Misliah Idrus
Departemen Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Analisis Keselamatan Pelayaran di Area Terminal Khusus Kayu Hutan Tanaman Industri Sungai Sesayap Sepala Dalung Kalimantan Utara Muhammad Isradi Zainal; Misliah Idrus; Sabaruddin Rahman
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 22 No 1 (2018)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.281 KB) | DOI: 10.25042/jpe.052018.11

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis keselamatan alur pelayaran pada area terminal khusus kayu hutan tanaman industri di Sungai sesayap Sepala dalung Kalimantan Utara dengan mengukur dan menghitung kedalaman, lebar, arus, dan pasang surut sungai sesayap serta mengukur dan menghitung kebutuhan lebar alur kapal/tongkang yang akan digunakan, kedalaman alur pelayaran, kedalaman kolam, dan area putar pelabuhan/terminal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan melakukuan survey dan pengukuran hydooceanografi dan batimetri pada sungai sesayap dan perhitungan empiris untuk memperoleh lebar alur kapal, kedalaman alur pelayaran, kedalaman kolam dan area putar pelabuhan/ terminal. Hasil penelitian menunjukkan Kedalaman sungai pada areal terminal khusus hutan kayu tanaman industri memiliki kedalaman maksimal mencapai 16 m pada kondisi muka air rata – rata atau 13,9 m LLWL (pada kondisi air surut terendah). Kecepatan arus rata – rata untuk sungai di lokasi studi adalah 0,400 m/detik dengan dengan total debit sungai yang lewat adalah 4263.73 m3/detik, arah arus dalam pengukuran selama 25 jam menunjukkan pola aliran dalam dua arah, yang mengikut pola pasang surut. Tunggang pasang surut (tidal range) terbesar adalah sekitar 3,56 meter. Pada kondisi air menuju surut yang terjadi dua kali sehari memperlihatkan kecendrungan arah arus menuju timur laut (23 - 24o). Pada kondisi air menuju pasang terjadi arus cenderung menuju ke barat daya (203o – 204o). Kebutuhan lebar alur untuk 1 kapal adalah 110 meter, Kebutuhan lebar alur untuk 2 kapal adalah 140 meter, Lebar alur keluar-masuk kapal ke kolam pelabuhan direncanakan 250 m, kedalaman kolam pelabuhan 7 meter, luas kolam putar pelabuhan 190 m2 atau 19 ha. Secara umum dapat disimpulkan bahwa Alur Pelayaran terminal khusus kayu hutan tanaman industri industri di Sungai SesayapTanah Tidung aman sebagai lokasi terminal khusus kayu tanaman industri dan dapat dilalui kapal/tongkan dengan kapasitas 300 feet (L x B x H: 91,44 x 24,34 x 5,48 meter)
Analisis Perbandingan Biaya Pengangkutan Peti Kemas Menggunakan Moda Truk, Kereta Api dan Kapal Provinsi Sulawesi Selatan Rifkah Fitriah; Misliah Idrus; Andi Sitti Chaerunnisa
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 22 No 1 (2018)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.067 KB) | DOI: 10.25042/jpe.052018.12

