Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Comparative Analysis of Cost Structure Design Using Strength Based Design And Performance Based Design Method on Several Height Variation Data Iranata; Endah Wahyuni; Maheswari Dinda Radito; Shelvy Surya
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.036 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.17691

Abstract

Perencanaan gedung di Indonesia penting untuk memperhitungkan ketahanannya terhadap gempa karena Indonesia terletak pada kawasan ring of fire. Metode perencanaan berbasis kinerja atau Performance based design diketahui dapat memperkirakan kemampuan sebuah struktur dalam menahan gempa dengan lebih akurat. Dalam studi ini dibandingkan biaya material hasil perancangan struktur primer menggunakan metode strength based design atau perencanaan berbasis kekuatan dengan performance based design atau perencanaan berbasis kinerja. Metode perencanaan berbasis kekuatan akan mengacu pada peraturan tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03-2847-2013 dan struktur gedung tahan gempa SNI 03-1726-2012. Sementara metode perencanaan berbasis kinerja mengacu pada peraturan Applied Technology Council ATC-40. Gedung ini didesain beraturan sesuai dengan denah dan berfungsi sebagai perkantoran. Ketinggian gedung yang dibandingkan adalah setinggi 8 lantai (32 meter), 12 lantai (48 meter), dan 16 lantai (64 meter). Dari hasil perencanaan metode strength based design diketahui harga material yang dibutuhkan untuk gedung 8 lantai sebesar Rp 4.586.617.911, gedung 12 lantai sebesar Rp 7.640.064.981, dan gedung 16 lantai Rp 11.027.895.731. Sementara harga material yang dibutuhkan pada perencanaan gedung dengan metode performance based design pada gedung 8 lantai sebesar Rp 4.781.793.143, gedung 12 lantai Rp 6.991.105.583, dan gedung 16 lantai Rp 9.979.777.516. Pada gedung 8 lantai dapat diketahui bahwa harga material struktur primer yang dibutuhkan lebih mahal pada perencanaan performance based design dibandingkan dengan strength based design dengan selisih sebesar Rp 195.175.232. Sebaliknya, pada gedung 12 lantai dan 16 lantai diketahui bahwa harga material struktur primer lebih murah perencanaan yang menggunakan metode performance based design dengan selisih yaitu masing-masing Rp 648.959.128 dan Rp 1.048.118.215. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode performance based design lebih efisien pada perencanaan high rise building.
Modifikasi Jembatan Sembayat Baru II Menggunakan Sistem Jembatan Busur Rangka Baja Rio Prasmoro; Hidayat Soegihardjo Masiran; Endah Wahyuni
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1867.53 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21505

Abstract

Perencanaan struktur jembatan perlu mempertimbangkan desain yang tepat agar material yang digunakan menjadi efektif. Jembatan Sembayat Baru II di Kabupaten Gresik yang didesain menggunakan jembatan busur beton dengan bentang 93 m dimana terdapat pilar pada badan sungai, menjadi tidak efektif karena dapat mengurangi effective linear waterway sungai tersebut. Pertimbangan jembatan bentang panjang yang berupa busur merupakan keputusan yang tepat, hanya saja bentang yang didesain masih kurang maksimal. Dalam perencanaan ini, jembatan Sembayat Baru II didesain dengan tetap menggunakan jembatan busur namun material beton dirubah menjadi material baja, dimana dengan penggunaan material baja, bentang jembatan dapat lebih maksimal. Sehingga dari desain awal yang terdapat 5 bentang jembatan prategang dan 1 bentang jembatan busur, dirubah menjadi 4 bentang jembatan prategang dan 1 jembatan busur tipe a half through arch dengan bentang 144 m. Dasar perencanaan jembatan mengacu pada peraturan BMS 1992 dan SNI 1729-2015. Analisis perhitungan struktur utama dan sekunder menggunakan bantuan software MIDAS Civil 2011. Dari hasil perencanaan, didapat profil struktur busur utama yaitu menggunakan profil Box 800x500x38x38 dan batang tarik menggunakan profil Box 800x600x45x45. Perhitungan accidental load yang berupa 1 batang penggantung putus menghasilkan kesimpulan bahwa jembatan masih mampu menahan beban layan selama masa perbaikan. Metode pelaksanaan yang ditinjau menggunakan sistem Full Cantilever.
Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja-Beton Komposit Yhona Yuliana; Data Iranata; Endah Wahyuni
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.782 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25831

