Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Evaluasi Bakteri Endofit untuk Pengendalian Nematoda Pratylenchus coffeae pada Tanaman Kopi Rita Harni; Khaerati Khaerati
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 2 (2013): Buletin Riset Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n2.2013.p109-116

Abstract

Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup dalam jaringan tanaman dan memberikan efek yang baik pada tanaman, dapat diisolasi dari akar, batang, daun, dan buah. Penelitian isolasi, seleksi, dan potensi bakteri endofit untuk mengendalikan nematoda Pratylenchus coffeae pada tanaman kopi telah dilakukan di Laboratorium dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar dari bulan Januari sampai Desember 2012. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi isolat bakteri endofit yang potensial untuk mengendalikan nematoda pada tanaman kopi. Bakteri endofit diisolasi dari akar pertanaman kopi dari daerah Jawa Barat (KP. Pakuwon, Sukabumi, Garut, dan Pengalengan) dan Lampung (KP. Natar, KP. Cahaya Negeri, dan Liwa) menggunakan metode sterilisasi permukaan. Selanjutnya bakteri endofit diseleksi antagonismenya terhadap nematoda dan kemampuan memicu pertumbuhan tanaman. Hasil isolasi bakteri endofit dari akar kopi diperoleh 442 isolat dengan kerapatan populasi bakteri endofit 5x103–5,77x106 cfu/g berat basah akar. Dari 422 isolat yang diuji, 50 isolat (12,3%) di antaranya adalah isolat yang antagonis, 60 isolat (14,21%) terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Hasil pengujian in vitro dan in vivo di rumah kaca diperoleh 3 isolat yang potensial menekan nematoda P. coffeae dan meningkatkan pertumbuhan tanaman kopi, yaitu PG132, PG76, dan LW15.Kata Kunci: Kopi, isolasi, seleksi, potensi, bakteri endofit, nematoda, Pratylenchus coffeaeEndophytic bacteria are bacteria that live inside plant tissues and give a good effect on the plant, and can be isolated from the roots, stems, leaves, and fruit. Isolation, selection and potential of endophytic bacteria to control nematodes (Pratylenchus coffeae) on coffee plant had been carried out in the Laboratory and Greenhouse of Research Institute for Industrial and Beverage Crops from January to December 2012. The objectives of the study was to evaluate the potential of endophytic bacterial isolates to control nematodes in coffee plants. Endophytic bacteria were isolated from coffee root crops samples from several areas in West Java (KP. Pakuwon, Sukabumi, Garut, Pengalengan) and Lampung (KP. Natar, KP. Cahaya Negeri and Liwa). Furthermore, the isolates were selected their antagonistic activities and plant growth coffeae plant. A total of 442 isolates endophytic bacteria was obtained from coffee root with a population density of 5x103–5.77x106 cfu/g of fresh weight roots, as many as 50 (12.3%) isolates performed antagonis on nematodes, 60 isolat (14.21%) isolates stimulated the growth of coffeae plant. Result in vitro and in vivo test, there were 3 potential endophytic bacterial isolates, namely PG132, PG76, and LW15, effective to control P. coffeae and increase the coffee growth.
Intensitas Serangan Penggerek Cabang Xylosandrus compactus (Coleoptera: Curculionidae) pada Empat Klon Kopi Robusta Gusti Indriati; Khaerati Khaerati; Iing Sobari; Dibyo Pranowo
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v4n2.2017.p99-106

Abstract

Xylosandrus compactus (Coleoptera: Curculionidae: Scolytinae) is one main pest in coffee plant which damages the branches. Each Robusta coffee clones has unique genetical, physiological, and morphological characteristics, thus presumably has different resistance levels to X. Compactus. This study aimed to determine the attack intensity of X. compactus on four Robusta coffee clones (SA 237, BP 308, BP 358 and RBGN 371) in the field. The research was conducted at Pakuwon Experimental Station and Integrated Laboratory of the Indonesian Industrial and Beverages Crops Research Institute (IIBCRI), Sukabumi, from September to Desember 2016. Three years old Robusta coffee plants of SA 237, BP 308, BP 358, and RBGN 371 clones were used, with 2.5 m x 2.5 m spacing and Gliricidia sepium, Musa paradisiaca, and Aleurites trisperma as shading plants. Variables observed were the attack symptoms in the hole, the insects stadia, the hole diameter, number and length of eggs, number and length of larvae, length and width of X. compactus imago, the attack symptoms and intensity. Moreover, sunlight intensity and water content of coffee branch was also observed as supportiing data. Data were analyzed by anova of completely randomized design (CRD) with 4 treatments of coffee clones and 6 replications. The results showed that attack of X. compactus was occurred at the branch of coffee plant, which potentially causing crops damage. Of the four Robusta coffee clones observed showed that the highest attack intensity and number of holes occurred in SA 237 clone, and the lowest in RBGN 371 clone.
Seleksi Mikrob Filoplan dan Endofit sebagai Agens Hayati Penyakit Gugur Daun Karet (Corynespora cassiicola) Khaerati Khaerati; Yulius Ferry; Rusli Rusli
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v5n3.2018.p113-122

