Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA DAUN KELOR MUDA DAN DAUN KELOR TUA (Moringa oleifera L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL Gusti Ayu Rai Saputri; Tutik Tutik; Ayu Indah Permatasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2089

Abstract

Protein merupakan komponen penting dari makanan manusia yang dibutuhkan untuk penggantian jaringan, pasokan energi, dan makro molekul serba guna disistem kehidupan yang mempunyai fungsi penting dalam semua proses biologi seperti sebagai katalis, transportasi, berbagai molekul lain seperti oksigen, sebagai kekebalan tubuh dan menghantarkan impuls saraf Oleh karena itu, dilakukan penelitian penetapan kadar protein pada daun kelor muda dan daun kelor tua dengan metode kjeldahl. Daun kelor (Moringa oleifera L.) terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit, di antaranya diabetes, hepatitis, jantung, dan kolesterol tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada kandungan protein pada daun kelor (Moringa oleifera L.) dan berapa besar kandungan protein daun kelor tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah daun kelor yang diambil dari salah satu kebun masyarakat di kawasan Jl. Pangeran Antasari, Bandar Lampung. Penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl dimana pada penelitian ini dilakukan penentuan kandungan nitrogen yang terdapat didalam bahan, kemudian kadar protein dapat ditentukan dengan cara mengkalikan kadar nitrogen yang diperoleh dengan suatu faktor konversi. Analisa protein dengan metode kjeldahl pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap titrasi. Pengujian kandungan protein menggunakan metode kjeldahl dengan dua kali pengulangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun kelor muda diperoleh rata-rata 1,3092% dan daun kelor tua diperoleh rata-rata 11,3473%, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun kelor tua memiliki kadar protein yang tinggi dibandingkan dengan daun kelor muda.Kata kunci : Protein, Daun Kelor, Kjeldahl
EVALUASI MUTU TABLET ASAM MEFENAMAT GENERIK DAN TABLET ASAM MEFENAMAT MERK DAGANG Niken Feladita Santoso; Tutik Tutik; Ika Hidayanti
Jurnal Analis Farmasi Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v5i2.4078

Abstract

Saat ini banyak masyaratakat yang lebih memilih obat merk dibandingkan obat generik. obat dengan zat aktif yang sama akan memberikan efek terapi yang sama sesuai kadarnya. Hasil uji dengan metode spektrofotometri UV-Visiblekeseragaman bobot untuk tablet generik penyimpangan kolom A 682,5 mg dan Kolom B 715 mg sedangkan untuk penyimpangan tablet merk dagang kolom A 841,05 mg dan kolom B 881 mg. Hasil uji organoleptis tablet generik memiliki rasa pahit, tidak berbau, warna kuning terang dan berbentuk lonjong sedangkan untu merk dagang memiliki rasa pahit agak sedikit manis, memliki bau, warna kuning pucat dan berbentuk lonjong. Hasil uji keseragaman ukuran untuk tablet generik diameter tablet 0,6 mm dan memiliki panjang 1,5cm sedangkan merk dagang diamter generik 0,78 mm dan panjang 1,8 cm. Hasil uji disolusi untu tablet generik pada menit ke 12,25 menit sedangkan merk dagang 30,5 menit. Hasil validasi penetapan kadar tablet generik 3,838 mg/L sedangkan merk dagang 3,840 mg/L. Hasil uji profil disolusi tablet generik menit ke-5 (1,602%), ke-10 (2,614%), ke-15 (1,638%), ke-30 (1,698%), ke-45 (1,704%), ke-60 (1,715%) sedangkan untuk merk dagang menit ke-5 (2,150%), ke-10 (2,258%), ke-15 (2,276%), ke-30 (2,297%), ke-45(2,333%), ke-60 (2,354%). Kata kunci: Asam Mefenamat, Metode Spektrofotometri UV-Visible.
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA DAUN KELOR MUDA DAN DAUN KELOR TUA (Moringaoleifera L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL Gusti Ayu Rai Saputri; Tutik Tutik; Ayu Indah Permatasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v7i1.2239