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis asal dan tujuan peti kemas di Sulawesi Selatan, membandingkan biaya yang digunakan untuk distribusi peti kemas menggunakan moda truk, kereta api dan kapal dan menganalisis jarak peralihan moda untuk truk, kereta api dan kapal di Sulawesi Selatan.Lokasi penelitian terletak di Provinsi Sulawesi Selatan dengan pengumpulan data primer melalui instansi terkait yaitu Dinas Perhubungan Makassar dan Perusahaan Pelayaran serta data sekunder dari studi pustaka terkait. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan biaya tetap dan biaya variabel masing-masing moda hingga mengeluarkan grafik peralihan moda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peralihan moda terjadi pada jarak 50 km, pendistribusian peti kemas menggunakan truk dapat beralih menggunakan moda kereta api. Pada jarak 150 km, pendistribusian peti kemas jalur darat menggunakan moda truk dapat beralih ke jalur laut menggunakan kapal. Sedangkan pada jarak 250 km, pendistribusian peti kemas jalur darat menggunakan moda kereta api dapat beralih ke moda kapal.Kata Kunci: Biaya pengangkutan, peralihan moda, pendistribusian peti kemas AbstractCost Comparison Analysis of Container Transport Using Truck, Rail And Sea Transport Modes in South Sulawesi. This study aims to analyze the origin and destination of containers in South Sulawesi, comparing the costs used for the distribution of containers using truck, rail and ship modes and analyzing the distance of moda transition for trucks, trains and ship in South Sulawesi. The research location is located in South Sulawesi Province with primary data collection through related institution,Makassar Transportation Department and Shipping Company and secondary data from related literature study. The method used in this study is the calculation of fixed costs and variable costs of each mode to issue a transition graph of modes. The results show that the mode transition occurs at a distance of 50 km, the distribution of containers using trucks can switch using rail mode. At a distance of 150 km, the distribution of overland containers using truck mode can switch to sea routes by ship. While at a distance of 250 km, the distribution of container land routes using rail mode can switch to the mode of the ship.Keywords: Freight cost, moda transition, distribution of containers
Analisa Analisa Kapasitas Optimal Lapangan Penumpukan di Pangkalan Lontangnge Pelabuhan Parepare Anugrah Amaliah; Syarifuddin Dewa; Misliah Idrus
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 22 No 1 (2018)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.222 KB) | DOI: 10.25042/jpe.052018.13

Abstract

Abstrak Perencanaan pelabuhan yang tidak tepat dapat mengakibatkan pelayanan pelabuhan yang kurang efisien. Optimasi digunakan untuk menemukan sebuah kondisi yang diperlukan untuk mencapai hasil terbaik dari situasi yang ada. Hal ini dicapai dengan menyeimbangkan antara biaya pelayanan yang ada dengan biaya tunggu yang diakibatkan oleh pelayanan yang ada. Biaya pelayanan tergabung dalam pengoperasian fasilitas sedang biaya tunggu menyatakan biaya menunggu bagi pelanggan. Menambah ataupun meningkatkan pelayanan berarti dapat mengurangi waktu tunggu pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas optimal Lapangan Penumpukan Petikemas Lontangnge Pelabuhan Parepare untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, serta menentukan dimensi ukuran dari Lapangan Penumpukan Petikemas Lontangnge Pelabuhan Parepare. Analisa dilakukan dengan menggunakan teori antrian, dimana teori ini membantu dalam menghitung biaya-biaya akibat pelayanan yang menunggu. Perhitungan ini dilakukan dengan menganalisa data muatan bongkar-muat (B/M) petikemas dan data barang pada petikemas untuk memperoleh biaya yang ada. Selain itu, dilakukan pula perhitungan daya dukung tanah untuk menentukan tinggi tumpukan petikemas dan kapasitas lapangan. Pada hasil penelitian ini, diperoleh untuk Jangka Pendek biaya optimum untuk Lapangan Penumpukan Petikemas Lontangnge Pelabuhan Parepare adalah Rp. 27,479,774,886.03 dengan luas dimensi lapangan adalah 4700 m2. Sedangkan untuk Jangka Menengah dan Jangka Panjang adalah Rp. 36,690,983,344.01 dengan luas dimensi lapangan adalah 25000 m2. Kata Kunci: Optimasi, Kapasitas Lapangan, Muatan B/M. Abstract Improper port planning results in less efficient port services. Optimization is used to find the one condition to find the best outcome of the situation. This is achieved by balancing the cost of existing services with the waiting costs caused by existing services. Service charges are incorporated in the operation of the facility while the waiting costs state the waiting costs for customers. Adding or improving services means reducing customer waiting times. The aim of this research is to analyze the optimal capacity of Lontangnge Container Yard Port of Parepare, medium and long term, and to determine the dimension of container yard’s size. The analysis is done by using queuing theory, where the costs of waiting service can be calculated. This calculation is done by analyzing data of loading-discharging payload and goods data on container to obtain cost. In addition, the calculation of soil bearing capacity is also determined the height of container pile and Container Yard (CY) capacity. In the results of this study, obtained for the short-term optimum cost for the Lontangnge Parcel Container Parepare Field is Rp. 27,479,774,886.03 with the width of field dimension is 4700 m2. While for the Medium Term and Long Term is Rp. 36,690,983,344,01 with the field dimension is 25000 m2. Keywords : Optimation, CY Capacity, Loading-Discharging Goods.
Model Pengaruh Dwelling Time terhadap Biaya Logistik di Terminal Petikemas Makassar Milwan Kamil; Misliah Idrus; Syarifuddin Dewa
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 22 No 1 (2018)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.605 KB) | DOI: 10.25042/jpe.052018.15

