Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Agroista: Jurnal Agroteknologi

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR (LIMBAH CAIR TAHU) DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PRE-NURSE Bobby Handoko; Titin Setyorini; Dian Pratama Putra
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 3 No. 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.5 KB) | DOI: 10.55180/agi.v3i2.58

Abstract

Fertilization in oil palm nurseries is a required activity to support plant growth. The use of organic fertilizers can be an alternative to reduce the operational costs on oil palm nurseries. This study aims to determine the ef ect of the application of liquid organic fertilizer (tofu liquid waste) and cow manure on the growth of oil palm seedlings in the pre-nursery. The research was conducted at the Educational and Research Garden (KP2) of the STIPER Yogyakarta Agricultural Institute, which is in Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Completely Randomized Design (CRD) consisting of two factors was used as experimental method in this research. The first factor was the concentration of liquid organic fertilizer (tofu liquid waste) which consists of 4 levels: 0%, 25%, 50%, 75%. The second factor was the dose of cow manure consisting of 4 levels: 0 g, 100 g, 200 g, 300 g. The results were analyzed by Analysis of Variance and Duncan’s Multiple Range Test, both with significance level of 5%, to find out the dif erences among treatments. The results showed that there was no significant interaction between the treatment of tofu liquid waste concentration and the dose of cow manure on all observed parameters. However, there was still a tendency that the concentration of tofu liquid waste 50% and the dose of cow manure 100 g was the best combination in all parameters. Keywords: Tofu liquid waste, cow manure, oil palm seedling
HUBUNGAN TATA KELOLA AIR PADA LAHAN GAMBUT DENGAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT DI PT. UNI PRIMACOM, DESA BARUNANG MIRI, KECAMATAN PARENGGEAN, KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR, KALIMANTAN TENGAH Enny Rahayu; Muhammad Anditia Basith; Dian Pratama Putra
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 5 No. 2 (2021): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.88 KB) | DOI: 10.55180/agi.v5i2.121

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji sistem tata kelola air pada lahan gambut dan pengaruhnya terhadap produksi Kelapa Sawit. Kajian ini dilaksanakan di PT. Uni Primacom Desa Barunang Miri, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2020. Metoda penelitian yang digunakan adalah metode survey yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertama Survey Pendahuluan dan tahap kedua adalah Survey Utama. Survey pendahuluan dilakukan untuk menentukan tempat penelitian dan sampel tanaman. Survey utama dilakukan untuk pengambilan data baik data primer maupun data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Regresi Korelasi dalam 2 tipe yaitu Regresi Linier sederhana dan Regresi polinomial sederhana. Data yang dibutuhkan adalah data primer yang meliputi : a) pengamatan tingkat kematangan gambut dan b) kedalaman gambut, sedangkan data sekunder yang dibutuhkan adalah : a) water table (th 2015 – 2018), b) curah hujan bulanan (th 2011 - 2020), c) hari hujan (th 2011 - 2020), d) produksi kelapa sawit (ton/ha) (th 2015 - 2018). Hasil penelitan menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara curah hujan dengan tinggi muka air tanah (Water Table) dengan persamaan Regresi yang dipilih adalah Regresi linier sederhana dengan persamaan Y= 48,629 - 0,0612 X dengan koefisien korelasi (R˄2) adalah 0,331 artinya persamaan Regresi diatas menunjukkan semakin tinggi X (curah hujan) maka semakin rendah Y (Water Table), dan tidak ada hubungan yang erat antara curah hujan dengan tinggi muka air (Water table). Untuk hubungan antara curah hujan dengan produksi pun juga diperoleh hubungan yang tidak erat dengan nilai koefisien korelasi (R˄2) 0,4017 dengan persamaan Regresi Linier sederhana yaitu Y = 17,319 + 0,0465 X, artinya semakin tinggi X (curah hujan) maka semakin tinggi Y (produksi kelapa sawit. Sedangkan hubungan antara tinggi muka air tanah (Water Table) dengan produksi Kelapa sawit diperoleh persamaan regresi Linier sederhana dengan persamaan Y = 48,678 - 0,601 X dan nilai koefisien korelasi nya (R˄2) = 0,759. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara water table dengan produksi kelapa sawit, semakin tinggi (semakin dalam) X (water table) maka produksi kelapa sawit semakin (Y) semakin rendah. Dari hasil analisis tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengelolaan air di areal gambut pada PT UNI PRIMACOM, Desa Barunang Miri, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sudah bagus, yang ditunjukkan oleh tidak adanya hubungan yang erat antara curah hujan dengan tinggi muka air, dan curah hujan dengan produksi, tetapi produksi kelapa sawit justru dipengaruhi oleh tinggi muka air tanah (Water Table) yang ada campur tangan management. Kata kunci : Lahan Gambut, Tata Kelola Air, Produktivitas Kelapa sawit
REKAYASA IKLIM MIKRO DALAM PRODUKSI BAHAN TANAM TANAMAN PORANG (Amorphophallus muelleri) Pandhu Adhil Bahtiar; Erick Firmansyah; Dian Pratama Putra
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 4 No. 1 (2020): MEI
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.278 KB) | DOI: 10.55180/agi.v4i1.171

