Harmanto
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PERAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PATROLI KEAMANAN SEKOLAH (PKS) DALAM PEMBENTUKAN SIKAP DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB ANGGOTANYA DI SMPN 2 BANGIL AYU NAJIBATUL INSIYAH; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peran kegiatan ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah dalam pembentukan sikap disiplin dan tanggung jawab anggota di SMPN 2 Bangil dan kendala yang dialami ekstrakurikuler Patroli Keamanan Sekolah dalam pembentukan sikap disiplin dan tanggung jawab. Landasan teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu wawancara semi terstruktur, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pembentukan sikap disiplin anggota melalui penegakan tata tertib Pelatihan Baris Berbaris yang berlaku baik saat latihan maupun yang berlaku di sekolah sedangkan dalam pembentukan sikap tanggung jawab anggota melalui piket. Piket dilakukan di jalan sekitar sekolah dengan menertibkan arus lalu lintas dan menyeberangkan siswa SMPN 2 Bangil yang hendak memasuki sekolah, piket juga dilakukan di parkiran sekolah dengan merapikan dan memeriksa sepeda-sepeda yang berantakan dan tidak dikunci. Kendala yang dialami oleh Patroli Keamanan Sekolah dalam pembentukan sikap disiplin dan tanggung jawab anggota yaitu masih banyaknya anggota yang melanggar tata tertib baik saat latihan maupun saat berada di sekolah dan tidak melaksanakan tugasnya baik tugas dari PKS maupun tugas yang diberikan oleh sekolah.Kata Kunci: Peran, Disiplin, Tanggung Jawab, Patroli Keamanan Sekolah
KELOMPOK MASYARAKAT PENGAWAS (POKMASWAS): KESADARAN EKOLOGI MASYARAKAT DESA LABUHAN KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN DALAM MENJAGA EKOSISTEM PANTAI KUTANG SITI MAULIDAH; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesadaran ekologi masyarakat desa Labuhan dalam menjaga ekosistem pantai Kutang. Kesadaran ekologi yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi because motive dan in order to motive dari serangkaian kegiatan yang diadakan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS). Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori sosial fenomenologi yang dikembangkan Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain penelitian fenomenologi. Penentuan informan dalam penelitian dilakukan secara purpusive sampling. Informan dalam penelitian ini adalah 5 informan dengan kriteria masyarakat desa Labuhan yang terlibat secara aktif dalam kegiatan-kegiatan POKMASWAS. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) because motive masyarakat desa Labuhan melakukan pelestarian dan pengawasan ekosistem pantai Kutang adalah alam akan ramah kalau manusia juga ramah, serta kualitas hidup yang bergantung pada lingkungan hidup itu sendiri. (2) in order to motive masyarakat desa Labuhan setelah melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka menjaga ekosistem pantai Kutang adalah menciptakan lingkungan yang nyaman, mengembangkan ekonomi kerakyatan masyarakat serta membuat masa depan terjamin untuk generasi muda. Kegiatan-kegiatan yang telah diadakan POKMASWAS dan diikuti oleh masyarakat desa Labuhan dapat menggambarkan masyarakat sadar akan pentingnya menjaga lingkungan tempat tinggal dalam hal ini adalah lingkungan pantai Kutang. Kata Kunci: Kesadaran Ekologi, Ekosistem Pantai, Pantai Kutang.
Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter di SMP Negeri 5 Sidoarjo DIDIK ADE IRAWAN; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi PPK di SMPN 5 Sidoarjo. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah salah satu program kerja Nawacita dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). Penguatan karakter bangsa dianggap perlu dilakukan untuk mempersiapkan generasi emas tahun 2045. Sebelum ada program PPK, pendidikan karakter sebenarnya telah diimplementasikan dalam kegiatan sekolah. Jadi, perlu ada penguatan yang diberikan oleh sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan karakter. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi partisipan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada penguatan pendidikan karakter di SMPN 5 Sidoarjo. Penguatan terletak pada adanya jadwal pembinaan sebagai upaya penguatan program pembinaan oleh guru BK sebagai upaya preventif peserta didik. Penguatan cinta lingkungan dengan adanya program zero waste sebagai bentuk penguatan dari program Jum’at Bersih. Penguatan kedisiplinan dengan pembaruan peraturan sekolah yaitu masuk sekolah jam 6.20 WIB sebagai bentuk penguatan program religius shalat dhuha serta kedisiplinan pada model rambut taruna bagi laki-laki. Penguatan pada pembelajaran yaitu PPK berintegrasi dengan pembelajaran dan tidak harus menggunakan pendekatan 5M dalam proses pembelajaran. Penguatan pada pramuka yaitu adanya materi PPK mengenai nasionalisme yang dilaksanakan saat persami dan wajib pramuka bagi seluruh peserta didik. Kata Kunci: Penguatan Pendidikan Karakter, Implementasi
Pengelolaan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di SMP Negeri 2 Dlanggu Kabupaten Mojokerto FARUQ ANSHARI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengukuran hasil program Penguatan Pendidikan Karakter pada ekstrakurikuler tilawah dan kelas pembimbingan olimpiade IPS di SMPN 2 Dlanggu Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan landasan teori yaitu model CIPP dan analisis SWOT. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bentuk perencanaan ekstrakurikuler tilawah berupa materi pembelajaran, jurnal, dan ayat Al-Qur’an yang disiapkan secara khusus untuk bahan pembelajaran tilawah, sedangkan pada pembimbingan olimpiade IPS berupa kisi-kisi, RPP, materi pembelajaran, dan soal latihan untuk peserta didik. Dalam pelaksanaan ekstrakurikuler tilawah, guru tilawah menerapkan dua metode pembelajaran yaitu metode klasikal dan metode privat. Pada pembimbingan olimpiade IPS, guru membahas soal bersama dengan peserta didik secara mendalam dan mencari solusi pada soal yang dianggap sulit. Pengukuran ekstrakurikuler tilawah yaitu ujian atau tes kemampuan membaca pada ujian semester dan akhir kegiatan, sedangkan pada pembimbingan olimpiade IPS yaitu guru memberikan tanya jawab ketika proses pembimbingan serta memberikan soal latihan disertai dengan penilaian ketika akan mengikuti olimpiade IPS. Dari pembahasan mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengukuran ini, peneliti memperoleh hasil akhir bahwa untuk ekstrakurikuler tilawah telah menghasilkan peserta didik yang berani tampil membaca tilawatil Qur’an ketika diundang pada acara walimatul khitan. Sedangkan hasil pada pembimbingan olimpiade IPS ini adalah peserta didik dapat memperoleh wawasan dan ilmu pengetahuan tambahan mengenai materi yang belum pernah diajarkan di kelas ketika mengikuti pembimbingan olimpiade IPS. Kata Kunci: Pengelolaan, Penguatan Pendidikan Karakter
IMPLEMENTASI PROGRAM LITERASI DI SMP NEGERI 5 SIDOARJO puput putri dia rahayu; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi dan program literasi di SMPN 5 Sidoarjo, menganalisis pemahaman warga SMPN 5 Sidoarjo terhadap program literasi, serta mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat program literasi di SMPN 5 Sidoarjo. Landasan teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Teori Belajar Konstruktivisme Vygotsky. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa warga SMPN 5 Sidoarjo melaksanakan program literasi melalui kegiatan membaca, menulis, serta memahami informasi secara cerdas. Strategi program literasi meliputi: menyediakan fasilitas kelas yang bagus, lomba GERBASI (Gerakan Budaya Literasi), memperbarui koleksi buku perpustakaan, pembuatan majalah dinding di setiap mata pelajaran, orang tua ikut menyediakan fasilitas buku bagi peserta didik. Kemudian program literasi meliputi: kegiatan membaca di hari sabtu sebelum pelajaran, pojok baca, pengelolaan perpustakaan dan pengadaan buku, kegiatan ekstrakurikuler jurnalistik. Faktor pendukung meliputi: kesadaran warga sekolah terhadap pentingnya program literasi, partisipasi aktif warga sekolah dan orang tua. Beberapa kegiatan pembiasaan budaya literasi (Sabtu Baca) sudah berjalan di SMPN 5 Sidoarjo sebelum Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti diterbitkan. Banyak kegiatan atau pembiasaan literasi seperti kegiatan majalah dinding. Sedangkan faktor penghambat meliputi: belum ada waktu khusus untuk kegiatan membaca buku di perpustakaan, belum semua guru dapat mendampingi peserta didik ketika kegiatan Sabtu Baca, keterbatasan sarana fisik yaitu ruang baca di perpustakaan. Kata Kunci: Program Literasi Sekolah, Program Literasi di SMP