Abstract

Pelabuhan berperan penting dalam sistem transportasi maritim internasional dan logistik suatu negara karena apabila kinerja operasional pelabuhan tidak optimal seperti waktu tunggu sandar dan dwelling time yang masih lama, fasilitas terminal dan tenaga kerja bongkar muat kurang memadai dapat menghambat proses distribusi barang di pelabuhan. Terminal Petikemas Makassar sebagai bagian dari Pelabuhan Makassar merupakan pusat pelayaran kawasan Timur Indonesia yang didukung oleh hinterland Sulawesi Selatan yang potensial. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan membuat model hubungan antara dwelling time dengan biaya logistik di Terminal Petikemas Makassar. Biaya logistik dalam penelitian ini adalah biaya tunggu modal dan container port charges yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengurusan peti kemas di Terminal Petikemas Makassar. Dwelling time adalah jarak waktu dari mulai suatu peti kemas dibongkar dan diangkat dari kapal sampai peti kemas tersebut meninggalkan terminal melalui pintu utama. Penelitian ini menggunakan metode regresi dengan menggunakan software GMDH Shell untuk pemodelan hubungan antara dwelling time dan biaya logistik. Komoditi ekspor dan impor terbesar dijadikan sampel dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat korelasi, pengaruh dwelling time terhadap total biaya logistik baik untuk komoditi ekspor dan impor di Terminal Petikemas Makassar sebesar 100% dengan model hubungan TLC = 733400 + 211700 DT + P + 0,5006 BM untuk komoditi ekspor dan TLC = 733400 +119700 DT + P + 0,507 BM + GE untuk komoditi impor.
Evaluasi Kekuatan Struktur Dermaga setelah Perkuatan di Pelabuhan Ambon untuk Proses Unloading Container Crane Denny Christian Somalinggi; Mudrikah Mudrikah; Misliah Idrus
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 23 No 1 (2019)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.943 KB) | DOI: 10.25042/jpe.052019.01

Abstract

Perkuatan Dermaga VI Pelabuhan Ambon dilakukan untuk mengingkatkan kapasitas terpasang Terminal Petikemas Ambon untuk mendukung kegiatan bongkar muat petikemas, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) telah mengadakan 1 (satu) unit Container Crane (CC 01) dimana saat ini dalam proses persiapan unloading dari kapal ke dermaga, Penelitian ini menyajikan evaluasi terhadap kapasitas elemen struktur dermaga meliputi tiang pancang (steel pipe), balok dan pelat lantai. Evaluasi ini dilakukan dengan mengitung kapasitas terpasang dermaga dengan metode elastis dan ultimate serta menggunakan pendekatan secara Teknis yang dapat diterima secara umum dengan mengacu pada ketentuan baku diantaran SNI (Standard Nasional Indonesia) dan OCDI (Overseas Coastal Development Institute of Japan). Pemodelan struktur dilakukan dengan menggunakan program SAP 2000 V16, dimana model struktur dermaga dibuat sedemikan rupa mendekati kondisi struktur terpasang dengan beban roda didistribusi mengikuti pola rencana kegiatan un-loading. Hasil evaluasi menunjukkan besarnya momen pada posisi balok melintang 86,44 Tm dengan stress ratio 0,713 masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kapasitas terpasang yaitu 121.25 Tm, balok Listplank 171,74 Tonm dengan stress ratio 0,9 masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kapasitas terpasang yaitu 220,06 Tm, pelat lantai 9,36 Tonm dan stress ration pada tiang pancang 0,798 masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kapasitas terpasang yaitu 10,39 Tm. Kata kunci : container crane, kekuatan struktur, Dermaga Ambon
Analisa Kapasitas Pelayanan Kegiatan Bongkar Muat Kapal Barang di Pelabuhan Maccini Baji Rahmat Firmansyah; Misliah Idrus; Andi Sitti Chaerunnisa
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 23 No 2 (2019)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.417 KB) | DOI: 10.25042/jpe.112019.09

