Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Karakterisasi Lichenes di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Kabupaten Aceh Besar Wardiah Wardiah; Nurhayati Nurhayati
Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi Vol 5, No 2 (2013): Biologi Edukasi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.854 KB)

Abstract

Spesies dan morfologi talus Lichen yang terdapat di Taman Hutan Raya (TAHURA) Pocut Meurah Intan Kabupaten Aceh Besar belum teridentifikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui spesies dan tipe morfologi talus Lichen yang terdapat di Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan Kabupaten Aceh Besar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survey (eksploratif) yang dilakukan di dua stasiun penelitian, yaitu di kawasan Vegetasi Pinus dan Akasia. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif disajikan dalam tabel dan gambar. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat 38 Spesies Lichen yang termasuk dalam 27 famili. Tipe morfologi talus yang ditemukan di Stasiun I (kawasan Vegetasi Pinus) adalah tipe morfologi talus crustose, foliose, squamulose dan fruticose, sedangkan di stasiun II (Kawasan Vegetasi Akasia) ditemukan tipe morfologi talus crustose dan squamulose. Crustose adalah tipe talus yang umum dimiliki oleh spesies Lichen yang ditemukan.
Local Wisdom of the Susoh District Community in the Utilization of Plants in Traditional Ceremonies in Southwest Aceh District. Kearifan Lokal Masyarakat Kecamatan Susoh Dalam Pemanfaatan Tumbuhan Pada Upacara Adat Di Kabupaten Aceh Barat Daya Ria Andriani; Djufri Djufri; Hafnati Rahmatan; Wardiah wardiah; Supriatno Supriatno
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The people of Susoh Subdistrict utilize various kinds of plants in their daily lives as food, medicinal herbs and traditional ceremonies, but until now there has not been any inventory of plants used and the method of utilization for the community in traditional ceremonies related to the local wisdom of the Susoh District community. Therefore, the way to overcome this problem is by conducting research that aims to find out the types of plants, people used, how to use and philosophical values at traditional ceremonies in the District of Susoh, Southwest Aceh District. This study uses a qualitative approach to the type of descriptive research. The method used in this research is structural interview, observation and documentation. The population of this study was 64 respondents taken from 16 villages in the District of Susoh, Aceh Barat Daya District, samples were taken in total. Sampling was 64 respondents. The results of this study obtained 26 types of plants from 21 families used in traditional ceremonies, plant organs used for traditional ceremonies are roots, stems, leaves, flowers, fruits, seeds and tubers. how to use plants used are milled, chopped and used intact. The philosophical value of the traditional ceremonies of the Susoh District community in Southwest Aceh Regency has a different meaning in each of the traditional ceremonies by utilizing plants that have symbolic meanings as well as in traditional ceremonies conducted for generations, for example Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) which has a soothing meaning, it is hoped that all things can be good, safe and peaceful.Keywords: Local Wisdom, Traditional Ceremony, Plants ABSTRAKMasyarakat Kecamatan Susoh memanfaatkan berbagai macam tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan pangan, ramuan obat dan upacara adat, namun sampai saat ini belum diinventarisasikan tumbuhan apa saja yang digunakan dan cara pemanfaatan bagi masyarakat dalam upacara adat terkait dengan kearifan lokal masyarakat Kecamatan Susoh. Oleh karena itu, cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan, orang yang digunakan, cara pemanfaatan dan nilai filosofi  pada upacara adat masyarakat Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara struktural, observasi dan dokumentasi. Populasi penelitian ini adalah 64 responden yang diambil dari 16 desa di Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya, sampel diambil secara total Sampling sebanyak 64 responden. Hasil pada penelitian ini diperoleh 26 jenis tumbuhan dari 21 familia yang digunakan pada upacara adat, organ tumbuhan yang digunakan untuk upacara adat adalah akar, batang, daun, bunga, buah, biji dan umbi. cara pemanfaatan tumbuhan yang digunakan yaitu digiling, dirajang dan dipakai utuh. Nilai filosofi pada upacara adat masyarakat Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki makna berbeda setiap upacara adatnya dengan memanfaatkan tumbuhan yang memiliki makna simbolis juga pada upacara adat yang dilakukan secara turun temurun contohnya Cocor Bebek (Kalanchoe pinnata L.) yang memiliki makna menyejukkan, diharapkan semua hal bisa baik, aman dan tentram.Kata Kunci: Kearifan Lokal, Upacara Adat, Tumbuhan     
