Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENERAPAN TEKNOLOGI UNDERWATER AKUSTIK (FISH FINDER) TERHADAP POLA DISTRIBUSI VERTIKAL IKAN DI BAGAN PERAHU DESA PILOWO KABUPATEN PULAU MOROTAI Djainudin Alwi; Nurafni Nurafni; Titien Sofiati; M. Jihar Kodobo
Aurelia Journal Vol 2, No 2 (2021): April
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Dumai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/aj.v2i2.9893

Abstract

Penggunaan teknologi akustik bawah air (Underwater Acoustic) khususnya fish finder belum banyak diterapkan terutama oleh nelayan dalam membantu mendeteksi keberadaan ikan. Penggunaan instrumen akustik pada bagan perahu dapat digunakan untuk mengetahui waktu kedatangan ikan pada bagan dan pola distribusi baik secara vertikal. Efektivitas dan intensitas pengoperasian waktu kedatangan ikan pada alat tangkap bagan. Tujuan dari penelitian ini menganalisis pola distribusi vertikal ikan pada areal bagan perahu berdasarkan umur bulan. Penelitian ini dilakukan diperairan  desa Pilowo Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai pada bulan Januari 2021. Teknik pengambilan data dengan menggunakan metode Eksperimental fishing. Data yang diperoleh di analisis secara deskriptif yang ditampilkan dalam bentuk grafik/gambar. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan fish finder pada pengoperasian alat tangkap bagan cukup efektif untuk membantu nelayan dalam mendekteksi gerombolan ikan dikolom perairan. Pola distribusi vertikal ikan dengan menggunakan teknologi fish finder  pada alat tangkap bagan terlihat bervariasi sesuai fase umur bulan, waktu pengamatan, parameter lingkungan  dan kedalaman perairan
SANITASI DAN HYGIENE PADA PENGOLAHAN TUNA LOIN BEKU DI PT. HARTA SAMUDRA KABUPATEN PULAU MOROTAI Titien Sofiati; Iswandi Wahab; Siti Nurbaya Deto
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 2
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.5.2.113-121

Abstract

Salah satu produk olahan tuna di Kabupaten Pulau Morotai yang telah mencapai pasar internasional adalah tuna loin beku yang diproduksi oleh PT. Harta Samudra. Kondisi sanitasi dan hygiene pada proses produksi menjadi penentu keamanan produk. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penerapan sanitasi dan hygiene pada pengolahan tuna loin beku di PT. Harta Samudra. Penelitian dilakukan pada bulan November sampai bulan Desember 2019. Pengambilan data di lapangan terbagi dalam dua tahap yaitu survey dan pengambilan data primer yang terdiri dari wawancara, pengisian kuesioner, dan ikut dalam proses produksi serta data sekunder berupa SSOP PT. Harta Samudra. Data dianalisis secara deskriptif dan studi literature. Hasil penelitian menunjukan bahwa aspek sanitasi dan hygiene yang diamati antara lain: personal hygiene pekerja, sanitasi dan hygiene bahan baku, sanitasi dan hygiene air dan es, sanitasi dan hygiene perlengkapan dan peralatan, sanitasi dan hygiene ruang pengolahan, sanitasi dan hygiene produk akhir, serta sanitasi dan hygiene limbah. Hasil kajian menunjukan bahwa pengolahan tuna loin beku di PT. Harta Samudra sangat memperatian sanitasi dan hygiene berdasarkan standar yang telah ditetapkan dalam SSOP.SANITATION AND HYGIENE FOR FREEZED LOIN TUNA PROCESSING AT PT. HARTA SAMUDRA, MOROTAI ISLAND DISTRICT. One of the refined Tuna product in Morotai Island Regency that have reached International Markets is freezing loin tuna was producing by PT. Harta Samudra.  The sanitary and hygienist of the producing process become the determinant of product’s safety. The purpose of this research is to study the sanitary and hygiene application on the Processing at PT. Harta Samudra. The research has done from November to December 2019. The collecting data is filed divide into two steps, which is survey and collecting the primary data from interview, filling questionnaires, and following the production process, also the SSOP of PT. Harta Samudra as the secondary data. The data analysis in descriptive and literature study ways. The research results shows that the sanitary and hygiene aspects that observed , there are: personal hygiene worker, sanitary and hygiene of materials, sanity and hygiene of water and ice, sanitary & hygiene of the tools, sanitary and hygiene of processing room, sanity and hygiene final product, also sanitary and hygiene of waste. The final study showed that the processing of freezing loin tuna at PT. Harta Samudra is really taking care of the sanitary and hygiene based on the SSOP standard.
Pelatihan Diversifikasi Produk Ikan Tuna untuk meningkatkan Kreativitas Masyarakat di Desa Kolorai Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai Septiana Sulistiawati; Asy’ari Asy’ari; Rinto M Nur; Iswandi Wahab; Titien Sofiati; Djainudin Alwi; Kismanto Koroy; Nurafni Nurafni; Sandra Hi Muhammad
Journal Of Khairun Community Services Vol 1, No 2 (2021): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v1i2.3731

