Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Implementasi Pelayanan Publik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten dalam Perspektif Peningkatan Literasi Masyarakat Siti Vinna Fadillah; Qotrun Nida; Ronni Juwandi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): September 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.645 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3116

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui rendahnya tingkat masyarakat provinsi Banten khususnya masyakat kabupaten Lebak. Penelitian ini dilakukan di lima lokasi yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Banten, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Banten, Perpustakaan Umum Saidja Adinda Kabupaten Lebak, Perpustakaan Desa Sajira Mekar, dan TBM Kedai Proses. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat literasi di provinsi Banten khususnya di kabupaten Lebak ini dengan mengetahui faktor penghambat dan faktor pendukung literasi, serta peran pemerintah dalam menumbuhkan literasi masyarakat. Yang dimana faktor penghambat gerakan literasi yaitu kebiasaan membaca yang belum dimulai dari rumah, perkembangan teknologi yang makin canggih, sarana dan prasarana, dan ketersediaan dana. Untuk pendukung gerakan literasi yaitu sarana prasarana dan bahan bacaan. Untuk peran pemerintah sendiri yaitu orang tua mengambil peran utama, perpustakaan lebih inovatif menyediakan bahan bacaan, kerjasama pemerintah, penulis, dan publisher, mengadakan lomba literas, memebentuk komunitas literasi, dan mengadakan pelatihan. Kesimpulan dalam penelitian ini peran orang tua, masyarakat, dan pemerintah sangat penting untuk meningkatkan literasi.Kata Kunci: Faktor Penghambat, Faktor Pendukung, Peran Pemerintah AbstractThe purpose of this study is to determine the low level of society in the province of Banten, especially the people of Lebak district. This research was conducted in five locations, namely the Banten Provincial Library and Archives Service, Banten Province Education and Culture Office, Saidja Adinda Public Library, Lebak Regency, Sajira Mekar Village Library, and TBM Kedai Process. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Data collection techniques in this study used interview, observation and documentation techniques. The results showed that the literacy level in Banten province, especially in Lebak district, was to know the inhibiting and supporting factors of literacy, as well as the role of the government in growing community literacy. Where the inhibiting factors for the literacy movement are reading habits that have not been started from home, increasingly sophisticated technological developments, facilities and infrastructure, and the availability of funds. To support the literacy movement, namely infrastructure and reading materials. For the role of the government itself, namely parents take the main role, libraries are more innovative in providing reading materials, cooperation with the government, writers, and publishers, holding literacy competitions, forming literacy communities, and conducting training. The conclusion in this study is that the role of parents, society, and government is very important to improve literacy. Keywords: Inhibiting Factors, Supporting Factors, Government Role
Peran Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi UMKM Pemerintah Kota Serang dalam Pemberdayaan Masyarakat di Kota Serang Siti Asyiah; Ria Yuni Lestari; Ronni Juwandi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 4 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.104 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i4.4243

