Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pelatihan Formulasi Pakan Menggunakan Aplikasi Winfeed Secara Daring Bagi Masyarakat Peternak Mohamad Haris Septian; Bambang Kholiq Mutaqin; Rahma Wulan Idayanti; Mikael Sihite; Pradipta Bayuaji Pramono
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.909 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v6i1.1108

Abstract

Produksi ternak di Indonesia masih tergolong rendah. Pelaku usaha peternakan di Indonesia didominasi oleh peternak lokal yang masih menggunakan sistem beternak tradisional. Pakan yang diberikan pada ternak tidak melalui tahap formulasi sehingga kualitas dan kandungan zat makanannya tidak diketahui. Keterbatasan pengetahuan menjadi hambatan utama bagi peternak untuk melakukan formulasi pakan. Perlu dilakukan pelatihan formulasi pakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian peternak dalam membuat formula pakan yang baik. Metode pelaksanaan pada pengabdian ini meliputi pre-test, ceramah, pelatihan, dan evaluasi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan secara daring dengan melibatkan empat dosen Universitas Tidar dan satu orang dosen Universitas Padjadjaran. Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 62 orang masyarakat peternak terdiri dari pelaku usaha ternak, kelompok tani ternak, mahasiswa, hingga dosen. Berdasarkan hasil evaluasi sebelum dan sesudah dilaksanakannya pelatihan, dapat disimpulkan bahwa peserta memiliki nilai rata-rata 72,2 pada post-test, selain itu adanya nilai yang besar pada pengetahuan peserta mengenai pengetahuan bahan pakan yaitu 88,00. Peningkatan sebanyak 16,32% pada pengalaman peserta dalam membuat formulasi pakan, peningkatan sebesar 42,14% pada kemampuan peserta dalam membuat formulasi pakan menggunakan aplikasi Winfeed, dan sebanyak 71,42% peserta mempu mengerjakan tugas membuat formulasi pakan dengan benar. Penyelenggaraan pelatihan dinilai memuaskan dengan nilai rata-rata 4,16 dari skala 1-5.
EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT KACANG TANAH DAN BAKTERI LACTOBACILLUS ACIDOPHILUS SEBAGAI SINBIOTIK Mikael Sihite; Yosephine Laura Raynardia Esti Nugrahini; Erick Marcelino Simanjuntak
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 4 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i4.29998

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak kulit kacang tanah dan bakteri Lactobacillus acidophilus sebagai sinbiotik pada fermentasi 24 jam dan setelah penyimpanan pada suhu ruang selama lima hari. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar pada bulan Juli hingga Agustus tahun 2020. Tahap penelitian ini terdiri dari ekstraksi kulit kacang tanah dan selanjutnya inokulasi bakteri Lactobacillus acidophilus ke dalam ekstrak kulit kacang tanah. Ekstrak kulit kacang yang diperoleh dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer lalu bakteri Lactobacillus acidophilus diinokulasikan ke dalam larutan ekstrak kulit kacang dan difermentasikan di dalam inkubator selama 24 jam, hasil fermentasi dibiarkan di dalam suhu ruang hingga lima hari untuk selanjutnya dilakukan pengamatan kedua. Parameter yang diamati untuk fermentasi 24 jam dan setelah penyimpanan suhu ruang selama lima hari adalah pH dan jumlah total koloni bakteri Lactobacillus acidophilus. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji-t untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama fermentasi 24 jam dan setelah penyimpanan suhu ruang selama lima hari. Hasil analisis menunjukkan bahwa pH dan jumlah koloni Lactobacillus acidophilus pada fermentasi 24 jam berbeda nyata dengan kontrol, selanjutnya pH dan jumlah koloni bakteri Lactobacillus acidophilus pada penyimpanan suhu ruang selama lima hari juga berbeda nyata dengan pH dan jumlah koloni bakteri Lactobacillus acidophilus pada fermentasi 24 jam. Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa ekstrak kulit kacang tanah dan bakteri Lactobacillus acidophilus sangat efektif untuk difungsikan sebagai sinbiotik. Kata kunci: ekstrak kulit kacang tanah, Lactobacillus acidophilus, sinbiotik ABSTRACTThis research was aimed to know the effectiveness of peanut shell extract and Lactobacillus acidophilus as a synbiotic in 24 hours fermentation and room temperature storage for five days. This research was conducted in Microbiology Laboratory, Faculty of Agriculture, Tidar University in July till August 2020. The stages of this research were extracting the peanut shell and the next was Lactobacillus acidophilus inoculation into the extract. The peanut shell extract was put into Erlenmeyer flask and Lactobacillus acidophilus was inoculated into the extract, incubated, and the first data recorded after 24 hours incubation. The fermented extract was kept in room temperature for five days, and the second data were recorded after. The data recorded for 24 hours incubation and five days room temperature storage were pH and Lactobacillus acidophilus colony total. The data collected was analyzed using t-test to find out the differences occurs in 24 hours fermentation and after five days room temperature storage. The results showed that pH and Lactobacillus acidophilus colony total in 24 hours fermentation was significantly different compared to control. Furthermore, the pH and Lactobacillus acidophilus colony total after five days room temperature storage was significantly different compared to pH and Lactobacillus acidophilus colony total of 24 hours fermentation. It is concluded that peanut shell extract and Lactobacillus acidophilus was highly effective to be functioned as synbiotic. Keywords: peanut shell extract, Lactobacillus acidophilus, synbiotic
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR AIR, SIFAT FISIK, DAN ORGANOLEPTIK BEKATUL BERAS MERAH Mohamad Haris Septian; Pradipta Bayuaji; Mikael Sihite; Rizqi Nurul Aeni; Wisnu Romadhon
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis dan Ilmu Pakan Vol 2, No 4 (2020)
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jnttip.v2i4.29995

