Amaliya Rasyida
Departemen Teknik Material Dan Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Evaluasi Numerik Untuk Delaminasi Komposit Double Cantilever Beam Dengan Cohesive Zone Model Nuri Setyo Taufiqqurrahman; Mas Irfan Purbawanto Hidayat; Amaliya Rasyida
Jurnal Teknik ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.995 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v5i2.18017

Abstract

Material komposit saat ini terus berkembang, salah satunya adalah material komposit laminat. Material komposit laminat terdiri dari lamina-lamina dimana ikatan yang berdekatan kerap terdeformasi, yang biasa disebut sebagai delaminasi. Delaminasi pada material komposit laminat dapat dianalisis menggunakan metode numerik dimana dalam penelitian ini menggunakan software yang berbasis elemen hingga, yaitu ANSYS Mechanical/APDL. Untuk mengetahui proses delaminasi yang terjadi, double cantilever beam di modelkan dengan pemberian beban berupa displacement. Variasi penelitain yang digunakan diantaranya arah serat, letak initial crack, dan panjang initial crack. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa, double cantilever beam dengan panjang initial crack 30 mm dan arah serat 0o memiliki reaction force yang paling tinggi, yaitu 116.68 N pada ketebalan beam yang sama. Double cantilever beam dengan panjang initial crack 55 mm dan arah serat 90o membutuhkan reaction force yang paling kecil diantaranya, yaitu 22.9 N. Double cantilever beam yang dibeberapa kasus memiliki tebal yang berbeda memberikan hasil yang menunjukkan bahwa semakin tebal beam maka reaction force yang dibutuhkan semakin besar.
Studi Pengaruh Penambahan Binder Thermoplastic LDPE dan PET Terhadap Sifat Mekanik Komposit Partikulat untuk Aplikasi Material Bangunan Dwiki Pratama Putra; Sigit Tri Wicaksono; Amaliya Rasyida; Ridho Bayuaji
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v7i1.28337

Abstract

Sampah plastik telah lama menjadi permasalahan kota-kota besar, tidak hanya di Indonesia namun juga di dunia. Sampah plastik sangat sulit untuk teruraikan secara alami. Plastik banyak digunakan di seluruh dunia karena memiliki beberapa keunggulan sifat di antaranya adalah ketahanan korosi yang baik, berat yang ringan, flexibel, dan isolator panas dan listrik yang baik. Tujuan penelitian ini adalah membuat material komposit dengan binder thermoplastic dari sampah plastik LDPE dan PET yang biasa ditemukan dalam bungkus makanan dan botol air mineral serta agregrat pasir yang memenuhi kriteria untuk aplikasi material bangunan. Pengujian yang dilakukan meliputi SEM, FTIR, kompresi, bending, absorbability, dan densitas. Penambahan binder thermoplastik cenderung meningkatkan sifat mekanik material komposit. Didapatkan Kekuatan kompresi maksimal sebesar 15,68 MPa pada komposit dengan komposisi binder sebesar 45%. Komposit yang dihasilkan memenuhi kriteria untuk beton ringan struktural dan paving block jenis C dan D.
Studi Pengaruh Penambahan PVA dan Bentonit Terhadap Morfologi dan Sifat Fisik Komposit Berbasis Hidrogel Alginat Sebagai Kandidat Material Perancah Untuk Regenarasi Tulang Rawan Amaliya Rasyida; Thalyta Rizkha Pradipta; Sigit Tri Wicaksono
Jurnal Teknik ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.857 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v7i2.42611