Abstract

The meat of tuna, cobs, cakalang are raw materials that can be processed into food products such as meatballs, nuggets, sausages, and other processed. Surimi is used as an intermediate material in the processing diversification of products from dark red fleshy fish commodities such as tuna, cobs, and cakalang. Community service activities were held in June 2021 at Kolorai Village Hall of South Morotai District of Morotai Island Regency. The implementation of devotional activities through 3 stages includes preparation, socialization, and training—community service activities in the form of training in processing diversification of tuna products. The training begins with socialization aimed at transferring knowledge to participants about principles, procedures, materials, equipment, and factors that affect the processing of fishery products. The core activities of this equipment are carried out in the form of direct training in the form of practice of making nugget products, dragon legs, and empek-empek. Together with the team, the speaker introduces and explains the ingredients used in the manufacture of the product. Then start making the product in order from processed fish into nuggets, dragon legs, and chips. This activity lasts for 1x24 hours and ends with the provision of parcels of processing materials for trainees.
Pembagian Hand Sanitizer Berbahan Dasar Kitosan Kulit Udang Sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 Di Kabupaten Pulau Morotai Rinto M Nur; Djainudin Alwi; Nurafni Nurafni; Kismanto Koroy; Iswandi Wahab; Asy’ari Asy’ari; Hartati Kapita; Titien Sofiati; Abdul Rahim Jafar; Sartika Do. Kader
Journal Of Khairun Community Services Vol 1, No 2 (2021): Journal Of Khairun Community Services
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jkc.v1i2.3732

Abstract

The outbreak of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) in many countries is increasingly troubling the community. The number of COVID-19 cases in Indonesia continues to increase, including in North Maluku. The virus that causes COVID-19 is transmitted through direct hand touch, communication, and other fluid exchanges. Various efforts are being made to reduce the spread of this disease. One of the COVID-19 prevention efforts carried out is the use of hand sanitizer. Hand sanitizers generally contain 62% alcohol, softeners, and moisturizers. The benefits of hand sanitizer made from shrimp skin chitosan can microbiologically prevent bacteria, fungi, and viruses that affect the health of the skin and body. The purpose of this activity is to answer community unrest faced by the scarcity of hand sanitizer products in the market and help prevent the transmission of COVID-19 around the Morotai community. The manufacture of hand sanitizer is carried out at the FPIK Unipas Morotai Laboratory. On March 23, 2020, hand sanitizer distribution in Unipas Morotai Campus Environment, City Park, Imam Lastori Port, and Morotai Police Office Environment. Based on the results of this Community Service activity, hand sanitizer is available to the community. It is expected that this activity can be helpful to support people who do not have access to handwashing with water and soap at all times
Produktivitas dan Pola Musim Penangkapan Ikan Tuna (Thunnus albacares) di Perairan Kabupaten Pulau Morotai Titien Sofiati; Djainudin Alwi
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v2i2.1428