Abstract

ABSTRAK Bekatul beras merah merupakan produk samping dari proses penggilingan padi beras merah yang potensial dijadikan sebagai pakan penguat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan terhadap sifat fisik bekatul beras merah. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap. Data yang dihasilkan diuji menggunakan analisis ragam dan jika ada perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Penelitian terdiri dari 5 perlakuan berupa lama penyimpanan yaittu 0, 1, 2, 3, 4 pekan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Pengujian yang dilakukan adalah kadar air, kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan metode banting, berat jenis, dan sifat organoleptik. Hasil menunjukkan bahwa lama penyimpanan nyata (P<0,05) meningkatkan kadar air, menurunkan nilai kerapatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan, kerapatan pemadatan tumpukan metode banting, tetapi tidak memengaruhi (P>0,05) berat jenis. Perubahan warna terjadi pada pekan keempat, perubahan bau mulai terjadi pada pekan ketiga, perubahan tekstur dengan adanya gumpalan pada pekan ketiga, serangan serangga pada pekan keempat, tetapi tidak terdeteksi adanya jamur yang terlihat secara kasat mata hingga pekan keempat. Kesimpulan, lama penyimpanan dapat menyebabkan perubahan sifat fisik dan organoleptik bekatul beras merah.Kata kunci: bekatul beras merah, penyimpanan, sifat fisik ABSTRACT Brown rice polish is a by-product from brown rice grinding which is potential to be used as concentrate feed. This research was aimed to find out the effect of storage duration on physical properties of brown rice polish. This research used experimental of Completely Randomized Design (CRD). Data collected was analyzed using analysis of variance and continued by Duncan’s test if the results was significant. This research contained 5 treatments storage duration which are 0, 1, 2, 3, and 4 weeks. Each treatment was replicated by 5 times. The properties tested were water content, bulk density, compacted bulk density, thrown compacted bulk density, specific gravity, and organoleptic properties. The result showed that storage duration was significantly (P<0.05) increased water content, decrease bulk density, compacted bulk density, thrown compacted bulk density while specific gravity was not affected (P>0.05). The color was changed in the fourth week, the scent was changed in in the third week, the texture shown by clotting occur in the third week, presence of insect in the fourth week while there was no presence of fungus seen even in the fourth week. It is concluded that storage duration changed the physical and organoleptic properties of brown rice polish. Keywords: Brown rice polish, storage duration, physical properties, organoleptic properties
POTENSI PEMANFAATAN MIKORIZA ARBUSKULA (AM) PADA LAHAN HIJAUAN PAKAN labib abdillah; Mohamad Haris Septian; Mikael Sihite
Journal of Livestock Science and Production Vol 5, No 2 (2021): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v5i2.5312

