Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Geoid - Journal of Geodesy and Geomatics

PENGADAAN DATA GEOSPASIAL DESA MENGGUNAKAN WAHANA DRONE-QUADCOPTER (STUDI KASUS : DESA SUGENG, KEC.TRAWAS, KABUPATEN MOJOKERTO) Agung Budi Cahyono; Husnul Hidayat; Hepi Hapsari Handayani; Yanto Budisusanto
Geoid Vol 12, No 1 (2016)
Publisher : Department of Geomatics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24423998.v12i1.2392

Abstract

Salah satu kemajuan dibidang ilmu dan teknologi spasial adalah dengan berkembangnya wahana UAV (Unmanned Aerial Vehicle) atau nir awak yang semakin terjangkau baik harga (low cost) dan siap terbang (Ready To Fly / RTF) maupun kemudahan pengoperasiannya terutama untuk pemetaan secara fotogrametris. Fotogrametri sebuah proses untuk memperoleh informasi metris mengenai sebuah obyek melalui pengukuran yang dibuat pada hasil foto udara sebuah obyek. Sedangkan interpretasi foto didefinisikan sebagai ekstraksi dari informasi kualitatif mengenai foto udara dari sebuah obyek oleh analisis visual manusia dan evaluasi fotografi (Edward dan James 2004). Terminologi baru menggunakan pesawat tanpa awak atau yang biasa disebut UAV (Unmanned Aerial Vehicle)  merupakan platform yang mendukung untuk pengukuran fotogrametri. UAV standar ini memungkinkan untuk melakukan pelacakan posisi dan orientasi dari sensor yang diimplementasikan dalam sistem lokal atau koordinat global (Eisenbeiss, 2008 dalam Rukmana, 2013).Penelitian ini merupakan kegiatan pemetaan spasial dengan menggunakan alat berupa wahana terbang nir-awak RTF modifikasi yang digunakan untuk memetakan lokasi bencana longsor. Adapun sensor yang digunakan adalah kamera amatir non-metrik. Adapun wahana yang digunakan adalah sejenis Quadcopter dengan ketinggian terbang sekitar 250 meter dan dalam waktu 15 menit pemotretan dilakukan.Dengan metode Fotogrametri maka akan dapat melakukan rapid mapping (pemetaan cepat) yang berupa informasi berupa peta desa dalam rangka menunjang program pemetaan partisipatif nasional (BIG, 2014).Hasil akhir dari kegiatan ini berupa pemetaan desa Sugeng Kec. Mojokerto seluas 270 ha.  Peta desa yang dihasilkan dengan format peta ortofoto. Dari 378 foto tersebut telah dipilih dengan pertimbangan tingkat ketajaman, blur dan ketinggian terpilih 232 foto. Dimana  satu kelemahan adalah daya baterai litium yang digunakan selama 8 menit/baterai. Untuk kegiatan ini digunakan 4 baterai sehingga total terbang 1 x untuk flight test sedangkan total pemotretan menggunakan 3 baterai atau sepanjang 8 x 3 = 24 menit.
ANALISIS KETELITIAN HORIZONTAL ORTHOREKTIFIKASI CITRA PLEIADES UNTUK PEMBUATAN PETA DASAR RDTR PESISIR (Studi Kasus : Kecamatan Semampir, Kota Surabaya) Bangun Muljo Sukojo; Husnul Hidayat; Romario Santoso
Geoid Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Department of Geomatics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3545.384 KB) | DOI: 10.12962/j24423998.v12i2.3585

Abstract

The quality of accuracy and precision was the main problem in survey and mapping. One of the problems these there were in remote sensing, namely in the geometric correction is orthorectification on the satellite image. Products from orthorectification is needed in the manufacture of large-scale maps of 1: 5000 as for the purpose of detailed spatial plan map. The data used for the orthorectification process is a high resolution image of the Pleiades, a Ground Control Point and DEM Alos PALSAR. DEM used as elevation data to correct or eliminate the influence of relief displacement of image data due to variations in the earth's surface terrain. In this study, using seven of ground control points spread evenly on the location of the research, which is in District Semampir, Surabaya. The ground control points obtained through direct measurements in the field with GPS Geodetic using static methods. Orthorectification method using Rigorous. The results of this study indicate CE90 and LE90 values using the Rigorious methods, geometric precision can be seen from the CE90 and LE90 where the smaller the value, the result of more thorough and accurate image. For eligibility image, obtained by multiplying the value of the coefficient RMSE and thoroughness in which the image of the Pleiades 1 qualifies a map scale of 1: 5000.
Ekstraksi Data Bangunan Dari Data Citra Unmanned Aerial Vehicle Menggunakan Metode Convolutional Neural Networks (CNN) (Studi Kasus: Desa Campurejo, Kabupaten Gresik) Citra Ayu Sekar Kinasih; Husnul Hidayat
Geoid Vol 17, No 1 (2021)
Publisher : Department of Geomatics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24423998.v17i1.10289

