AbstractTyphoid fever or often known as typhus is an infectious disease that attacks the digestive system, namely the intestines, this disease is caused by the bacterium Salmonella typhi. Symptoms of typhoid fever or typhoid are in the form of fever for a week or more, this is usually followed by disturbances in the digestive tract. This study aims to determine the species of medicinal plants, plant organs used, processing methods and how to use them by the community to cure typhoid/typhoid fever in Tangse District, Pidie Regency. The research was conducted in October-November 2021. The method applied in this study was Rapid Rural Appraisal (RRA) by conducting observations and structured interviews. The parameters measured include the name of the species/scientific name of the plant, the organ of the plant used, the method of processing and the method of its use as a medicinal plant. Descriptive data analysis. The results showed that 11 species of medicinal plants were included in 9 Familia, these species were el root/pasak bumi, pomegranate, pear, meniran, gotu kola, cumin, carrot, white pumpkin, coconut, orange and leaves of the tree. The plant organs used are roots, leaves, fruit, seeds and tubers. There are various ways of processing medicinal plants, some are boiled, ground, crushed, grated, dredged and some are used directly without being processed first. Its use is done by eating, drinking or applied to parts of the body such as dressing. AbstrakDemam tifoid atau yang sering dikenal tipes merupakan penyakit yang menyerang sistem pencernaan yaitu usus, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Gejala penyakit demam tifoid atau tipes adalah berupa demam satu minggu atau lebih, hal ini biasanya diikuti dengan gangguan pada saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui spesies tumbuhan obat, organ tumbuhan yang digunakan, cara pengolahan dan cara penggunaannya oleh masyarakat untuk menyembuhkan demam tifoid/tipes di Kecamatan Tangse Kabupaten Pidie. Penelitian telah dilangsungkan pada bulan Oktober-November 2021. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah Rapid Rural Appraisal (RRA) dengan cara melakukan observasi dan wawancara terstruktur. Parameter yang diukur mencakup nama spesies/ nama ilmiah tumbuhan, organ tanaman yang digunakan, cara pengolahan serta cara pegunaannya sebagai tumbuhan obat. Analisis data secara deskriptif. Hasil penelitian didapatkan 11 spesies tumbuhan obat yang termasuk ke dalam 9 Familia, spesies tersebut yaitu akar el/pasak bumi, delima, pir, meniran, pegagan, jintan putih, wortel, labu putih, kelapa, jeruk dan daun bangun-bangun. Organ tanaman yang digunakan adalah akar, daun, buah, biji serta umbi. Cara pengolahan tumbuhan obat yang dilakukan bervariasi, ada yang direbus, digiling, ditumbuk, diparut, dikeruk dan ada yang langsung digunakan tanpa diolah terlebih dahulu. Penggunaannya dilakukan dengan dimakan, diminum atau diaplikasikan ke bagian tubuh seperti dibalur.