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemberdayaan UMKM di kota serang yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi UMKM Pemerintah Kota Serang. Untuk mengetahui tantangan yang dihadapi oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi UMKM Pemerintah Kota Serang dalam Pemberdayaan UMKM di Kota Serang. Untuk mengetahui inovasi yang dilakukan Dinas Perdagangan Perindustrian Dan Koperasi UMKM Pemerintah Kota Serang dalam melakukan Pemberdayaan UMKM di Kota Serang. Metode yang digunakan ialah metode pendekatan kualitatif. Adapun sumber informan dalam penelitian ini diantaranya kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi UMKM Pemerintah Kota Serang, Kepala Bidang UMKM Pemerintah Kota Serang, dan pelaku UMKM (mikro) di Kota Serang. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi UMKM Pemerintah Kota Serang Dalam Pemberdayaan UMKM di Kota Serang sudah cukup baik dalam pemberdayaan terhadap Usaha Kecil Menengah. Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi UMKM Pemerintah Kota Serang dalam Pemberdayaan UMKM di Kota Serang adalah pertama, keterbatasan sumber daya manusia diantaranya adalah konsultan dan tenaga penyuluh. Kedua, terbatasnya anggaran yang dimilki. Ketiga, kesulitan permodalan UMKM. Keempat, Permasalahan teknis UMKM. Permasalahan teknis yang dihadapi oleh UMKM adalah seputar proses produksi, teknik pemasaran, promosi produk. Inovasi yang dilakukan Dinas Perdagangan Perindustrian Dan Koperasi UMKM Pemerintah Kota Serang dalam melakukan Pemberdayaan UMKM di Kota Serang adalah pertama, adanya struktur yang terintegrasi. Kedua, adanya Koperasi yang menaungi UMKM. Ketiga, pemanfaatan teknologi ebusiness. Keempat, dukungan pihak-pihak terkait. Dinas Koperasi dan UMKM Kota Serang memilki pegawai yang sebagian kurang berkompeten dalam bidang UMKM sehingga perlu mengembangkan jaringan kerjasama dengan Dinas terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdangan. Kata Kunci: Peran, UMKM, Pemberdayaan Masyarakat. Abstract This study aims to determine the empowerment of UMKM in the city of Serang carried out by the Department of Trade, Industry and Cooperatives of UMKM, Serang City Government. To find out the challenges faced by the Department of Trade, Industry and Cooperatives of UMKM in Serang City Government in Empowering UMKM in Serang City. To find out the innovations made by the Department of Trade, Industry and Cooperatives of UMKM, Serang City Government, in empowering UMKM in Serang City. The method used is a qualitative approach method. The sources of informants in this study include the head of the Department of Trade, Industry and Cooperatives of UMKM in Serang City Government, Head of the UMKM Division of Serang City Government, and UMKM (micro) actors in Serang City. The results showed that the role of the Department of Trade, Industry and UMKM Cooperatives of Serang City Government in Empowering UMKM in Serang City was quite good in empowering Small and Medium Enterprises. There are several challenges faced by the Office of Trade, Industry and Cooperatives of UMKM in Serang City Government in empowering UMKM in Serang City. First, the limitations of human resources include consultants and extension workers. Second, the limited budget they have. Third, the difficulty of UMKM capital. Fourth, UMKM technical problems. The technical problems faced by UMKM are around the production process, marketing techniques, product promotion. The innovations carried out by the Department of Trade, Industry and Cooperatives of UMKM in Serang City Government in empowering UMKM in Serang City are the first, the existence of an integrated structure. Second, there is a cooperative that houses UMKM. Third, the use of e-business technology. Fourth, the support of related parties. The Office of Cooperatives and UMKM in Serang City has employees who are partially incompetent in the field of UMKM, so it is necessary to develop a network of cooperation with related agencies such as the Department of Industry and Trade. Keywords: Role, UMKM, Community Empowerment.
The Role of Political Parties in Fostering Constituent Awareness in Party Cadres (Case Study of DPD Partai Keadilan Sejahtera of Serang City) (Studi Kasus DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Serang) Miftah Hulhilman; Damanhuri Damanhuri; Ronni Juwandi
Journal Civics and Social Studies Vol 6, No 2 (2022): Vol 6 No 2 Tahun 2022
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/civicos.v6i2.2029