PERAN SANGGAR HIJAU INDONESIA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN PESERTA DIDIK MELALUI PROGRAM ECOBRICK DI SMA NEGERI MOJOAGUNG JOMBANG NURUN NASICHAH; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran Sanggar Hijau Indonesia (SHI) dalam mengembangkan sikap peduli lingkungan peserta didik melalui program ecobrick di SMA Negeri Mojoagung Jombang. Fokus dari penelitian ini pada program ecobrick meliputi kegiatan wajib dan rutin yang dilaksanakan di SMA Negeri Mojoagung. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran dari Biddle and Thomas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran Sanggar Hijau Indonesia dalam mengembangkan sikap peduli lingkungan peserta didik melalui program ecobrick meliputi (1) kegiatan edukasi; (2) kegiatan pengumpulan dan penimbangan sampah di SRB; (3) kegiatan ecobrick day. Adapun kegiatan pertama masuk dalam kategori kegiatan wajib dari program ecobrick yaitu edukasi. Kegiatan ini bertujuan untuk menyadarkan peserta didik tentang bahaya sampah plastik dan langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi dan solusi pengelolaannya. Kegiatan kedua, masuk dalam kategori kegiatan rutin. Kegiatan tersebut adalah pengumpulan dan penimbangan sampah plastik yang dilakukan setiap hari Jumat oleh perwakilan kelas di SMANEMA (SMA Negeri Mojoagung) Recycle Bank. Kegiatan ketiga, kegiatan ecobrick day yang dilakukan rutin ketika memperingati hari tentang lingkungan. Kegiatan ecobrick day ini merupakan kegiatan sehari bersama ecobrick. Semua warga sekolah terlibat dalam kegiatan tersebut guna untuk membentuk sikap peduli lingkungan dengan cara peduli terhadap sampah plastik pada hari peringatan tentang lingkungan seperti Hari Sampah Nasional, Hari Lingkungan Hidup, Hari Bumi. Selama proses penerapan program tersebut peserta didik SMA Negeri Mojoagung mampu menunjukkan sikap yang mengarah pada pengurangan konsumsi plastik, dan tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan. Kata Kunci: Sanggar Hijau Indonesia, Sikap Peduli Lingkungan, Ecobrick
Strategi Pembinaan Warga Negara Yang Baik di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lamongan PUTRI AYU ARUMSARI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan strategi pembinaan warga negara yang baik dan respon warga binaan terkait dengan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Sedangkan keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tujuh strategi pembinaan warga negara yang baik yaitu: (1) praktik mengaji, praktik mengaji, dan kegiatan pembentukan karakter religius, (2) pelatihan baris berbaris dalam upacara peringatan hari besar nasional, (3) penyuluhan, diskusi, dan sharring, (4) pembiasaan dalam kegiatan sosial, (5) pemberian pengetahuan melalui pendidikan non formal belajar kejar paket dan melalui media televisi, (6) penyuluhan kesehatan dan kegiatan olahraga, (7) pelatihan, praktik kerja, produksi dan pemasaran. Terkait dengan respon warga binaan ditinjau dari pemahaman, sikap dan partisipasi dalam pembentukan warga negara yang baik terdapat tiga kriteria pertama tinggi pada pembinaan kesadaran beribadah, sedang pembinaan kesadaran hukum dan rendah pada pembinaan keterampilan. Kata kunci: Pembinaan, Warga Negara Yang Baik, Lembaga Pemasyarakatan.
PERAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MENGUNGKAP KASUS KORUPSI STUDI KASUS DESA PLOSO KECAMATAN KREMBUNG KABUPATEN SIDOARJO AINUN YULIS SALAMAH; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran tokoh masyarakat dalam mengungkap kasus korupsi dana tanah kas desa (TKD). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peran tokoh masyarakat dalam pengungkapan kasus korupsi yang dilakukan oleh Kepala Desa. Faktor pendukung terselesaikannya kasus korupsi yang ada di Desa Ploso karena terdapat kerja sama yang baik antara Perangkat Desa dan Tokoh Agama. Dalam hal ini Tokoh Agama bergerak untuk mengumpulkan massa dan Perangkat Desa memberikan keterangan secara hukum kepada pihak yang berwajib. Dukungan dari masyarakat secara umum juga memberikan kontribusi yang baik dalam penyelesaian kasus korupsi yang ada di Desa Ploso Kata Kunci: peran, tokoh masyarakat, korupsi Abstract This research aims to analyze the role of community leaders in exposing corruption cases funds cash land village. This research used the qualitative approach, data collection techniques with in-depth interviews. The results of this research show that there is a role of community leaders in corruption case disclosures made by the village head. Factor endowments finished corruption in the village Ploso because there are good cooperation between village device and religious figures. In this case religious figures move to gather the masses and the Village legally provides information to the authorities. The support of the community in General also contributed well in the resolution of cases of corruption in the village Ploso Key Words: Role, Community Leaders, Corruption.
