Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

“Kelulut” stingless bee culture of Datai Lino farmer group in Bentian Besar Village, Kutai Barat, Indonesia Syafrizal Fachmy; Rudy Agung Nugroho; Rudianto Rudianto; Widha Prahastika
Pelita Eksakta Vol 2 No 2 (2019): Pelita Eksakta Vol. 2 No. 2
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/pelitaeksakta/vol2-iss2/74

Abstract

A Community service program known as Program Kemitraan Masyarakat (PKM) was done from April-July 2019 at Bentian Besar village, Bentian Kutai Barat, Kalimantan Timur. The purpose of the PKM was to empower community, especially Datai lino farmer group in order to enhance their productivity and transfer Science and technology, assisting the member of Datai lino farmer group to do stingless bee culture. In this program, the member of farmer group has obtained a soft skill and an experience in stingless bee culture. Further, this program can empower the member of Datai lino farmer to be an entrepreneurship, providing stingless bee product such as propolis and honey bee which has an economic value. This program was done in two sections, theory and practice with ratio 25%:75%. In theory section, the member of PKM has delivered a presentation regarding stingless bee culture technique. In the practice section, the members of datai lino farmer group directly built stingless bee home base and applied stingless bee culture, including maintenance bee colony and harvest the products. The outcome of the PKM program was soft skill transfer technology, a stingless bee culture module. In the future, this program can be implemented to boost the economic value for the members of Datai lino farmer group in Bentian, Kutai Barat, Kalimantan Timur.
PENGENALAN BUDIDAYA MAGGOT PADA PETERNAK SAPI DI DESA SUMBERSARI, LOA KULU KUTAI KARTANEGARA, KALIMANTAN TIMUR Retno Aryani; Rudy Nugroho; Hetty Manurung; Ari Sanjaya; Didit Suprihanto; Wulan Sari; Yanti Sari; Rudianto Rudianto; Widha Prahastika; Nurul Fadila; Iyut Toimsar; Christiano Jhonson
Jurnal Abditani Vol. 6 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v6i2.233

Abstract

Maggot atau awam mengenal dengan larva lalat tentara hitam/Black Soldier Fly (BSF), akhir-akhir ini menjadi primadona masyarakat. Budidaya maggot sangat mudah, dengan hanya menggunakan substrat limbah organik atau berupa limbah dari peternakan hewan misalnya kotoran sapi, budidaya maggot sudah dapat dilakukan. Namun demikian, bagi sebagian kelompok masyarakat, khususnya peternak sapi di wilayah Desa Sumbersari, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, pengetahuan mengenai budidaya maggot dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai substrat belum pernah diketahui. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan budidaya maggot kepada anggota peternak sapi di desa Sumbersari, Loa Kulu, Kutai Kartanegara. Kegiatan diikuti oleh 15 orang peternak sapi yang merupakan mitra dari PT Berkah Salama Jaya, Sentral Penggemukan Sapi. Pelaksanaan kegiatan dibagi menjadi tiga tahap yaitu perencanaan, persiapan dan pelaksanaan. Metode pelaksanaan dilakukan dengan ceramah, praktek dan diskusi. Hasil pengabdian ini ada beberapa peserta yang memulai budidaya maggot untuk mengoptimalkan peternakan sapi yang telah ada. Dengan kegiatan ini maka peternak sapi di wilayah desa Sumbersari, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, mendapatkan pengetahuan baru mengenai budidaya maggot dan prospek untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.