Abstract

Potensi perikanan tuna di Kabupaten Pulau Morotai sangat menjanjikan, BPS Kabupaten Pulau Morotai (2018) menyebutkan produksi tuna pada tahun 2017 sebesar 496 ton. Kondisi demikian menjadikan tuna sebagai komuditas unggulan di daerah tersebut (Sofiati. 2016). Produktivitas suatu suatu usaha penangkpan dapat menjadi tolak ukur pemanfaatan suatu sumberdaya ikan. Sedangkan dengan mengetahui pola musim penangkapan dapat menjadi referensi nelayan dalam memaksimalkan operasi penangkapan ikan tersebut. Tujuan penelitian adalah mengkaji produktivitas dan pola musim penangkapan ikan tuna di perairan Kabupaten Pulau Morotai.Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap, yakni studi pendahuluan pada bulan Juni 2019 dan pengambilan data di lapangan pada bulan Juli-Agustus 2019 dengam menggunakan metode survei. Data primer antara laindata hasil tangkapan, jumlah trip penangkapan yang diperoleh dari nelayan tuna. sedangkan data sekunder merupakan data time series tahun 2009-2016 dari DKP Kabupaten Pulau Morotai, DKP Provinsi Maluku Utara, Lock Book Koperasi Nelayan Tuna Pasifik,dan BPS Kabupaten Pulau Morotai. Analisis yang digunakan terdiri atas: analisi CPUE, dan analisi deret waktu (moving average).Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas penangkapan tunasebesar 0,798 ton/tahun. Meskipun produktivitas dari tahun ke tahun berfluktuatif tetapi memiliki trend yang menurun, hal ini dikarenakan penangkapan madidihang di Kabupaten Pulau Morotai menggunakan kapal motor dengan kapasitas yang kecil yakni 1,5-3 GT. Hasil analisis deret waktu (moving average) menunjukan bahwa musim penangkapan madidihang terjadi sepanjang tahun, dengan musim puncak terjadi pada bulan Maret dan bulan Mei.Kata kunci: Pola musim, produktivitas, tuna
Efektifitas pencahayaan menggunakan light emitting diode (LED) pada perikanan pancing ulur untuk menangkap Selar Kuning ( Selaroides leptolepis) di perairan Pulau Morotai Supriono Ahmad; Asy’ Ari; Titien Sofiati; Julfikar Effendi Pina
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 3, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jikk.v3i1.1865

Abstract

Penelitian dilakukan dengan dua tahapan yaitu tahapan laboratorium dan eksperimen. Laboratorium dilakukan untuk merancang lampu dan mengukur intensitas cahaya lampu. Ada du jenis lampu yang dibuat yaitu lampu permukaan dan lacuda. Eksperimen dilakukan untuk mengujicobakan lampu hasil rancangan. Penangkapan berlangsung di perairan Pulau Morotai dengan mengoperasikan tiga unit perahu nelayan yang telah dilengkapi dengan lampu yang berbeda. Hasil tangkapan selar kuning didominasi oleh perahu yang dilengkapi lacuda seberat 61.2 kg (39 %), tangkapan terberat ke dua diperoleh perahu dilengkapi lampu permukaan seberat 49.6 kg (32 %) dan perahu dengan lampu kontrol memperoleh hasil tangkapan seberat 44.4 kg (29 %).Kata kunci: Selar kuning, Lampu LED, Penangkapan ikan
AnalisisKelayakanFinansial Usaha Penangkapan Tuna di Desa Sentra Tuna Kabupaten PulauMorotai Titien Sofiati; Djainudin Alwi
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.629 KB) | DOI: 10.33387/jikk.v2i1.1198

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisis kelayakan financial dari usaha penangkapan tuna di Kabupaten Pulau Morotai. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi literatur. Responden pada penelitian ini adalah nelayan tuna di desa-desa sentra tuna yaitu desa Daeo, Sangowo dan Bere-Bere dengan responden dipilih secara purposive sampling. Analisis yang digunakan terdiriatas: analisis keuntungan, NVP, dan Payback Period (PP). Hasil analisis financial menunjukan bahwa investasi rata-rata pelaku usaha adalah Rp13,440,000,- dengan total cost sebesar Rp770,000- per trip. Keuntungan yang diperoleh pelaku usaha rata-rata sebesar Rp 873,400,- per trip dan keuntungan per tahun sebesar Rp 209,616,000,-. Dari investasi, pelaku usaha penangkapan tuna membutuhkan waktu pengembalian modal (PP) yang relative cepat yakni selama 0 tahun 6 bulan. Nilai NVP positif dan R/C ratio > 1 menunjukan bahwa usaha penangkapan tuna di desasentra tuna Kabupaten Pulau Morotai layak secara financial untuk diteruskan.Kata kunci: Kelayakan finansial, penangkapan tuna
Produktifitas Warna Lampu Tusuk Cumi Sebagai Alat Bantu Penangkapan Cumi-Cumi (Loligo duvauceli) di Desa Wawama, Kabupaten Pulau Morotai Supriono Ahmad; Titien Sofiati
Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.149 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan dengan mengujicobakan 3 unit lampu tusuk cumi hasil modifikasi (merah, hijau dan putih) dan 1 unit lampu standar milik nelayan sebagai kontrol. Empat unit perahu penangkapan cumi-cumi dioperasikan di perairan Desa Wawama dan masing-masing unit perahu dilengkapi 1 unit lampu tusuk cumi dengan warna berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah Menentukan cahaya lampu yang produktif untuk menangkap cumi-cumi Loligo duvauceli. Penangkapan dilakukan sebanyak 10 malam pada bulan agustus 2017. Data hasil tangkapan dianalisis secara deskriptif komparatif, sedangkan untuk melihat pengaruh warna cahaya lampu tusuk cumi terhadap hasil tangkapan cumi-cumi menggunakan analisis rancangan acak lengkap (RAL) dan uji lanjut BNT. Hasil tangkapan cumi-cumi yang diperoleh secara total seberat 26.6 kg. Hasil tangkapan tertinggi diperoleh perahu yang dilengkapi dengan lampu tusuk cumi warna merah seberat 8.8 kg (33.1 %), selanjutnya lampu kontrol seberat 6.3 kg (23.7 %), lampu berwarna putih 6 kg (22.6 %) dan lampu hijau seberat 5.5 kg (20.7 %). Hasil uji statistik ANOVA dan uji lanjut BNT diketahui bahwa lampu berwarna merah berbeda nyata dengan lampu berwarna putih, dan berbeda sangat nyata dengan lampu berwarna hijau. Hal ini menunjukan bahwa ada pengaruh warna lampu terhadap hasil tangkapan cumi-cumi. Warna lampu yang produktif pada penangkapan cumi-cumi adalah warna merah.Kata kunci : Cumi-cumi, Tusuk cumi, Warna lampu
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PENGOLAHAN IKAN NGAWARO DI DESA WAYABULA DAN DESA BOBULA KECAMATAN MOROTAI SELATAN BARAT Titien Sofiati; Isma Kastanya
Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.329 KB)

