Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penerapan Peta Konsep sebagai Bentuk Asesmen Formatif dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Struktur dan Perkembangan Tumbuhan Muhibbuddin Muhibbuddin
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 5, No 2 (2013): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.68 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang penerapan peta konsep sebagai bentuk asesmen formatif dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah struktur dan perkembangan tumbuhan. Penelitian ini dilakukan pada semester genap (Juni-Desember 2013) di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah struktur dan perkembangan tumbuhan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental desain Pretest-posttest Control Group. Jumlah sampel 92 orang mahasiswa yang dikelompokkan dalam dua kelompok secara acak, yaitu kelompok eksperimen (perkuliahan penerapan peta konsep) dan kelompok kontrol (perkuliahan tidak menerapkan peta konsep). Untuk keperluan pengumpulan data dikembangkan sejumlah instrumen yang meliputi peta konsep standar, lembar kerja mahasiswa (LKM), dan perangkat tes (objektif tes). Pengumpulan data dilakukan melalui pretest dan. Data peningkatan hasil belajar diperoleh dengan menghitung skor gain ternormalisasi. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dilakukan uji beda dua rata-rata skor gain ternormalisasi dengan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan peta konsep sebagai bentuk asesmen formatif dapat meningkatkan hasil belajar mahasiwa dalam memahami konsep-konsep stuktur dan perkembangan tumbuhan. Pemberian  scaffolding,  umpan balik yang intensif serta kesempatan self  assessment  yang  diberikan  kepada  mahasiswa  memberikan dampak baik terhadap hasil belajar. Sebaliknya scaffolding, umpan balik dan kesempatan  self  assessment  tidak  diberikan menyebabkan hasil belajar yang kurang optimal.
Weed Diversity In Smallholder Oil Palm Plantation Area In Binjai Village, Bilah Hilir Sub-District, Labuhan Batu Regency JUNITA JUNITA; Hasanuddin Hasanuddin; Muhibbuddin Muhibbuddin; Djufri Djufri; Mimie Saputri
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Keywords: Diversity, species, weeds, oil palm. Weeds are part of plant-disturbing organisms whose existence is not expected by the main plants or cultivated plants because they can interfere and reduce production yields. This study examined the diversity of weeds in smallholder palm plantation area in Binjai Village, Bilah Hilir District. The study was conducted from August to September 2020. The aim of this study was to identify the weed species and weed diversity in the smallholder oil palm plantation area in Binjai village. The samples were selected by dividing the location into 2 stations based on the age range. The data were collected by using the quadratic method, with an area of each plot of 2m x 2m of 20 plots. The data analysis in this study was performed to calculate the density and relative density, frequency and relative frequency, significance value, and diversity index. The results showed that there were 65 species of weeds belonging to 32 families. There were 9 species of grass weeds, 6 species of sedge weeds, and 50 species of broadleaf weeds. The highest significance value (SV) at the station I (aged 5-10 years) was found in Eleusine indica (12.78) and the lowest value was found in Ocimum tenuiflorum (0.69). The highest significance value index (NP) at station II (aged 10-15 years) was found in Nephrolepis biserrata (12.40) and the lowest value was found in Phyllanthus amarus (0.95). The diversity index (H’) of weeds in the smallholder oil palm plantation in Binjai Village, Bilah Hilir Sub-district was high, as shown in the diversity index value of station I (3.42) and station II (3.35). ABSTRAK Kata kunci : Keanekaragaman, spesies, gulma, kelapa sawitGulma merupakan organisme pengganggu tanaman yang keberadaannya tidak diharapkan oleh tanaman utama atau tanaman budidaya karena dapat mengganggu dan menurunkan hasil produksi pada tanaman budidaya. Penelitian ini mengenai keanekaragaman gulma di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Binjai Kecamatan Bilah Hilir telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies-spesies gulma dan keanekaragaman gulma yang berada di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Binjai. Pengambilan sampel dilakukan dengan membagi lokasi menjadi 2 stasiun yaitu berdasarkan range umur. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat, dengan luas masing-masing setiap plot 2m x 2m sebanyak 20 plot. Analisis data pada penelitian ini menghitung kerapatan dan kerapatan relatif, frekuensi dan frekuensi relatif, nilai penting dan indeks keanekaragaman. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 65 spesies gulma yang termasuk 32 familia. Gulma jenis rumput-rumputan terdapat sebanyak 9 spesies, gulma teki-tekian 6 spesies dan gulma berdaun lebar sebanyak 50 spesies. Nilai penting (NP) tertinggi pada stasiun I (Umur 5-10) tahun yaitu Eleusine indica (12,78) dan nilai penting terendah terdapat pada Ocimum tenuiflorum (0,69). Indeks nilai penting (NP) tertinggi pada stasiun II (Umur 10-15) tahun yaitu Nephrolepis biserrata (12,40) dan nilai penting terendah terdapat pada Phyllanthus amarus (0,95). Indeks keanekaragaman (H’) gulma yang berada di kawasan perkebunan kelapa sawit rakyat Desa Binjai Kecamatan Bilah Hilir tergolong tinggi, dengan nilai indeks keanekaragaman stasiun I (3,44) dan stasiun II (3,35).
Effect of Types of Packaging Materials and Storage Time on Vitamin C Levels in Red Chili (Capsicum annum L.) Luthfita Pratiwi; Supriatno Supriatno; Dewi Andayani; Muhibbuddin Muhibbuddin; Hafnati Rahmatan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRACTRed chilies have a high content of vitamins, including vitamin C. Very low storage capacity causes chilies to decompose easily and their high water content increases the damage. Prevention of damage to chilies needs to be done to maintain the quality and nutritional content of these chilies. Prevention that can be done is by means of packaging and the appropriate length of storage time to maintain the quality of red chilies. The aim of the study was to determine the effect of different types of packaging materials and storage times and their interactions on vitamin C levels in red chilies (Capsicum annum L.). The research was conducted with an experimental method with a research design using a completely randomized design (CRD) factorial pattern with 2 factors, namely the type of packaging material and storage time. The number of combinations was 16 treatments with 3 repetitions. Data analysis used ANOVA test, then using further test of the least significant difference (LSD). The results showed that different types of packaging materials and storage times and their interactions had an effect on vitamin C levels in red chilies. A good treatment used is the type of aluminum foil packaging material with a shelf life of 10 days at a temperature of 50 C. Keywords: Packaging Materials, Storage Time, Vitamin C, Red Chili. ABSTRAK            Cabai merah memiliki kandungan vitamin yang tinggi antara lain vitamin C. Daya simpan yang sangat rendah menyebabkan cabai mudah mengalami pembusukan dan kadar  airnya yang tinggi memperbesar terjadinya kerusakan. Pencegahan kerusakan pada cabai perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dan juga kandungan gizi pada cabai tersebut. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pengemas dan lama waktu simpan yang sesuai untuk mempertahankan kualitas dari cabai merah. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan yang berbeda serta interaksinya terhadap kadar vitamin C pada  cabai merah (Capsicum annum  L.). Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen dengan desain penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor yaitu jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan. Jumlah kombinasi 16 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Analisis data menggunakan uji ANAVA, selanjutnya menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis bahan pengemas dan lama  penyimpanan yang berbeda serta interaksinya  berpengaruh terhadap kadar vitamin C pada cabai merah. Perlakuan yang baik digunakan yaitu jenis bahan pemgemas aluminium foil dengan lama simpan 10 hari pada suhu 50C. Kata Kunci: Bahan Pengemas, Lama Penyimpanan, Vitamin C, Cabai Merah.