Abstract

Capacity Analysis of cargo ship loading and unloading services activities at the Maccini Baji Port. This study aimed to describe the Capacity Analysis of cargo ship loading and unloading services activities at the Maccini Baji Port, (1) How Baji Maccini port productivity based on number of loading and unloading cargo, (2) Factors that affect the productivity at the port Maccini Baji, and (3) What advice and recommendations on productivity Maccini port Baji. Stages of the data analysis are: (a) Identify the relationship between the amount of cargo and truck fleet size, the amount of cargo and service time, the amount of cargo and the number of workers unloading; (b) Perform forecasting the amount of cargo to medium term; (c) Count the number of truck fleet needs, service time, and the number of workers unloading based on the equation in the first step, based on the results of load forecasting; (d) Compare the service charge using the launch system and by using a mobile crane. The results showed that, the amount of service time available for 5,610 hours/year, truck payload capacity of 49,500 tons/year, and the number of loading and unloading labor (labor) of 9,900 people/year. Projections charge in 2020 amounted to 106,632 tonnes, for the medium term (2024) amounted to 292,291, and for the long term (2029) amounted to 858,913. Total fleet needs (truck) for a long term (10 years) as many as 28,764 trucks / year.
Analisis Produktivitas Bongkar Muat pada Pelabuhan Soekarno Yusrifah Indahsari Yusuf; Misliah Idrus; Andi Chairunnisa
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 1 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052020.09

Abstract

Abstrak Jumlah arus bongkar muat di pelabuhan Makassar mengalami kecenderungan peningkatan volume setiap tahunnya. Dari data arus bongkar muat barang di pelabuhan Soekarno (2007 – 2015) berkembang secara fluktuatif (tidak Stabil) dari tahun 2011 hingga 2013 terjadi peningkatan pesat hingga mencapai 1.631.895 namun tidak di dukung oleh fasilitas bongkar muat sehingga kemacetan truk di sekitar dermaga baik dalam maupun luar dermaga. Penelitian ini bertujuan menentukan produktivitas dan kebutuhan alat bongkar muat dimasa yang akan datang dengan menggunakan metode efektivtas dan time series. Analisis kenaikan/penurunan poduktivitas bongkar dalam tiga tahun terakhir pada pelabuhan Soekarno dengan data ditahun 2017 sebesar 30287,46 ton, 2018 mengalami kenaikan barang yang dibongkar sebesar 61662,59 ton dan 2020 barang yang dibongkar mengalami penurunan sebesar 45686,57 ton. Dari data di atas dapat dilihat bahwa produktivitas bongkar di pelabuhan Soekrano tahun 2017, 2018, 2020 beruturut-turut yaitu sebesar 4,509 TGJ, 15,241 TGJ, 14,642 TGJ. Sedangkan produktivitas muat pada tiga tahun terakhir sebesar 32603 ton ditahun 2017, 2018 terjadi peningkatan muatan sebesar 61485,4 ton dan 2020 jumlah muatan sebesar 87133,6 ton. Dari data diatas dapat dilihat bahwa produktivitas muat di Pelabuhan Soekarno tahun 2017, 2018, 2020 berturut-turut adalah 32,860 TGJ, 61,980 TGJ, 84,560 TGJ. Metode peramalan untuk Arus barang dari tahun 2020 – 2035 (Jangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang), dari hasil peramalan arus barang didapatkan pada tahun 2025 arus barang di pelabuhan Soekarno sebesar 404368 Ton, tahun 2030 sebesar 657098 Ton, dan tahun 2035 sebesar 909828 Ton . Berdasarkan hasil peramalan jumlah arus barang yang dibongkar dan dimuat di Pelabuhan Soekarno, mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kebutuhan bongkar muat di pelabuhan Soekarno menunjukkan bahwa 1 Unit Crane Kapasitas 25 Ton masih mencukupi untuk melayani barang umum sampai pada Tahun 2035, dengan arus barang sebesar 758190 Ton, Akan tetapi pada tahun 2033,2034,2035 kapasitas bongkar muat sudah tidak mencukupi yaitu lebih besar dari 804000 Ton. Oleh karena itu disarankan untuk melakukan penambahan alat bongkar muat pada tahun 2035.
Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Perintis di Wilayah Kecamatan Liukang Tangaya Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan Glen Jimmy Latumahina; Misliah Idrus; Andi Chairunnisa
Jurnal Penelitian Enjiniring Vol 24 No 1 (2020)
Publisher : Center of Techonolgy (COT), Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25042/jpe.052020.08

