Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Hierarchical long short-term memory for action recognition based on 3D skeleton joints from Kinect sensor Nur Awal Hidayanto; Adhi Prahara; Riky Dwi Puriyanto
Jurnal Informatika Vol 15, No 1 (2021): January 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/jifo.v15i1.a20106

Abstract

Action recognition has been used in a wide range of applications such as human-computer interaction, intelligent video surveillance systems, video summarization, and robotics. Recognizing action is important for intelligent agents to understand, learn and interact with the environment. The recent technology that allows the acquisition of RGB+D and 3D skeleton data and a deep learning model's development significantly increases the action recognition model's performance. In this research, hierarchical Long Sort-Term Memory is proposed to recognize action based on 3D skeleton joints from Kinect sensor. The model uses the 3D axis of skeleton joints and groups each joint in the axis into parts, namely, spine, left and right arm, left and right hand, and left and right leg. To fit the hierarchically structured layers of LSTM, the parts are concatenated into spine, arms, hands, and legs and then concatenated into the body. The model crosses the body in each axis into a single final body and fed to the final layer to classify the action. The performance is measured using cross-view and cross-subject evaluation and achieves accuracy 0.854 and 0.837, respectively, from the 10 action classes of the NTU RGB+D dataset.
Desain Sistem Biodiesel Berbasis Plc Berdasarkan Diagram Keadaan Riky Dwi Puriyanto; Son Ali Akbar; Agus Aktawan
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.433 KB) | DOI: 10.26555/jiteki.v4i2.12051

Abstract

Biodiesel merupakan salah satu jenis dari biomassa yang merupakan salah satu tipe sumber energi terbarukan. Sistem biodiesel merupakan sistem sekuensial (berurutan) yang dapat diatur dengan jenis pengendali programmable logic controller (PLC). Permasalahan sistem sekuensial dapat diselesaikan dengan membuat sebuah diagram keadaan (state diagram) yang merepresentasikan kondisi serta transisi yang ada pada sistem. Sistem biodiesel yang direpresentasikan dalam diagram keadaan kemudian dikonversi menjadi diagram ladder sebagai salah satu bahasa pemrograman sebuah PLC. Metode konversi diagram keadaan menjadi diagram ladder merupakan metode pemrograman terstruktur yang bermanfaat bagi programmer PLC baik level pemula hingga ahli dalam menjalankan PLC. Manfaatnya adalah kesalahan yang terjadi dapat diketahui dengan jelas dan terstruktur. Desain human machine interface (HMI) sistem biodiesel pada penelitian ini dibuat pada perangkat lunak CX One (CXP dan CXD) dengan menggunakan PLC tipe CP1E. Hasilnya adalah perancangan diagram keadaan sistem biodiesel dan konversi diagram keadaan menjadi diagram ladder telah berhasil dilakukan dengan baik. Pada desain ini memori yang diperlukan sebesar 6,5% dari total memori yang dimiliki PLC CP1E.
Perbandingan Tegangan Residu Arester SiC dan ZnO Terhadap Variasi Front Time Riky Dwi Puriyanto
Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Komputer dan Informatika Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.063 KB) | DOI: 10.26555/jiteki.v2i2.5347

Abstract

Tingginya intensitas terjadinya petir menyebabkan  sambaran petir pada saluran daya listrik, khususnya saluran distribusi yang jumlahnya sangat banyak. Karakteristik gelombang surja (tegangan lebih) yang dihasilkan oleh sambaran petir dapat berubah akibat impedans saluran distribusi. Pemasangan arester diharapkan dapat melindungi transformator sebagai peralatan utama sistem kelistrikan terhadap gelombang surja. Terdapat dua macam arester, silicon carbide (SiC) dan zinc oxide (ZnO). Arester dengan bahan ZnO banyak menggantikan arester dengan bahan SiC karena dianggap lebih baik dalam memberikan perlindungan terhadap peralatan daya. Pada penelitian ini dilakukan pengujian skala laboratrium untuk mengetahui perbandingan tegangan residu sebagai output arester SiC dan ZnO dalam menghadapi gelombang surja yang memiliki nilai front time yang bervariasi. Hasilnya menunjukkan bahwa arester ZnO memang memiliki karakteristik perlindungan yang lebih baik dibanding arester SiC dalam menghadapi gelombang surja dengan front time yang bervariasi.
Tuning Parameter Pengendali PID dengan Metode Algoritma Genetik pada Motor DC Eka Widya Suseno; Alfian Ma'arif; Riky Dwi Puriyanto
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 8, No 1 (2022): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v8n1.1-13