Abstract

Simbiosis menerangkan hubungan pasangan hidup dalam keadaan keseimbangan fisik dan fisiologis dan memperoleh manfaat satu sama lainnya. Hubungan yang saling memberikan manfaat salah satunya pada asosiasi mikoriza dengan tanaman. terdapat berbagai jenis mikoriza yang tersebar tetapi makalah ini menitik beratkan pada endomikoriza. Simbion jamur memperoleh makanan dan tempat berlindung dari tanaman inang sebaliknya tanaman mendapatkan bantuan mikoriza dalam mobilitas fosfor serta mineral lainnya, peningkatan kapasitas ikat nitrogen, meningkatkan daya serap air akar tanaman. hubungan ini dibutuhkan khusus nya pada sektor peternakan dimana keterbatasan lahan menuntut efisiensi penggunaan lahan dan peningkatan produktivitas tanaman khususnya hijauan pakan. Hijauan pakan ternak unggul umumnya menuntut status kesuburan tanah yang baik agar memiliki produktivitas yang optimal. Indonesia memiliki potensi lahan kering yang mencapai 1,61 juta hektar. Kendala dalam pemanfaatan lahan kering dalam penyediaan hijauan pakan adalah ketersediaan air yang minim. Perlakuan pemberian mikoriza menunjukkan produktivitas yang berbeda pada lahan yang mengalami cekaman kering. Pada permulaan musim kemarau menjadi awal peningkatan koloni hifa mikoriza seiring dengan pertumbuhan akar baru. Lahan hijauan yang mengalami overgrazing menurunkan koloni mikoriza yang berasosiasi dengan akar hijauan. Symbiosis mikoriza dengan tanaman juga memiliki manfaat untuk membantu pelapukan batuan di tanah. symbiosis mikoriza dengan hijauan jenis Bouteloua dactyloides membantu pengayaan mineral rumput kerbau. Simbiosis menerangkan hubungan pasangan hidup dalam keadaan keseimbangan fisik dan fisiologis dan memperoleh manfaat satu sama lainnya. Hubungan yang saling memberikan manfaat salah satunya pada asosiasi mikoriza dengan tanaman. terdapat berbagai jenis mikoriza yang tersebar tetapi makalah ini menitik beratkan pada endomikoriza. Simbion jamur memperoleh makanan dan tempat berlindung dari tanaman inang sebaliknya tanaman mendapatkan bantuan mikoriza dalam mobilitas fosfor serta mineral lainnya, peningkatan kapasitas ikat nitrogen, meningkatkan daya serap air akar tanaman. hubungan ini dibutuhkan khusus nya pada sektor peternakan dimana keterbatasan lahan menuntut efisiensi penggunaan lahan dan peningkatan produktivitas tanaman khususnya hijauan pakan. Hijauan pakan ternak unggul umumnya menuntut status kesuburan tanah yang baik agar memiliki produktivitas yang optimal. Indonesia memiliki potensi lahan kering yang mencapai 1,61 juta hektar. Kendala dalam pemanfaatan lahan kering dalam penyediaan hijauan pakan adalah ketersediaan air yang minim. Perlakuan pemberian mikoriza menunjukkan produktivitas yang berbeda pada lahan yang mengalami cekaman kering. Pada permulaan musim kemarau menjadi awal peningkatan koloni hifa mikoriza seiring dengan pertumbuhan akar baru. Lahan hijauan yang mengalami overgrazing menurunkan koloni mikoriza yang berasosiasi dengan akar hijauan. Symbiosis mikoriza dengan tanaman juga memiliki manfaat untuk membantu pelapukan batuan di tanah. symbiosis mikoriza dengan hijauan jenis Bouteloua dactyloides membantu pengayaan mineral rumput kerbau. 
The Effect Probiotic Lactic Acid-Based on Organoleptic Indicators of Brown Rice Polish Pradipta Bayuaji Pramono; Mohamad Haris Septian; Mikael Sihite
Journal of Livestock Science and Production Vol 4, No 2 (2020): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v4i2.3329