Abstract

Protein merupakan komponen penting dari makanan manusia yang dibutuhkan untuk penggantian jaringan, pasokan energi, dan makro molekul serba guna disistem kehidupan yang mempunyai fungsi penting dalam semua proses biologi seperti sebagai katalis, transportasi, berbagai molekul lain seperti oksigen, sebagai kekebalan tubuh dan menghantarkan impuls saraf Oleh karena itu, dilakukan penelitian penetapan kadar protein pada daun kelor muda dan daun kelor tua dengan metode kjeldahl. Daun kelor (Moringa oleifera L.) terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit, di antaranya diabetes, hepatitis, jantung, dan kolesterol tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada kandungan protein pada daun kelor (Moringa oleifera L.) dan berapa besar kandungan protein daun kelor tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah daun kelor yang diambil dari salah satu kebun masyarakat di kawasan Jl. Pangeran Antasari, Bandar Lampung. Penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl dimana pada penelitian ini dilakukan penentuan kandungan nitrogen yang terdapat didalam bahan, kemudian kadar protein dapat ditentukan dengan cara mengkalikan kadar nitrogen yang diperoleh dengan suatu faktor konversi. Analisa protein dengan metode kjeldahl pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap titrasi. Pengujian kandungan protein menggunakan metode kjeldahl dengan dua kali pengulangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun kelor muda diperoleh rata-rata 1,3092% dan daun kelor tua diperoleh rata-rata 11,3473%, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun kelor tua memiliki kadar protein yang tinggi dibandingkan dengan daun kelor muda.Kata kunci : Protein, Daun Kelor, Kjeldahl
Creative Economy Event Model in Improving the Economy in the Village Tutik Tutik; Nina Mistriani; Solichoel Solichoel
Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal) Vol 5, No 4 (2022): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i4.7176

Abstract

This study aims to find out how to increase people's income by utilizing the wealth of the village's creative economy, especially through cultural events. The purpose of tourism development research can be carried out through improving the creative economy of the community in cultural events with collaboration through human resources, relief, community products, as well as promotion through various media and planned in the event calendar. This research was conducted in Branjang Village, Semarang Regency, Central Java Province. This research is important to determine the potential of the creative economy which is the strength of Branjang Village to support tourism development. With cultural events, it indirectly has an impact on the surrounding community to create and promote creative products that can be marketed during the event. Cultural events are held indirectly to become an interesting promotional medium, because in addition to displaying various existing cultural uniqueness, it also displays various arts, culinary, crafts, natural wealth, interesting spots in the village and of course creative economy products. So that with an attractive packaging, it will give an impression to potential visitors. Cultural Event activities can improve the community's economy and the more pariwiata events are carried out, the more interest in visiting again increases, especially tourists so that they want to come back and visit the village. The visit will certainly provide enthusiasm for the community to continue to provide natural wealth and the various creative economies they have, so that the surrounding community will also benefit from the development of tourism. This research was conducted using qualitative methods using various sources including regional tourism offices, village officials, village managers, tourism managers, business actors, local communities and tourists. The output targeted in this study is published in 3 accredited journal articles in the Scientific Journal of Management and Business.
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA DAUN KELOR MUDA DAN DAUN KELOR TUA (Moringaoleifera L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL Gusti Ayu Rai Saputri; Tutik Tutik; Ayu Indah Permatasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v7i1.2239

