Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

STRATEGI PENGEMBANGAN MEDIA AJAR PRAKTIKUM MATA PRODUKTIF PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MELALUI PENDEKATAN VLE (VIRTUAL LEARNING ENVIRONMENT) Jaya, Hendra; Haryoko, Sapto
Jurnal MEKOM (Media Komunikasi Pendidikan Kejuruan) Vol 2, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.168 KB) | DOI: 10.26858/mekom.v2i1.2584

Abstract

AbstrakProses praktikum merupakan salah satu faktor yang penting dalam menunjang keberhasilan siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar serta dapat meningkatkan keterampilan siswa. Beberapa mata pelajaran produktif dan kejuruan selain harus mengetahui konsep dasar dan teori-teori penunjangnya, juga harus dilakukan praktikum di laboratorium untuk memahami tentang konsep tersebut atau teori-teori dasar yang telah dipelajari oleh siswa agar mempunyai tingkat pemahaman yang lebih luas.Salah satu bentuk Media ajar yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi pada laboratorium adalah melalui pendekatan lingkungan virtual (Virtual Learning). Integrasi metodologi Bahan Ajar multimedia dengan pendekatan Virtual Environment dalam proses praktikum dilakukan melalui arsitektur dan organisasi yang ada pada laboratorium simulasi yang meliputi studio room, user interface, virtual simulation modelling, interactive tools, visual representation, virtual workspace, dan authoring tools. Karakteristik Bahan Ajar multimedia dengan pendekatan Virtual Environment yang dikembangkan adalah bersifat aplikatif, komunikatif, dan interaktif.Kata Kunci: Media Ajar, Praktikum, VLEAbstractThe lab is one of the important factors in the success of students in participating in the process of learning and to improve the skills of students. Some productive and vocational subjects in addition to having to know the basic concepts and theories supporting, should also be performed laboratory experiments to understand the concept or basic theories that have been studied by students in order to have a better understanding luas.Salah level one form of media teaching that can overcome the problems that occur in the laboratory is through a virtual environment approach (Virtual Learning). Integration of Multimedia Instructional Materials methodology to approach the Virtual Environment in the lab process is done through the existing architecture and organization in laboratory simulations which include studio room, the user interface, virtual simulation modeling, interactive tools, visual representation, virtual workspace, and authoring tools. Characteristics of Multimedia Instructional Materials with a Virtual Environment developed approach is to be applied, communicative, and interactive.Keywords: Media Teaching, Practice, VLE
MULTIMEDIA ANIMASI BERBASIS ANDROID “MABA” UNTUK MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK Haryoko, Sapto; Jaya, Hendra
PAEDAGOGIA Vol 19, No 2 (2016): PAEDAGOGIA Jilid 19 Nomor 2 (2016)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (832.903 KB) | DOI: 10.20961/paedagogia.v19i2.36079

Abstract

Kompleksitas teknologi meringankan kemampuan siswa untuk memahami isi dan inti mata pelajaran praktikum. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa lingkungan komputasi dan pengembangan aplikasi merupakan alat pengajaran efektif yang mampu meningkatkan kemampuan belajar siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan, yang desain pengembangannya menggunakan model pengembangan multimedia. Pengembangan multimedia animasi berbasis android untuk mata pelajaran produktif dilaksanakan melalui suatu pengembangan perangkat multimedia. Naskah mobile learning ditulis oleh penulis naskah dan dikaji oleh ahli materi, kurikulum, media, dan desain pembelajaran. Tahap selanjutnya adalah tahap produksi program “MABA” disebarluaskan ke sekolah-sekolah. Hasil penilaian aspek kemudahan penggunaan (perceived of ease of use) diperoleh nilai rerata skor 4,72 dengan kategori sangat baik. Aspek manfaat (perceived  usefullness) diperoleh nilai rerata skor 4,65 dengan kategori sangat baik. Aspek sikap dalam menggunakan “MABA” (attitude toward using) diperoleh nilai rerata skor 4,71 dengan kategori sangat baik. Terakhir, aspek realisasi penggunaan “MABA” (actual usage)  diperoleh nilai rerata skor 4,59 dengan kategori sangat baik.
PENGEMBANGAN MODEL PENERIMAAN TEKNOLOGI VIRTUAL LEARNING ENVIRONMENT BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Haryoko, Sapto
Jurnal MEKOM (Media Komunikasi Pendidikan Kejuruan) Vol 6, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.568 KB) | DOI: 10.26858/mekom.v6i1.12001

