Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : Jurnal Sains dan Seni ITS

Pengaruh Holding Time Kalsinasi Terhadap Sifat Kemagnetan Barium M-Hexaferrite (BaFe12-xZnxO19) dengan Ion Doping Zn Findah Rahmawatus Sholihah; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.629 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.326

Abstract

Barium M-heksaferit adalah material dengan anisotropi kristalin yang besar, koersivitas magnet yang cukup tinggi dan secara kimiawi yang stabil. Material ini untuk aplikasi tertentu, sangat disayangkan, sehingga subtitusi ion ke dalam meterial tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan aplikasi dari material tersebut. Material barium M-heksaferit yang disintesis dengan metode kopresipitasi, telah dikalsinasi dengan variasi holding time 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam,  dan 10 jam pada temperatur kalsinasi 150ºC. Material barium M-heksaferit disintesis dimana HCl sebagai pelarut dan NH4OH digunakan dalam proses pengendapan. Berdasarkan hasil penelitian, fase barium M-heksaferit terbanyak diperoleh pada kalsinasi dengan holding time 4 jam sebesar 72,54% dan mempunyai nilai koersivitas dan remanensi yaitu 0,0082 kA/m dan 0,01 Tesla serta mempunyai nilai magnetisasi tertinggi yaitu 0,55 emu/gram.
Karakterisasi Bentuk Partikel SiC yang Dilapisi dengan MgAl2O4 Berdasarkan Variabel Konsentrasi Ion Logam Halley Henriono; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.39 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.353

Abstract

Penelitian tentang karakteristik bentuk partikel SiC yang dilapisi dengan (MgAl2O4) berdasarkan variabel konsentrasi ion logam telah dilakukan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ion logam pada permukaan SiC dan mengetahui bentuk permukaan SiC yang sudah terlapisi dengan spinel. Dalam penelitian ini menggunakan metode kopresipitasi dan menggunakan perbedaan konsentrasi Mg 0.6 gram, 1.2 gram, dan 3 gram. Karakterisasi dan identifikasi partikel SiC menggunakan XRD, SEM, dan EDX . Berdasarkan hasil penelitian bahwa pertambahan konsentrasi meningkatkan kekasaran permukaan dan luas kontak permukaan tetapi tidak mempengaruhi kesimetrian dari partikel SiC sehingga wetabbility partikel SiC ketika dipergunakan pada komposit akan meningkat.
Pengaruh Variasi pH Pelarut HCl Pada Sintesis Barium M-Heksaferrit Dengan Doping Zn (BaFe11,4Zn0,6O19) Menggunakan Metode Kopresipitasi Inayati Nur Saidah; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.696 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.354

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi pH pelarut HCl pada sintesis barium M-heksaferrit dengan doping Zn (BaFe11,4Zn0,6O19) menggunakan metode kopresipitasi. Metode kopresipitasi sederhana dilakukan untuk mensintesis serbuk barium M-heksaferrit BaFe11,4Zn0,6O19. Eksperimen dilakukan dengan mengontrol pH HCl dengan variasi nilai  pH= 1; 2; 3; 4 dan dilakukan  drying dengan  T=80⁰C dan dikalsinasi pada T=150⁰C. Proses heat treatmant tersebut di  holding time  selama 4 jam. Serbuk barium M-heksaferrit BaFe11,4Zn0,6O19 dikarakterisasi dengan DSC/TGA, XRD, SEM, dan VSM. Fasa barium M-hexaferrite BaFe11,4Zn0,6O19 terbesar terdapat pada nilai pH=1 pada temperatur kalsinasi 150 ⁰C selama 4 jam sebesar 83,98% mempunyai nilai koersivitas (Hc) sebesar 0,0178T, magnetisasi remanensi sebesar 3,113 emu/gram dan magnetisasi saturasi (Ms) maksimum sebesar 25,50 emu/gram. Gambaran foto SEM –EDX dari prekursor BaFe11,4Zn0,6O19 pada temperatur kalsinasi 1500C memperlihatkan bahwa elemen dari barium M-heksaferrit adalah Ba, Fe, Zn, O dan ukuran partikelnya adalah 1 µm serta ukuran kristal adalah 38,202nm.
Pengaruh Perlakuan Panas Pada Anoda Korban Aluminium Galvalum Iii Terhadap Laju Korosi Pelat Baja Karbon ASTM A380 Grade C Kharisma Permatasari; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.081 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.375

