Harmanto
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

KAJIAN PROSES PERSIAPAN DAN SOSIALISASI PROGRAM SERTIFIKASI GURU DI RAYON 14 UNESA Rr. Nanik Setyowati, ; Harmanto, ; Anik Juwariyah,
Pendidikan Sekolah Dasar Vol 6, No 4 (2011)
Publisher : Pendidikan Sekolah Dasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bahasa Indonesia Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas penyelenggaraan proses belajar mengajar, yang hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor tenaga pendidik. Sebagaimana yang dikemukakan Muhari (2004) bahwa guru merupakan instrumental input  dalam sistem  pendidikan nasional. Sebagai salah satu instrumen tentu saja dalam konteks pembangunan pendidikan, guru adalah jantungnya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik di sekolah adalah dengan melakukan sertifikasi bagi guru. Penelitian ini dilaksanakan di rayon 14 Unesa yang meliputi Surabaya, Gresik, Jombang, Tuban, Bojonegoro, Kota Mojokerto dan Kab Mojokerto serta Sidoarjo. Melalui penelitian ini akan diketahui langkah-langkah, hambatan, persiapan dan sosialisasi yang dilakukan guru maupun dinas terutama dalam pelaksanaan sertifikasi, dan hasil akhinya berupa bentuk proses persiapan dan sosialisasi terkait program sertifikasi guru melalui jalur portofolio.   Abstrak Bahasa Inggris Education is determined by the quality of teaching and learning process, which it is strongly influencce by factor of educators. As Muhari steted that teachers are one of the efforts made to improve the quality of educators in schools is to de a certification for the teachers. The study wasconucted in 14 Unesa rayon by doing this research will be known the steps, obstacles, preparation and teacher socialization and services performed promarily in the implementation of certification, and the result is the preparation form and socialization processes  related to teacher certification program through the portofolio.
GURU PROFESIONAL MASIH MENJADI UTOPIA Harmanto,
Pelangi Ilmu Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Pelangi Ilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan sumber daya manusia suatu bangsa. Salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan adalah guru. Oleh karena itu, diperlukan guru berkualitas yang mempunyai kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Upaya untuk meningkatkan kualitas guru adalah dengan uji sertifikasi. Substansi dari uji sertifikasi adalah peningkatan kualitas pembelajaran di kelas sehingga pada gilirannya akan dapat mendongkrak kualitas guru dan pendidikan nasional.
PERILAKU PEDULI LINGKUNAN PADA EKSTRAKURIKULER KELOMPOK PEMERHATI LINGKUNGAN (KPL) DI UPT SMPN 29 GRESIK EL TSANIA DANA ANGGRAINI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.231 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengetahuan, sikap dan perilaku peduli lingkungan antara siswa yang mengikuti ekstrakurikuler KPL dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler KPL di UPT SMP negeri 29 Gresik. Fokus penelitian ini pada pengetahuan, sikap dan perilaku peduli lingkungan. Teori yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teori karakter yang baik milik Thomas Lickona. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan antara siswa yang mengikuti ekstrakurikuler KPL dengan siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler KPL meliputi; (1) pada pengetahuan peduli lingkungan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler KPL lebih banyak mendapatkan wawasan terkait menjaga lingkungan saat mengikuti ekstrakurikuler tersebut dari pada siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler KPL sehingga pengtahuan yang di miliki berbeda. (2) pada sikap peduli lingkungan juga berbeda karena siswa yang tidak mengikuti ekstrakurikuler KPL hanya memanfaatkan beberapa tanaman obat yang di tanam di lingkungan sekolah dari pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler KPL dan membersihkan taman yang terletak di depan kelas. (3) pada perilaku peduli lingkungan, siswa yang mengikuti ektrakurikuler terbiasa melakukan perilaku peduli lingkungan saat mengikuti ektrakurikuler KPL dengan begitu perilaku yang telah di contohkan oleh anggota KPL dapat di tiru oleh siswa yang tidak mengikuti ektrakurikuler KPL seperti menjaga lingkungan agar tetap bersih, mengikuti kegiatan memanfaatkan sampah melalui kegiatan MPLS dan pagelaran yang di adakan oleh ekstrakurikuler KPL, melakukan hemat air dan energi listrik. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Peduli lingkungan, Abstract This study aims to analyze the knowledge, attitudes and behaviors of caring about the environment between students who take the KPL extracurricular activities whit students who do not take the KPL extracurricular activities at UPT SMPN 29 Gresik. The focus of this research is ono environmental knowledge, attitudes and behaviors. The theory used in this research is Thomas Lickona good character theory. This research uses descriptive qualitative approach. The results of this there are differences between students who take KPL extracurricular activities and students who do not take KPL extracurricular activities include; (1) the knowledge of environmental care students who take extracurricular KPL get more insight related to protecting the environment when participating in extracurricular activities than students who do not take extracurricular KPL so that their knowledge is different. (2) The attitude of caring for the environment is also differents because students who do not attend tha KPL extracurricular only utilize a few medicinal plants that are planted in the school environment that students who take the KPL sxtracurricular and clean the park located in front of the class. (3) On environmental care behavior when attending KPL extracurricular activities so that the behavior that has been demonstrated by KPL members can be copied by students who do not attend KPL extracurricular activities such as keeping the environment clean, following the activities utilizing waste through MPLS activities and performances held by KPL extracurricular, saving water and electricity. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behavior, Care about the environment
PROFIL HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PPKn SETELAH DITERAPKAN SISTEM ZONASI DI SMPN 1 KRIAN FATUL INDAYATI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 8 No 2 (2020): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 2)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.923 KB) | DOI: 10.26740/kmkn.v8n2.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn dalam domain pengetahuan, domain sikap, dan domain keterampilan. Teori yang digunakan adalah teori belajar Taksonomi Bloom. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data yaitu dengan cara mencari nilai mean nya untuk melihat kategori nilai tertinggi dan terendah kemudian pengumpulan data, reduksi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profil hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn setelah diterapkan sistem zonasi dalam domain pengetahuan yaitu peserta didik mendapatkan nilai rata-rata 77,68 untuk ulangan harian, sedangkan untuk ulangan tengah semester peserta didik mendapatkan nilai rata-rata 60,98. Indikator pemahaman peserta didik yang diterima menggunakan sistem zonasi pada mata pelajaran PPKn masih didominasi pada tingkat remembering saja, artinya ketika dihadapkan pada soal analisis sampai dengan kreativitas banyak yang tidak mampu. Domain sikap peserta didik mendapatkan hasil baik, kekuatan sikap terletak pada sikap sopan santun sedangkan kelemahannya terletak pada sikap jujur. Domain keterampilan peserta didik mendapatkan hasil baik, keterampilan yang dilakukan yaitu membuat makalah dan membuat poster. Kata Kunci: Profil, hasil belajar, PPKn, sistem zonasi.