Abstract

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Bagaimana model penerimaan penggunaan virtual learning environtment (VLE) siswa SMK di Makassar; 2) Bagaimana kecocokan model penerimaan (Technology Acceptance Model) dalam menilai penerimaan pengguna terhadap virtual learning environtment (VLE) siswa SMK di Makassar; 3) Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi penerimaan teknologi virtual learning environtment (VLE) siswa SMK di Makassar. Model analisis dalam penelitian dimana digambarkan hubungan-hubungan yang akan dianalis sedangkan skala pengukuran yang digunakan pada penelitian adalah Skala Likert (Licert scale). Metode pengumpulan data yang akan dipakai adalah dengan menyebar kuesioner secara langsung kepada para siswa SMK (direct survey) Karakteristik dan batasan populasi untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah semua siswa SMK Jurusan TKJ. Sesuai dengan model analisis, maka pengolahan dan analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik multivariat Struktural Equation Model (SEM). Sebagai alat bantu, digunakan perangkat lunak (software) LISREL 8.30. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan teknologi Teknologi Virtual Learning Environment bagi siswa SMK adalah faktor Persepsi Kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, sikap terhadap penggunaan, dan minat perilaku menggunakan Teknologi Virtual Learning Environment; 2) Model TAM harus sedikit disempurnakan untuk memodelkan penerimaan penggunaan Teknologi Virtual Learning Environment bagi siswa SMK.; 3) Konstruk yang memiliki pengaruh terhadap penggunaan sesungguhnya adalah behavioral intention to use, yakni minat perilaku menggunakan virtual learning environment (laboratorium virtual).
PENGEMBANGAN MEDIA AJAR INTERAKTIF BERBASIS “WII-MOTE” UNTUK MENDUKUNG LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DIGITAL DI SMK jaya, hendra; haryoko, sapto
Indonesian Journal of Educational Studies Vol 19, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.794 KB) | DOI: 10.26858/ijes.v19i1.2680

Abstract

Pengembangan Media Ajar Interaktif Berbasis “Wii-Mote” untuk Mendukung Laboratorium Virtual pada Mata Pelajaran Elektronika Digital di SMK. Laboratorium virtual dikembangkan menggunakan langkah-langkah yang dimulai dari analisis kebutuhan mengenai kelengkapan peralatan praktikum yang ada di SMK, dan dengan memperhatikan aspek-aspek metodologis laboratorium virtual. Integrasi metodologi virtual dilakukan melalui arsitektur yang meliputi studio room, user interface, simulation modelling, interactive tools, visual representation, virtual workspace, dan authoring tools. Laboratorium virtual yang dikembangkan bersifat aplikatif, komunikatif, interaktif, dan mampu mengembangkan keterampilan berfikir kritis. Keefektifan penggunaan laboratorium virtual menunjukkan rerata skor keseluruhan hasil penilaian dinilai sangat baik.Kata kunci: elektronika digital, laboratorium virtual
PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RSUD PEMANGKAT B11212159, SAPTO SUHARYOKO
Equator Journal of Management and Entrepreneurship (EJME) Vol 4, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA MAGISTER MANAJEMEN
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/ejme.v4i3.13907