Abstract

Leaf fall disease in rubber caused by Corynespora cassiicola fungi significantly decreases rubber productivity. C. cassiicola causes leaves to fall all year round,  a delay in the tapping of immature rubber  plants, yield decrease of producing plants, and even death of susceptible clones.  The study aimed to obtain phylloplane and endophytic microbes potentially to inhibit the disease, was conducted from January to December 2016. The study used randomized complete design to assess antagonistic fungi and phylloplane and endophytic bacterias toward C. cassiicola in isolates obtained through exploration in West Java and West Kalimantan. Pathogen isolation showed Corynespora sp with pale brown color, single conidia which slightly bended, shaped like a stick that is swollen at the base, with 2–14 septa.  Inhibitory analysis found 42 fungi isolates and 19 bacteria isolates potentially inhibiting C. cassiicola. Six fungi isolates have an inhibitory ability of ≥90%, consisting of two phylloplane fungi isolates (DTJF11 and CPSR7) and four endophytic fungi (CEBPM15, CEBPM23, CEBPM27, and CEPR9) with lysis, mycoparasitism, competition, and antibiosis inhibitory mechanism. The identification showed fungi isolate of DTJF11 is classified as  Trichoderma asperellum, CPSR7 as Talaromyces pinophilus, and CEBPM15 as Amanita tenuifolia.  Potential bacterial isolates as biological agents are BP7, L3, BP3, BP4, BP5 and BP6 isolates, which have inhibitory power of 28.54%–40.94%, with antibiosis inhibition mechanism.
Efektivitas Nanoemulsi Minyak Serai Wangi Terhadap Phytophthora palmivora Butl. Patogen Busuk Buah Kakao Rita Harni; Khaerati Khaerati; Rita Noveriza; Sri Yuliani
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v7n3.2020.p127-136

Abstract

Penyakit busuk buah yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora merupakan penyakit utama pada tanaman kakao di seluruh dunia. Pengendalian P. palmivora dapat menggunakan minyak serai wangi karena mengandung bahan aktif sitronella dan geraniol yang bersifat fungisidal. Bahan aktif dari minyak serai wangi mudah menguap sehingga dapat menurunkan keefektifannya. Stabilitas minyak serai wangi dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknologi nano. Tujuan penelitian adalah menganalisis efektivitas formula nanoemulsi minyak serai wangi terhadap Phytophthora palmivora patogen busuk buah kakao. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Nanoteknologi Balai Besar Pascapanen, Bogor dan Laboratorium Proteksi Tanaman Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, mulai bulan Januari sampai Desember 2015. Formula nanoemulsi minyak serai wangi dibuat secara difusi spontan dan inversi dengan menambahkan pengemulsi Tween 80. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuannya adalah formula nanoemulsi minyak serai wangi (F1, F2, F3, F4, F5) dan kontrol. Konsentrasi formula yang diuji adalah 0,50% pada percobaan in vitro dan 1,00% pada buah kakao. Peubah yang diamati adalah daya hambat formula, bioassay, konsentrasi, dan daya hambat pada buah kakao.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula nanoemulsi minyak serai wangi dapat menghambat pertumbuhan P. palmivora dengan daya hambat 23,11%–77,78% dibandingkan dengan kontrol. Formula terbaik adalah F5 dengan daya hambat 77,78% in vitro dan 31,60% pada buah kakao. Aktivitas nanoemulsi minyak serai wangi memengaruhi laju pertumbuhan jamur, bobot segar dan kering jamur. Untuk aplikasinya pada buah kakao perlu menaikkan konsentrasi agar keefektifannya lebih meningkat.
Isolasi dan Seleksi Jamur Endofit Asal Tanaman Kakao Sebagai Agens Hayati Phytophthora palmivora Butl. Rita Harni; Widi Amaria; Khaerati Khaerati; Efi Taufiq
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2016): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v3n3.2016.p141-150