Abstract

This study aims to find out the role of the Serang City Partai Keadilan Sejahtera in growing constituent awareness in its party cadres, knowing the understanding of the Serang City Partai Keadilan Sejahtera cadres regarding constitutional awareness and knowing the role of the Serang City Partai Keadilan Sejahtera to prevent its cadres from committing corrupt acts. This research uses a qualitative approach with a case study method. The results found are that the Serang City PKS has indeed made efforts to instill constituent awareness in its cadres through the party's regeneration system, both through education, training, and coaching. Then the cadres of the Serang City PKS already have a fairly good understanding of constituent awareness. This is based on that the cadres of the Serang City PKS already have an understanding of the importance of having constituent awareness, to be good citizens and also to become party cadres who understand the nature and purpose of partying is to contribute to building the country. Then the Serang City PKS has a way to overcome corruption cases, both ways to prevent and overcome. The way for the Serang City PKS to prevent its cadres from corruption through the cadreization system is carried out strictly and sustainably. Be it in coaching, education, or training activities and how to overcome it through actions taken by the Regional Ethics CouncilKeywords; Constituent Awareness, Cadrezation, Corruption.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Partai Keadilan Sejahtera Kota Serang dalam menumbuhkan kesadaran berkonstitusi pada kader partainya, mengetahui pemahaman kader Partai Keadilan Sejahtera Kota Serang mengenai kesadaran berkonstitusi serta mengetahui Peran Partai Keadilan Sejahtera Kota Serang mencegah kadernya melakukan perbuatan korupsi. Penelitian ini menggunakan pendekatana kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil yang ditemukan yaitu, PKS Kota Serang memang melakukan upaya penanaman kesadaran berkonstitusi pada kader-kadernya melalui sistem kaderisasi partai baik itu melalui pendidikan, pelatihan, maupun pembinaan. Kemudian kader-kader PKS Kota Serang sudah memiliki pemahaman akan kesadaran berkonstitusi yang cukup baik. Hal ini didasari bahwa para kader PKS Kota Serang ini sudah memiliki pemahaman akan pentingnya memiliki kesadaran berkonstitusi, untuk menjadi warganegara yang baik dan juga untuk menjadi kader partai yang paham akan hakikat dan tujuan berpartai adalah untuk berkontribusi untuk membangun negara. Kemudian PKS Kota Serang memiliki cara untuk mengatasi kasus korupsi baik itu cara mencegah dan menanggulangi. Cara PKS Kota Serang untuk mencegah kadernya korupsi melalui sisitem kaderisasi yang dilakukan secara ketat dan berkelanjutan. Baik itu pada kegiatan pembinaan, pendidikan, maupun pelatihan dan cara menanggulanginya melalui tindakan yang diambil Dewan Etik Daerah.Kata Kunci; Kesadaran Berkonstitusi, Kaderisasi, Korupsi
Penguatan Civic Culture Berbasis Nilai Kearifan Lokal Melalui Eksistensi Pencak Silat Sebagai Kebudayaan Daerah Ronni Juwandi
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 7 No 2 (2022): Volume 7, Nomor 2 - Desember 2022
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v7i2.7444

Abstract

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam pencak silat jurus baku kaserangan sebagai civic culture di Kabupaten Serang. Penulisan ini dilakukan di tiga sekolah yang direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang yaitu di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pabuaran, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ciruas, dan Sekolah Menengah Pertama Islam Al-Hikmah dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penulisan ditemukan adanya nilai-nilai budaya yang mengarah pada perkembangan karakter yang dapat terbentuk dalam proses pembelajaran silat baku kaserangan. Nilai-nilai tersebut diantaranya nilai teori, nilai ekonomi, nilai agama, nilai seni, nilai kuasa dan nilai solidaritas. Adapun karakter yang terdapat dalam silat jurus baku kaserangan adalah religius, disiplin, kerja keras, mandiri, komunikasi/bersahabat, cinta tanah air, tanggung jawab dan menghargai prestasi. Dalam perkembangannya terdapat kendala yang ditemukan yaitu keterbatasan perlengkapan musik pencak silat, keterbatasan pelatih silat kaserangan disekolah dan belum adanya pelatihan bagi pemusik atau “Nayaga”. Kemudian dari kendala tersebut, pemerintah mengupayakan pengembangan pencak silat melalui media pengembangan ekstrakurikuler sekolah dan kegiatan Festival.
Media dan Pendidikan Politik oleh Badan Pengawas Pemilu Muhamad Fiqri Berlian; Ronni Juwandi; Febrian Alwan Bahrudin
Journal of Civic Education Vol 6 No 1 (2023): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jce.v6i1.889

