak ditemukan tentang teori-teori komunikasi yang lebih menekankan pada kepentingan individu dibandingkan dengan kepentingan bersama. Sebagian besar teori barat terlalu menekankan pada visi individualisme, cenderung aktif mencapai tujuan personalnya, namun komunikasi dalam perspektif komunikasi Islam ditemukan pentingnya mewujudkan kebersamaan dan adanya etika dalam komunikasi. Komunikasi dalam perspektif Islam mengharuskan pelibatan emosi yakni komunikasi dengan ekspresi sebagai bentuk aspek nonverbal (visual) yang terdapat dalam Q.S.Al-Rahman ayat 1-4, selanjutnya dalam aspek verbal dan vocal diatur dalam beberapa ayat dan surat yaitu qaulan sadidan (perkataan yang tegas dan benar), qaulan balighan (perkataan yang membekas), qaulan ma’rufan (perkataan yang baik, qaulan kariman (perkataan yang mulia), qaulan layyinan (perkataan yang lemah lembut), qaulan maysuran (perkataan yang pantas), qaulan tsaqila (perkataan yang berat), qaulan adziman (perkataan yang besar), ahsanu qaulan (perkataan yang paling baik)