APPLICATION OF THE GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENTS LEARNING OUTCOMES ON ECOLOGICAL MATERIALS AT SMAN 1 MUTIARA, PIDIE REGENCY Moh Affifuzzin; Andi Ulfa Tenri Pada; Wiwit Artika; Muhibbuddin Muhibbuddin; Samingan Samingan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTujuan dilaksanakan penelitian untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol pada materi ekologi di SMAN 1 Mutiara. Metode yang dipilih quasi experimental denngan teknik purposive sampling, terdiri dari dua kelas X. Hasil uji independent sample t-test memperlihatkan thitung yang didapatkan 3,2 lebih besar dari ttabel pada taraf sig. 5% yaitu 1,67 maka ada perbedaan peningkatan hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol di SMAN 1 Mutiara.Kata kunci: Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar, Ekologi.ABSTRACTThe purpose of the research was to determine the difference in the improvement of student learning outcomes between the experimental class and the control class on ecological material at SMAN 1 Mutiara. The method chosen was quasi-experimental with purposive sampling technique, consisting of two class X. The results of the independent sample t-test showed that the tcount obtained was 3.2 greater than ttable at the sig level. 5% which is 1.67 then there is a difference in the increase in student learning outcomes between the experimental class and the control class at SMAN 1 Mutiara.Keywords: Guided Inquiry, Learning Outcomes, Ecology.
Types of Diversity of Plants Standing of Pinus (Pinus Merkusii) In Uyem Beriring Natural Tourism, Gayo Lues District Masyitah Masyitah; Djufri Djufri; Hasanuddin Hasanuddin; Muhibbuddin Muhibbuddin; Cut Nurmaliah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThis study aims to determine the type and level of diversity (H') of plants. The research was conducted in August – September 2021. The approach used in this study was quantitative with a descriptive type of research. Data was collected by using the quadratic method with purposive sampling technique. The parameters observed included Absolute Frequency (FM), Absolute Density (KM), Absolute Dominance (DM), and the level of diversity (H'). The results obtained 136 species from 50 families consisting of tree habitus 12 species from 9 families, shrubs 55 species from 31 families, and herbs 69 species from 26 families. The understorey that dominates all stations is paitan grass (Axonopus compressus). The level of diversity of understorey species of pine stands in Uyem Beriring Nature Tourism, Gayo Lues Regency at station I there are 117 species with a diversity index of 4.27 which is categorized as very high. At station II there are 61 species with a diversity index of 3.72 and at station III there are 32 species with a diversity index of 3.23 which are categorized as high. The average level of plant diversity at the three stations is H' = 3.74, meaning that the diversity of plants in Uyem Beriring Nature Tourism, Gayo Lues District is relatively high.Keywords: Diversity, Pine, Undergrowth, Uyem Beriring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan bawah tegakan pinus (Pinus merkusii) di Wisata Alam Uyem Beriring Kabupaten Gayo Lues. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2021. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan mengunakan metode kuadrat dengan teknik Purposive Sampling. Parameter yang diamati meliputi Frekuensi Mutlak (FM), Kerapatan Mutlak (KM), Dominansi Mutlak (DM), dan Tingkat Keanekaragaman (H’). Hasil penelitian diperoleh 136 jenis dari 50 familia terdiri dari habitus pohon 12 jenis dari 9 familia, perdu 55 jenis dari 31 familia, dan herba 69 jenis dari 25 familia. Tumbuhan bawah yang mendominasi seluruh stasiun yaitu rumput paitan (Axonopus compressus). Keanekaragaman jenis tumbuhan bawah tegakan pinus (Pinus merkusii) di Wisata Alam Uyem Beriring Kabupaten Gayo Lues pada stasiun I terdapat 117 jenis dengan indeks keanekaragaman 4.27 (sangat tinggi). Pada stasiun II terdapat 61 jenis dengan indeks keanekaragaman 3.72 (tinggi), dan Pada stasiun III terdapat 32 jenis dengan indeks keanekaragaman 3.23 (tinggi). Rata-rata tingkat keanekaragaman tumbuhan pada ketiga stasiun adalah H’= 3,74, artinya keanekaragaman tumbuhan di Wisata Alam Uyem Beriring Kabupaten Gayo Lues tergolong tinggi.Kata Kunci : Keanekaragaman, Pinus, Tumbuhan Bawah, Uyem Beriring.