Abstract

Protein merupakan komponen penting dari makanan manusia yang dibutuhkan untuk penggantian jaringan, pasokan energi, dan makro molekul serba guna disistem kehidupan yang mempunyai fungsi penting dalam semua proses biologi seperti sebagai katalis, transportasi, berbagai molekul lain seperti oksigen, sebagai kekebalan tubuh dan menghantarkan impuls saraf Oleh karena itu, dilakukan penelitian penetapan kadar protein pada daun kelor muda dan daun kelor tua dengan metode kjeldahl. Daun kelor (Moringa oleifera L.) terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit, di antaranya diabetes, hepatitis, jantung, dan kolesterol tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada kandungan protein pada daun kelor (Moringa oleifera L.) dan berapa besar kandungan protein daun kelor tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah daun kelor yang diambil dari salah satu kebun masyarakat di kawasan Jl. Pangeran Antasari, Bandar Lampung. Penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl dimana pada penelitian ini dilakukan penentuan kandungan nitrogen yang terdapat didalam bahan, kemudian kadar protein dapat ditentukan dengan cara mengkalikan kadar nitrogen yang diperoleh dengan suatu faktor konversi. Analisa protein dengan metode kjeldahl pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap titrasi. Pengujian kandungan protein menggunakan metode kjeldahl dengan dua kali pengulangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun kelor muda diperoleh rata-rata 1,3092% dan daun kelor tua diperoleh rata-rata 11,3473%, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun kelor tua memiliki kadar protein yang tinggi dibandingkan dengan daun kelor muda.Kata kunci : Protein, Daun Kelor, Kjeldahl
Evaluation and clinical activity test of various concentrations of peel-off gel mask of robusta coffee seed extract (Coffea canephora) as anti-aging Angga Saputra Yasir; Agesta Yesti Renita; Tutik Tutik
Pharmaciana Vol 13, No 1 (2023): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.035 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v13i1.23965

Abstract

 Robusta coffee beans contain antioxidant compounds having anti-aging properties. This study aims to determine the content of secondary metabolites in robusta coffee bean extract, anti-aging effectiveness, and the best peel-off gel mask preparation concentration. The extraction method in this study used maceration with 96% ethanol as solvent. The extraction results were carried out by phytochemical screening and formulation of peel-off gel mask preparations, then tested for anti-aging effectiveness using 12 female volunteers and observed signs of aging, including pores, spots, wrinkles, and moisture for four weeks. Robusta coffee bean extraction results obtained a yield of 9.2%. The results of phytochemical screening showed that robusta coffee bean extract contains flavonoid compounds, alkaloids, tannins, and saponins. The results of the evaluation of the 0.5% formula of robusta coffee bean extract were the most preferred by volunteers. The best effectiveness and concentration test results were found in the peel-off gel mask preparation of 2% robusta coffee bean extract formula (F2) compared to blank and F1 (p-value <0.05). The percentage of improvement in the condition of the volunteers' skin, including pores, spots, wrinkles, and moisture, is 21.88 ± 4.22%, 21.57 ± 3.25%, 17.71 ± 2.44%, and 21.25 ± 3.62%, respectively.
Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Pigdayanti Pigdayanti; Tutik Tutik; Selvi Marcellia
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 8 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7897972

Abstract

Shallot peel (Allium cepa L.) is often considered as waste that is not useful by the community. This study aims to determine the shallot peel extract contains antibacterial against Staphylococcus aureus bacteria using the reflux method. The methods used in this study were sample collection, sample processing, extracting shallot skin samples, alcohol-free test, phytochemical screening, and antibacterial test using the disc method. The extraction method used, namely: Reflux method. This method is an extraction method by heating. the extraction yield obtained from the yield by the reflux method is 4.5%. Positive alcohol-free test results do not contain alcohol in the sample. The results of phytochemical screening of shallot peel extract showed the presence of alkaloids, flavonoids, saponins and phenolics. The results of inhibition test at a concentration of 5000ppm and 10000ppm obtained an average of 2.07 mm and 2,8 mm for each concentration. This research can be concluded that shallot peel extract (Allium cepa L.) has an inhibitory effect on the growth of Staphylococcus aureus bacteria with a weak category.
Peran Kedai Kopi Mentek Sebagai Daya Tarik Wisata Bukit Lembah Gemantung Kabupaten Pemalang Tutik Tutik; Heni Krisnatalia; Idah Kusuma Dewi
Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/jurman.v9i1.1500

