Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-ilmu Sosial

Peningkatan kompetisi PEMIRA kampus melalui calon independen Michael Aprillino Fernandes; Abi Ahmad Yusuf; Ismail Lutfi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 10 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The campus general election (PEMIRA) is one of the real lessons of good democracy for students. This is because through PEMIRA, students can understand all the roles and functions of components that exist in a democratic party (general elections). In the PEMIRA campus, of course, there will be many candidates from various backgrounds, including candidates who have an independent background (non-noxious and non-anti-nightmare). The participation of Independent candidates who are not from or anti-omek is a very good thing for democratic life on campus. Because in the election of the Indonesian state itself, independent candidates also get the same opportunity as party candidates to participate in the elections. In addition, the large number of independent candidates participating in the campus PEMIRA will certainly create new ideas and thoughts in campus democracy which is a miniature of the Indonesian state. However, in reality, there are many students with independent backgrounds who do not understand or still do not have the courage to advance in the campus PEMIRA as students with independent backgrounds (non-noxious and non-anti-nightmare). So that in this research, an innovation will be made that makes students with independent backgrounds dare to go forward and compete in the campus PEMIRA as students with independent backgrounds. Pemilu Raya (PEMIRA) kampus merupakan salah satu pembelajaran nyata demokrasi yang baik kepada mahasiswa. Hal ini dikarenakan melalui PEMIRA, mahasiswa dapat memahami segala bentuk peran dan fungsi komponen yang ada dalam suatu pesta demokrasi (pemilihan umum). Dalam PEMIRA kampus tentu akan banyak munculnya calon-calon dari berbagai latar belakang tak terkecuali calon yang memiliki latar belakang Independen (non omek dan non anti omek). Ikut sertanya calon Independen yang tidak berasal dari omek maupun anti omek merupakan suatu hal yang sangat baik bagi kehidupan demokrasi di kampus. Dikarenakan dalam PEMILU negara Indonesia sendiri, calon independen turut mendapatkan kesempatan yang sama dengan calon partai untuk ikut serta dalam PEMILU. Selain itu dengan banyaknya calon independen yang ikut serta dalam PEMIRA kampus tentu akan membuat munculnya gagasan dan pemikiran baru dalam demokrasi kampus yang merupakan miniatur dari negara Indonesia. Namun pada kenyataannya, banyak sekali mahasiswa berlatar belakang independen yang belum paham atau masih belum berani untuk maju dalam PEMIRA kampus sebagai mahasiswa berlatar belakang independen (non omek dan non anti omek). Sehingga dalam peneliti jam ini akan dibuatnya sebuah inovasi yang membuat mahasiswa berlatar belakang independen untuk berani maju dan berkompetisi dalam PEMIRA kampus sebagai mahasiswa berlatar belakang independen.
Sistem tata letak Kota Majapahit sebagai solusi pembangunan daerah dan mengatasi pemukiman kumuh di masa generasi Z Michael Aprillino Fernandes; Ismail Lutfi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The city layout system has long been known in civilization in the archipelago. One of the city layout systems that exist in the civilization of the archipelago itself is the city layout system of the Majapahit Kingdom. Based on some evidence of relics in Mojokerto (Trowulan) which is thought to be the capital of the Majapahit kingdom (Wilwatikta). It can be seen that the Majapahit kingdom already had a very good city layout system, especially the layout for residential areas. The city layout system used by the Majapahit kingdom was able to arrange the location of residential areas very well to prevent the occurrence of slum settlements. Therefore, through this research, it will be studied in depth about the city planning system used by the Majapahit kingdom in regulating the regional development of cities during the Majapahit era, especially the capital of the Majapahit kingdom (Wilwatikta). With the aim of knowing the layout system of the Majapahit city and making it a solution for regional development and overcoming the problem of slum settlements in the current generation Z. Sistem tata letak kota sudah lama dikenal dalam peradaban di Nusantara. Salah satu sistem tata letak kota yang ada dalam peradaban Nusantara itu sendiri adalah sistem tata letak kota Kerajaan Majapahit. Berdasarkan bebeapa bukti peninggalan yang ada di Mojokerto (Trowulan) yang diduga sebagai ibukota kerajaan Majapahit (Wilwatikta). Dapat diketahui bhawa kerajaan Majapahit telah mempunyai sistem tata letak kota yang amat sangat baik terkhususnya tata letak untuk daerah pemukiman penduduk. Sistem tata letak kota yang digunakan kerajaan Majapahit tersebut mampu mengatur letak daerah-daerah pemukiman penduduk dengan amat sangat baik untuk mencegah terjadinya pemukiman kumuh. Oleh sebab itulah, melalui penelitian ini akan dikaji secara mendalam mengenai sistem tata telak kota yang digunakan oleh kerajaan Majapahit dalam mengatur pembangunan daerah kota-kota dimasa Majapahit terkhususnya ibukota kerajaan Majapahit (Wilwatikta). Dengan tujuan untuk mengetahui sistem tata letak kota Majapahit tersebut dan menjadikannya sebagai solusi untuk pembanguna daerah dan mengatasi masalah pemukiman kumuh di masa generazi Z sekarang ini.