Identification and Potential Types Of Rice Fields (Oryza sativa L.) Of Tungkop Village, Darussalam District, Aceh Besar Regency Muhammad Dean; Cut Nurmaliah; Wardiah Wardiah; Hasanuddin Hasanuddin; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Weeds are liar plants that grow and adapt to changing environments. It is important to identify the types of weeds to control them as plant pests and other potentials from these plants. Data collection was carried out in February-March 2020 and carried out in the rice fields of Tungkop Village, Darussalam District, Aceh Besar District. The aim of the research was to see the types and potential of weeds. This research uses a qualitative approach with descriptive research type. The research data were obtained from the results of observation and literature search. The results showed that there were 26 weed species belonging to 13 families. Poaceae and Cyperaceae are the families with the most members, namely 5 species (19.2%), while the other families have 1 species each (3.8%). Weeds are found in rice fields as ingredients for herbal medicine, animal feed, potential for vegetable organic fertilizers, phytoremediation, chemical degradation compounds, and sources of toxic materials.Keywords: Identification, potential, rice weeds. ABSTRAKGulma adalah tanaman liar yang tumbuh dan menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Identifikasi jenis gulma penting dilakukan untuk menentukan upaya pengendaliannya sebagai tumbuhan pengganggu tumbuhan budidaya dan mengetahui potensi lainnya dari tumbuhan tersebut. Pengumpulan data dilakukan pada Februari-Maret 2020 dan di lakukan di area persawahan Desa Tungkop Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Tujuan penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis dan potensi gulma. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Data penelitian ini diperoleh dari hasil observasi dan penelusuran literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 26 spesies gulma  yang tergolong ke dalam 13 Familia. Poaceae dan Cyperaceae merupakan Familia dengan anggota terbanyak yaitu 5 spesies (19,2%), sedangkan familia lainnya beranggotakan masing-masing 1 spesies ( 3,8%).Gulma yang ditemukan pada persawahan berpotensi sebagai bahan obat herbal, pakan ternak, potensi sayuran, pupuk organik, fitoremidiasi, mendegradasi senyawa kimia, dan sumber bahan beracun. Kata Kunci: Identifikasi, potensi, gulma padi.
Diameter Growth of Straw Mushroom (Volvariella Volvacea (Bull.) Fries) in Combination of Straw and Spent Coffee Grounds Irfa Masyura; Samingan Samingan; Wiwit Artika; Devi Syafrianti; Wardiah Wardiah
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 5, No 4 (2020): NOVEMBER 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Substrate of straw mushroom in general are straw. Spent coffee grounds are one of the wastes that can be used as an alternative substrate for straw mushrooms. The purpose of the research are to know the diameter growth effect of straw mushrooms on spent coffee grounds substrate, as well as to know the optimal comparison of substrate combinastions for diameter growth of staw mushrooms. This research is experimental with a quantitative approach. The design used was a Nonfactorial Completely Randomized Design consisting of 5 treatments and 5 replications. The treatments were 100% straw (P0) as positive control, 75% straw and 25% spent coffee grounds (P1), 50% straw and 50% spent coffee grounds (P2), 25% straw and 75% spent coffee grounds (P3), and 100% spent coffee grounds (P4). Data were analyzed by Analysis of Variants (ANAVA) and conducted further tests by Tukey’s honestly significance difference (HSD). The results of this research indicate the substrate combination of straw and spent coffee grounds effects the diameter growth of straw mushrooms. The optimal substrate combination of straw mushrooms are P1 treatment with a combination of 75% straw and 25% spent coffee grounds.Keywords: straw mushroom, straw, spent coffee grounds, growth, diameter.Media jamur merang pada umumnya adalah jerami. Ampas kopi merupakan salah satu limbah yang dapat dijadikan alternatif media tanam jamur merang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan diameter jamur merang pada media tanam ampas kopi, serta untuk mengetahui perbandingan kombinasi media tanam yang optimal bagi pertumbuhan diameter jamur merang. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Nonfaktorial yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang dimaksud adalah 100% jerami (P0) sebagai kontrol positif, 75% jerami dan 25% ampas kopi (P1), 50% jerami dan 50% ampas kopi (P2), 25% jerami dan 75% ampas kopi (P3), serta 100% ampas kopi (P4). Data dianalisis menggunakan Analisis Varian (ANAVA) dan dilakukan uji lanjut berupa Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian ini menunjukkan kombinasi media tanam jerami dan ampas kopi berpengaruh terhadap pertumbuhan diameter jamur merang. Kombinasi media tanam jamur merang yang optimal adalah perlakuan P1 dengan kombinasi 75% jerami dan 25% ampas kopi.Kata-kata kunci: Jamur Merang, Jerami, Ampas Kopi, Pertumbuhan, Diameter.
