Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

POTENSI DAUN MANGROVE SONNERATIA ALBA SM SEBAGAI ANTIBAKTERI ASAL PESISIR KUALA BUBON ACEH BARAT gazali, mohamad; Nufus, Hayatun
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan FPIK Universitas Teuku Uma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.085 KB)

Abstract

Salah satu manfaat tumbuhan mangrove sonneratia alba adalah sebagai sumber bahan antibakteri pathogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan daya hambat mikroba Eschericia coli dari ekstrak daun mangrove S.alba. Koleksi sampel dilakukan di pesisir Kuala Bubon Aceh Barat. selanjutnya, sampel tersebut diuji antibakteri diLaboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Hasil Penelitian menunjukkanbahwa ekstrak n-heksana memiliki daya hambat bakteri gram negatif (E. coli) sebesar 3,2 mm. sementara ekstrakmetanol dan etil asetat sebesar 1,8 dan 0,5 mm. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ekstrak n-heksana memiliki aktivitas antibakteri patogenlebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak metanol danekstrak etil asetat. 
STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN SKALA KECIL BERKELANJUTAN MELALUI PEMANFAATAN POTENSI GURITA (Octopussp) DI KABUPATEN SIMEULUE PROPINSI ACEH Amarullah, Teuku; Zuaridah, Syarifah; Gazali, Mohamad
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v7i1.1806

Abstract

 Simeulue Islands are the farthest area in West Indonesia that have potency in fisheries and marine science sectors. One of the marine resources from Simeulue Island are Octopus. The octopus price in the market were prospective than other fisheries commudity. However, we have no strategy to increase the Octopus sustainability. Thus, the research about the socio-economic were very important. The aim of this research was to determine the increasing strategy of small scale fishermen sustainability through the utilization of Octopus potency at Simeulue Island. The research method by using descriptive method with sampling method that used accidental sampling.  Subsequently, those samples were analysed by using SWOT Analysis. The result showed that the internal factor in our study are togertherness in capture operational system with value as much as 0,58. Moreover, the weakness generated the lack attention from institutional as much as 0,31. In external factors showed the opportunity from fisheries resources abundantly as much as 0,61. However, the threats showed mostly local fishermen catch the fisheries resources by using unfriendly fishing gear. According to the scoring I  grand matrix of small scale fisheries in Simeulue Islands. Thus, this grand strategy in the first kuadran. It means that the small scale fisheries have high opportunity for developing with utilize the strength and grab the opportunity.                                                                                      Keywords :small scale, fisheries, octopus, Simeulue
Pendampingan Metode Pembelajaran Storytelling Dalam Program Konservasi Penyu Laut di SMAN 1 Samatiga Aceh Barat Syafitri, Rina; Gazali, Mohamad; Husna, Faizatul
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 1 (2020): Januari-Juni
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/baktiku.v2i1.1890

Abstract

Pesisir Aceh Barat memiliki topografi laut yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dengan beragam biota-biota laut yang tersebar di pesisir dan laut. Salah satu biota laut yang terancam punah adalah penyu laut di alam. Hal ini perlu dilakukan upaya konservasi penyu yang bertujuan mempertahankan populasi hewan tersebut. Oleh karena itu, kami melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan menggunakan metode pembelajaran Storytelling kepada siswa/siswi SMAN 1 Samatiga Aceh Barat. Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk menumbuhkan kesadaran dalam melestarikan penyu laut di pesisir Aceh Barat. Metode pelaksanaan melalui pendekatan individual dan klasikal. Pendekatan klasikal dilakukan pada saat pemberian teori tentang penyu melalui metode bercerita dan pendekatan individual dilakukan pada saat latihan dan pengisian puzzle. Adapun metode yang digunakan adalah metode pembelajaran storytelling. Hasil pelaksanaan pengabdian meliputi penyampaian materi tentang pengenalan hewan penyu dengan metode pembelajaran berbasis retelling story. Berdasarkan hasil kegiatan, dapat diidentifikasi bahwa tingkat pemahaman siswa mengenai penyu melalui metode storytelling adalah sebesar 85%. Hal ini terlihat dari output kegiatan berupa kegiatan retelling story (bercerita kembali) dan penyusunan puzzle. Siswa juga memberi tanggapan positif dan antusias dimana informasi yang disediakan memberikan wawasan mengenai penyu yang ada disekitar mereka. Selain itu, kami melakukan pemutaran video animasi penyu dengan menyajikan konten-konten tentang pola kehidupan penyu di alam dan menyisipkan pesan-pesan moral akan pentingnya melestarikan penyu laut.
SOSIALISASI PENGENALAN POTENSI LAUT ALGA COKELAT Sargassum sp SEBAGAI PENGAWET ALAMI MIE ACEH KEPADA MASYARAKAT Gazali, Mohamad; Syafitri, Rina; Zuriat, Zuriat; Maifizar, Arfriani; Muzakkir, Muzakkir
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Darma Bakti Teuku Umar Vol 2, No 2 (2020): Juli-Desember
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/baktiku.v2i2.2617