Abstract

This study aims to determine the effect of adding probiotics based on lactic acid bacteria (BAL) on brown rice polish fermentation, which was tested organoleptically. The variables observed were texture, colour, scent, flavor, and assessment of the quality of one month fermented brown rice polish. Sources of probiotics used are commercial probiotics based on lactic acid bacteria (LAB). The treatments given were P0 = Rice polish fermentation without the addition of probiotics (control), P1 = Rice polish fermentation + 0.5% probiotic, P2 = Rice polish fermentation + 1.0% probiotic, P3 = Rice polish fermentation + 1.5% probiotic. The data obtained were processed using variance analysis of a randomized complete design (RCD). If there were significant differences, the data was further tested using Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the addition of probiotics at a dose (0.5; 1.0; 1.5)% improved the flavor and quality assessment of the fermented brown rice polish but did not affect the texture, colour, and scent of fermented brown rice polish. It can be concluded that the addition of LAB-based probiotics can improve the quality of brown rice polish, which is assessed organoleptically.Keywords: Brown rice polish, Fermentation, Organoleptic, Probiotic
Aplikasi Pengukuran Panel Generation Factor Pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Usaha Day Old Chicken Badan Usaha Milik Desa Sukosari Dwi Novianto; Risky Via Yuliantari; Agung Trihasto; Mikael Sihite
Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 5, No 2 (2022): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v5i2.2932

Abstract

Universitas Tidar (UNTIDAR) secara geografis terletak di tengah pegunungan berapi. Gunung-gunung yang mengelilingi adalah Merapi, Sumbing, Merbabu, Andhong, dan Sindoro. Dikaki  Gunung Sumbing terdapat pengusaha peternakan ayam jawa yang berlokasi di Ds. Sukosari, Kec. Bandongan, Kab. Bandongan. Usaha tersebut merupakan usaha berskala UMKM dengan produk day old chicken dan ayam jawa siap potong. Sebelum pandemi Covid 19, usaha peternakan tersebut mempunyai cash flow yang lancar. Namun saat pandemi Covid 19, permintaan day old chicken dan ayam siap potong menurun sehingga keuntungan semakin kecil. Untuk meningkatkan keuntungan walau permintaan menurun, biaya produksi harus diturunkan. Cara untuk menurunkan biaya produksi adalah menyilangkan ayam pedaging dengan ayam jawa, membuat inkubator telur otomatis untuk meningkatkan keberhasilan penetasan dan memanfaatkan energi terbaharukan pada proses penetasan hingga penggemukan. Energi terbaharukan yang diusulkan untuk mengurangi biaya produksi adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas panel surya 320Wp. Panel surya tersebut dapat mensuplai kebutuhan listrik inkubator selama 24jam dengan kapasitas inkubator sebanyak 100 butir telur. Dengan pemanfaatan PLTS sebagai sumber energi inkubator telur, pengusaha dapat meminimalisir biaya penetasan sehingga keuntungan mengingkat.
Pengaruh Pemberian Fitobiotik dari Ekstrak Kulit Jengkol dan Probiotik Bacillus cereus terhadap Profil Imun Darah Itik Magelang Jantan Mikael Sihite; Pradipta Bayu Aji Pramono; Tiara Afifah
Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo Vol 5, No 1 (2023): JIPHO (Jurnal Ilmiah Peternakan Halu Oleo)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56625/jipho.v5i1.28142

Abstract

Improving the body immune of male magelang ducks can be done through the administration of a combination of phytobiotics and probiotics as a substitute for antibiotics. The purpose of this study was to determine the effect of the combination of phytobiotics from jengkol peel extract with the probiotic Bacillus cereus on the immune profile of male magelang ducks. This research was carried out for 8 weeks of rearing which was carried out in the poultry house of the Faculty of Agriculture, Tidar University and analysis of blood profile was carried out at the Laboratory of the Prof. Soeparwi Veterinary Hospital, Faculty of Veterinary Medicine, Gadjah Mada University. The research used 100 male Magelang ducks DOD grouped into 5 treatments, namely (P0) control water without the addition of probiotics and extracts; (P1) water with the addition of 0.5% probiotics and 0.2% jengkol peel extract; (P2) water with the addition of 1% probiotics and 0.4% jengkol peel extract; (P3) water with the addition of 1.5% probiotics and 0.6% jengkol peel extract; (P4) water with the addition of 2% probiotics and 0.8% jengkol peel extract. The data was analyzed using SPSS Version 23 software using a completely randomized design (CRD) with a unidirectional pattern, then continued with the Duncan Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the combination of phytobiotics from jengkol peel extract with Bacillus cereus no significant effect (P>0.05) on the hemoglobin, eritrocyte count and leukocyte level of male Magelang ducks. The conclusion of this study was the combination of phytobiotics from jengkol peel extract with probiotic Bacillus cereus did not affect the hemoglobin, eritrocytes count and leukocytes level in male Magelang ducks.
Pengaruh Pemberian Probiotik Campuran Streptococcus thermophillus Dan Bacillus Cereus Dalam Air Minum Terhadap Bobot Badan Dan Pertambahan Bobot Badan Mingguan Itik Magelang Jantan Mikael Sihite; Palmar Pakpahan
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 18 No. 1 (2015): Mei 2015
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.162 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v18i1.2653