Inventory of Plant Types Used in Postpartum Care in Singkil District, Aceh Singkil Regency Yetri Amalia; Hasanuddin Hasanuddin; Asiah Asiah; Wardiah Wardiah; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 6, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTPostpartum care plant inventory is an activity to collect plant species used by the community in healing postpartum care. This study aims to determine the types, parts and methods of processing plants used in postpartum care as well as conservation efforts made on plants that have the potential as postpartum care in Singkil District, Aceh Singkil Regency. The study was conducted in July-August 2020, and collected data using a qualitative descriptive method with data collection techniques carried out by observation and structural interviews. Sources of data taken were 50 respondents consisting of 10 healers, 10 midwives and 30 mothers who had given birth. Data analysis was carried out descriptively using a qualitative approach. The results showed that 31 plant species were used for postpartum care. The parts of the plants used consisted of fruit, seeds, stems, flowers, leaves, tubers, and rhizomes. The processing was done by boiling and grinding.Keywords: Inventory, Childbirth, Medicinal Plants  ABSTRAKInventarisasi tumbuhan perawatan pasca persalinan merupakan kegiatan pengumpulan jenis-jenis tumbuhan yang digunakan masyarakat dalam penyembuhan perawatan pasca persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis, bagian-bagian dan cara pengolahan tumbuhan yang digunakan dalam perawatan pasca persalinan serta upaya konservasi yang dilakukan terhadap tumbuhan yang berpotensi sebagai perawatan pasca persalinan di Kecamatan Singkil Kabupaten Aceh Singkil. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020, dan mengambil data menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara struktural. Sumber data yang diambil adalah 50 responden yang terdiri dari 10 orang tabib, 10 orang bidan dan 30 orang ibu yang pernah melahirkan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian diperoleh 31 spesies tumbuhan yang digunakan untuk perawatan pasca persalinan, bagian tumbuhan yang digunakan terdiri dari buah, biji, batang, bunga, daun, umbi, dan rimpang, cara pengolahan dilakukan dengan cara direbus dan digiling.Kata kunci:Inventarisasi, Persalinan, Tumbuhan Obat 
Inventory of Typhoid Fever Disease Plants in Tangse District, Pidie Regency Laina Maqfirah; Wardiah Wardiah; Cut Nurmaliah; Hasanuddin Hasanuddin; Dewi Andayani
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractTyphoid fever or often known as typhus is an infectious disease that attacks the digestive system, namely the intestines, this disease is caused by the bacterium Salmonella typhi. Symptoms of typhoid fever or typhoid are in the form of fever for a week or more, this is usually followed by disturbances in the digestive tract. This study aims to determine the species of medicinal plants, plant organs used, processing methods and how to use them by the community to cure typhoid/typhoid fever in Tangse District, Pidie Regency. The research was conducted in October-November 2021. The method applied in this study was Rapid Rural Appraisal (RRA) by conducting observations and structured interviews. The parameters measured include the name of the species/scientific name of the plant, the organ of the plant used, the method of processing and the method of its use as a medicinal plant. Descriptive data analysis. The results showed that 11 species of medicinal plants were included in 9 Familia, these species were el root/pasak bumi, pomegranate, pear, meniran, gotu kola, cumin, carrot, white pumpkin, coconut, orange and leaves of the tree. The plant organs used are roots, leaves, fruit, seeds and tubers. There are various ways of processing medicinal plants, some are boiled, ground, crushed, grated, dredged and some are used directly without being processed first. Its use is done by eating, drinking or applied to parts of