Abstract

Pesisir Aceh Barat memiliki potensi sumberdaya kelautan yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Salah satu potensi sumberdaya kelautan adalah alga laut Sargassum sp. Spesies Sargassum sp merupakan salah satu jenis rumput laut yang memiliki kandungan antioksidan dan antibakteri yang tinggi. Oleh Karena itu, Peneliti melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi pendampingan mitra PkM dan Sosialisasi pengenalan alga laut Sargassum sp sebagai pengawet alami. Sebagian produsen mie Aceh memproduksi mie Aceh dalam skala besar sehingga mie Aceh tersebut tidak habis terjual. Hal ini menyebabkan produsen mie Aceh kadangkala menggunakan bahan kimia formalin sebagai pengawet mie Aceh. sementara, formalin merupakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan apabila dikonsumsi oleh manusia. Tujuan pelaksanaan kegiatan PkM ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mitra dan masyarakat tentang pemanfaatan alga laut Sargassum sp sebagai pengawet alami. Metode pelaksanaan kegiatan PkM meliputi pendampingan mitra PkM dan sosialisasi pengenalan potensi alga laut Sargassum sp sebagai pengawet alami Mie Aceh and knowledge transfer.  Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi survey ketersediaan bahan baku alga cokelat di perairan Aceh Barat, persiapan alat dan bahan untuk kegiatan sosialisasi kepada masyarakat dan pendampingan mitra PkM sebagai bentuk transfer knowledge. Dalam pelaksanaan kegiatan PkM ini meliputi pendampingan mitra PkM dan sosialisasi kepada masyarakat. Pertama, peneliti melakukan pendampingan mitra dalam pembuatan mie Aceh dengan menambahkan ekstrak alga cokelat Sargassum sp sebagai pengawet alami. Kedua, peneliti melaksanakan sosialisasi potensi alga laut Sargassum sp kepada masyarakat.  
Skrining Senyawa Bioaktif Daun Perepat (Sonneratia alba J.E. Smith) sebagai Antioksidan asal Pesisir Kuala Bubon Aceh Barat Mohamad Gazali; Nurjanah; Nabila Ukhty; Muhammad Nurdin; Zuriat
Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Vol 23 No 2 (2020): Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 23(2)
Publisher : Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia (MPHPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17844/jphpi.v23i2.31684