Abstract

Analyze Service Performance of Pioneer Transportation in Liukang Tangaya Sub-district Area, Pangkajene and Islands District. The aim of this study was to find out efficiency of the pioneer transportation performance in Liukang Tangaya Sub-district Area and the variables that affect to it, and to formulate the development strategies in the future also.The approach of this study was quantitative. Data collection performed by direct observation. Total load data processed to obtain load factor as benchmark to determine efficiency and continued by analyzing the influence variables to formulate the development strategies by using SWOT analysis. The result showed that the pioneer transportation route R-44 was efficient, where passenger load factor for line Liukang Tangaya – Maccini Baji more than 100% and cargo below 6%, with realized frequency also as much 89%. The affecting variables are the amount of cargo quantity and the amenities of load space. The development strategies that suggested are: (i) Increase the quality of passenger’s service on board as well as when in harbor, (ii) Intensify socialization related to schedule information departure of the ship either by print media or by government web sites to stimulate more cargo quantity, (iii) fleet regenerate with more greater passenger’s capacity and load space equipped with cooler, (iv) increase shipping frequency numbers so that passenger buildup would never happen.
Kajian Tarif Angkutan Laut Trayek Kota Makassar – Pulau Barrang Lompo Pada Saat Pandemi Covid-19 Welsy Kristianto; Wihdat Djafar; Andi Sitti Chairunnisa; Misliah Idrus; Abdul Haris Djalante; Rifkah Fitriah
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 4, Number 2, July 2023 Edition
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62012/zl.v4i2.26090

Abstract

The Covid-19 pandemic has caused the Indonesian government to restrict the movement of communities to prevent the spread of the Corona Virus. This regulation has been enforced by the local government of Makassar City as well. The restriction affects the community's economy, which includes business activities related to population movement. Similarly, the restriction impacts the sea transportation in Makassar City, particularly the Makassar-Barrang Lompo route. The limitation of the passenger-carrying capacity to 50% of the maximum ship carrying capacity and the limitation of working hours have caused a decrease in the productivity of sea transportation on this route. In addition, the population movement on the Makassar – Barrang Lompo route has declined, causing the demand for sea transportation to decrease as the number of service frequencies decreases. It directly affects the revenue of sea transportation. As the tariff applied during the pandemic RP. 25,000, this study aims to determine the minimum tariff for operating ships so that it can be seen with the decreasing productivity and number of ships frequency, whether the applied tariff can cover the operational costs of the ships. Determination of the minimum tariff using the Required Freight Rates (RFR) method. RFR is the minimum rate that can cover the expenditures related to ship operational activities. The result shows that the minimum tariffs for the six ships operating during the Covid-19 pandemic were Rp. 11582 – Rp. 32,486. This indicates that the minimum tariffs of some operating ships are still higher than the applied tariff. Therefore, the ship fares on the Makassar-Barrang Lompo route need to be reviewed if the policy of restricting people's movements is reenforced.