Abstract

Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan terdiri dari 23 lantai dan 2 basement yang pada awalnya didesain dengan menggunakan struktur beton bertulang. Perencanaan sebelumnya didesain dengan ukuran kolom dan balok yang relatif besar, sehingga menambah berat sendiri dan akan membebani pondasi. Dengan alasan tersebut, perlu diupayakan perampingan konstruksi strukturnya yaitu dengan memodifikasi struktur bangunan tersebut dengan menggunakan struktur beton komposit. Untuk penyelesaiannya akan dilakukan perancangan dimensi struktur komposit dan kemudian dilakukan analisa struktur dengan menggunakan program SAP2000 v14 untuk mendapatkan dimensi struktur yang optimal. Tujuan dari studi ini adalah menghasilkan perencanaan struktur gedung komposit baja-beton yang rasional dengan memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 2847:2013, SNI 1729:2015, SNI 1726:2012, dan PPIUG 1983. Dari analisa dan hasil perhitungan diperoleh hasil, yaitu tebal plat bondeks 10 cm, dimensi balok induk WF 450x30x11x18, dimensi kolom lantai 1-5 K588x300x12x20, dimensi kolom 6-15 K500x200x10x16, dimensi kolom lantai 8-23 K400x200x8x13. Perencanaan pondasi menggunakan tiang pancang beton pracetak diameter 60 cm dengan kedalaman 30 m.
Evaluasi Kinerja Gedung Menggunakan Base Isolation Tipe High Damping Rubber Bearing (HDRB) Pada Modifikasi Gedung J-Tos Jogjakarta Dengan Perencanaan Analisa Pushover Wiki Andrian; Faimun Faimun; Endah Wahyuni
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.853 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.26356

Abstract

Base isolation merupakan salah satu alat peredam gempa yang banyak digunakan pada dunia konstruksi, salah satunya pada Gedung J-Tos Jogjakarta. Pada studi ini akan dianalisa  kinerja gedung tersebut dengan melakukan perencanaan gempa pada daerah gempa kecil kemudian hasil analisys tersebut digunakan untuk mendesain bagunan pada daerah gempa kuat dengan menambahkan base isolation tipe high damping rubber bearing (HDRB) pada dasar bangunan selanjutnya dilakukan analisa pushover. Gedung dimodifikasi pada jumlah lantainya yang sebelumnya 6 lantai menjadi 8 lantai. Dari hasil perhitungan analisa struktur. Displacement pada gedung yang menggunakan HDRB lebih besar dari pada gedung yang menggunakan sistem fixed-base yaitu akibat beban gempa dinamik displacement meningkat 66,97% untuk arah x dan 57,53% untuk arah y, Simpangan antar lantai (Δ) pada gedung yang menggunakan HDRB lebih kecil dari pada gedung yang menggunakan sistem fixed-base yaitu akibat beban gempa dinamik Δrata-rata tereduksi 82,52% untuk arah x dan 78,08% untuk arah y, Dari hasil analisa pushover, level kinerja gedung denganisolasi berdasarkan ATC-40, FEMA 356 dan FEMA 400 adalah B (Operational)
Studi Respon Seismik Penggunaan Steel Slit Damper (SSD) pada Portal Baja Lisa Ika Arumsari; Endah Wahyuni
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.082 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.1045

Abstract

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak dari beban gempa terhadap portal baja adalah menggunakan peredam. Steel Slit Damper (SSD) adalah salah satu jenis peredam yang dibuat dari sejumlah pelat baja lunak berbentuk segi-4 yang dimodelkan sebagai pegas-pegas yang disusun secara seri. Energi akibat gempa disalurkan melalui strip-strip damper yang mudah meleleh ketika perangkat mengalami deformasi inelastis siklik. SSD mendisipasi energi melalui pembentukan sendi plastis atau pelelehan pelat damper. Pada penelitian ini dilakukan analisa respon seismik Steel Slit Damper (SSD) pada portal baja 1 lantai yang menerima beban lateral berupa beban gempa, dengan membandingkan portal baja konvensional, portal baja inverted-v, dan portal baja dengan SSD. Hasil analisa menunjukkan bahwa gaya geser, gaya normal, dan momen yang dihasikan portal dengan SSD lebih kecil hingga 80,49% dari gaya-gaya yang dihasilkan portal konvensional, tetapi gaya-gaya tersebut masih lebih besar daripada yang dihasilkan portal inverted-V. Portal dengan SSD dapat memperkecil simpangan sebesar 94,12% pada portal konvensional dan sebesar 33,33% pada portal bracing inverted-v. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa portal SSD memiliki daktilitas 105,85% lebih tinggi dari portal konvensional dan 298,67% lebih tinggi dari portal bracing inverted-v
Penggunaan Cable untuk Modifikasi Atap Stadion Utama Palaran Samarinda Lina Febrianty; Endah Wahyuni; Bambang Piscesa
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2277.202 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4176