Abstract

Seiring meningkatnya pembangunan akibat pertumbuhan penduduk, diperlukan suatu pengawasan dalam pemanfaatan lahan secara tepat salah satunya melalui pemetaan sebaran bangunan. Pemetaan sebaran bangunan dapat dilakukan dengan cara menganalisis citra penginderaan jauh yang diambil menggunakan berbagai wahana salah satunya menggunakan wahana Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang mampu menyediakan citra resolusi sangat tinggi. Namun, selama ini proses klasifikasi seringkali dilakukan dengan cara digitasi secara manual yang dianggap kurang efektif dan efisien sehingga dibutuhkan cara ekstraksi otomatis. Dalam penelitian ini metode Convolutional Neural Networks (CNN) digunakan untuk mengatasi tantangan ekstraksi bangunan menggunakan data citra foto udara resolusi tinggi pada Desa Campurejo, Kabupaten Gresik dengan menggunakan algoritma Mask R-CNN, di mana algoritma ini diharapkan mampu membantu proses klasifikasi secara otomatis dengan menggunakan data masukan (training data). Hasil klasifikasi kemudian dilakukan validasi dan uji akurasi sehingga mampu menghasilkan peta sebaran bangunan skala besar yaitu 1:5000. Akurasi hasil klasifikasi bangunan dengan metode Mask R-CNN diuji dengan menggunakan confusion matrix yang menghasilkan nilai precision 94,78%, recall 82,63%, F1 Score 88,29% dan accuracy 79,03% untuk wilayah 1 dan untuk wilayah 2 menghasilkan nilai precision 98,10%, recall 78,37%, F1 Score 87,13% dan accuracy 77,20%. Sementara jumlah bangunan yang dapat dideteksi pada wilayah 1 sebanyak 2102 bangunan dan wilayah 2 sebanyak 247 bangunan. Prosedur ini menunjukan potensi yang besar untuk memanfaatkan metode Convolutional Neural Networks (CNN) dalam melakukan ekstraksi bangunan.
DIGITAL RECONSTRUCTION OF SINGOSARI TEMPLE USING STRUCTURE FROM MOTION METHODS Husnul Hidayat; Agung Budi Cahyono
Geoid Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Department of Geomatics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (678.047 KB) | DOI: 10.12962/j24423998.v11i2.1270

Abstract

Singosari temple is one of cultural heritage building in Indonesia. This temple is located in Singosari District, Malang Regency, East Java, about 9 kilometers from Malang City to Surabaya. This temple is predicted to be built in 1300s and has been restorated by Dutch colonial government in 1934-1937. Today, there are some incomplete parts at the temple. Due to its history and recent condition, the documentation of this building becomes so important not only for archaeological purposes, but also education and tourism. This research aims to make documentations about this temple by digital 3D model reconstruction. The main data which used in this research are 39 terrestrial images of the temple which were taken with digital camera. Then, the 3D model was reconstructed using Structure from Motion algorithm. In order to make a 3D model with correct dimension, position, and orientation, the georeferencing process was done with aid from control points which have known absolute coordinate obtained from terrestrial surveying. To check the geometric accuracy of 3D model, the accuracy test was carried out by comparing the coordinates from 3D model and length measurement with corresponding real values from terrestrial surveying. The result shows that with only terrestrial images the generated 3D model was still incomplete. Visually the walls can be modeled well. But the top and floor can’t be modeled due to lack coverage from the top. In terms of geometric accuracy, the mean 3D positional error is 0.068 m. And the mean of error in length measurement is 0.057 m.
METODE KALIBRASI IN-FLIGHT KAMERA DIGITAL NON-METRIK UNTUK KEPERLUAN CLOSE-RANGE PHOTOGRAMMETRY Husnul Hidayat; Agung Budi Cahyono; Mohammad Avicenna
Geoid Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Department of Geomatics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.255 KB) | DOI: 10.12962/j24423998.v12i2.3637