Abstract

Saat ini, pengendali Proportional Integral Derivative (PID) digunakan secara umum untuk mendapatkan solusi optimum. Solusi dikatakan optimum apabila output di kehidupan nyata sesuai dengan output yang telah ditentukan. Oleh karena itu, pengendali adalah suatu hal yang dibutuhkan. Tantangan dalam menggunakan pengendali adalah tuning parameter untuk mencari konstanta parameter PID seperti Proporsional Gain (KP), Waktu Integral (KI) dan Waktu Derivatif (KD). Untuk memaksimalkan kinerja motor DC, pengaturan pengendali PID yang tepat merupakan hal yang sangat penting. Desain pengendali PID sebagai pengendali motor DC sudah sering dilakukan. Penggunaan pengendali PID membutuhkan pengaturan parameter yang tepat untuk mendapatkan kinerja yang optimal pada motor. Metode yang umum dalam menentukan parameter pengendali PID adalah trial and error. Namun hasil yang didapat tidak membuat pengendali PID optimal dan justru akan merusak sistem. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan salah satu metode penalaan parameter PID dengan menggunakan metode cerdas berbasis Genetic Algorithm (Algoritma Genetik) untuk mengoptimasi dan menentukan parameter yang tepat dari PID. Algoritma genetik adalah salah satu algoritma yang menggunakan genetika sebagai model algoritmanya. Algoritma genetik terinspirasi dari meniru proses seleksi alam, yaitu proses yang menyebabkan evolusi biologis. Konsep inilah yang diadaptasi dan diterapkan dengan baik untuk menala parameter PID. Penggunaan metode algoritma genetik dapat memberikan hasil yang lebih baik pada setiap iterasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa overshoot yang dihasilkan karena adanya respon kecepatan setelah penambahan PID adalah kurang dari 10%. Currently, Proportional Integral Derivative (PID) controllers are generally used to obtain the optimum solution. The solution is said to be optimum if the output in real life matches the output determined. Therefore, the controller is needed. The challenge in using the controller is tuning parameters to find constants of PID parameters such as Proportional Gain (KP), Integral Time (KI) and Derivative Time (KD). In order to maximize the performance of a DC motor, proper PID controller settings are crucial. The design of PID controllers as DC motor controllers has often been done. The use of a PID controller requires setting the right parameters to get optimal performance on the motor. The common method for determining PID controller parameters is trial and error. However, the results obtained do not make the PID controller optimal and will actually damage the system. Therefore, this study uses one of the PID parameter tuning methods by using an intelligent method based on Genetic Algorithm to optimize and determine the appropriate parameters of PID. Genetic algorithm is an algorithm that uses genetics as a model algorithm. Genetic algorithms are inspired by imitating the process of natural selection, the process that causes biological evolution. This concept is well adapted and applied for tuning PID parameters. The use of genetic algorithm methods can give better results in each iteration. The results showed that the resulting overshoot due to the speed response after the addition of PID was less than 10%.
Pengendali PID pada Motor DC dan Tuning Menggunakan Metode Differential Evolution (DE) Siti Fatimah Anggraini; Alfian Ma'arif; Riky Dwi Puriyanto
TELKA - Jurnal Telekomunikasi, Elektronika, Komputasi dan Kontrol Vol 6, No 2 (2020): TELKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/telka.v6n2.147-159

Abstract

Penggunaan PID controller pada sistem industri sangat umum digunakan dalam menentukan kepresisian suatu feedback yang diberikan dengan keluaran sesuai dengan keinginan pengguna. Namun pada umumnya optimalisasi masih menggunakan cara manual yaitu trial dan error pada tuning gain terhadap nilai Kp, Ki, dan Kd. Kendala tersebut dapat diatasi dengan melakukan pendekatan fungsi dan mengaplikasikan nilai tuning dengan metode Diferensial Evolusi. Penggunaaan tuning PID pada implementasinya menggunakan motor DC untuk menentukan kecepatan putar motor dengan keluaran yang stabil. Hasil yang didapatkan berupa sinyal keluaran atau respon sistem terhadap putaran motor DC dengan menampilkan nilai risetime, settlingtime, dan overshoot. Pengoptimalan nilai dilakukan dengan pencarian nilai terbaik pada setiap iterasi dan diaplikasikan sebagai tuning Kp, Ki, dan Kd tanpa harus melakukan cara manual. Hasil pengujian parameter Diferensial Evolusi menunjukkan efesiensi pengoptimalan tuning dan memberikan hasil keluaran yang baik dengan implementasinya terhadap plan hardware motor DC. The use of PID in industrial systems is very commonly used in determining the optimal accuracy of the output. However, several studies still uses manual methods for the optimization, namely trial and error on tuning gain with values of Kp, Ki, and Kd. This problem could be overcome applying the tuning value with the Evolution Differential method. The use of PID tuning in its implementation in this study uses a DC motor to determine the rotational speed of the motor with a stable output. Based on the results, we can see the value of rise time, settling time, and overshoot based on an output signals. The optimization was done by finding the best value in iteration and applying it as Kp, Ki, and Kd tuning without having to do the manual method. The results of testing the Differential Evolution parameters show the efficiency of tuning optimization and provide good output with the implementation of the DC motor hardware plan.
Robot Keseimbangan Dengan Kendali Proporsional-Integral-Derivatif (PID) dan Kalman Filter Alfian Maarif; Riky Dwi Puriyanto; Fadlur Rahman T. Hasan
IT Journal Research and Development Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1718.598 KB) | DOI: 10.25299/itjrd.2020.vol4(2).3900