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh perlakuan panas pada anoda korban aluminium galvalum III terhadap laju korosi pelat baja karbon ASTM A380 grade C dengan perlakuan panas sintering pada temperatur 460°C selama 15 menit, kemudian dilakukan aging dengan variasi temperatur 180°C, 200°C, 220°C, 240°C dan lama penahanan (holding time) 1 jam, 3 jam, 5 jam. Proses aging dilakukan untuk menambah kekerasan pada aluminium galvalum III agar dapat meningkatkan kualitasnya sebagai anoda korban. Eksperimen dilakukan dengan metode uji celup spesimen pelat baja dengan diberi anoda korban yang telah dilakukan proses pemanasan sebelumnya untuk mendapatkan selisih berat dari spesimen pelat baja,  kemudian dihitung dan didapatkan nilai laju korosi. Laju korosi  tertinggi dihasilkan oleh spesimen pelat baja tanpa anoda korban dengan rata-rata sebesar 0,24 mm/y dan laju korosi terendah dihasilkan oleh spesimen pelat baja dengan anoda korban yang telah di aging dengan temperatur 220°C dengan waktu penahanan selama 3 jam dengan rata-rata sebesar 0,01 mm/y. Karakteristik dari spesimen pelat baja yang telah dilakukan pencelupan pada media air laut selama 10 hari diamati dengan SEM dan XRD. Fasa yang terbentuk adalah Fe dan Fe2O3. Karakteristik dari aluminium yang telah diberi perlakuan panas dengan mikroskop optik dan microhardness tester. Dari semua hasil karakterisasi menunjukkan bahwa perlakuan panas pada anoda korban aluminium galvalum III sangat berpengaruh terhadap laju korosi pelat baja karbon ASTM A380 grade C.
Sintesis dan Karakterisasi Sifat Magnetik Serbuk Barium M-Heksaferrit dengan Doping Ion Zn pada Variasi Temperatur Rendah Ariza Noly Kosasih; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Sains dan Seni ITS (ISSN 2301-928X)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.266 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v1i1.433

Abstract

Sintesis Barium M-Heksaferrit (BaFe11,4Zn0,6O19) doping ion Zn telah dilakukan dengan metode kopresipitasi. Bahan yang digunakan dalam sintesis yaitu BaCO­3, FeCl3.6H2O dan ion Zn. Dalam penelitian ini digunakan variasi suhu kalsinasi pada temperatur rendah yaitu 80oC, 150oC, 200oC dan 280oC selama 4 jam. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan DSC-TGA (Differential Scanning Calorimetry – Thermogravimetric), XRD (X-ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscopy) dan VSM (Vibrating Sample Magnetometer). Barium M-Heksaferrit terbentuk pada temperatur 150oC sebesar 72,54% dan mempunyai ukuran partikel sebesar 0,5μm. Kurva histerisis menunjukkan telah terbentuk softmagnetic dengan magnetisasi remanensi (Mr) sebesar 0,01 emu/gr, medan koersivitas (Hc) sebesar 0,00825 Tesla dan mempunyai magnetisasi tertinggi terjadi ketika medan koersivitas (Hc) sebesar 1 Tesla dengan magnetisasi sebesar 0,55 emu/gr.
Karakterisasi Sifat Separator Komposit PVDF/poli(dimetilsiloksan) Dengan Metode Pencampuran Membran (Blending Membrane) Devi Eka Septiyani Arifin; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.295 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6693