Abstract

Perkembangan perangkat lunak yang tersedia dan turunnya harga kamera digital non-metrik membuat metode Close Range Photogrammetry (CRP) menjadi salah satu teknik alternatif untuk diterapkan pada pekerjaan-pekerjaan survey dan pengukuran seperti penentuan dimensi fisik maupun penyajian informasi visual objek yang cepat dan akurat. Untuk itu dilakukan sebuah uji coba dengan menggunakan metode CRP dalam aplikasi pengukuran titik kontrol. Pada penelitian ini dilakukan analisa pengukuran titik kontrol sampling dengan metode terestris serta pengukuran titik kontrol dengan metode CRP menggunakan Kamera Sony Exmor. Pengambilan data foto udara untuk CRP dilakukan dengan 9 orientasi pengambilan foto pada saat pemotretan udara dan setelah itu dilakukan kalibrasi kamera In-Flight dengan menggunakan bundle adjustment self calibration yang menghasilkan parameter IOP (Interior Orientation Parameter) dan EOP (Exterior Orientation Parameter). Dari hasil pengujian kamera memiliki nilai RMS sebesar 0.56 piksel pada tahap kalibrasi In-Flight. Titik sampling yang dihasilkan dengan metode CRP dibandingkan dengan hasil titik sampling metode terestris menghasilkan RMS sebesar 0.104 m, yang berpengaruh terhadap pergeseran pada titik sampling foto, di mana pergeseran linier terbesar terjadi pada titik sampling CRP koordinat Y sebesar 0.187 m dan koordinat X sebesar 0,173 m sehingga dapat disimpulkan bahwa metode CRP dapat digunakan untuk pemetaan skala besar dengan area yang relatif kecil.
ANALISIS PEMODELAN 3 DIMENSI BANGUNAN BERSEJARAH MENGGUNAKAN FOTOGRAMETRI JARAK DEKAT (STUDI KASUS: MAUSOLEUM DINGER, JAWA TIMUR) Dean Ahmed Falahesa; Agung Budi Cahyono; Husnul Hidayat
Geoid Vol 15, No 2 (2020)
Publisher : Department of Geomatics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24423998.v15i2.7721

Abstract

The Dinger Mausoleum is a tomb with a Dutch architectural style that was used to store the body of a Dutch national named Jan Dinger and has been designated as a cultural heritage building by the Batu City Government. This tomb with its status as a cultural heritage must be tried to preserve and preserve its original form in accordance with Law No. 11 of 2010 concerning Cultural Heritage. In this study, conservation efforts were carried out by documenting the tomb in the form of a 3D reconstruction model. Documentation activities are carried out by acquiring data and creating 3D models from Dinger Mausoleums both from the outside (exterior) and from inside (interior) considering that the tomb is in the form of a building which means it has space inside, using close-range photogrammetric methods. The 3D model that has been formed is then analyzed for the level of accuracy of the data acquisition and tomb modeling process. An analysis of the level of suitability in the 4th order class (LoD4) is also carried out because 3D modeling includes the interior of the tomb building. The results of the data acquisition took the form of exterior photos and photos of the interior of the Dinger Mausoleum, and the results of the analysis of the RMSE values were less than 0.2 m, thus fulfilling the Level of Detail 4 criteria (LOD 4).
Analisis Pembuatan Peta Orthomosaic Menggunakan Perangkat Lunak Open Source WebODM Sultan Alifian Hapriansyah; Husnul Hidayat
Geoid Vol 18, No 1 (2022)
Publisher : Department of Geomatics Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j24423998.v18i1.10479

Abstract

Fotogrametri merupakan suatu seni dan ilmu sains dalam membuat informasi 3D dari hasil foto. Untuk mendapatkan informasi 3D, software fotogrametri membutuhkan lebih banyak informasi seperti orientasi dan parameter kamera dari foto yang didapatkan dari dua foto atau lebih yang saling bertampalan. Hasil akhir dari proses tersebut berupa lines, surfaces, texture maps, dan model 3D. Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis, data yang digunakan adalah data foto udara dan GPS wilayah Kebonwaris, Kecamatan Pandaan, Pasuruan – Jawa Timur. Sofware yang digunakan dalam penelitian ini adalah WebODM versi 2.4.12. Pada dasarnya pengolahan data dimulai dari import images, import control point, build point clouds, build mesh, build terrain model, dan build orthomosaic. Nilai yang didapatkan WebODM untuk RMSe horisontal sebesar 1,841 m dan RMSe vertikal sebesar 1,139 m, dan nilai resolusi WebODM sebesar ≈6cm/piksel. Berdasarkan hasil penelitian ini, skala dan kelas yang paling sesuai dengan PERKA BIG Nomor 6 Tahun 2018 dan PERKA BIG Nomor 1 Tahun 2020 adalah skala 1:5.000 kelas 2.