Abstract

“Pendapatan terbesar stadion didapat dari penjualan tiket tanpa tambahan fasilitas lain”. Untuk itu diperlukan sistem struktur yang dapat meningkatkan kapasitas penonton namun tidak mengurangi nilai estetis stadion tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem kabel. Sistem kabel merupakan sebuah sistem struktur yang terdiri dari dek orthotropic dan girder menerus yang diikat oleh incline cable dan didistribusikan ke menara yang terletak pada pilar utama. Pada tugas akhir ini dilakukan modifikasi atap Stadion Utama Palaran Samarinda, yang semula menggunakan struktur atap rangka batang konvensional menjadi struktur atap dengan menggunakan sistem kabel. Perencanaan stadion ini dibantu dengan menggunakan program komputer SAP2000 14.00 untuk menganalisa struktur utama maupun struktur sekunder. Struktur utama yang terdiri dari steel box, rangka atap melintang dan cable. Struktur sekunder terdiri dari rangka memanjang dan ikatan angin. Hasil dari perencanaan ini adalah didapatkan dimensi struktur rangka atap, steel box, kabel, serta tumpuan pada box dan kolom dengan menggunakan acuan peraturan SNI 2847-2002, PPIUG 1989 , dan SNI 03-1729-2002.
Perencanaan Modifikasi Rangka Busur Baja pada Jembatan Pemali disertai Damper sebagai Longitudinal Stopper Bintang Mahardhika; Endah Wahyuni
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1084.533 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21212

Abstract

Jembatan Pemali merupakan jembatan yang terletak di Kota Brebes. Jembatan ini menjadi akses penting yang menghubungkan antara Kota Semarang dan Kota Jakarta. Jembatan Pemali sering mengalami perbaikan dalam segi struktural setiap bulannya, hal ini diakibatkan oleh semakin padat volume kendaraan terutama truk dengan muatan berat. Permasalahan ini yang melatarbelakangi pembangunan Jembatan Pemali yang baru agar menunjang dalam sarana transportasi. Penelitian ini memodifikasi Jembatan Pemali menjadi sistem busur rangka baja. Jembatan didesain dengan tinggi 18 meter, bentang 100 meter dan lebar 9 meter. Penelitian ini menggunakan kombinasi pembebanan sesuai SNI T-02-2005 dan SNI 1725-2016. Dengan menggunakan progam bantu SAP2000, kombinasi KUAT 1 (SNI-1725-2016) menghasilkan output gaya yang lebih besar daripada kombinasi lainnya sehingga kombinasi tersebut digunakan untuk menentukan profil rangka atas jembatan. Analisis pengaruh damper dengan tipe Lock-Up Device menggunakan progam bantu SAP2000 dengan kombinasi beban yang menentukan dalam perencanaan damper sebagai longitudinal stopper adalah kombinasi EKSTREM I (SNI-1725-2016). Hasil dari analisis dengan progam bantu SAP2000 profil utama yang terbesar pada jembatan busur menggunakan BOX 500x500x25 serta dengan adanya damper struktur utama jembatan mampu mengurangi deformasi sebesar 16%. Dalam merencanakan bangunan bawah jembatan, dilakukan kontrol guling dan geser pada abutment jembatan serta untuk tiang pancang jembatan dilakukan kontrol berdasarkan daya dukung tanah dan tipe material yang digunakan. Dari perencanaan tersebut, didapatkan dimensi abutment 11x11x10 meter serta kebutuhan tiang pancang jembatan 36 buah. Hasil seluruh perhitungan Penelitian ini dituangkan dalam gambar teknik standar.
Modifikasi Perencanaan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta Dengan Metode Pracetak Trie Sony Kusumowibowo; Endah Wahyuni
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.406 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i1.21611

Abstract

Metode pracetak saat ini telah banyak digunakan dalam pembangunan konstruksi sipil. Hal ini terjadi karena beton pracetak memiliki beberapa kelebihan dibandingkan beton yang dicor di tempat (cast in situ). Kelebihannya antara lain yaitu proses pembuatannya yang tidak bergantung cuaca, tidak memerlukan banyak bekisting, waktu pengerjaan yang lebih singkat, kontrol kualitas beton lebih terjamin serta menurut penelitian terbaru beton pracetak juga ramah lingkungan. Tujuan dari Penelitian ini adalah menghasilkan perencanaan struktur gedung RSUD Koja Jakarta dengan metode pracetak. Merencanakan detailing penulangan dan sambungan pada elemen beton pracetak. Merencanakan struktur basement dan pondasi yang menopang gedung. Dan merancang gambar teknik dari hasil modifikasi gedung ini. Gedung RSUD Koja Jakarta ini dirancang ulang menggunakan metode pracetak pada bagian balok dan pelat. Standar yang digunakan dalam perencanaan ini adalah perencanaan struktural menggunakan tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung (SNI 2847:2013) [5], untuk menghitung pembebanan gravitasi menggunakan PPIUG 1983 dan tata cara perhitungan pembebanan untuk gedung (SNI 1727:2013), dan pembebanan gempa dihitung menggunakan tata cara perencanaan ketahanan gempa (SNI 1726:2012) [6]. Perencanaan gedung ini menggunakan sistem ganda (dual system), beban lateral 25% dipikul oleh rangka dan 75% dipikul oleh dinding geser. Hasil dari modifikasi gedung RSUD Koja Jakarta ini meliputi ukuran balok induk 50/70, ukuran balok anak 30/50, dan 2 macam ukuran kolom yaitu lantai 1-10 90x90 cm dan lantai 11-20 80x80 cm. Modifikasi gedung ini juga menggunakan shearwall dengan tebal 40 cm yang berfungsi menahan 75% beban lateral. Sambungan antar elemen bracetak menggunakan sambungan basah dan konsol pendek.
Modifikasi Perencanaan Gedung RSUD Koja Jakarta Menggunakan Struktur Komposit Baja-Beton dengan Base Isolator : High Damping Rubber Bearing Aziiz Dwi Wicaksono; Endah Wahyuni
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.339 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24035