Abstract

Penelitian ini bertujuan membuat bahan separator komposit polivinilidene flouride (PVDF) dan poli(dimetilsiloksan) (PDMS) dengan metode pencampuran membran (blending membrane). Perbandingan variasi komposisi PVDF/PDMS yaitu 10:0, 9:1, 8:2, dan 7:3. Tujuan dari peningkatan fraksi konsentrasi dari PDMS terhadap PVDF untuk meningkatkan performa separator komposit yang meliputi dimensi porositas, kerapatan pori, dan konduktivitas listriknya. Berdasarkan analisa kristalografi dengan menggunkan XRD, peningkatan konsentrasi PDMS mengakibatkan menurunnya derajat kristalinitas, dimana derajat kristalinitas tertinggi dicapai pada perbandingan 10:0 sebesar 63,84% dan terendah pada perbandingan 7:3 sebesar 29,26%, dan berdasarkan interpretasi data FTIR material tersebut termasuk kedalam kriteria bahan komposit karena kedua fasa dari bahan tersebut masih bisa dibedakan bilangan gelombang vibrasi molekuler masing-masing bahan penyusunnya. Hasil analisa XRD fasa kristalin PVDF termasuk kriteria jenis fasa α-PVDF. Semakin tinggi konsentrasi PDMS mengakibatkan penurunan dimensi porositas dan meningkatkan kerapatan porositasnya, dengan dimensi pori terkecil sebesar 1,71 µm dan kerapatan pori sebesar 4,07x1011 count/m2 pada perbandingan 7:3. Pada perbandingan komposisi 7:3 mempunyai nilai konduktivitas listrik sebesar 3,45 x 10-4 S/cm dan resistansi meningkat hingga 80% pada penambahan PDMS. Berdasarkan kriteria diatas, material ini dapat dikategorikan sebagai bahan separator pada baterai ion lithium.
Pengaruh Temperatur Kalsinasi pada Pembentukan Lithium Iron Phosphate (LFP) dengan Metode Solid State Arum Puspita Sari; Dessy Putri Efhana; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5038.858 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6694

Abstract

Sebuah sintesis material katoda Lithium Iron Phosphate (LFP) dengan metode solid state telah selesai dilakukan. Bahan dasar yang digunakan adalah serbuk Lithium Carbonate sebagai sumber ion Li, Iron(III) Chloride Hexahydrate sebagai ion Fe, Di-ammonium Hydrogen Phosphate sebagai ion phosphate. Pada penelitian ini digunakan variasi temperatur kalsinasi yaitu 500°C, 550°C, 600°C, dan 700°C dengan waktu penahanan selama 10 jam. Karakterisasi dilakukan dengan mengunakan pengujian Difraktometer Sinar-X (XRD), Scanning Electron Microscopy (SEM), Particle Size Analyzer (PSA), dan LCR Two Probe. Analisis data XRD dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak X’pert High Score Plus (HSP). Hasil analisis menunjukkan bahwa prosentase fasa olivine dan konduktivitas listrik tertinggi, yaitu 35% dan 0,0769 S/cm terbentuk pada temperatur kalsinasi 700oC. Partikel material katoda LFP berukuran mikron dalam rentang 0,8 – 1,3μm seperti yang ditunjukkan berdasarkan pengujian Particle Size Analyzer (PSA).
Pengaruh Temperatur Kalsinasi terhadap Konduktivitas Listrik pada Bahan Elektrolit Padat Li1.3Ti1.7Al0.3(PO4)3 (LTAP) dengan Menggunakan Metode Liquid Mixing Dita Viantyas; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.267 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6696

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mensintesis bahan elektrolit padat Li1,3Ti1,7Al0,3(PO4)3 (LTAP) dengan metode liquid mixing. Penelitian dilakukan dengan bahan dasar serbuk Lithium Carbonat, serbuk Aluminium murni, Titanium Butoxide, Asam Phospat dan pelarut HCl. Sintesis elektrolit padat Li1,3Ti1,7Al0,3(PO4)3 dilakukan dengan menggunakan variasi temperatur. Variasi temperatur digunakan pada 600°C, 700°C, 800°C,  900°C dan 1000ºC, dimana waktu kalsinasi untuk semua variasi temperatur selama 2 jam. Karakterisasi bahan dilakukan dengan mengunakan pengujian DTA/TG, Difraktometer Sinar-X (XRD),  Scanning Electron Microscopy (SEM), dan Konduktivitas Listrik. Analisis data XRD dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Match! dan penghalusan Rietveld menggunakan software Rietica. Peningkatan perlakuan temperatur memperkecil struktur NASICON sehingga nilai konduktivitas listrik juga semakin menurun. Pada temperatur 600ºC memiliki struktur NASICON terbanyak yaitu 65,78% dan konduktivitas listrik yang paling tinggi mencapai 8,71×10-5S/cm. Ukuran partikel elektrolit padat Li1.3Ti1.7Al0.3(PO4)3 sebesar 0,1-1µm, semakin tinggi perlakuan temperatur maka ukuran partikel semakin besar.
Pengaruh Variasi Waktu Penahanan Proses Kalsinasi Terhadap Prekursor Bahan Katoda Lithium Ferrophospate (LFP) Dessy Putri Efhana; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.474 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v3i2.6890