Abstract

AbstractThis research is to analyze the role of youth in developing entrepreneurship as a medium to develop tourism in the Bukit Gemantung Valley in the Wisnu Village Area, Watukumpul District, Pemalang Regency. This research uses qualitative with a descriptive design that has 5 informant sources, namely the manager of the Mentek coffee shop, Bukit Lembah Gemantung tourism management and 3 other employees. Based on the results of the study shows that youth have a significant role in entrepreneurial development, which also has a positive impact on increasing the number of visitors to travel in the Bukit Gemantung Valley. Indirectly, the existence of this new entrepreneurial business has provided a good opportunity for young people in tourist attraction areas to reduce the unemployment rate. Although Bukit Gemantung Valley Tourism is not 100% ready, with the existing natural potential and the availability of facilities through the entrepreneurial Kedai Coffee Mentek can attract visitors to come. There are several rides provided in the Bukit Gemantung Valley Tour, including those that are ready are swimming pools, selfie spots and sky glades. As for other vehicles, they are still in the process of construction and cooperation with several investors. Although the rides are not fully ready, visitors who come will not be disappointed because there is a Mentek Coffee Shop that is the center of attention of visitors. In addition to providing food and soft drinks, the tavern is also a fun selfie spot area, because it is right on a hillside that faces directly with natural scenery.Keywords: Business actors; Entrepreneurship, Attraction. AbstrakPenelitian ini untuk menganalisis peran pemuda dalam mengembangkan wirausaha sebagai media untuk mengembangkan pariwisata pada Lembah Bukit Gemantung di Kawasan Desa Wisnu Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain deskriptif yang memiliki sumber informan berjumlah 5 orang, yaitu pengelola kedai coffee mentek, manajemen wisata bukit lembah gemantung dan 3 karyawan lainnya. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pemuda memiliki peran yang signifikan dalam pengembangan wirausaha, dimana hal ini juga berdampak positif pada peningkatan jumlah pengunjung untuk berwisata di Lembah Bukit Gemantung. Secara tidak langsung, dengan adanya wirausaha usaha baru ini telah memberikan peluang yang baik bagi para pemuda di kawasan obyek wisata untuk mengurangi angka pengangguran. Meskipun Wisata Lembah Bukit Gemantung belum siap 100%, namun dengan adanya potensi alam yang ada dan ketersediaan fasilitas melalui wirausaha Kedai Coffee Mentek dapat menarik minat pengunjung untuk datang. Terdapat beberapa wahana yang disediakan di Wisata Lembah Bukit Gemantung, diantaranya yang sudah siap adalah kolam renang, spot selfie dan sky glade. Sedangkan untuk wahana lainnya masih dalam proses pembangunan dan proses kerjasama dengan beberapa pihak investor. Meskipun wahana belum siap sepenuhnya, namun pengunjung yang datang tidak akan kecewa karena ada Kedai Coffee Mentek yang menjadi pusat perhatian pengunjung. Selain menyediakan makanan dan minuman ringan, kedai tersebut juga menjadi area spot selfie yang menyenangkan, karena berada tepat di lereng bukit yang menghadap langsung dengan pemandangan alam. Kata Kunci: Pelaku usaha, Kewirausahaan, Daya Tarik
DAMPAK PENGEMBANGAN DIGITAL TOURISM DI ERA INDUSTRI 4.0 DI CURUG SIWATANG DESA LAMBANGGELUN KABUPATEN PEKALONGAN Pramestika Indah Purwaningsih; Tutik Tutik; Nurdina prasetyo; Yudi Mochamad Ariyanto
Seminar Nasional Teknologi dan Multidisiplin Ilmu (SEMNASTEKMU) Vol 1 No 1 (2021): SEMNASTEKMU
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51903/semnastekmu.v1i1.119

Abstract

Perkembangan Teknologi kini membawa tren baru dalam bidang pariwisata yaitu salah satu program dari pemerintah dengan mengembangkan pariwsatan dengan membuat wisata digital atau digital tourism untuk media promosi di kalangan generasi z pada era revolusi industri 4.0. Curug Siwatang merupakan daya traik wisata alam dengan memanfaatkan tren instagramable melalui media sosial sebagai media promosi. Untuk mengetahui indikator digital tourism, dan mengetahui dampak dari pengembangan di Curug Siwatang. Dengan menggunakan metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Hasil penelitian bahwa Curug Siwatang memenuhi kategori digital tourism dengan mengetahui dampak pengembangan pariwisata di Curug Siwatang.