Wulan Astrini
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Evaluasi Desain Asrama Siswa dalam Aspek Kenyamanan Termal pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Jawa Timur Fenesa Fidi Kirani; Wulan Astrini; Wasiska Iyati
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 4, No 4 (2016)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.683 KB)

Abstract

Unit Pelaksana Teknis (UPT) SMA Negeri Olahraga (SMANOR) Jawa Timur merupakansekolah negeri yang memiliki fokus peminatan pada bidang olah raga. Sebelum dansetelah melakukan aktivitas sekolah dan olahraga, siswa menghabiskan waktunyauntuk beristirahat di dalam asrama. Asrama siswa seharusnya nyaman secara termalagar siswa tetap sehat, baik secara fisik maupun psikologis. Permasalahan utamaasrama adalah pada orientasi bangunan yang belum menyesuaikan dengan kondisiiklim tropis lembab, sehingga berdampak terhadap kenyamanan termal ruang kamarasrama. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah pengukuran langsungterhadap temperatur, kelembaban, dan kecepatan aliran udara pada sampel kamarterpilih. Pembagian kuesioner dilakukan untuk mengetahui sensasi termal, tingkatkepuasan, aktivitas, pakaian yang digunakan, dan perlakuan siswa terhadap jendela,ventilasi, serta pembayang matahari internal. Hasil dari penelitian menunjukkanbahwa kenyamanan termal pada asrama siswa belum tercapai. Rekomendasi desainyang diberikan yaitu dengan mengganti seluruh bukaan pada asrama sesuai denganstandar SNI, yaitu tipe bukaan yang telah digunakan pada lantai 1 asrama putri.Pembayang matahari eksternal dengan sudut 450 sepanjang 0,8 m diterapkan untukmelindungi bukaan dan dinding dari paparan radiasi matahari langsung dari sisi timurdan barat. Desain bangunan hasil rekomendasi dibandingkan dengan bangunaneksisting melalui simulasi digital, hasilnya menunjukkan terjadi penurunan temperatursebesar 0,2 0C hingga 2,2 0C.Kata kunci: Kenyaman termal, Iklim tropis lembab, Asrama siswa
Pola Pemanfaatan Ruang Kampung Bontang Kuala, Bontang, Kalimantan Timur Atikah Hardiyana; Jenny Ernawati; Wulan Astrini
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1502.113 KB)

Abstract

Terdapat fenomena peningkatan minat masyarakat Kota Bontang, Kalimantan Timur terhadap pariwisata. Kondisi tersebut ditunjukkan pada salah satu destinasi wisata di Kota Bontang yaitu Kampung Bontang Kuala. Kampung ini merupakan kampung cikal bakal Kota Bontang dengan adat dan budaya nelayan Suku Bugis. Topografi kawasan terletak pada transisi darat ke laut dengan struktur hunian panggung dan struktur jalan dek kayu menjadi keunikan kampung ini yang kemudian menjadi daya tarik wisata. Tujuan dilakukannya penelitian adalah untuk mengetahui pola ruang kampung yang mengadaptasi fungsi pariwisata dan terbentuk secara alami dengan mempertimbangkan kondisi topografi dan kebutuhan ruang warga nelayan Suku Bugis. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mengidentifikasi pola pemanfaatan ruang secara makro pada kawasan wisata Kampung Bontang Kuala. Hasil penelitian menunjukkan pola kawasan yang terbagi dalam dua zonasi yaitu zona hunian dan zona dagang. Kedua zonasi memiliki perbedaan pemanfaatan ruang dalam aspek tata guna lahan, tata letak massa, jaringan sirkulasi dan ruang terbuka. Kata kunci: Kampung Bontang Kuala, kawasan wisata, pemanfaatan ruang
Eksplorasi Elemen Desain Interior Sebagai Pembentuk Third Place Kedai Kopi Farandi Rifki Hafid; Wulan Astrini
Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.508 KB)