the body such as dressing. AbstrakDemam tifoid atau yang sering dikenal tipes merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan yaitu usus, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Gejala penyakit demam tifoid atau tipes adalah berupa demam satu minggu atau lebih, hal ini biasanya diikuti dengan gangguan pada saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies tumbuhan obat, organ tumbuhan yang digunakan, cara pengolahan dan cara penggunaannya oleh masyarakat untuk menyembuhkan demam tifoid/tipes di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie. Penelitian telah dilangsungkan pada bulan Oktober-November 2021. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah Rapid Rural Appraisal (RRA) dengan cara melakukan observasi dan wawancara terstruktur. Parameter yang diukur mencakup nama spesies/ nama ilmiah tumbuhan, organ tanaman yang digunakan, cara pengolahan serta cara pegunaannya sebagai tumbuhan obat. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan 11 spesies tumbuhan obat yang termasuk ke dalam 9 Familia, spesies tersebut yaitu akar el/pasak bumi, delima, pir, meniran, pegagan, jintan putih, wortel, labu putih, kelapa, jeruk dan daun bangun-bangun. Organ tanaman yang digunakan adalah akar, daun, buah, biji serta umbi. Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan bervariasi, ada yang direbus, digiling, ditumbuk, diparut, dikeruk dan ada yang langsung digunakan tanpa diolah terlebih dahulu. Penggunaannya dilakukan dengan dimakan, diminum atau diaplikasikan ke bagian tubuh seperti dibalur.
Use of plants as fragrance enhancers , dyes, and natural presertives in Ingin Jaya District of Aceh Besar Izmi Rizka Aulia; Hasanuddin Hasanuddin; Wardiah Wardiah; Dewi Andayani; Safrida Safrida
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAK            Penelitian tentang spesies yang digunakan sebagai penambah aroma, pewarna       dan pengawet alami di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar telah dilakukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan dan cara pengolahan tumbuhan yang digunakan untuk penambah aroma, pewarna, dan pengawet alami. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Ingin Jaya dari Bulan Oktober sampai dengan November 2021. Pendekatan dan jenis penelitian ini adalah kualitatif dan survey. Penelitian ini menggunakan metode RRA (Rapid Rural Appraisal). Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 90 spesies yang tumbuhan yang tergolong ke dalam 56 familia yang terdiri dari spesies penambah aroma sebanyak 44 spesies, pewarna (43 spesies), dan pengawet (20 spesies). Terdapat beberapa spesies yang sama dengan manfaat yang berbeda. Bagian/organ tumbuhan yang banyak digunakan sebagai penambah aroma adalah bagian daun (26 %), sebagai pewarna adalah buah (20%),  sedangkan sebagai pengawet adalah buah (9%). Cara pengolahan/penggunaan yang paling sering dilakukan oleh masyarakat adalah dengan cara dihaluskan (62,22%).Kata Kunci : Penambah Aroma, Pewarna, Pengawet, Ingin Jaya ABSTRACT            Research on species used as fragrance enhancers , dyes, and natural presertives in Ingin Jaya District of Aceh Besar has been conducted. The purpose of the study is to find out the type of plant, the parts of the plant used and way of processing the plant used for fragrance enhancers, dyes, and natural presertives.This research was conducted in Ingin Jaya District from October to November 2021.  This approach and type of research is qualitative ans survey. The results showed that there are 90 species of plants belonging to 56 families consisting of fragrance enhancers (44), dyes (43 species) and preservatives (20 species). There are several similar species with different use. The part of the plant that is widely used as a  fragrance enhancers is part leaf (26%). As a dye is fruit (20%), while as a preservative is fruit (9%). The most common way of processing by the community is by smoothing (62,22%).Keywords: Fragrance enhancers, dyes, natural presertives, Ingin Jaya