Abstract

Robot Keseimbangan memiliki dinamika yang cepat, tidak stabil, dan non- linear sehingga memerlukan pengendali yang sesuai. Robot keseimbangan menggunakan sensor accelerometer untuk mengukur perubahan sudut saat bergerak. Sifat sensor tersebut adalah sangat sensitif dan ber-noise sehingga memerlukan metode untuk mengurangi noise tersebut. Pada penelitian ini digunakan pengendali Proporsional Integral Derivatif (PID) untuk mengatasi dinamika tersebut. Kelebihan Pengendali PID adalah memiliki respon yang cepat dan mudah untuk diterapkan. Sementara untuk mengurangi noise pada sensor accelerometer digunakan metode kalman filter. Hasil pengujian me- nunjukkan bahwa metode kalman filter mampu untuk mengurangi noise pada sensor accelerometer. Nilai parameter kalman filter sangat mempengaruhi hasil filter sehingga memerlukan penentuan nilai yang tepat. Nilai matriks variasi proses harus lebih besar daripada nilai matriks variasi pengukuran. Ni- lai parameter kalman filter yang terbaik adalah matriks variasi proses R = 10 dan matriks variasi pengukuran Q = 0, 01. Pengendali PID dapat mensta- bilkan robot pada posisi tegak. Nilai parameter terbaik pengendali PID adalah Kp = 20, Ki = 1, dan Kd = 20.
Implementation of DC Motor PID Control On Conveyor for Separating Potato Seeds by Weight Daniya Sonny Febriyan; Riky Dwi Puriyanto
International Journal of Robotics and Control Systems Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Association for Scientific Computing Electronics and Engineering (ASCEE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31763/ijrcs.v1i1.221

Abstract

Dieng area is a mountainous area, dieng has land with high fertility levels so that they are increasingly high in the agricultural sector, especially potatoes. During the time, the technology for sorting potato seeds was still manual with humans, so it was less effective. The conveyor here is very useful as this device which will later work with loadcell as a weigher, and this device will be driven using a dc motor then the speed stabilization uses the PID algorithm with trial and error methods and this tool is supported using ultrasonic sensors and two servo sorting. This device works with 1 cycle, namely with 1 command with a value of KP 55, KI 20 and KD 0.001. The conveyor movement is quite stable with an average error value of 0.276 load cell with a standard deviation of 0.211877 with an achievement level of 80%.
Pengaruh Front Time terhadap Tegangan Residu Arester ZnO 18 kV Riky Dwi Puriyanto; Avrin Nur Widiastuti
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 2 No 4: November 2013
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1089.632 KB)

Abstract

Electrical system in Indonesia has two main parts that cannot be separated, the source (provider) and the load (end user). Various attempts have been taken to comply with the load requirement, one of them is by creating a reliable system. The reliability of the system can be achieved by protecting component system from power disturbances, e.g., overvoltage (surge). The characteristic of an surge is hard to define. Overvoltage that travels in the transmission line is affected by the line impedance and may cause an alteration in the characteristics of the resulting waves. One of the alterations that may appear is front time value. This research presents a laboratory testing of an 18 kV Zinc- Oxide (ZnO) arrester with various front time values in the ra ngeof 0-30 μs. The various front time values can affect residual voltage with the average value which is equal to 39972.25 V for input voltage (Vpi) 60 kV and 42150 V for 100 kV. The increment of front time makes the value of residual voltage decrease, but the descent is not significant. The change of front time also can affect the residual voltage waveform as output of 18 kV ZnO arrester.
Pengendali Kecepatan Sudut Motor DC Menggunakan Kontrol PID dan Tuning Ziegler Nichols Mila Diah Ika Putri; Alfian Ma'arif; Riky Dwi Puriyanto
Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Vol 23, No 1 (2022): Techno Volume 23 NO.1 April 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/techno.v23i1.10773