TANGGAPAN PELAJAR SMA KEMALA BHAYANGKARI 3 PUSDIK SABHARA PORONG TENTANG PENDIDIKAN LALU LINTAS EL SINTA LISNAWATI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tanggapan peserta didik SMA Kemala Bhayangkari 3 Pusdik Sabhara Porong tentang program pendidikan lalu lintas. Penelitian ini menggunakan teori behaviorisme yang mengajarkan bahwa manusia tidak dipengaruhi oleh bawaan lahir, (kecerdasan, emosional, ketahanan tubuh, penyakit bawaan). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, teknik pengumpulan data dengan angket metode random sampling dan dokumentasi. Sampel dari penelitian ini adalah 10% dari jumlah peserta didik kelas X yang berjumlah 56 peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pemberian pendidikan lalu lintas di SMA Kemala Bhayangkari 3 Pusdik Sabhara Porong mendapatkan kategori baik tersebut terlihat dari deskripsi data yang menunjukkan dengan skor rata-rata 180. Skor tertinggi pada tanggapan peserta didik SMA Kemala bhayangkari 3 Pusdik Sabhara Porong yaitu 187,166. Kata Kunci: Tanggapan baik, Pendidikan Lalu Lintas, SMA Kemala Bhayangkari 3 Pusdik Sabhara Porong.
PERAN PIMPINAN DALAM RESOLUSI KONFLIK DI PIMPINAN KOMISARIAT PERGURUAN TINGGI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA (STUDI KASUS PKPT IPNU IPPNU UNESA) SITI AISYAH; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 7 No 2 (2019): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v7n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pimpinan dalam resolusi konflik di PKPT IPNU IPPNU UNESA. Landasan teori yang digunakan adalah teori peran dari Biddle dan Thomas. Pendekatan penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resolusi konflik yang dipilih pimpinan di PKPT IPNU IPPNU UNESA dalam menghadapi kasus yang dapat menimbulkan konflik di PKPT IPNU IPPNU UNESA antara lain: (1) Kasus kekurangan dana saat akan melaksanakan LAKMUD (Latihan Kader Muda) 2019 berupa konflik antara individu (pengurus yang belum membayar iuran) dan kelompok organisasi (PKPT IPNU IPPNU UNESA). Resolusi konflik yang digunakan adalah model kompromi (compromising). (2) Kasus kesenjangan fasilitas di Lidah Wetan dan di Ketintang pada saat rapat kader kontrol berupa konflik antar kelompok (pengurus di Lidah Wetan) dengan kelompok (pengurus di Ketintang) dalam organisasi PKPT IPNU IPPNU UNESA. Resolusi konflik yang digunakan adalah model kompromi (compromising). (3) Kasus kurang maksimalnya pelaksanaan proker JULING (Jualan Keliling) berupa konflik antar kelompok (lembaga kewirusahaan) dengan kelompok (departemen atau lembaga lain). Resolusi konflik yang digunakan adalah kolaborasi (collaborating). (4) Kasus pelaksanaan rapat caturwulan dan rapat lain di PKPT IPNU IPPNU UNESA yang sering telat dari jadwal yang telah direncanakan berupa konflik antara individu (pengurus yang telat datang saat rapat) dan kelompok organisasi (PKPT IPNU IPPNU UNESA). Resolusi konflik yang digunakan adalah model kompromi (compromising). Peran pemimpin yang terlihat adalah peran berhubungan dengan antar individu atau pribadi (interpersonal role), peran berhubungan dengan informasi bagi organisasi (informational role), dan peran berhubungan dengan pembuat keputusan di organisasi (decisional role). Kata Kunci: Peran Pemimpin, Konflik, Resolusi Konflik, PKPT IPNU IPPNU UNESA.