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Di SMP Negeri 1 Balong, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo SHENDY RIYAN CAHYA; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran PPKn dan mendeskripsikan kendala yang dihadapi guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir siswa pada mata pelajaran PPKn. Landasan teori di dalam penelitian ini adalah teori pembelajaran konstruktivisme Jean Piaget dan Lev Vygostsky. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah tiga orang guru mata pelajaran PPKn. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan guru mata pelajaran PPKn dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa adalah: (1) pemilihan model pembelajaran yang tepat yaitu pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis masalah, diskusi, dan pembelajaran scientific, (2) kegiatan literasi, dan (3) melakukan kegiatan observasi. Kemampuan berpikir kritis siswa yang ditunjukkan antara lain (1) merumuskan pokok-pokok permasalahan, (2) mengungkap fakta yang dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu masalah, (3) memilih argumen yang logis, relevan, dan akurat, (4) mendeteksi bias berdasarkan sudut pandang yang berbeda dalam menanggapi suatu permasalahan, (5) menentukan akibat dari suatu pertanyaan yang diambil sebagai suatu keputusan. Sedangkan untuk kendala yang dihadapi guru adalah (1) pola pikir siswa yang belum terbiasa untuk berpikir secara kritis (2) sarana dan prasarana sekolah seperti belum tersedianya laboratium khusus mata pelajaran PPKn, ruang kelas yang belum menyediakan LCD untuk kegiatan diskusi. Kata Kunci: Kemampuan berpikir kritis, model pembelajaran, PPKn. Abstract The purpose of this research are to describe the teacher’s strategy in developing student’s critical thinking skills on PPKn lessons and to describe the obstacles which faced by teachers in developing studen’s critical thinking skills on PPKn lessons. The theory in this research is the theory of constructivism learning Jean Piaget and Lev Vygostsky. This research uses descriptive with the type descriptive research. Informants in this research are the three teachers of PPKn lessons. The results of this research showed that the strategy that applied by PPKn Teacher’s in developing the critical thinking ability of students are: (1) ) selection of appropriate learning methods such as cooperative learning, problem based learning, discussion, and scientific learning, (2) literacy activities, and by (3) doing observation. Critical thinking skill of the students such as (1) formulate points of the problem, (2) expose the facts needed to solve a problem, (3) select a logical argument, relevant, and accurate, (4) detecting bias based on the different point of view in response to a problem, (5) determine the result of a question taken as a decision. As for the obstacles faced teachers are (1) the mindset of students who are not used to think critically, (2) poor condition of school facilities and infrastructure such as unavailability of special laboratory for PPKn lessons as well as classrooms that haven’t provided LCD projector for inadequate discussion activity. Keywords: Critical thinking skills, the learning model, PPKn.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTIKORUPSI MELALUI BUDAYA SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 TARIK KABUPATEN SIDOARJO FITRA ARIA; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 3)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam mengembangkan nilai-nilai antikorupsi. Melalui pendidikan peserta didik dapat mengembangkan nilai-nilai kejujuran, beriman, berakhlak mulia, memiliki kompetensi dan profesionalitas serta dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Melalui budaya sekolah ini sebagai wujud pembentukan karakter siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi pendidikan antikorupsi melalui budaya sekolah serta mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambatnya. Informan di dalam penelitian yaitu Kepala Sekolah, guru PPKn, guru BK, penjaga kantin, dan siswa. Untuk memperoleh data, teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi pendidikan antikorupsi melalui budaya sekolah yaitu adanya ekstrakurikuler pramuka dan kantin kejujuran sebagai langkah dalam membentuk nilai kejujuran siswa-siswi memiliki peran penting untuk mewujudkan karakter jujur. Kata Kunci: Implementasi, pendidikan antikorupsi, budaya.