Abstract

Pemanfaatan rumput laut cokelat khususnya didaerah Madura dimana lokasinya yang dekat dengan Surabaya, hanya sebatas untuk makanan warga sekitar. Hal ini menjadi acuan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi rumput laut cokelat dengan mengekstrak salah satu kandungannya yaitu alginat untuk dikembangkan ke arah biomedis khususnya material perancah (scaffold). Dikarenakan keterbatasan sifat fisik dan mekaniknya, maka mulai dikembangkan hidrogel alginat dengan penambahan beberapa material untuk meningkatkan sifat tersebut. Dalam penelitian ini akan dianalisa pengaruh penambahan PVA dan bentonit terhadap morfologi dan sifat fisik komposit berbasis hidrogel alginat serta menganilisis fisibilitas alginat hasil ekstraksi. Sintesis komposit hidrogel alginat/PVA/bentonit dimulai dengan pengekstrasian sodium alginat dari Sargassum sp. asal Sumenep, Madura melalui jalur CaCl2 kemudian dilanjutkan dengan pembuatan hidrogel alginat. Pembuatan komposit hidrogel alginat/PVA/bentonit ini dengan tambahan PVA dan bentonit sebanyak 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30% wt dari masing-masing bahan ke hidrogel alginat dengan pelarut aquades. Sampel kemudian diuji menggunakan XRF, FTIR, XRD, SEM, viscosity bath, dan hydrolitic degradation. Dari pengujian diatas didapatkan komposisi optimum untuk komposit adalah 70A/15B/15P dan sodium alginat ekstraksi memiliki fisibilitas yang baik untuk dijadikan alternatif pengganti sodium alginat komersil sebagai material perancah. Modifikasi alginat ini diharapkan dapat menjadi kandidat material perancah (scaffold) tulang rawan yang mempunyai sifat biokompatibilitas dan biodegradibilitas yang baik. Selain itu, penelitian ini juga menjadi dasar untuk pemanfaatan hasil ekstraksi bahan alam yang kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai bioink pada proses manufaktur 3D printed.
Ekstraksi Nanoselulosa dengan Metode Hidrolisis Asam sebagai Penguat Komposit Absorpsi Suara Henry Julianto; Mohammad Farid; Amaliya Rasyida
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.389 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24259

Abstract

Kebisingan merupakan polusi suara yang berdampak negatif terlebih disektor transportasi. Saat ini serat alam banyak digunakan dikarenakan ekonomis, ramah lingkungan dan ringan. Terlebih pabrik pengolahan minyak kelapa sawit memberikan kontribusi limbah yang beragam yaitu dari limbah cair, gas, dan padat. Limbah kelapa sawit yang terdapat di Indonesia memiliki jumlah yang sangat banyak, menurut survey yang dilakukan saat ini, limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) mencapai 20 juta ton. Karena limbah yang begitu banyak dan tidak terpakainya TKKS maka dibuatlah penelitian ini yang bertujuan untuk mengesktraksi nanoselulosa dari TKKS dengan metode hidrolisis asam yang akan digunakan sebagai filler dalam komposit sebagai penguat absorpsi suara. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi Transmission Electron Microscope (TEM) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa diameter serat terreduksi oleh H2SO4 hingga 5 – 9.1 nanometer dengan Transmission Electron Microscope (TEM) dan 290.4 nm dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Nanoselulosa yang didapat cenderung menggumpal dikarenakan terjadinya ikatan vanderwalls antar partikel serat.
Tinjauan Pengaruh Jenis Material Sizing Poliuretan, Silane Coupling Agent, dan Poliimida pada Serat Karbon terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik Komposit Epoksi/Serat Karbon untuk Aplikasi Bilah Turbin Angin Hardina Putri Kinanty Z; Hosta Ardhyananta; Amaliya Rasyida
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53873

Abstract

Komposit dapat menghasilkan material ringan dengan kekuatan tinggi yang dapat diaplikasikan pada bilah turbin angin. Epoksi adalah salah satu kelompok polimer termoset yang sering digunakan sebagai matriks pada komposit karena sifat mekanik nya yang baik. Serat karbon merupakan salah satu penguat yang paling diminati karena sifat mekanik nya yang luar biasa, menjadikannya sebagai penguat ideal dalam material komposit canggih. Namun serat karbon memiliki permukaan yang halus dan inert yang menghasilkan adhesi pada antarmuka yang lemah dengan epoksi. Sizing adalah salah satu metode perlakuan pada permukaan untuk melindungi permukaan serat, selain itu juga dapat membantu meningkatkan sifat adhesi pada antarmuka dengan matriks nya. Pada tinjauan ini telah di analisis terkait potensi dan keefektifan jenis material sizing yaitu poliuretan, silane coupling agent dan poliimida. Pengujian SEM, FTIR dan XPS dilakukan untuk mengetahui morfologi dari serat karbon dan komposit epoksi/serat karbon, sedangkan untuk mengetahui sifat mekanik komposit epoksi/serat karbon dilakukan dengan pengujian IFSS dan ILSS. Didapatkan bahwa poliuretan adalah material sizing paling efektif untuk komposit epoksi/serat karbon.
Tinjauan Pengaruh Jenis Partikel Halloysite Nanotubes dan Montmorillonite Nanoclay terhadap Morfologi dan Sifat Mekanik pada Komposit Poliester Tak Jenuh/Partikel Nano untuk Aplikasi Lapisan Gel pada Kapal Laut Imam Prayoga; Hosta Ardhyananta; Amaliya Rasyida
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53995