Abstract

This study aims to look at the use of media by the Election Supervisory Board (Bawaslu) of Serang City as a form of political education. The media used are digital and conventional. Both can be maximized in the political education carried out by this organization. The focus of this research is related to the development of digitization of information dealing with community activities on social media so that information mobilization occurs as a campaign tool and political education. The supervisory role carried out by the Serang City Bawaslu in realizing honest, fair and democratic elections can keep up with the times, especially regarding prosecution of election violations. The method used in this research is descriptive qualitative method. Data collection was carried out by observation, interview and documentation techniques. The findings from this study are that there are obstacles from the community who are still not enthusiastic about responding to political education conducted by Bawaslu.
Analisis Dampak Pembangunan Bendungan Karian pada Aspek Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sukarame Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak-Banten Ronni Juwandi; Qotrun Nida; Lutfia Fauziah Bisri
Al-DYAS Vol 2 No 2 (2023): JUNI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/aldyas.v2i2.1154

Abstract

Development in a region is certainly inseparable from the participation of all parties in the region. This becomes important when changes in an area will have a direct impact on all components in that area, including the community. Karian Dam is a megaproject of Banten Province which is located in Lebak Regency. Precisely in four sub-districts in Lebak Regency including Sajira, Maja, Cimarga, and Rangkasbitung Districts. Based on the data obtained by the researchers, the researchers chose Sukarame Village as the research location because the number of heads of families affected by the construction of this dam was counted the most among other villages in Sajira District. Of which there were 519 residents who not only lost their homes, but also other life support facilities such as rice fields, and others. Researchers want to find out more about the impacts that have arisen after the construction of the Karian Dam on the aspect of socio-economic change in the people of Sukarame Village, Sajira District, Lebak Regency, Banten. This study uses a type of descriptive qualitative method with data collection techniques of interviews, observation, and documentation. From this it was found that the welfare state of the community after land acquisition became worse for most of the community because the people of Sukarame Village had to lose their jobs as farmers and did not have the opportunity to work in other fields due to inadequate human resources, and had to lose traditions or habits. which has been attached for a long time due to the relocation of a new place of residence. In fact, the key word for compensation is stated in Law No. 2 of 2012 concerning "Land Procurement for Development in the Public Interest".
Sinergitas Peran Pemerintah Daerah dan Masyarakat Adat dalam Menjaga Kearifan Lokal Siti Padia Hijriyana; Ria Yuni Lestari; Ronni Juwandi
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Publisher : Prodi PPKn ULM dan AP3KnI Kal-Sel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/kewarganegaraan.v13i1.15699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sinergitas peran pemerintah daerah dan masyarakat adat dalam menjaga kearifan lokal. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi serta keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan suatu kearifan lokal di Kampung Adat Urug yang dilihat dari sistem kepercayaan, budaya, tradisi, norma dan mitos masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat adat Urug. Terdapat pula sebuah tantangan secara internal dan eksternal yang dihadapi masyarakat adat Urug dalam menjaga kearifan lokal yang ada di lingkungannya yang didorong oleh adanya era digitalisasi. Guna melestarikan kearifan lokal tersebut peranan pemerintah daerah khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor sebagai fasilitator, koordinator dan dinamisator dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal di kampung adat khususnya Kampung Adat Urug tersebut telah ditemukan adanya suatu sinergitas dengan masyarakat adat Urug dalam pelestarian nilai-nilai budaya serta tradisi di Kampung Adat Urug sebagai upaya menjaga kearifan lokal namun dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sinergitas yang ada belum terbangun secara optimal.
PERAN DINAS SOSIAL DALAM UPAYA REHABILITASI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA MENURUT PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KOTA BEKASI Elvina Mulyana Marbun; Qotrun Nida; Ronni Juwandi
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 7, No 1 (2023): Volume 7 Nomor 1 Edisi Juni 2023
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v7i1.5754