Abstract

Tumbuhan perepat (Sonneratia alba) merupakan salah satu spesies mangrove yang memilki potensi sebagai sumber antioksidan yang dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir Kuala Bubon. Tujuan penelitian adalah untuk menentukan potensi senyawa bioaktif pada daun perepat (S. alba) asal pesisir Kuala Bubon sebagai antioksidan. Metode ekstraksi menggunakan tiga pelarut (methanol, etil asetat dan n-heksana) melalui maserasi tunggal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan daun S. alba meliputi fenolik, saponin, tannin dan steroid. Hasil uji antioksidan dengan menggunakan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak methanol memiliki aktivitas antioksidan yang paling kuat dengan nilai IC50 sebesar 26,68±2,2 mg/L sedangkan ekstrak etil asetat sebesar 33,37±3,4 mg/L dan ekstrak n-heksana memiliki aktivitas antioksidan yang paling lemah dengan nilai IC50 sebesar 35,37±2,5 mg/L. Hal ini menunjukkan bahwa daun perepat (S. alba) memiliki prospek menjanjikan dalam penemuan antioksidan alami.
STRATEGI PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN SKALA KECIL BERKELANJUTAN MELALUI PEMANFAATAN POTENSI GURITA (Octopussp) DI KABUPATEN SIMEULUE PROPINSI ACEH Teuku Amarullah; Syarifah Zuaridah; Mohamad Gazali
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v7i1.1806

Abstract

 Simeulue Islands are the farthest area in West Indonesia that have potency in fisheries and marine science sectors. One of the marine resources from Simeulue Island are Octopus. The octopus price in the market were prospective than other fisheries commudity. However, we have no strategy to increase the Octopus sustainability. Thus, the research about the socio-economic were very important. The aim of this research was to determine the increasing strategy of small scale fishermen sustainability through the utilization of Octopus potency at Simeulue Island. The research method by using descriptive method with sampling method that used accidental sampling.  Subsequently, those samples were analysed by using SWOT Analysis. The result showed that the internal factor in our study are togertherness in capture operational system with value as much as 0,58. Moreover, the weakness generated the lack attention from institutional as much as 0,31. In external factors showed the opportunity from fisheries resources abundantly as much as 0,61. However, the threats showed mostly local fishermen catch the fisheries resources by using unfriendly fishing gear. According to the scoring I  grand matrix of small scale fisheries in Simeulue Islands. Thus, this grand strategy in the first kuadran. It means that the small scale fisheries have high opportunity for developing with utilize the strength and grab the opportunity.                                                                                      Keywords :small scale, fisheries, octopus, Simeulue
AKTIVITAS INHIBITOR TIROSINASERUMPUT LAUT Halimeda Spp DARI PESISIR ACEH BARAT Mohamad Gazali
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 5, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.539 KB) | DOI: 10.35308/jpt.v5i2.1034

Abstract

Seaweeds have been utilized by local community as foodstuff, cosmeceutical, traditional drug and others. There are three major groups of seaweeds namely brown algae (Phaeophyta), red (Rhodophyta) and green (Chlorophyta). Halimeda sppis one of green algae which sufficiently dominant at the coastal of WestAceh. Seaweed contains bioactive compound which can serve as a defense from ultraviolet radiation that caused hyperpigmentation effect. The purpose of this study is to analyse the tyrosinase inhibitory activity of Halimeda sppextract from WestAceh. The results shown that the methanol extract of Halimeda spppossess phytochemical properties such as ekstrak Halimeda spp mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, phenol, tannin and steroid. Tyrosinase inhibitory activity of Halimeda sppmethanol extract  is the best extract which can be inhibit monophenolase with  IC50 : 57300,660µg/ml and IC50 = 3981685,489µg/ml in diphenolase pathway with kojic acid as positive control. Moreover,etyl acetateand n-hexane extract have no activity of tyrosinaseinhibitor. Therefore, new finding of tyrosinase inhibitor agent from green algae Halimeda sppgive the fruitfull information forcosmeceutical industry. Halimeda sppparts could be complementaryeach other in providing the raw material of cosmetic product.
PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN PADA RUMPON TALI RAFIA DAN RUMPON TRADISIONAL DI PERAIRAN ACEH BARAT Zuriat; Muhammad Agam Thahir; Mulyono S. Baskoro; Mohamad Gazali
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.246 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i2.25031