Abstract

Struktur komposit baja-beton saat ini telah banyak digunakan dalam pembangunan konstruksi sipil. Hal ini dikarenakan struktur komposit baja-beton memiliki keunggulan dibanding dengan struktur beton bertulang biasa, diantaranya yaitu, penghematan berat baja, mengurangi penampang balok baja, meningkatkan kekuatan pelat lantai, meningkatkan kapasitas pemikul beban, menambah bentang pada bentang tertentu. Penggunaan teknologi Base Isolator sebagai peredam gempa juga dinilai sangat penting bagi konstruksi bangunan gedung karena mengurangi gaya gempa yang diterima oleh struktur. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja Jakarta pada kondisi sebenarnya dibangun menggunakan struktur beton bertulang biasa dan memiliki 16 lantai. Dalam Tugas Akhir ini, gedung tersebut akan dimodifikasi menggunakan struktur komposit baja-beton dengan Base Isolator : High Damping Rubber Bearing (HDRB) yang pembebanannya mengacu SNI 1727:2013 dan PPIUG 1983. Perencanaan yang dilakukan meliputi perencanaan struktur sekunder, struktur primer, base isolator, sambungan, dan pondasi. Dari analisa dan perhitungan diperoleh hasil, yaitu: tebal pelat atap 9 cm, pelat lantai 9 cm, dimensi balok anak terbesar WF400x200x8x13, dimensi balok induk 500x200x11x19, dimensi kolom terbesar K700x300x13x24 terselubung beton 850x850, base isolator HDRB dengan diameter rubber 750 mm, pondasi menggunakan tiang pancang spun pile diameter 60 cm dengan kedalaman 26 meter. Perhitungan tersebut memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 1726:2012, SNI 1729:2015, SNI 03-1729-2002, dan SNI 2847:2013.
Modifikasi Perencanaan Struktur Apartemen One East Residence Surabaya dengan Struktur Komposit Baja Beton dan Base Isolator: High Damping Rubber Bearing Adnan Fadhlullah Muharam; Endah Wahyuni; Data Iranata
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.622 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25114

Abstract

Pada saat ini, penggunaan struktur komposit baja-beton dalam pembangunan konstruksi sipil sangatlah banyak dilakukan. Komponen struktur komposit ini dapat menahan beban sekitar 33% sampai 50% lebih besar daripada beban yang dapat dipikul oleh balok baja saja tanpa adanya perilaku komposit. Penggunaan teknologi Base Isolator sebagai peredam gempa juga dinilai sangat penting bagi konstruksi bangunan gedung karena mengurangi gaya gempa yang diterima oleh struktur. Apartemen One East Residence Surabaya pada kondisi sebenarnya dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang biasa dan memiliki 33 lantai dan 1 basement. Dalam Tugas Akhir ini, gedung tersebut akan dimodifikasi dengan menggunakan struktur komposit baja-beton dan Base Isolator: High Damping Rubber Bearing (HDRB). Berdasarkan perhitungan dan analisa struktur didapatkan hasil, yaitu : tebal pelat atap 9 cm, pelat lantai 9 cm, dimensi balok anak terbesar WF 450x300x11x18, dimensi balok induk terbesar WF 800x300x14x26, dimensi kolom terbesar HSS 700x700x28x28 berintikan beton, dimensi base isolator eksterior 900 mm, dimensi base isolator interior 1100 mm, pondasi menggunakan bored pile diameter 80 cm dengan kedalaman 30 m, dimensi pedestal terbesar 1500 mm, dimensi pilecap terbesar 960x640x110 cm dan dimensi sloof 450x600 mm. Perencanaan tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 1727:2013, SNI 1726:2012, SNI 1729:2015 dan SNI 2847:2013.