Abstract

Pada penelitian ini dilakukan sintesis partikel bahan katoda lithium ferrophospate (LFP), dengan variasi waktu penahanan proses kalsinasi 700°C yaitu 8,10,12, dan 15 jam. Bahan dasar prekursor ion-ion mineral material katoda LFP adalah FeCl3.6H2O, (NH4)2HPO4, dan Li2CO3. Pembuatan bahan LFP ini dilakukan dengan menggunakan metode kopresipitasi dan solid state reaction. Berdasarkan analisa karakterisasi fasa dengan instrumen X-Ray Diffractometer (XRD), ukuran partikel dengan Particle Size Analyzer (PSA), mikrostruktur menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), dan pengujian konduktivitas listrik dengan two probe menunjukkan hasil, pada waktu penahanan kalsinasi 10 jam terbentuk 2 fasa utama yaitu olivine (LiFePO4) dan Nasicon (Li3Fe2(PO4)3) dengan masing-masing prosentase fasa sebesar 35% dan 56%. Hasil analisa menunjukkan bahwa semakin lama waktu penahanan kalsinasi terjadi peningkatan fasa konduktif (olivine+Nasicon), dimana fasa konduktif tertinggi terjadi pada waktu penahanan selama 12 jam dengan terbentuknya fasa konduktif sebesar 90% dan nilai konduktivitas listrik tertinggi yaitu sebesar 0,087 S/cm. Sedangkan pengaruh lamanya waktu penahanan terhadap dimensi partikel menunjukkan adanya peningkatan dimensi partikel dengan ukuran terkecil 0,8 µm pada waktu penahanan 8 jam dan meningkat menjadi 1,4 µm pada waktu penahanan 12 jam. Rentang dimensi partikel tersebut dalam orde mikro dan nilai konduktivitas listrik dari material katoda LFP sudah dapat dikategorikan sebagai material katoda baterai ion lithium.
Pengaruh Temperatur Perlakuan Panas Pada Lapisan Hydrophobic Komposit PDMS/SiO2 Dengan Fasa Silika Kristobalit Adhita Ferbi Irawati; Mochamad Zainuri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.599 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i1.15523

Abstract

Pasir Silika (SiO2) dari Pantai Bancar Tuban telah berhasil dimurnikan melalui proses leaching dan dapat direduksi ukurannya hingga orde nano. Serbuk SiO2 dengan fasa kristobalit telah dikalsinasi dengan temperatur 1200ºC. Bahan silika dan polydimethylsiloxane (PDMS) dikombinasikan menjadi bahan komposit pelapis yang bersifat hydrophobic. Komposit tersebut dilapiskan pada permukaan kaca ITO dan diperlakukan panas bervariasi, yaitu 100ºC, 200ºC, 300ºC, 400ºC, dan 500ºC. Berdasarkan pengukuran sudut kontak antara air dan permukaan uji yang menggunakan kamera DSLR Cannon 650D dengan reverse ring sebagai pembalik lensa 58 mm, pada temperatur 100-400ºC terjadi kenaikan besar sudut kontak dimana pada saat suhu 400ºC memiliki sudut kontak paling tinggi, yaitu 126,4º yang mengindikasikan permukaan bersifat hydrophobic, tetapi pada temperatur 500ºC menjadi hydrophilic dengan sudut kontak terendah 72,4º. Untuk tingkat transmitansinya, kenaikan temperatur 100-300ºC cenderung 100%, tetapi 400ºC memiliki nilai transmitansi paling rendah 20%