Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERSEPSI MAHASISWA KEPERAWATAN TENTANG LIBERALISASI JASA KEPERAWATAN PADA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN DI INSTITUSI PENDIDIKAN KEPERAWATAN DI KOTA BANDUNG DAN CIMAHI Windasari Aliarosa; Muhammad Ari Fardiansyah; Aan Somana
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol 12, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutual Recognition Arrangement (MRA) dalam jasa keperawatan merupakan salah satu nota pengakuan yang disusun dalam rangkaian Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economy Community/AEC). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa keperawatan tentang liberalisasi jasa keperawatan (Nursing Services) pasca pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di institusi pendidikan keperawatan di Kota Bandung dan Cimahi. Adapun hal-hal yang diteliti, meliputi 1) MRA ASEAN pada jasa keperawatan, 2) sumber daya manusia pada pelayanan jasa keperawatan, 3) tata kelola/registrasi pada pelayanan jasa keperawatan, 4) infrastruktur pendukung pada pelayanan jasa keperawatan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang diikuti 455 responden dari 3 institusi pendidikan, di mana analisis data menggunakan SPSS, dan excel dalam mengkalkulasi mean, standar deviasi, dan rentang nilai skala untuk univariat dan Mann-Whitney U untuk meihat perbedaan persepsi antara mahasiswa D3 dan S1 Keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara persepsi mahasiswa program sarjana dengan diploma tiga keperawatan tentang liberalisasi jasa keperawatan pasca pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN, namun mayoritas mahasiswa memiliki persepsi yang positif tentang liberasi jasa keperawatan pada Masyarakat Ekonomi Asean. Modul pembelajaran tentang Jasa Keperawatan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN telah disusun sebagai hasil luaran penelitian ini. Kata Kunci : mahasiswa keperawatan, MEA, persepsi, nursing services
PENGARUH TERAPI DZIKIR DAN MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN JANTUNG KORONER YANG AKAN DILAKUKAN KATETERISASI JANTUNG Aan Somana; Herphina Trisnawati
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2019): januari 2019
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Salah satu permasalahan yang dialami pasien PJK yang akan dilakukan kateterisasi jantung adalah timbulnya kecemasan, sehingga diperlukan penatalaksanaan untuk menurunkan kecemasan, salah satunya dengan memberikan terapi psikoreligius berupa dzikir dan Murottal Al-Quran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir dan Murottal Al-Quran terhadap penurunan tingkat kecemasan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan pretest and posttest with control group, terdiri dari 2 kelompok yaitu kelompok intervensi (diberikan dzikir dan murottal Al-Quran) dan kontrol (tidak diberikan intervensi). Jumlah sampel sebanyak 26 responden menggunakan teknik consecutive sampling. Pengukuran kecemasan menggunakan kuesioner STAI pada bagian State Anxiety Inventory. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kecemasan pada kelompok intervensi saat pretest sebagian besar (76,9%) mengalami kecemasan sedang dan saat posttest sebagian besar (69,2%) mengalami kecemasan ringan. Tingkat kecemasan pada kelompok kontrol saat pretest dan posttest diketahui sama yaitu lebih dari setengahnya (53,8%) mengalami kecemasan sedang. Dapat disimpulkan terdapat pengaruh terapi dzikir dan Murottal Al-Quran terhadap penurunan tingkat kecemasan. Terapi dzikir dan Murottal Al-Quran efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien. Disarankan agar terapi dzikir dan Murottal Al-Quran ini dapat dijadikan sebagai salah satu tindakan keperawatan dan penerapan SOP dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien berbasis terapi psikoreligius. Kata Kunci : Dzikir dan Murottal Al-Quran, Kateterisasi Jantung, Penyakit Jantung Koroner, Tingkat Kecemasan
HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEKAMBUHAN PASIEN SKHIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT Aan Somana; Heni Damayanti