Abstract

Survei pendahuluan yang dilakukan di RSUD Pemangkat terlihat bahwa kinerja perawat masih belum optimal sebagaimana yang diharapkan klien. Rendahnya kinerja perawat atas pelayanan keperawatan meliputi kurangnya keterampilan perawat, rendahnya etos kerja perawat dan perilaku perawat yang kurang professional dalam memberi pelayanan keperawatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompentensi, motivasi dan budaya organisasi terhadap kinerja perawat di RSUD Pemangkat. Kinerja perawat adalah hasil kerja perawat dalam menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan kepada semua perawat. Kompentensi, motivasi dan budaya organisasi diyakini akan mempengaruhi kinerja perawat RSUD Pemangkat. Variabel independen penelitian terdiri dari kompentensi, motivasi dan budaya organisasi, sedangkan variabel dependen kinerja perawat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan (explanatory research) terhadap suatu hubungan kausal (causal effect). Populasi penelitian meliputi seluruh perawat di RSUD Pemangkat dengan sampel sebanyak 97 orang dengan metode sensus. Dimana seluruh populasi dijadikan sampel dan hasil penelitiannya digeneralisasikan. Pengukuran data menggunakan skala likert. Metode pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data diolah menggunakan analisis dengan menggunakan regresi berganda (Multiple regresional analysis). Hasil penelitian menunjukkan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di RSUD Pemangkat (p=0,000<0,05; β=0,476). Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di RSUD Pemangkat (p=0,006>0,05; β=0,240). Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perawat di RSUD Pemangkat (p=0,001<0,05; β=0,254). Disarankan kepada pihak manajemen RSUD Pemangkat agar terus meningkatkan kompetensi perawat, memberikan motivasi dan memperhatikan mengelola aspek budaya organisasi sehingga kinerja perawat semakin meningkat. Kata Kunci : Kompentensi, Motivasi, Budaya Organisasi, Kinerja Perawat
PENGEMBANGAN MEDIA AJAR PADA MATA KULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN KEJURUAN Haryoko, Sapto; Jaya, Hendra
Jurnal MEKOM (Media Komunikasi Pendidikan Kejuruan) Vol 4, No 2 (2017): Mekom, AGUSTUS
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.63 KB) | DOI: 10.26858/mekom.v4i2.5134

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui tahapan pengembangan Media ajar pada mata kuliah Pengantar Pendidikan Kejuruan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Makassar, (2) untuk mengetahui kelayakan Media ajar pada mata kuliah pengantar Pendidikan Kejuruan di Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika di FT Universitas Negeri Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk. Desain pengembangan mengacu pada model pengembangan instruksional dari Atwi Suparman yang terdiri dari 3 tahap yaitu: tahap mengidentifikasi, tahap mengembangkan, dan tahap evaluasi. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan teknik elektronika, dosen ahli desain dan dosen ahli konten. Instrumen penelitian menggunakan metode wawancara. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah pengembangan Media ajar mata kuliah Pengantar Pendidikan Kejuruan memberikan output berupa buku ajar mata kuliah Pengantar Pendidikan Kejuruan. Hasil validasi pada ahli desain mendapat rata-rata sebesar 3,72 di nyatakan dalam kategori baik (Layak). Hasil validasi pada ahli konten mendapat rata-rata sebesar 2,87 di nyatakan dalam kategori cukup baik (Layak). Berdasarkan hasil validasi dan revisi, dapat diketahui bahwa Media ajar berupa buku ajar mata kuliah Pengantar Pendidikan Kejuruan dikatakan layak, untuk itu disarankan Media ajar ini dapat digunakan sebagai alat bantu dalam pembelajaran mata kuliah Pengantar Pendidikan Kejuruan.
EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA D-3 JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA Sapto Haryoko
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 1 (2011): CAKRAWALA PENDIDIKAN EDISI Februari 2011, Th. XXX, No. 1
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/cp.v1i1.4194

Abstract

Abstract: Effectiveness of the Feedback Providing Strategies on the PracticumPerformance of the Students of the Diploma Three (D-3) of the ElectronicEngineering Department. This study aims to investigate the effectiveness of thefeedback providing strategies (immediate feedback and delayed feedback) onstudents’ performance in the Electronics lab course. This study was anexperiment employed a posttest-only control group design. The subjects werestudents of the Diploma Three (D-3) Program of the Electronic EngineeringDepartment of FT UNM, divided into two treatment groups. Group A,consisting of 20 students, received the treatment of the immediate feedback andGroup B, consisting of 19 students, received the treatment of delayed feedback.The data on the students’ mastery of lab materials were collected throughobservations using a performance assessment form. The data were analyzedusing the t-test. The results showed that the practicum performance of thestudents receiving immediate feedback was better than that of the studentsreceiving delayed feedback. Keywords: immediate feedback, delayed feedback, students’ practicum performance
Collaborative Learning for Children with Special Needs through Computer Supported Collaborative Learning at Vocational High Schools Hendra Jaya; Sapto Haryoko; Lu’mu Lu’mu
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 23, No 4 (2017): (October)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2746.587 KB) | DOI: 10.21831/jptk.v23i4.14387