Abstract

Gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di Kota Bekasi dan juga memiliki implikasi sosial yang serius. Banyaknya gelandangan dengan gangguan jiwa di sekitar kota Bekasi menunjukkan perlunya rehabilitasi oleh pemerintah. Rehabilitasi merupakan langkah penting yang harus dilakukan oleh penderita gangguan jiwa untuk mendapatkan kembali kesehatan jiwanya. Rehabilitasi sosial dapat dilakukan melalui lembaga sosial milik pemerintah daerah maupun swasta, antara lain Dinas Sosial Kota Bekasi. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan rehabilitasi bagi penderita gangguan jiwa berdasarkan berbagai permasalahan yang ditemukan penulis dalam observasi lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan peran Dinas Sosial Kota Bekasi dalam upaya rehabilitasi, untuk mendeskripsikan bagaimana Dinas Sosial Kota Bekasi dalam menjalankan upaya rehabilitasi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 06 Tahun 2008 dan untuk mendeskripsikan hambatan Dinas Sosial Kota Bekasi dalam upaya rehabilitasi Orang Dengan Gangguan Jiwa. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
Petisi Online dan Keterampilan Partisipatoris Warga Negara Nazwarini Khairunisa; Ronni Juwandi; Dinar Sugiana Fitrayadi
Journal of Civic Education Vol 6 No 2 (2023): Journal of Civic Education
Publisher : Jurusan Ilmu Sosial Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jce.v6i2.929

Abstract

This study aimed to examine the efficacy of online petitions in enhancing citizen participation skills. Employing a quantitative approach with descriptive methods, the research focused on the population of active students enrolled in the Teaching and Education Faculty at Sultan Ageng Tirtayasa University. Simple random sampling was utilized as the sampling technique. The validity and reliability of the data were assessed using the SPSS application version 26, while effectiveness was measured through the Likert Summarizing Rating (LSR) method. The findings indicated a significant level of effectiveness in developing citizen participatory skills through online petitions, as evidenced by the assessment score of 20.139 > Q2. The average ideal score demonstrated an overall research effectiveness percentage of 73%. These outcomes highlight the potential of online petitions to foster citizen engagement, as they encourage individuals to exhibit intellectually supported and active participation as citizens. Online petitions serve as a facilitator for citizens to raise and address pertinent issues, thereby aiding in the cultivation of civic skills. This research contributes to the understanding of the role and impact of online petitions in nurturing citizen participatory skills, emphasizing the importance of online platforms in promoting active citizenship and fostering democratic engagement.
Pengembangan Kompetensi Abad 21 melalui Bahan Ajar Digital pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Tria Cahya Julisa; Wika Hardika Legiani; Ronni Juwandi
JURNAL DIMENSI PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN Vol 11, No 2 (2023): July 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/dpp.v11i2.7187

Abstract

Kehidupan di abad 21 ini dicirikan dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi terhadap berbagai sendi kehidupan yang mengharuskan untuk terciptanya sumber daya manusia yang dapat bersaing. Pada dunia pendidikan di abad 21 masalah yang kerap ditemukan ialah masih kurang tertanamnya kompetensi abad 21 pada diri siswa, siswa kurang berpikir kritis dan kreatif dalam mengerjakan tugas, kurang berani berkomunikasi didalam kelas, kurang berkolaborasi dalam tugas kelompok, dan masih kurang pemanfaatan teknologi digitalisasi dalam proses pembelajaran, sehingga diperlukannya pembaharuan dari gaya belajar, konsep berpikir dalam menumbuhkan kreativitas, serta sistem pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kelayakan serta efektifitas bahan ajar digital dalam mengembangkan kompetensi abad 21. Metode yang digunakan menggunakan metode Research and Development dengan model pengembangan ADDIE dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, angket, dan dokumentasi. Hasil temuan menunjukkan bahwa kualitas bahan ajar digital dalam mengembangkan kompetensi abad 21 termasuk kategori “Sangat Layak” 96,4% dari ahli materi, 90% dari ahli media, dan respon siswa terhadap efektivitas  pengembangan kompetensi abad 21 melalui bahan ajar digital pada uji coba terbatas 20 responden sebesar 82,2% dengan kategori “Sangat Baik” dan pada uji lapangan 30 responden sebesar 84,2% dengan kategori “Sangat Baik”. Dengan ini disimpulkan pengembangan kompetensi abad 21 melalui bahan ajar digital pada pembelajaran PPKn layak dan efektif  untuk digunakan.