Abstract

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh macam naungan dan ukuran umbi katak terhadap pertumbuhan bibit porang, telah dilakukan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2) Instiper Yogyakarta pada bulan Agustus hingga Oktober 2020 di Desa Wedomarani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Metode percobaan yang digunakan adalah rancangan faktorial yang terdiri dari dua faktor yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah macam naungan yang terdiri dari empat macam yaitu : tanpa naungan, plastik dengan paranet 55%, plastik dengan paranet 75% dan plastik. Faktor kedua adalah ukuran umbi katak yang terdiri dari 3 aras yaitu ukuran kecil (<5 g), sedang (6 g - 15 g) dan besar (>16 g). Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis of Variance (sidik ragam) pada jenjang nyata 5%. Apabila ada perbedaan nyata pengujian dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) dengan jenjang nyata 5%. Untuk membandingkan antara perlakuan dengan kontrol dilakukan uji kontras orthogonal. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada interaksi nyata anatara macam naungan dan ukuran umbi katak terhadap pertumbuhan bibit porang. Macam naungan plastik dengan paranet 75% memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan bibit poran. Sedangkan ukuran umbi katak sedang memberikan rata-rata hasil terbaik dari parameter pertumbuhan berat segar, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, lama bertunas dan jumlah tunas. Kata kunci: Porang, Umbi katak, Pembibitan, Iklim mikro
PEMANFAATAN KOTORAN SAPI PADA JENIS TANAH YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT DI PRE-NURSERY Catur Pamungkas; Enny Rahayu; Dian Pratama Putra
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 4 No. 2 (2020): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.615 KB) | DOI: 10.55180/agi.v4i2.186

Abstract

Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui interaksi pertumbuhan dengan pemberian pupuk kandang kotoran sapi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery telah akan dilaksanakan di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada ketinggian tempat 118 mdpl pada bulan Maret sampai Mei 2019. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu macam dosis kotoran sapi yang terdiri dari 5 aras yaitu k=NPK, P1=10g, P2=50g, P3=100g, P4=200g. Sedangkan faktor kedua macam komposisi tanah yang terdiri dari 3 macam yaitu pasir (regosol), lempung (grumusol), pasir+lempung dengan demikian diperoleh 15 kombinasi perlakuan, yang masing masing kombinasi perlakuan diulang 5 kali. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova) pada jenjang nyata 5%. Apabila terdapat beda nyata, dilanjutkan dengan uji DMRT pada jenjang nyata 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata antara dosis kotoran sapi dan media tanam terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Pemanfaatan semua dosis kotoran sapi memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penggunaan komposisi jenis tanah memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bibit. Penggunaan pasir sebagai jenis tanah memberikan pengaruh yang lebih rendah dibandingkan penggunaan lempung dan pasir + lempung sebagai media tanam terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Kata kunci: Kelapa sawit, produk sampingan pabrik kelapa sawit, komposisi media tanam
PENGARUH JENIS TANAH DAN DOSIS PUPUK ABU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK Turnera subulata M. Mujtabah Wahibi; Herry Wirianata; Dian Pratama Putra
AGROISTA : Jurnal Agroteknologi Vol. 4 No. 2 (2020): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agroteknologi INSTIPER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.121 KB) | DOI: 10.55180/agi.v4i2.187

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis tanah, pengaruh dosis pupuk abu tandan kosong, serta interaksi penggunaan macam jenis tanah dan pupuk abu tandan kosong kelapa sawit terhadap pertumbuhan stek pucuk T. subulata. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari hingga Mei 2020, di wilayah perkebunan kelapa sawit milik PT. Bumipalma Lestaripersada, Perkebunan Bumi Palma yang merupakan salah satu anak perusahaan Sinar Mas yang terletak di Desa Bagan Jaya, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah macam jenis tanah, yang terdiri dari 2 aras, yaitu tanah mineral dan tanah gambut. Faktor kedua adalah berbagai dosis pupuk abu tandan kosong kelapa sawit yang terdiri 4 aras, yaitu 0 gram (kontrol), 3 gram, 5 gram, dan 7 gram per polybag dengan interval aplikasi 2 minggu sekali. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 8 kombinasi perlakuan, setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan. Sehingga jumlah tanaman sampel sebanyak 8x6= 48 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi nyata antara kombinasi jenis tanah dan dosis pupuk abu tandan kosong pada parameter pengamatan, yaitu diameter batang dengan perlakuan terbaik yakni kombinasi tanah jenis mineral dan dosis pupuk abu tandan kosong 3 gram. Sedangkan untuk pertumbuhan bibit stek T. subulata pada media tanah mineral lebih baik daripada tanah gambut. Secara keseluruhan aplikasi abu tandan kosong dosis 3 gram per polybag menghasilkan pertumbuhan bibit stek T. subulata yang lebih baik dibanding dosis 0, 5, dan 7 gram per polybag. Kata Kunci: T. subulata, Abu tandan kosong, Jenis tanah.