Abstract

The objectives of this study were to determine how to apply collaborative learning model through a Computer Supported Collaborative Learning (CSCL) approach for disabled students in vocational schools. The CSCL learning model is a combination of cooperative learning model and the use of computers and the internet as a medium in learning. With increasingly sophisticated technology, individuals in remote locations make it possible to collaborate on-line. Research in the field of Computer Supported Collaborative Learning or commonly referred as CSCL, provides a new experience that Websites is one model that can be used to improve collaboration in learning. Its use in improving collaboration in learning provides an insight that Websites are effectively applicable when it is integrated into learning. As in this study, it was concluded that Collaboration between lecturers and students in using websites provided a good relationship to the improvement of collaboration between lecturers and students. Utilization of this websites made it easy for lecturers and students to share information and interact either in personal or in groups and general. Collaboration activities were not only conducted in the campus environment but anytime and anywhere. The effectiveness and efficiency of using websites as CSCL media with some indicators obtained the assessment of very effective and very good.
Penerapan Sistem Human Computer Interaction (HCI) Pada Website E-Learning Sapto Haryoko
Inspiration: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 2, No 2 (2012): Jurnal Inspiration Volume 2 Issue 2
Publisher : STMIK AKBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35585/inspir.v2i2.20

Abstract

E-Learning adalah salah satu media pembelajaran yang penting bahgi mahasiswa. Dimana E-learning terdiri dari berbagai macam media dan aplikasi, baik untuk sumber belajar, sharing, maupun interaksi sosial melalui jaringan internet. Untuk itu perlu untuk diterapkan sebuah model HCI (Human Computer Interaction) kedalam website agar E-learnig dapat lebih interaktif. Aspek-aspek interaksi yang diperlukan dalam menjalankan sebuah aplikasi pada komputer sehingga terjadi komunikasi, aspek tersebut terdiri atas: a)Use and context of computers ( U); b) Human characteristic (H); c) Computer system and interface architectur (C); d) Development proses ( D). Saat membangun website E-Learning, terlabih dahulu harus memperhatikan: 1) peta potensi SDM yang ada, akan lebih baik bila kita mampu memanfaatkan SDM yang ada apakah itu untuk dunia pendidikan, bisnis maupun pengetahuan dab berita untuk membangun website ang bagus; 2) kemampuan Human Computer Interface, yakni kekmampuan interaksi antara user dengan website E-learning.
Development of Remote Laboratory for Distance Learning Practicum Online And Real-Time Digital Electronics Subjects Hendra Jaya; Lumu Lumu; Sapto Haryoko; Sutarsi Suhaeb
Journal of Educational Science and Technology (EST) Volume 6 Number 1 April 2020
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/est.v6i1.12006

Abstract

This study aims to: 1) find out how to Develop Remote Laboratory as a new tool for online and realtime practicum learning in digital electronics; 2) find out how to use Remote Lab that meets the valid, practical and effective criteria. This research is a type of research and development (R&D) where the product can work effectively and be ready to use. The development of hardware and software in the form of Remote Lab media is carried out with an engineering approach where the stages are: analysis, design, implementation, and evaluation. The analysis used in this study is a descriptive analysis that describes the results of development, validator responses and trial results. Analysis of software and hardware is done by considering the minimum specifications, with reference to the development of software for the media that is effective and practical. The use of Remote Lab can be applied at the Vocational School by looking at the results of the development based on the validation of the material experts (Content Aspect of 4.45% with very good category, and the Design Practicum aspect obtained a score of 4.4 with a very good category), validation of media experts (Aspect of Visual Display obtained score 4.47 in the excellent category, real-time aspects obtained a score of 4.5 in the excellent category, programming aspects obtained a score of 4.57 in the excellent category), Analysis of the Effectiveness and Practicality of Using Remote Labs obtained a score of 4.56 with the category very effective, then Practical Assessment of Remote Lab products obtained a score of 4.9 with a very practical category. The creation of online and realtime distance learning practicum systems that can facilitate students who are constrained by distance and inadequate school facilities. Practical equipment so that learning outcomes in practicums can be met according to their competencies.