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol 11, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Skizofrenia merupakan proses penyakit yang mencakup banyak jenis dengan berbagai gejala. Penderita kebanyakan memiliki gejala sisa dengan keparahan bervariasi. Kontinuitas pengobatan pada skizofrenia merupakan salah satu faktor keberhasilan terapi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepatuhan minum obat dan dukungan keluarga terhadap kekambuhan pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Metode dalam Penelitianadalah survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional, dengan sampel 68 responden, yang diambil dengan tekniksampling insidential. Pengumpulan data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian menunjukkan sebagian besar patuh terhadap minum obat 43 (63,2 %), Sebagian besar berada pada kategori dukungan yang cukup 40 orang (58,8%). sebagian besar responden berada pada kambuh sedang 31 (45,6 % ). Hasil uji chi square menunjukkan bahwaAda hubungan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan (p value 0,001), ada hubungan dukungan Keluarga dengan kekambuhan pada pasien Skizofrenia (p value 0,022), di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Saran pada penelitian ini diharapkan, adanya implementasi berkesinambungan berupa pendidikan kesehatan maupun bimbingan konseling kepada keluarga mengenai minum obat secara teratur dan pentingnya dukungan keluarga bagi pasien Skizofrenia. Kata Kunci : Skizofrenia, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum Obat Kemambuhan
PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QURAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI Aan Somana; Tri Cahyo Kukuh
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tindakan operasi merupakan suatu tindakan invasif dengan membuka bagian tubuh tertentu dan menutupnya kembali. Rencana tindakan operasi selalu memberikan rasa tidak nyaman, gelisah, tidak menentu dan cemas. Bila kecemasan tidak mendapatkan penanganan yang baik, maka kecemasan akan bertambah parah dan berdampak pada ketidaksiapan pasien menjalani operasi. Terapi Murottal Al-Quran merupakan salah satu metode nonfarmakologi untuk mengurangi tingkat kecemasan, murottal Al-Quran dapat memberikan kenyamanan, ketenangan dan membuat rileks sehingga seseorang lebih tenang dalam menghadapi sesuatu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al-Quran terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di ruang rawat bedah RSAU dr. M. Salamun Bandung Tahun 2016. Rancangan penelitian ini menggunakan eksperimental, dengan desain one-group pra-post test design. Sampel penelitian sebanyak 17 responden. Alat ukur berupa lembar kuesioner tingkat kecemasan . Analisis data dilakukan dengan uji Paired T Test dengan p<0,05. Hasil penelitian menunjukkan rata score kecemasan mengalami penurunan. Hasil uji statistik Paired T Test nilai significan p=0,000 (p<0,05) dan nilai correlation 0,578. Hal ini menunjukkan ada pengaruh terapi murottalAl-Quran terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di ruang rawat bedah RSAU dr. M. Salamun Bandung. Disarankan kepada perawat, pasien dan keluarga sebaiknya   mengetahui   dan   mengaplikasikan   terapi   murottal  Al-Quran   karena   dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi.
Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial sebagai Bentuk Intervensi Perawat Jiwa pada Penyintas Bencana Gempa Bumi Susanti Niman; Rita Rahayu; Adek Setiyani; Aan Somana; Ira Octavia Siagian; Sri Nyumirah; Diah Sukaesti; Yuanita Panma; Habsyah Saparidah Agustina; Budi Anna Keliat; Wita Oktaviana; Muchamad Ali Sodikin
Warta LPM WARTA LPM, Vol. 26, No. 3, Juli 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v26i3.1503

Abstract

Mental Health and Psychosocial Support is a mental health effort for disaster survivors. Psychiatric nurses have competence in conducting it in every disaster situation. A refuge is a place for community service activities for mental nurses. Earthquake survivors who live in evacuation shelters are among the vulnerable groups experiencing mental health problems. There is a risk of mental health problems and survivors' psychosocial well-being requiring intervention from nurses. Mental health and psychosocial support by nurses can detect and prevent mental health problems and increase survivors' mental health resilience. Community service activities for natural disasters in Cianjur aim to detect early mental health problems and improve knowledge and skills in managing stress. Activities carried out in the form of group and individual mental nursing interventions. The method used is detecting mental health problems using the Self Report Questionnaire-20 (SRQ-20), providing health education through lectures, discussions and training skills regarding stress management. Activities were carried out in 4 batches and - each batch for two days. The number of survivors aged 18 and over who were intervened was 418 people from 4 villages in Cianjur Regency. The results of the SRQ-20 measurement show that 70.1% of survivors experience mental and emotional disorders. Evaluation of activities orally survivors could answer questions and demonstrate the stress management method given. Mental health and psychosocial support (DKJPS) is a standard mental nursing intervention in disaster mental nursing care. DKJPS can be applied to the practice of disaster mental nursing collaboratively by involving various scientific disciplines of nursing in the disaster area.