STRATEGI SEKOLAH DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN DEMOKRASI SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA (Studi pada SMAN 1 Kertosono) MUSTIKA DAMARESTI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 4)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi sekolah dalam menerapkan pendidikan demokrasi sebagai wujud nilai-nilai Pancasila di SMAN 1 Kertosono. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Informan penelitian ini berjumlah 5 orang, yaitu Kepala Sekolah, guru PPKn, guru BK, Pembina OSIS/Ekstrakurikuler, dan siswa yang ikut OSIS/Ekstrakurikuler. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan beberapa langkah yaitu mengolah data, mereduksi data, menyajikan data, dan menulis hasil kesimpulan dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan untuk penerapan pendidikan demokrasi sebagai wujud implementasi nilai-nilai Pancasila melalui kotak saran, kepuasan pelanggan, pemilu, serta melalui diskusi di kelas. Hambatan dalam menjalankan strategi ini adalah adanya keluhan siswa dan wali siswa yang berbeda-beda, kurangnya rasa tanggung jawab pada siswa, minimnya rasa keberanian pada siswa untuk mengisi kotak saran, kurangnya rasa percaya diri pada calon kandidat pada saat pemilu, serta minimnya pemahaman siswa mengenai diskusi yang baik. Solusi yang ditempuh untuk mengatasi hambatan adalah menetapkan prioritas dalam kepuasan pelanggan, mengadakan sosialisasi kotak saran, memberikan motivasi dan pengarahan pada kandidat, mengadakan LDKS, serta memberikan penguatan mengenai diskusi yang baik. Kata Kunci: strategi, pendidikan demokrasi, nilai-nilai Pancasila Abstract This study aims to describe the schools strategy in implementing democratic education as a form of Pancasila values ​​in SMAN 1 Kertosono. The informans from this study amounted to 5 people, namely the principal, PPKn teacher, BK teacher, student/extracurricular board, and students who participated in the student council/extracurricular. This study uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques are carried out through several strategies, namely observation, interviews, and documents. The data analysis technique used in this study uses several steps, namely processing data, reducing data, presenting data, and writing conclusions from Miles and Huberman. The results of this study indicate that the strategy used for the implementation of democratic education as a manifestation of the implementation of Pancasila is carried out through a democratic culture, by entering the suggestion box, customer satisfaction, elections, and through class discussion. Obstacles in carrying out this strategy are the complaints from students and the parents, lack of sense of responsibility to students, courage in students to fill in suggestion boxes, confidence in prospective candidates during elections, and students understanding of good discussion. The solution taken to overcome obstacles is to priorities in customer satisfaction, conduct suggestion box socialization, provide motivation and direction to candidates, hold LDKSs, and provide reinforcement regarding good discussion. Keywords: Strategy, Democracy Education, Values ​​of Pancasil
PENANAMAN NILAI NASIONALISME MELALUI BUDAYA SEKOLAH BAGI PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMP NEGERI 3 SIDAYU GRESIK MUHAMMAD MAS KHUMAIDI MUHAJIR; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 4)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n2.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penanaman nilai nasionalisme pada PDBK di SMP Negeri 3 Sidayu Gresik melalui budaya sekolah. Landasan penelitian ini menggunakan teori belajar Observasional Albert Bandura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Penentuan informan dilakukan denga teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan bahwa penanaman nilai nasionalisme melalui budaya sekolah di SMP Negeri 3 Sidayu menunjukkan: (a) Budaya sekolah sebagai elemen penting yang berpotensi memberikan pemahaman kepada PDBK. (b) Budaya sekolah dijadikan sebagai alternatif bagi guru dalam menanamkan nilai nasionalisme, karena kekurangan yang dimiliki PDBK menjadikan sebagai faktor penting dalam mendukung pemahaman cinta tanah air mereka. (c) Pemahaman PDBK tentang cinta tanah air dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan adanya respon positif dalam pemahaman nilai nasionalisme yang ditanamkan melalui budaya sekolah. Kata Kunci: Nasionalisme, Budaya Sekolah, Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Abstract The purpose of this research was to describe the value of planting the nationalism forstudents in need specially in junior high 3 Sidayu Gresik through the culture of the school. The theory which used in this research is theory of Observational study by Albert Bandura. This research used the qualitative approach with this type of case study. Determination of the informant is done with purposive sampling technique. Engineering data collection research using observation, interviews, and documentation. Technique of data analysis performed with the reduction of the data, the presentation of data, and the withdrawal of the conclusion. Based on the data analysis done that planting value of nationalism through culture in junior high school State 3 Sidayu shows: (a) the school culture as important elements that could potentially provide insight to the students in need of special. (b) The culture of the school was used as an alternative for teachers in instilling the value of nationalism, because of lack of belonging to learners in need specially made as important factors in supporting the understanding of love their homeland. (c) Understanding learners in need special about love of the fatherland in the category either. This indicated the presence of a positive response in understanding the value of nationalism infused through the culture of the school. Keywords: Nationalism, Schools Culture, Students In Need Of Special