Abstract

Kabupaten Aceh Barat memiliki panjang garis pantai sekitar 50,55 km, dengan luas perairan lautnya sekitar 80,88 km2. Kondisi ini tidak terlepas dari letaknya yang menghadap langsung ke Samudera Hindia yang kaya akan sumberdaya ikan. Rumpon adalah suatu alat bantu pengumpul ikan yang menggunakan atraktor, seperti daun kelapa, daun pinang dan daun nipah serta benda padat lainnya yang berfungsi sebagai pemikat berkumpulnya ikan. Rumpon hanyut merupakan rumpon yang tidak menetap dan tidak dilengkapi dengan jangkar sehingga hanyut mengikuti gerakan dan arah arus, sedangkan rumpon menetap adalah rumpon yang dilengkapi dengan jangkar atau pemberat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi jenis, jumlah dan berat ikan hasil tangkapan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Juli 2018, bertempat di perairan Aceh Barat. Data yang dikumpulkan berupa data primer, dimana pengumpulannya menggunakan metode experimental fishing. Selanjutnya, data tersebut dianalisis secara statistik menggunakan uji t. Pengamatan terhadap hasil tangkapan dilakukan hingga 18 trip terhadap rumpon tali rafia dan rumpon tradisional. Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah komposisi jenis, jumlah dan berat ikan hasil tangkapan pada kedua rumpon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpon tradisional memperoleh hasil tangkapan ikan sebanyak 7.538 ekor (61,5%) lebih banyak sebanyak daripada rumpon tali rafia sebanyak 4.821 ekor (38,5 %), dengan komposisi jenis ikan hasil tangkapan terdiri dari 7 jenis yang didominasi oleh ikan kembung. Hal ini menunjukkan bahwa rumpon tradisional lebih efektif daripada rumpon tali rafia.
Pengenalan Trash Fish sebagai Pakan Potensial Kepada Pembudidaya Ikan Lele Sangkuriang di Gampong Ujong Drien Kabupaten Aceh Barat Zuriat Zuriat; Eri Safutra; Afrizal Hendri; Mohamad Gazali; Khairul Samuki
Marine Kreatif Vol 7, No 1 (2023): Marine Kreatif
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/mk.v7i1.7953

Abstract

Pakan dalam bisnis ikan lele sangkuriang size konsumsi menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh para pembudidaya ikan lele di desa (gampong) Ujong Drien Kabupaten Aceh Barat. Hasil diskusi dengan pembudidaya setempat, didapatkan informasi bahwa dari awal tebar hingga panen (tiga bulan) semua pembudidaya menggunakan pakan (pelet) komersil dan setelah dianalisis didapatkan data bahwa jika dibandingkan harga jual ikan lele konsumsi ditingkat pembudidaya (Rp.23.000/kg) dengan total pakan yang dihabiskan (FCR: 2, harga pakan Rp.10.000/kg), pembudidaya hanya mendapatkan profit Rp.3.000/kg. Dengan demikian dapat diartikan para pembudidaya belum mendapatkan profitabilitas yang optimal dari bisnis ini. Keuntungan pembudidaya yang relatif kecil diduga karena mahalnya harga pakan komersil saat ini. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas mitra dalam bisnis ikan lele dengan memanfaatkan potensi sumberdaya lokal yaitu memanfaatkan ikan rucah (trash fish) dalam pembesaran ikan lele untuk jangka panjang. Hal ini karena kondisi geografis gampong yang merupakan wilayah pesisir sehingga ketersediaan bahan baku lebih terjamin disamping harga yang terjangkau/kg. Adapaun metode pelaksanaan kegiatan adalah edukasi, demostrasi dan diskusi terbuka antara pengusul dan peserta 12 orang. Kegiatan pengabdian ini telah memberikan manfaat kepada mitra seperti pengetahuan baru, meningkatkan keterampilan dan mendapatkan penghasilan lebih dalam bisnis ikan lele. Manfaat ekonomi yang dirasakan setelah kegiatan yaitu didapatkan nilai FCR selama pembesaran adalah 4, harga ikan rucah Rp.4.000/kg dan pembudidaya mendapatkan profit Rp.7.000/kg. Dengan demikian trash fish dapat dijadikan solusi dalam menekan cost pakan selama pembesaran ikan lele di wilayah pesisir.