Abstract

Gaya hidup masyarakat Indonesia untuk bersosialisasi di kedai kopi telah berlangsung sejak lama. Saat ini gaya hidup bersosialisasi masyarakat Indonesia mengalami perkembangan, yaitu mereka bersosialisasi dan melakukan pekerjaan di kedai kopi atau sering disebut juga dengan kafe. Banyak pengunjung yang menjadikan kedai kopi sebagai third place mereka, atau suatu tempat di antara rumah dan tempat kerja. Desain interior sebagai lingkungan fisik dari kedai kopi merupakan salah satu faktor pembentuk third place, di samping faktor sosial. Tujuan penelitian untuk mengeksplorasi elemen desain interior sebagai faktor fisik yang membentuk third place pada kedai kopi. Elemen interior yang menjadi variabel penelitian adalah kondisi sekitar (ambience), sosial, dan elemen desain. Metode analisis yang digunakan adalah open coding dan axial coding, serta selanjutnya disintesis berdasarkan teori-teori yang terkait dengan desain interior dan third place. Objek penelitian ini adalah desain interior kedai kopi Starbucks Coffee yang berlokasi di Malang City Point dan MX Mall. Hasil penelitian menunjukkan elemen desain interior yang dapat membentuk third place di kedai kopi, yaitu warna yang menyenangkan, kebisingan dan kecerahan lampu yang nyaman, tempat duduk dekat dinding atau jendela, akses ke pemandangan luar, penataan tempat duduk yang nyaman untuk bersosialisasi dan bekerja, dan tempat duduk yang berada di sudut ruangan.   Kata kunci: desain interior, kedai kopi, third place
Semiotika Rupa Topeng Malangan (Studi Kasus: Dusun Kedungmonggo, Kec. Pakisaji, Kabupaten Malang) Wulan Astrini; Chairil Budiarto Amiuza; Rinawati P. Handajani
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 11, No 2 (2013)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.423 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2013.011.02.9

Abstract

This study is intended to explore the visual configuration in such a form governance structure, the usefulness and meaning in conjunction with hue, and motion and visual properties of such a configuration on the Malangan mask. Theoretical results of this study may explain the relationship between visual dimensions and functions of visual arts in shaping the language of signs and meanings, which are expected to be generalized to a kind works of art and design transformation methods form the basis of a local character. This research combines qualitative approaches with a survey method. The main instrument in the form of pictures and recordings of physical configurations such visual mask. Supporting instrument in the form of interviews with actors, craftmen, and artists in Malangan mask at Kedungmonggo, Pakisaji District, Malang Regency. This study uses selected respondents porposive sampling. Data obtained from respondents compiled to obtain an overview of visual objects that represent the scope of the visual arts Malangan mask. Results of visual configuration, motion, space, and music derived from the analysis of the relationship between them, then interpreted through interviews, analyzed to obtain an overall picture configurations art, art movement, art performances (space), music (audio) of Malangan mask as cultural work local. 
Studi Golden Section Pada Fasade Bangunan Di Kawasan Kayutangan, Malang Wulan Astrini; Indyah Martiningrum; Muhammad Satya Adhitama
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 13, No 1 (2015)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1174.576 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2015.013.01.7

Abstract

The study of the golden section in the building facade in Kayutangan, Malang has a specific purpose, namely (1). Evaluate the proportion of building facade in Kayutangan, Malang based on the theory of the golden section and (2). Produce design recommendations of building facade at Kayutangan, Malang which proportionate and in accordance with the golden section. Data collection method using observations of the building facade on both sides of the corridor with a distance meter instrument, then the composition is described as a two-dimensional digitally. Furthermore, the data were analyzed using the golden section proportion, followed by making a digital simulation, especially for building facade that is not in accordance with the proportion of the golden section. The results of this study indicate that the building facade in Kayutangan, Malang has a proportion of 10% of the width and height of the building according to the golden section and 90% are not in accordance with the golden section. The results of this study are expected to be recommendations for structuring the design and aesthetic improvement of the city, particularly in Kayutangan, Malang and can be a reference for those who want to do similar studies in other regions.Keywords: golden section, building facade
Evaluasi Ruang Terbuka Di Kampus Universitas Brawijaya Triandi Laksmiwati; Chairil Budiarto Amiuza; Wulan Astrini
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 11, No 1 (2013)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1748.965 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2013.011.01.1

Abstract

The post occupancy evaluation (POE) of campus open space aimed to asses comfort space both physically and perceptionally. Open spaces choosen as case study are court and gazebo in front of rectorate building of Brawijaya University. This study combines qualitative approaches with a survey method. The research instruments are photos, questionnaires, and interviews. Respondents in this study were selected by purposive sampling. Data obtained from respondents were processed to obtain description of the behavior of open space users. Interpretation of the results was analyzed in order to obtain an overall description of the space efficiency for its users. The results obtained indicate that gazebo unable to accomodate users’ comfort of campuss open space of UB on privacy and perception aspects. Besides, interaction aspect of gazebo able to accomodate users’ comfort of campus open space of UB in good level (more than 50%), while orientation aspect able to accomodate it in medium level (50%). The court is unable to accomodate users’ comfort (less than 50%).Keywords: POE, open space, campus