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh probiotik campuran Streptococcus thermophillus dan Bacillus cereus dalam air minum terhadap bobot badan dan pertambahan bobot badan mingguan itik Magelang jantan. Penelitian ini dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak Unggas Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran mulai dari Agustus sampai September 2015. Itik dipelihara dari DOD sampai umur 35 hari. Perlakuan dibedakan berdasarkan campuran probiotik (10 ml/L air minum) yang terdiri dari: P0 (tanpa probiotik), P1 (probiotik 100% Streptococcus thermophillus), P2 (probiotik 75% Bacillus cereus + 25% Streptococcus thermophillus), P3 (probiotik 50% Bacillus cereus + 50% Streptococcus thermophillus), P4 (probiotik 25% Bacillus cereus + 75% Streptococcus thermophillus) dan P5 (probiotik 100% Bacillus cereus). Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan 4 ulangan dan setiap unit ulangan terdiri dari 4 ekor itik. Data dianalisis dengan ANOVA dan bila berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut DUNCAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik campuran 10 ml/L air minum tidak berpengaruh terhadap bobot badan dan pertambahan bobot badan mingguan itik Magelang jantan. Dapat disimpulkan bahwa penambahan probiotik campuran 10 ml/L air minum belum mampu meningkatkan bobot badan dan pertambahan bobot badan mingguan itik Magelang jantan.
Inulin Extraction from Different Types of Tubers in Magelang District Lilis Hartati; Mohamad Haris Septian; Noor Alif Fitria; Rahma Wulan Idayanti; Mikael Sihite
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v11i1.p1-12

Abstract

This study aimed to determine the levels and characteristics of inulin contained in various types of tubers in Magelang district. The samples used were honey sweet potato (Ipomoea batatas L.), purple sweet potato (Ipomoea batatas L.), white sweet potato (Ipomoea batatas L.), gadung (Dioscorea hispida), yam (Dioscorea alata L.), canna (Canna edulis Ker.), and arrowroot (Maranta arundinacea). The variables observed were yield, inulin content, inulin production, water content of the yield, yield solubility, and the degree of acidity (pH) of the yield. The research results obtained from 7 tubers, the highest yield was arrowroot tubers (0.155%). Honey sweet potato gave the lowest yield (0.035%), with the highest inulin content (6.472%), the highest water content (14.385%), and the highest solubility (0.685%). Arrowroot tubers gave the highest yield but the lowest inulin content. The highest inulin production is found in purple sweet potato. The degree of acidity (pH) of the tuber extract was in the range of 4.97-5.96. The conclusion of this study is that different types of tubers produce different content and production of inulin.
Pengaruh Umur Induk Ayam Arab Persilangan Ayam Lingnan Terhadap Persentase Susut Bobot Telur, Fertilitas, Daya Tetas, dan Bobot Tetas DOC Farida Khusnawati; Pradipta Bayuaji Pramono; Mikael Sihite; Rahayu Kusumaningrum
Jurnal Ilmu Ternak Vol 22, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v22i2.41705

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan umur induk ayam arab terhadap persentase susut bobot telur, daya tetas, bobot tetas DOC. Penelitian ini dilakukan selama 50 hari dengan memakai 540 butir (hasil persilangan ayam arab dengan ayam lingnan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah. Data yang berbeda nyata diuji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test. Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan (P1: telur dari induk ayam arab umur 23 bulan; P2: telur dari induk ayam arab umur 24 bulan; dan P3: telur dari induk ayam arab umur 25 bulan). Setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali, dan setiap unit percobaan menggunakan 36 butir telur. Variabel yang diamati meliputi: susut bobot telur, fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas DOC. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan umur induk ayam tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap persentase susut bobot telur, fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas DOC. Range umur induk ayam yang sama menghasilkan kualitas telur yang relatif sama, sehingga kualitas penetasan juga sama.Kata Kunci: bobot tetas, daya tetas, fertilitas, susut bobot telur, umur induk