Abstract

Material baru yang kuat dan ringan merupakan fokus utama pada dunia penelitian maupun industri. Komposit merupakan jenis material baru dengan mengandalkan matriks dan penguatnya. Poliester tak jenuh merupakan salah satu jenis matriks yang memiliki sifat ketahanan terhadap air dan kimia yang baik. Namun, poliester tak jenuh memiliki keterbatasan dalam sifat mekaniknya yang kaku. Nanokomposit dengan penguat nanopartikel merupakan salah satu metode untuk meningkatkan sifat mekanik, serta ketahanan termal pada komposit polimer. Nanopartikel dengan berbagai macam jenis telah diteliti pengaruhnya terhadap polimer poliester tak jenuh. Pada tinjauan ini, telah dipelajari pengaruh dari penambahan nanopartikel terhadap morfologi menggunakan SEM, sifat mekanik berupa kekuatan tarik, kekuatan tekan, dan kekuatan lentur dari bentuk dan jenis partikel halloysite nanotubes dan montmorillonite nanoclay terhadap nanokomposit polimer poliester tak jenuh. Didapatkan bahwa pada semua jenis penambahan nanopartikel telah memengaruhi morfologi dari nanokomposit. Kemudian, didapatkan bahwa jenis nanopartikel pada tinjauan ini juga meningkatkan sifat mekanik dengan penambahan pada rasio tertentu.
Studi Pengaruh Penambahan Chitosan terhadap Sifat Fisik dan Mekanik pada Silicone Rubber/Chitosan sebagai Injectable Biomaterial Amaliya Rasyida; Muhammad Fikri Kurniawan; Agung Purniawan; Muhammad Reza Arifianto; Abdul Hafidh Bajamal
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.59300

Abstract

Penyakit tulang belakang atau biasa disebut nyeri punggung bawah dapat terjadi pada orang dewasa yang lebih tua yang dapat mengubah anatomi nukleus pulposus (NP) dan menyebabkan degenerasi diskus intervertebralis. Baru-baru ini solusi alternatif telah dikembangkan injectable biomaterial pada operasi pasca-mikrodisektomi sebagai material pengganti NP. Penelitian ini membahas terkait studi pengaruh penambahan chitosan pada silicone rubber terhadap sifat fisik dan mekanik sebagai kandidat injectable material untuk pengganti NP. Penambahan chitosan yang digunakan sebesar sebesar 10,20,30,40, dan 50% volum dari total silicone rubber/chitosan. Sampel kemudian dilakukan pengujian FTIR, XRD, curing time, injectable performance, water content dan kekuatan tarik. Penambahan 10%chitosan memiliki nilai curing time paling cepat selama 63.30 ± 1.50 menit Sedangkan untuk water content, kandungan air terbanyak pada penambahan 50%chitosan dengan 16.71±1.41%. Seluruh sampel menunjukkan kemampuan yang baik dalam mengisi rongga-rongga cetakan saat diinjeksikan serta mampu mempertahankan bentuknya ketika berada didalam lingkungan ph7. Dalam hal pengaruhnya terhadap sifat mekanik, penambahan chitosan relatif menurunkan nilai kuat tarik.
Sintesis dan Karakterisasi Minyak Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) dari Limbah Kulit Biji Mete Desa Blaru, Badas, Kediri dengan Metode Press Panas Haniffudin Nurdiansah; Diah Susanti; Anni Rahmat; Fakhreza Abdul; Amaliya Rasyida; Hariyati Purwaningsih; Azzah Dyah Pramata; Retno Asih
Sewagati Vol 6 No 6 (2022)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1306.394 KB) | DOI: 10.12962/j26139960.v6i6.275

