Muhammad Azrai
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDUGAAN MODEL GENETIK DAN HERITABILITAS KARAKTER KETAHANAN TERHADAP PENYAKIT BULAI PADA JAGUNG Muhammad Azrai; Hajrial Aswidinnoor; Jajah Koswara; Memen Surahman
Zuriat Vol 16, No 2 (2005)
Publisher : Breeding Science Society of Indonesia (BSSI) / PERIPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/zuriat.v16i2.6764

Abstract

Model genetik ketahanan terhadap penyakit bulai pada jagung yang disebabkan oleh Peronosclerospora maydis telah diestimasi pada progeni yang berasal dari persilangan antara galur resisten Mr10 dan Nei9008, serta galur rentan CML161. Tujuh generasi dari tiap-tiap persilangan (tetua P1 dan P2, F1, F2, F3, BC1P1, dan BC1P2) telah ditanam di Kebun Percobaan Cikeumeuh-Bogor. Percobaan ditata mengikuti rancangan petak terbagi dengan dua ulangan. Materi genetik dievaluasi ketahanannya terhadap penyakit bulai dengan menggunakan teknik tanaman baris penyebar. Uji skala gabungan digunakan untuk menentukan model genetik yang sesuai. Uji-t pada level 5% dan 1% mengindikasikan bahwa komponen genetik aditif [d], dominan [h] dan interaksi aditif × aditif [i] berperan penting untuk karakter ketahanan terhadap penyakit bulai pada jagung. Nilai komponen genetik aditif dan dominan yang bertanda sama dengan interaksinya pada pasangan persilangan Mr10 × CML161 menunjukkan adanya interaksi gen yang bersifat komplementer epistasis, sedangkan pada pasangan persilangan Nei9008 × CML161, komponen genetik aditif dan dominan berlawanan tanda dengan interaksinya menunjukkan adanya interaksi gen yang bersifat duplikat epistasis. Nilai heritabilitas dalam arti luas tergolong tinggi, sedangkan heritabilitas dalam arti sempit tergolong sedang.
Daya gabung dan aksi gen komponen hasil jagung profilik hasil tinggi menggunakan analisis line X tester Roy Efendi; Slamet Bambang Priyanto; Muhammad Azrai
Jurnal Agro Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/9209

Abstract

Peningkatan produktivitas jagung dapat dilakukan melalui perakitan varietas jagung yang memiliki tingkat prolifikasi tinggi. Ketersediaan galur-galur yang memiliki tingkat prolifikasi tinggi dan daya gabung yang baik akan memberikan peluang besar dalam perakitan jagung hibrida prolifik dengan hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan memilih galur-galur prolifik yang memiliki daya gabung yang baik pada karakter prolifikasi dan mengevaluasi tingkat prolifikasi dan produktivitas jagung hibrida yang dibentuk dari galur-galur tersebut serta mengetahui aksi gen yang berperan pada karakter komponen hasil. Percobaan dilakukan dua tahap yaitu pembentukan hibrida dari galur-galur prolifik dengan metode testcross dan evaluasi hibrida yang terbentuk dengan menggunakan rancangan alfa lattice dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan galur G7 memiliki nilai daya gabung umum yang baik untuk karakter persentase tanaman prolifik. Hibrida G35/G102612 merupakan hibrida uji dengan persentase tanaman prolifik tertinggi 55,8%. Hibrida G7/Mal03 dengan hasil biji 12,9 t ha-1 dan persentase tanaman prolifik 53,9% merupakan jagung hibrida prolifik dengan hasil tinggi. Aksi gen non aditif lebih berperan dalam penampilan karakter komponen hasil pada jagung prolifik.AbstractMaize productivity can be increased by improving maize varieties with high prolificacy. The adequate of high prolificacy lines with a good combining ability will provide great opportunities to form a high yield prolific maize. The research aimed to select the prolific line which has good combining ability on the prolificacy and evaluate the prolificacy and productivity of the hybrid maize from these lines and to know the gene action which plays role in the yield component characters. The research was carried out in two stages, i.e. the formation of hybrids from the prolific line using the testcross method and evaluation of hybrids using the alpha lattice design with three replications. The results showed that line G7 had a good general combining ability for the percentage of prolific plants. Hybrid G35/G102612 was the test hybrid with the highest percentage of prolific plants of 55,8%. Hybrid G7/ Mal03 which had the yield of 12,9 t ha-1and percentage of prolific plants 53,9% was the prolific hybrid maize with the high yield. The non-additive effect played the main role for yield component characters of prolific hybrid maize.
KARAKTERISTIK FENOTIPIK DAN PENGELOMPOKAN GALUR JAGUNG PULUT HIBRIDA Zea mays L. Indo Tenri Ampa; Hj. Juhriah; Muhammad Azrai; Hj. Andi Masniawati
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR Vol. 2 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/bioma.v2i2.3097

Abstract

Penelitian tentang Karakteristik Fenotipik dan Pengelompokan Galur Jagung Pulut Hibrida Zea mays L. telah dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai bulan April 2016 di Balai Penelitian Tanaman Sereal, Maros. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fenotipik galur jagung pulut hibrida dan membuat pengelompokan berdasarkan kesamaan fenotipiknya yang berdasarkan pada 31 perameter pengamatan. Penelitian disusun dalam metode Rancangan Acak Kelompok dengan 7 Perlakuan dan 3 ulangan dengan jarak tanam 80 cm x 20 cm. pengamatan dilakukan pada 31 karakter fenotipik, variable yang diamati ada beberapa yaitu pada daun, batang, malai, tongkol dan tanaman. Data kuantitatif dianalisis menggunakan Analisis of Variansi. Hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 14 karakter yang dianalisis ada 4 karakter yang tdak berbeda nyata dan 10 karakter berbeda nyata. Analisis selanjutnya diolah menggunakan program Numerical Taxonomy System (NTSYS) dengan hasil berupa koefisien kesamaan fenotipik dan dendogram yang menunjukkan pengelompokan antara seluruh aksesi yang diteliti. Hasil menunjukkan adanya dua kelompok berdasarkan  kesamaan fenotipik 0,70 dan galur G2 dan G3 memiliki tingkat koefisien kesamaan tertinggi yaitu 0,80.Kata kunci : jagung pulut, hibrida, karakteristik fenotipik