Abstract

Ikan ngawaro atau dikenal dengan nama lain ikan tore merupakan produk hasil perikanan unggulan dari Desa Wayabula dan Desa Bobula Kecamatan Morotai Selatan Barat. Proses pengolahan ikan ngawaro masih sederhana serta harga jual yang relative rendah. Dengan demikian perlu diketahui seberapa jauh usaha pengolahan ini layak secara finansial untuk terus dilanjutkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan finansial dari usaha pengolahan ikan ngawaro di Kecamatan Morotai Selatan Barat. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi literature. Responden pada penelitian ini adalah semua pelaku usaha ikan ngawaro di Desa wayabula dan Desa Bobula yang berjumlah 15 responden. Analisis yang digunakan terdiri atas: analisis keuntungan, Revenue Cost rasio (R/C Ratio), NVP, BEP, dan Payback Period (PP). Hasil analisis finansial menunjukan bahwa investasi rata-rata pelaku usaha adalah Rp5.870.000, dengan total cost sebesar Rp4.682.400 per tahun. Keuntungan yang diperoleh pelaku usaha rata-rata sebesar Rp8.085.600. Dari modal usaha, pengusaha ikan ngawaro mencapai titik impas (nilai BEP) dengan memproduksi 284 unit dan jangka waktu pengembalian modal (PP) selama 1 tahun 1 bulan. Nilai NVP positif dan R/C ratio > 1 menunjukan bahwa usaha pengolahan ikan ngawaro di Desa Wayabula dan Desa Bobula layak secara finansial untuk diteruskan.Kata Kunci: Analisis kelayakan finansisal, ikan ngawaro,
Content Test of Escherichia and Salmonella sp. Bacteria on Fish Sago in Dehigila Village, Morotai Island Regency Asy’ari Asy’ari; Titien Sofiati; Iswandi Wahab; Jana Sidin
Musamus Fisheries and Marine Journal Volume 2 Number 2, April 2020
Publisher : Faculty of Agriculture Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mfmj.v2i2.2741

Abstract

Fish is one of the foodstuffs that has a protein content that is needed by humans. Nowadays fish have been processed into many products that have longer durability, humans have used fish as a mixture in diversified products. Diversification of fishery products so that fish can be used in other forms such as instant noodles, biscuits, and traditional products such as making sago plates mixed with fish meat. The purpose of this study was to determine the content of E. coli and Salmonella sp. on sago products produced. This research was conducted in September-October 2019. Sampling of fish sago was carried out in Dehegila Village, Morotai Island Regency. Sample analysis was performed at the Khairun University Ternate Environmental Laboratory. The data obtained were then presented in a descriptive analytic and literature study. From the results of the study obtained by sago plate added skipjack tuna meat as well as the use of flavorings Based on the analysis of all sago samples there was bacterial growth with an average number <0.30. While for Salmonella sp. on sago Ao and A1 negative / 25 g.