Abstract

Phytophthora palmivora Butl. merupakan patogen penyebab penyakit busuk buah kakao (BBK) yang menimbulkan kerugian cukup besar bagi petani. Pengendalian P. palmivora yang banyak dianjurkan adalah pengendalian ramah lingkungan dengan menggunakan agens hayati seperti jamur endofit. Tujuan penelitian adalah mendapatkan jamur endofit asal tanaman kakao yang bekerja sebagai agens hayati terhadap P. palmivora patogen penyebab busuk buah kakao. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, mulai bulan Januari sampai Juli 2015. Eksplorasi jamur endofit dilakukan di beberapa daerah penghasil kakao, yaitu Sulawesi Tenggara, Lampung, dan Jawa Barat. Bahan tanaman kakao yang digunakan sebagai sampel adalah daun, buah, dan ranting dari beberapa varietas dan klon kakao. Isolat-isolat jamur endofit diisolasi, dimurnikan, dan diseleksi kinerjanya terhadap P. palmivora secara in vitro pada media PDA dan secara in vivo pada buah kakao. Hasil isolasi diperoleh 269 isolat jamur endofit dari beberapa daerah, yaitu 195 isolat dari Sulawesi Tenggara, 41 isolat dari Jawa Barat, dan 33 isolat dari Lampung. Hasil seleksi isolat jamur endofit terhadap P. palmivora diperoleh 4 isolat jamur dari marga Trichoderma yang potensial sebagai agens hayati untuk pengendalian P. palmivora, yaitu SWI, STII, PB5, dan SWII dengan daya hambat 70,33%; 68,89%; 67,43%; dan 66,67%.
Kemampuan Blastospora Paecilomyces fumosoroseus, Metarhizium anisopliae dan Lecanicillium decanii dalam Menginfeksi Kumbang Hypothenemus hampei Samsudin Samsudin; Khaerati Khaerati; Gusti Indriati; Arlia Dwi Hapsari
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 7, No 3 (2020): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v7n3.2020.p179-188

Abstract

Hypothenemus hampei merupakan hama penggerek buah kopi (PBKo) yang sulit dikendalikan karena hidup di dalam buah kopi. Blastospora jamur patogen serangga (JPS) diharapkan efektif mengendalikan hama tersebut. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi kemampuan blastospora Paecilomyces fumosoroseus, Metarhizium anisopliae dan Lecanicillium lecanii dalam menginfeksi, mematikan dan menghambat perkembangan  H. hampei pada buah kopi di laboratorium. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Desember 2019 di Laboratorium Proteksi Tanaman, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi. Penelitian menggunakan 14 perlakuan, yaitu 3 jenis jamur (P. fumosoroseus, M. anisopliae dan L. lecanii) dengan masing-masing 4 kerapatan  (108, 107, 106, dan 105 blastospora/ml), kontrol positif menggunakan insektisida nabati (Biotris) dan kontrol negatif, serta diulang 4 kali. Parameter yang diamati adalah mortalitas, jumlah gerekan, dan perkembangan serangga setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua blastospora mampu menginfeksi dan mematikan imago  H. hampei di laboratorium. Mortalitas tertinggi terjadi pada perlakuan P. fumosoroseus dengan kerapatan 108 blastospora/ml (P1) sebesar 39,91%, sedangkan jumlah gerekan terendah  pada perlakuan L. lecanii 106 blastospora/ml (L3) dengan daya hambat sebesar 28,57%.  Semua jenis blastospora juga dapat menghambat perkembangan serangga dalam buah kopi, dengan tingkat penghambatan tertinggi pada perlakuan M. anisopliae 108 blastospora/ml (M1) yaitu 78,69% untuk telur dan 74,24% untuk larva. Blastospora dari tiga jenis JPS berpotensi dikembangkan sebagai bioinsektisida pengendali PBKo.
Evaluasi Cendawan Endofit Asal Tanaman Karet untuk Mengendalikan Colletotrichum gloeosporioides Patogen Penyakit Gugur Daun Colletotrichum Rita Harni; Khaerati Khaerati; Edi Wardiana
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 8, No 3 (2021): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jtidp.v8n3.2021.p129-140

Abstract

Penyakit gugur daun Colletotrichum yang disebabkan oleh Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit penting pada tanaman karet. Akibat infeksi C. gloeosporioides dapat menurunkan produksi 7%-45%. Pengendalian menggunakan cendawan endofit sangat menjanjikan karena dapat menekan inokulum dan kolonisasi patogen, menginduksi ketahanan tanaman, dan dapat memicu pertumbuhan tanaman. Tujuan penelitian mengevaluasi beberapa isolat cendawan endofit asal karet dalam mengendalikan C. gloeosporioides patogen penyebab gugur daun Colletotrichum. Penelitian dilakukan di laboratorium dan rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi, mulai Maret sampai November 2018. Isolat cendawan endofit dari tanaman karet diuji daya hambat dan mekanisme kinerjanya terhadap C. gloeosporioides secara in vitro di laboratorium dan pada bibit karet di rumah kaca. Pengamatan dilakukan terhadap daya hambat, masa inkubasi, jumlah bercak, keparahan penyakit, dan pertumbuhan tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cendawan endofit secara in vitro mampu menekan pertumbuhan C. gloeosporioides dengan daya hambat sebesar 64,17% - 86,67%. Isolat yang memiliki daya hambat tinggi (>80%) adalah  CEPR.19, CEPR.6, CEBPM.21, DTJE.1, dan DMJE.27. Hasil pengamatan pada bibit karet diperoleh tiga isolat yang potensial mampu mengendalikan C. gloeosporioides yaitu CEBPM.21, CEPR.19, dan DTJE.1 dengan penekanan keparahan penyakit berturut-turut sebesar 68,57%; 67,88%, dan 60,20% dengan mekanisme kerjanya menginduksi ketahanan, antibiosis, kompetisi, dan hiperparasit.