Abstract

Penelitian ini menerapkan pengendali Proporsional Integral Derivatif (PID) untuk mengendalikan kecepatan sudut motor DC dan tuning Ziegler Nichols. Penelitian tidak hanya terbatas simulasi menggunakan Matlab namun juga implementasi ke perangkat keras Arduino. Pengendali PID banyak digunakan karena pengendali ini sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya. Namun terdapat kekurangan dalam menentukan nilai parameter kontroler PID atau disebut dengan Tuning. Metode Tuning merupakan cara untuk mencari konstanta parameter PID, yaitu Proporsional Gain (Kp), Integral Gain (Ki), dan Derivatif Gain (Kd). Umumnya parameter-parameter konstanta tersebut masih ditentukan dengan cara manual yaitu trial and error (coba-coba). Berdasarkan hasil pengujian, metode Ziegler Nichols dapat memberikan respon yang lebih baik dibandingkan dengan metode trial and error. Respon pengendali PID dengan metode trial and error cenderung tidak stabil sementara dengan metode Ziegler Nichols respon sistem lebih stabil. Nilai pengendali PID terbaik yang didapatkan dari penelitian ini yaitu Kp=8,23712, Ki=1,65072, and Kd=0,41268. Hasil pengujian lain menunjukkan bahwa nilai Kp, Ki, dan Kd terbaik yang dihasilkan pada simulai Matlab tidak semuanya memberikan keluaran yang baik pada hardware. Sebaliknya nilai pengendali PID yang mungkin kurang bagus pada simulasi Matlab bisa memberikan keluaran yang baik pada hardware. Hal tersebut bisa terjadi karena model transfer function yang digunakan pada simulasi Matlab tidak sama persis motor DC pada hardware.
Deteksi Bola dan Gawang dengan Metode YOLO Menggunakan Kamera Omnidirectional pada Robot KRSBI-B Farhan Fadhillah Sanubari; Riky Dwi Puriyanto
Buletin Ilmiah Sarjana Teknik Elektro Vol. 4 No. 2 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/biste.v4i2.6712

Abstract

This research is a form of development of object detection capabilities on wheeled soccer robots using an omnidirectional camera with the You Only Look Once (YOLO) method where the results show that the robot can detect more than one object, namely the ball and the goal on the green field. This study uses the KRSBI-Wheeled UAD robot using an omnidirectional camera as a tool to carry out the detection process and then uses OpenCV 4.0, Deep Learning, and a laptop as a place to create a detection model, as well as balls and goals as objects to be detected. The results obtained from this study are that the two types of YOLO models tested, namely YOLOv3 and YOLOv3-Tiny can detect ball and goal objects in two different types of frame sizes, namely 320x320 and 416x416 which can be seen from the performance of the YOLOv3 model which has an mAP value of 76%. on the 320x320 frame and an mAP value of 87.5% in the 416x416 frame then the YOLOv3-Tiny model has an mAP value of 68.1% in the 320x320 frame and an mAP value of 75.5% in the 416x416 frame where the YOLOv3 model can detect both object class is much more stable compared to YOLOv3-Tiny. Penelitian ini merupakan bentuk pengembangan dari kemampuan deteksi objek pada robot sepak bola beroda dengan menggunakan kamera omnidirectional dengan metode You Only Look Once (YOLO) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa robot dapat mendeteksi lebih dari satu objek yaitu bola dan gawang di atas lapangan hijau. Penelitian ini menggunakan robot KRSBI-Beroda UAD dengan memakai kamera omnidirectional sebagai alat untuk melakukan proses pendeteksian lalu menggunakan OpenCV 4.0, Deep Learning, dan laptop sebagai tempat membuat model pendeteksian, serta bola dan gawang sebagai objek yang akan dideteksi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini yaitu kedua jenis model YOLO yang diuji yaitu YOLOv3 dan YOLOv3-Tiny dapat mendeteksi objek bola dan gawang pada dua jenis ukuran frame yang berbeda yaitu 320x320 dan 416x416 yang dapat dilihat dari performa pada model YOLOv3 memiliki nilai mAP sebesar 76% pada frame 320x320 dan serta nilai mAP sebesar 87,5% pada frame 416x416 lalu pada model YOLOv3-Tiny memiliki nilai mAP sebesar 68,1% pada frame 320x320 serta nilai mAP sebesar 75,5% pada frame 416x416 yang dimana model YOLOv3 dapat mendeteksi kedua kelas objek jauh lebih stabil dibandingkan dengan model YOLOv3-Tiny.