Abstract

Desa Blaru, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, terkenal sebagai sentra produksi kacang mete. Kacang mete yang diproduksi memiliki kualitas yang bagus, renyah, gurih, serta tahan lama. Pangsa pasarnya bahkan sampai keluar Jawa Timur, termasuk Kalimantan.Selama ini, masyarakat hanya mengolah bijinya saja sebagai makanan ringan, sementara kulit bijinya dibuang sebagai limbah atau sebagai kayu bakar. Padahal, di dalam kulit biji jambu mete terdapat minyak yang apabila di ekstrak bisa dijual dengan harga yang mahal. Minyak hasil ektraksi dari kulit biji jambu mete biasanya disebut sebagai Cashew Nut Shell Liquid (CNSL), yang sering digunakan sebagai campuran bensin, cat genteng, hingga untuk industri minyak rem. Proses pembuatan minyak CNSL dilakukan dengan menggunakan metode pengepresan panas. Sebanyak 2 kg limbah biji mete dimasukkan ke dalam alat pengepresan, ditutup, kemudian kulit mete dipress dengan menggunakan poros ulir. Kemudian selanjutnya adalah pemanasan. Kulit mete dipanaskan dalam kondisi di press sampai temperatur 900C, dan di holding selama 30 menit. Minyak yang keluar (± 200 ml), yang berwarna hitam pekat, kemudian ditampung dan di karakterisasi dengan menggunakan pengujian FTIR, Densitas, Kinematic Viscosity, Bilangan Asam, Bilangan Iodine, dan Bilangan Penyabunan. Dari hasil pengujian FTIR didapatkan bahwa senyawa yang terkandung didalam CNSL adalah asam anakardat. Densitas yang diperoleh dari pengujian adalah adalah 0.9734 gr/cm3. Nilai kinematic viscosity pada 300C adalah 355,64 centipoises. Pengujian bilangan asam menghasilkan nilai sebesar 103.92 mg KOH/gr, Bilangan Iodine sebesar 236.84 gr Iodine/100 gr, dan Bilangan Penyabunan sebesar 42,79 mg KOH/gr. Hasil ini sesuai dengan Indian Standar institute untuk syarat CNSL komersial.
Pengurangan Penyebaran Virus dan Bakteri dengan Aplikasi Pelapisan Antivirus (CoFilm+) sebagai Desinfektan Permanent di Medical Center – ITS Agung Purniawan; Royyan Wafi Pujiyanto; Amaliya Rasyida; Sutarsis; Dian Mughni Fellicia; Rochman Rochiem; Moh Faried; Yan Alamanda Ilfahmi
Sewagati Vol 7 No 4 (2023)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v7i4.678

Abstract

Pandemi Covid-19 memberikan pelajaran berarti bagi kita dimana penyebaran virus SARS-CoV-2 sangatlah cepat dan dapat terjadi melalui kontak langsung, kontak tidak langsung, maupun kontak erat dengan orang yang terinfeksi. Tingkat penyebaran virus yang tinggi membuat rumah sakit mengalami kesulitan dalam penanganan pasien rapat inap, sehingga menyebabkan kurang optimalnya penanganan pasien yang berakibat meningkatkan risiko kematian. Berdasarkan pengalaman tersebut maka sangat diperlukan teknologi untuk meminimalisir proses penyebaran/ transmisi virus atau bakteri terutama di Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Transmisi virus ini dapat melalui udara yang terhirup saat proses pernafasan atau melalui permukaan yang terdapat virus aktifnya. Untuk permukaan selama inidilakukan sterilisasi dengan menggunakan larutan kimia. Pada program pengabdian kepada masyarakat ini teknologi yang digunakan adalah pelapisan antimikroba (antimicrobial coating) berbahan dasar nanotembaga yang mampu merusak membran sel serta protein esensial dan DNA bakteri melalui bentuk logam dan ioniknya. Melalui program pengabdian masyarakat ini, diharapkan terjadi pengurangan penyebaran virus dan bakteri khususnya melalu permukaan yang disentuh. Kegiatan ini dilakukan di Medical Center ITS dengan cara membuat lapisan nanotembaga sebagai pelapis antimikroba dan melakukan pelapisan di permukaan fasilitas kesehatan yang sering disentuh.