Pembentukan Perilaku Etis Melalui Budaya Sekolah di SMA Assaadah Bungah Gresik SUCI DAMAYANTI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: Mendeskripsikan budaya sekolah yang mendukung terbentuknya perilaku etis peserta didik di SMA Assa’adah, mendeskripsikan penerapan budaya sekolah dalam membentuk perilaku etis peserta didik di SMA Assa’adah, mendeskripsikan perilaku etis peserta didik yang terbentuk melalui budaya sekolah di SMA Assa’adah. Landasan teori yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Teori Belajar Sosial dari Albert Bandura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya sekolah yang dapat membentuk perilaku etis peserta didik di SMA Assa’adah ada enam yaitu apel pagi, bersalaman, finger (absen digital), sholat dhuha berjamaah dan membaca al-qur’an, budaya bersih, dan budaya berseragam. Implementasi budaya sekolah dalam membentuk perilaku etis peserta didik membutuhkan peran dari guru untuk mengawasi kegiatan peserta didik dan ikut melaksanakan budaya sekolah. Perilaku etis peserta didik yang terbentuk yakni perilaku religius, perilaku santun, perilaku disiplin dan perilaku rapi. Kendala yang dihadapi dalam membentuk perilaku etis peserta didik adalah kurangnya kesadaran diri dari peserta didik dan kurangnya komunikasi dengan orangtua mengenai perilaku dari peserta didik. Kata Kunci: Budaya Sekolah, Perilaku Etis
Strategi Pusat Pembelajaran Teknologi dan Internet (Broadband Learning Center) dalam Mengembangkan Kewarganegaraan Digital pada Masyarakat Kota Surabaya LULUK SURYATI; HARMANTO
Kajian Moral dan Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2018): Kajian Moral dan Kewarganegaraan (Jilid 1)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/kmkn.v6n3.p%p

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi Broadband Learning Center Surabaya dalam mengembangkan digital citizenship pada masyarakat Surabaya. Strategi pengembangan digital citizenship yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi implementasi empat elemen kewarganegaraan digital, yaitu akses digital, literasi digital, etika digital, dan perdagangan digital ke dalam strategi Broadband Learning Center Surabaya yang diwujudkan melalui program kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori implementasi strategi Fred. R. David, dan Kecerdasan Digital dari DQ Institute Singapura. Hasil penelitian yang diperoleh adalah strategi Broadband Learning Center Surabaya antara lain: (1) mengenalkan Broadband Learning Center Surabaya kepada masyarakat melalui program sosialisasi. (2) memberikan pembelajaran teknologi dan internet gratis kepada masyarakat melalui program pelatihan. (3) memberikan pelayanan fasilitas gratis kepada masyarakat melalui program pemberian fasilitas gratis berupa komputer dan akses wifi. (4) menguatkan jaringan dengan pihak lain yang diwujudkan melalui kerjasama dengan beberapa dinas lain di Surabaya. (5) menghadirkan instruktur yang berkualitas dan berkompeten dengan cara melakukan penyegaran dan peningkatan kemampuan instruktur. Kata Kunci: Strategi, Broadband Learning Center Surabaya, Digital CitizenshipABSTRACTThe purpose of this research is to describe the strategy of the Broadband Learning Center Surabaya in developing digital citizenship forsociety of Surabaya. The strategy of the development of digital citizenship referred to in this research include the implementation of the four elements of digital citizenship, namely digital access, digital literacy, digital ethics, and trade digital Broadband strategies into the Learning Center Surabaya are realized through the work programme. This research used the qualitative approach with the case studies design. The theory used in this research is the theory of the implementation strategies of Fred. R. David, and Digital Intelligence from DQ Institute Singapore. The research results obtained are Broadband Strategy Learning Center Surabaya, among others: (1) to introduce Broadband Learning Center Surabaya to the society through the program socialization. (2) provide free internet and technology learning to society through training programs. (3) provide free amenities to the society through a program of granting facilities gartis form computer and wifi access. (4) strengthen networks with other parties which was realized through cooperation with several other service in Surabaya. (5) presenting qualified and competent instructors with how to do a refresher and upgrade instructor. Keywords: Strategy, Surabaya Broadband Learning Center, Digital Citizenship